Oleh :
Made Diah Ayu Mahareni
(07700203)
(07700223)
Dedi Irawan
(07700226)
(07700293)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampun hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat keehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai invetasi bagi setiap orang agar
investasi bagi pembangunan umber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan).
Selanjutnya dalam Pasal 46 dinyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upya
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehtan
perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat (Pasal 46 Undang-Undang Nomor
36 tahun 2009 Tentang Kesehatan).
Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai komitmen
Internasional yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)
dengan tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu menurunkan
angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV-AIDS, TB,
dan malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak terkait langsung yaitu
menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan. MDGs kelima memiliki target mengurangi angka
kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015 (WHO, MDGs 2010).
Di Indonesia angka kematian maternal dan perinatal masih tinggi. Hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2003
menunjukkan bahwa angka kematian ibu (AKI) yaitu 307/100.000 kelahiran
hidup. (Depkes RI, 2008).
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan angka
kematian ibu (AKI) pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis Empat Pilar
Safe Motherhood yaitu : Keluarga Berencana (KB), pelayanan antenatal (ANC),
persalinan yang aman dan pelayanan obstetri essensial (Depkes RI, 2008).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan
= 8,17%
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan bulan Juli
adalah (7x8,16%)= 57,12%
Target cakupan K4 tahun 2013 adalah 97%
Sasaran rata-rata K1 setiap bulan adalah:
97%
= 8,08%
12 bulan
Sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan bulan Juli adalah
(7x8,08%) = 56,56%
TABEL LAPORAN PWS CAKUPAN K1-K4 IBU HAMIL PUSKESMAS
SEDATI BULAN JULI 2013
(Jan)
(Feb)
(Mar)
(Apr)
(Mei)
(Jun)
(Jul)
(Aug)
(Sep
)
TARGET
CAKUPAN
K1K4
TIAP
TARGET
CAKUPAN
TIAP
BULAN
BULAN
(Okt) 5 (Nov)
(Des)
Tingginya angka drop out K1-K4 ibu hamil merupakan salah satu penyebab
tingginya angka kematian ibu dan anak yang merupakan indikator derajat
kesehatan masyarakat.
Menurut teori Blum derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: faktor
lingkungan, diikuti oleh faktor perilaku, genetik, dan yang terakhir pelayanan
kesehatan. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 1979
mengidentifikasi 4 faktor yang sama yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Seperti teori Bloom, CDC mengidentifikasi faktor pelayanan kesehatan sebagai
faktor yang tidak terlalu berperan. Kenyataannya, CDC memperkirakan 50% dari
kematian prematur pada populasi di Amerika Serikat secara langsung
berhubungan dengan prilaku dan gaya hidup individu, 20% dari individu mewarisi
profil genetik, dan 20% dari faktor sosial dan lingkungan. Hanya 10% yang dapat
dianggap sebagai akses pelayanan kesehatan yang tidak adekuat (Shi L, 2008).
Walaupun begitu, ukuran pengaruh tiap faktor terhadap derajat kesehatan dapat
berbeda tiap wilayah dan negara (VanLeeuwe JA, dkk.1999).
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan faktor lingkungan sosial dan pengetahuan tentang
pelayanan ANC dengan angka drop out K1-K4 ibu hamil di Desa Betro wilayah
kerja Puskesmas Sedati.
B. RUMUSAN MASALAH
Adakah hubungan antara faktor lingkungan sosial dan pengetahuan tentang
pelayanan Antenatal care (ANC) dengan angka drop out K1-K4 ibu hamil di
Desa Betro wilayah kerja Puskesmas Sedati?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Menganalisis hubungan faktor lingkungan sosial dan pengetahuan tentang
pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan angka drop out K1-K4 ibu hamil
di desa Betro wilayah kerja Puskesmas Sedati.
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN ANTENATAL CARE
Antenatal care (ANC) terdiri dari serangkaian kunjungan ibu hamil yang
dikenal dengan istilah K1 dan K4. Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil
dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak mengandung arti bahwa ibu
hamil harus berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan tetapi setiap kontak
tenaga kesehatan dengan ibu hamil untuk memberikan pelayanan antenatal sesuai
standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil. Kunjungan baru ibu hamil
(K1) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan
sedangkan K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat
atau lebih (Depkes RI, 2004).
B. TUJUAN ANTENATALCARE
Menurut Depkes RI tahun 2004, tujuan antenatalcare atau ANC adalah
untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan
nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat.
1. Tujuan Umum:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2. Tujuan Khusus:
a) Mengenali dan mengobati penyulit yang mungkin diderita sedini
mungkin
b) Menurunkan angka morbiditas ibu dan anak
c) Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan nifas dan laktasi
C. MANFAAT ANTENATALCARE
Manfaat pelayanan antenatal menurut Prawirohardjo (2006):
a) Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedaruratan yang mungkin terjadi
pelayanan dasar secara cepat dan tepat dapat mengatasi sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat. Hal ini akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang meningkatkan pembangunan nasional di bidang kesehatan.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan, sebagai contoh puskesmas yang memiliki beberapa Posyandu dengan
pelayan kesehatan ibu dan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu dapat
mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya.
