Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

DISASTER

Dosen Pembimbing :
Ratna Puji Priyanti, S.Kep.,NS.,MS

NUR ALFI ANDRIYANI


130801030

SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
2016/2017

Judul
Disaster Planning and Risk Communication With Vulnerable Communities:
Lessons From Hurricane Katrina
Perencanaan Bencana dan Komunikasi Risiko Dengan Komunitas Rentan:
Pelajaran Dari Badai Katrina
Author
David P. Eisenman, MD, MSHS, Kristina M. Cordasco, MD, MPH, Steve Asch,
MD, MSHS, Joya F. Golden, BA, dan Deborah Glik, ScD
Tujuan
Meningkatkan kesiapan komunikasi sumber daya yang lebih untuk akses bantuan
dan pemulihan resiko korban bencana tersebut.
Manfaat
Agar masyarakat tersebut dapat mempersiapkan datangnya resiko bencana yang
akan datang
Metode penelitian
Jurnal

ini

menggunakan

metode

kualitatif

dengan

melakukan

Metode

pengambilan sampel diulang


Sampling
Purpossive sampling yaitu dengan orang yang tinggal di 3 besar pusat evacua tion
Houston: Reliant Center, Reliant As- trodome, dan George Brown Conventionabad ter. kriteria kelayakan termasuk menjadi berusia 18 tahun atau lebih tua dan
tinggal di Louisiana menjadi-kedepan Badai Katrina.
Tekhnik pengumpulan data atau instrumen
Dengan melakukan pewawancara meminta peserta untuk menggambarkan berikut:
(1) sumber dan pemahaman informasi dalam jangka waktu sebelum badai; (2)
pengetahuan, persepsi, dan sumber daya yang dipengaruhi evakuasi sebelum badai

mendarat (3) refleksi pada faktor-faktor yang akan memiliki al tered perilaku
mereka. Wawancara yang dijalin dengan tali ulang dan profesional ditranskrip.
Kami menggunakan pendekatan grounded theory 16 yang menekankan azas
ukuran menemukan tema yang muncul dari data, sementara mengakui bahwa tema
juga dapat berasal dari kerangka yang terbentuk sebelumnya. Pertama, kita
membaca semua transkrip dalam diskusi tim, tema diidentifikasi dan subtema dari
teks-teks. Kedua, masing-masing transkrip telah diperiksa oleh penyidik yang
independen dikategorikan, diurutkan, dan diberi label pernyataan peserta dalam
tema dan subtema, proses yang dikenal sebagai coding. Ketiga, "coders" bertemu,
dan perbedaan-perbedaan dalam coding diselesaikan oleh musyawarah mufakat.
Hasil
Dari penelitian tersebut menghasilkan :
Lima puluh delapan (77%) dari 75 orang setuju Afrika Amerika, dilaporkan
rendah pendapatan, dan berasal dari New Orleans (Tabel 2). Empat peserta
melaporkan mereka telah dievakuasi sebelum badai. Sebanyak 1.182 laporan
diidentifikasi dan kode ke tema dan subtema.. Tema adalah sebagai follow
terendah: (1) instrumental, didefinisikan sebagai sebelum sumber tersebut yang
dibutuhkan untuk keprihatinan korban yang akan untuk evakuasi pada bencana
badai katrina tersebut.(2) kognitif, yang didefinisikan sebagai komponen kognitif
tentang bagaimana evakuasi pesan yang diterima, diproses, dan penanganannya
pada (3) bencana badai katrina sosial budaya, yang didefinisikan sebagai menjadi
sikap, dan persepsi dari alam bencana atau komunitas yang mendasari struktur
atau

politik, termasuk diskriminasi.

Apakah bisa diterapkan di indonesia


Penelitian ini membantu saya dalam melakukan penelitian selanjutnya di
indonesia. Karena kompetensi perawat dalam menegemen bencana. Saya yakin di
indonesia dapat menerapkan managemen bencana di tingkat kurikulum
pendidikan atau perawat dalam bidang bencana. Tetapi saya harus mencari
instrumen yang ada pada jurnal dan lebih banyak belajar, jika instrumen ini
nantinya bisa di gunakan di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai