Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, maupun variabel. Ia dapat benda fisik,
abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut
Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
Syarat-syarat sistem :
Unsur dasar dari proses ( energi, arus informasi dan material) lebih penting dari pada
elemen sistem.
Berkaitan dengan pemerintahan, sistem berarti susunan yang teratur dari pandangan, teori,
atau asas tentang pemerintahan negara. (sumber ; http://sistem-pemerintahanindonesia.blogspot.com/2013/12/sistem-pemerintahan.html )
PENGERTIAN PEMERINTAHAN
1. Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badab legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai tujuan
negara.
2. Dalam arti sempit : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajarannya dalam mencapai tujuan negara.
1.
Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir
sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,
masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia
adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi
oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
(sumber ; http://kelompokstekpi.wordpress.com/2011/05/02/sistem-pemerintahanparlementer-dan-presidensial/ )
Sistem Pemerintahan Indonesia
1. Tahun 1945-1949
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Semula sistem pemerintahan yang digunakan adalah presidensial tetapi sebab kedatangan
sekutu(agresi militer) dan berdasarkan Maklumat Presiden no X tanggal 16 November 1945
terjadi pembagian kekusaaan dimana kekuasaan eksekutif dipegang oleh Perdana Menteri
maka sistem pemerintahan indonesia menjadi Sistem Pemerintahan Parlementer.
2. Tahun 1949-1950
Sistem Pemerintahan : Quasy Parlementer
Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu adalah serikat dengan konstitusi RIS sehingga sistem
pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun karena tidak seluruhnya diterapkan
maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut Quasy Parlementer
3. Tahun 1950-1959
Sistem Pemerintahan: Parlementer
4. Tahun 1959-1966
diamandemen dan setelah terjadi amandemen UUD 1945 pada tahun 1999 2002.
Berikut ini adalah perbedaan sistem pemerintahan sebelum terjadi amandemen dan
setelah terjadi amandemen pada UUD 1945 :Sebelum terjadi amandemen :
Anggota MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah anggota DPD yang dipilih
secar langsung oleh rakyat
Dalam sistem pemerintahaan presidensiil yang dianut di Indonesia, pengaruh rakyat terhadap
kebijaksanaan politik kurang menjadi perhatian. Selain itu, pengawasan rakyat terhadap
pemerintahan juga kura begitu berpengaruh karena pada dasarnya terjadi kecenderungan
terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan yang ada di tangan presiden. Selain itu,
terlalu sering terjadi pergantian pejabat di kabinet karena presiden mempunyai hak prerogatif
untuk melakukan itu.
baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya
Pemilu 2004.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara
terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR.
DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan parlementer
dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam
sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia
adalah sebagai berikut;
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR
tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan
dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang
dan hak budget (anggaran)
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal
itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru
tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks
and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan
pengawasan dan fungsi anggaran.
Dengan demikian, sistem pemerintahan suatu negara dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan atau type yang dapat diadopsi menjadi bagian dari sistem pemerintahan negara
lain. Amerika Serikat john Inggris masing-masing telah mampu membuktikan diri sebagai
negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial john parlementer seara excellent.
Sistem pemerintahan dari kedua negara tersebut selanjutnya banyak ditiru oleh negara-negara
lain di dunia yang tentunya disesuaikan dengan negara yang bersangkutan. (sumber ;
Asas keturunan asas keturunan ( lus sanguinnis ) adalah penentuan status kewarganegaraan
berdasarkan daerah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang memperoleh
kewarganegaraan suatu negara apabila orang tuanya berstatus warga negara dari negara
tersebut; apabila seseorang lahir di Indonesia tetapi orang tuanya berkewarganegaraan asing,
ia memperoleh status kewarganegaraan berdasarkan dari orang tuanya.
Asas kelahiran ( lus soli ) adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau
daerah kelahiran seseorang; artinya, apabila seseorang lahir disuatu wilayah negara, maka ia
berhak mendapatkan status waraga negara tersebut.
2.Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan
Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan
4.
Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
Kewajiban Warga Negara Indonesia meliputi :
1.
Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
4.
Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara
rakyat sangat didengarkan oleh parlemen
Sistem
pertanggungjawaban
dalam
pembuatan
dan
juga
pelaksanaan
Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai di negara tersebut sangat banyak(
banyak suara).
Parlemen
menjadi
tempat
kaderisasi
bagi
jabatan-jabatan
eksekutif.
Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu.
Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan
Presiden Indonesia lima tahun.
Berdasarkan
Undang-undang
Dasar
negara
yang
2. Tahun 1949-1950
Sistem Pemerintahan : Quasy Parlementer
Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu adalah serikat dengan konstitusi RIS
sehingga sistem pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun
karena tidak seluruhnya diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut
Quasy Parlementer
3. Tahun 1950-1959
Sistem Pemerintahan: Parlementer
4. Tahun 1959-1966
Sistem Pemerintahan: Presidensial
Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang isinya
1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.
2. Pembubaran Badan Konstitusional
3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara
5. Tahun 1966-1998
Sistem Pemerintahan: Presidensial
POKOK-POKOK SISTEM PEMERINTAHAN
(Sebelum dan Setelah Amandemen UUD 1945)
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum
diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok
sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
Sistem Konstitusional.
Menteri
negara
ialah
pembantu
presiden,
menteri
negara
tidak
Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan sangat stabil
dan kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem Pemerintahan
Presidensial yang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang
lemah dari DPR namun juga memiliki kelebihan kondisi pemerintahan lebih
stabil.
Di akhir era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang ada
menuju pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu
dibutuhkan
sebuah pemerintahan
yang
konstitusional(berdasarkan
kekusaaan
dan
jaminan
Undang-undang
Dasar
hak
1945
asasi.
Kemudian
sebanyak
dilakukanlah
kali,
tahun:
anggota
MPR.
DPR
memiliki
kekuasaan
legislatif
dan
Sistem
pemerintahan
pemerintahan
menghilangkan
ini
juga
parlementer
mengambil
dan
unsur-unsur
melakukan
kelemahan-kelemahan
yang
dari
sistem
pembaharuan
untuk
ada
dalam
sistem
Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung.
A.
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
1. Dasar Filosofis
Pancasila merupakan suatu system filsafat maka kelima sila bukan terpisah-pisah, dan memiliki
makna sendiri-sendiri melainkan memiliki esensi makna yang utuh.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara Republik Indonesiamengandung makna bahwa
setiap aspek kebangsaan, kemasyarakatan , serta kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai
keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa Negara adalah suatu
persekutuan hidup manusia.
Negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan kodrat bahwa manusia sebagai warga dari
Negara sebagai persekutuan hidup berkedudukan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
( Hakekat sila 1) persekutuan hidup tersebut bertujuan mewujudkan harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk yang berbudaya atau makhluk yang beradab . (Hakekat sila 2 ) untuk
terwujudnya suatu Negara sebagai organisasi hidup manusia membentuk persatuan ( Hakekat
sila 3 ). Terwujudnya persatuan dalam suatu Negara akan melahirkan rakyat. Rakyat sebagai asal
mula kekuasaan Negara maka Negara harus bersifat demokratis ( Hakekat sila 4 ) Untuk
mewujudkan tujuan Negara sebagai tujuan bersama dari seluruh warga Negara harus dijamin
berdasarkan suatu prinsip keadilan yang timbul dalam kehidupan bersama ( Hakekat sila ke 5 )
Nilai-nilai inilah yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan.
Dari pengamatan tersebut maka nilai pancasila tergolong nilai kerohanian yang mengakui nilai
material dan nilai-nilai vital.
Selain itu nilai pancasila bersifat subyektif dan obyektif.
Nilai obyektif pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Rumusan sila-sila pancasila bersifat umum, universal dan abstrak
2) Inti nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa
3)
Pancasila yang terkandung didalam pembukaan UUD 1945 telah memenuhi syarat sebagai
pokok kaidah yang fundamental bagi Negara
Nilai subyektif pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)
2) Pancasila diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebijakan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3)
2) Pokok pikiran kedua : menyatakan bahwa Negara hendak mewujudkan suatu keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia ( Sila 5 )
3) Pokok pikiran ketiga : menyatakan bahwa Negara berkedaulatan rakyat ( Sila 4 )
4) Pokok pikiran keempat : menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas keTuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab ( Sila 1 dan 2 )
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan dasar yang fundamental
bagi Negara Indonesia.
B. .Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
Ideologi
Ide : gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
Logos : ilmu
Ideologi berarti ilmu pengetahuan dasar ( cita-cita )
Nilai-nilai pancasila diangkat dari adapt istiadat, kebudayaan dan religius bangsa Indonesia.
Maka pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup dan budaya
bangsa.
B.
Filsafat pancasila sebagai dasar filosofis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah
mendapatkan legitimasi yuridis ketika disahkannya UUD 1945
Konsekvensinya selama bangsa Indonesia memiliki kehendak bersama untuk membangun bangsa
di atas dasar filosofis nilai-nilai pancasila. Seharusnya segala kebijakan dalam melakukan suatu
pembaharuan-pembaharuan dalam Negara harus berpangkal tolak pada nilai-nilai pancasila.
Sehingga pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.
Contoh kasus:
Kebijakan pemerintah yang dinilai taksesuai pancasila ?