Pelayanan antenatal meliputi 5 hal yang dikenal dengan istilah 5T, yaitu
Timbang berat badan, ukur Tekanan darah, ukur Tinggi fundus uteri, nilai status
imunisasi TT, dan memberikan Tablet Fe (tablet tambah darah). Pada petunjuk
teknis pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota, pelayanan antenatal meliputi 7T. kunjungan ibu hamil sesuai
standar adalah pelayanan yang mencakup minimal: (1) Timbang badan dan ukur
tinggi badan, (2) Ukur Tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus (dan
pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) Tinggi fundus uteri, (5) pemberian Tablet
besi (90 tablet selama kehamilan), (6) Temu wicara (pemberian komunikasi
interpersonal dan konseling), (7) Tes laboratorium sederhana (Hb, Protein urin)
dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria,TBC)(Depkes 2008).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Program pelayanan
10
E.
11
hal
yang
melatarbelakangi
empat
faktor
utama
kesehatan
(di atas), yaitu: populasi, budaya, kesehatan mental, sumber daya alam, dan
keseimbangan ekologi. Seberapa besar masing-masing keempat faktor utama ini
berpengaruh terhadap kesehatan manusia tergantung pada kombinasi dari kelima
hal tersebut (VanLeeuwe JA, dkk.1999).
Pada model ini, Blum mengubah ukuran dari keempat tanda panah
berdasarkan pada persepsinya pada kontribusi relatif terhadap kesehatan populasi
manusia. Walaupun begitu, ukuran tanda panah dapat berbeda tiap wilayah dan
negara di tempat pelayanan kesehatan (misalnya sebagian besar bangsa Afrika
dimana penyakit secara primer berhubungan dengan lingkungan mereka), atau
dimana perilaku manusia, pengaruh gaya hidup adalah penting (misalnya Canada)
(VanLeeuwe JA, dkk.1999).
Di Indonesia terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ibu
hamil, dalam penelitian ini pengaruhnya terhadap angka drop out K1-K4. Faktor
tersebut diantaranya faktor lingkungan, perilaku, genetik dan pelayanan
kesehatan.
1.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan disini yang dimaksud adalah lingkungan sosial,
yaitu keadaan fisik dan sosial dimana individu hidup atau dimana sesuatu
terjadi atau berkembang meliputi budaya dan masyarakat dimana mereka
dapat berinteraksi. Faktor ini meliputi dukungan dan kebiasaan sejumlah
orang di sekitar, baik itu keluarga, teman, tokoh agama maupun tokoh
masyarakat.
Dukungan dari keluarga dapat diperoleh dari orang-orang yang
memiliki hubungan berarti dengan ibu hamil, seperti suami, ayah dan ibu
12
Faktor Perilaku
Menurut Soekidjo Notoatmojo, perilaku adalah reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.
Menurut teori Lawrence Green dan kawan-kawan (1980) perilaku itu
sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu: fakor predisposisi
(predisposing factors) yng mencakup pengetahuan, sikap mayarakat
terhadap kesehatan; faktor pemungkin (enabling factor) yang mencakup
lingkungan fisik, ketersediaan fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan
bagi masyarakat, fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau
memungkinkan
terwujudnya
perilaku
kesehatan.;
faktor
penguat
13
termasuk, promotif,
Promotion,
Pre-primary
Prevention,
Primary
Prevention,
14
sudah pernah hamil dan melahirkan anak tanpa komplikasi maka ibu
tersebut memeriksakan dirinya pada pelayanan kesehatan hanya pada K1
saja, karena sebelumnya tidak pernah ada komplikasi makan ibu tersebut
akan merasa aman dan tidak datang lagi untuk memeriksakan
kehamilannya.
F.
= 8,17%
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan bulan Juli
adalah (7x8,16%)= 57,12%
Target cakupan K4 tahun 2013 adalah 97%
Sasaran rata-rata K1 setiap bulan adalah:
97%
12 bulan
= 8,08%
15
Tabel Laporan PWS Cakupan K1-K4 Ibu Hamil Puskesmas Sedati Bulan Juli
2013
16
Gambar Grafik PWS Cakupan K1 Ibu Hamil Puskesmas Sedati Bulan Juli 2013
17
Gambar Grafik PWS Cakupan K4 Ibu Hamil Puskesmas Sedati Bulan Juli 2013
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. KERANGKA KONSEP
Berdasar teori Blum, disusun kerangka konsep sbb:
IBU
HAMI
DROP
OUT
K1-K4
Faktor Pelayanan
Kesehatan
Faktor Genetik
18
Ha1: Terdapat hubungan antara faktor lingkungan sosial dengan angka drop out
K1-K4
Ho1: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil mengenai pelayanan
ANC degan angka drop out K1-K4
Ha1: Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil mengenai pelayanan ANC
degan angka drop out K1-K4
19
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian Observasional
Cross Sectional Analitik yaitu menggambarkan korelasi antara variabel
independen dengan variabel dependen.
B. LOKASI DAN WAKTU PENEITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten
Sidoarjo mulai tanggal 26 Agustus 2013 sampai tanggal 7 Sepember 2013 dengan
rincian sebagai berikut :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kegiatan
Minggu
II
20
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang di teliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam menentukan besar
kecilnya sampel dalam penelitian ini, berpedoman pada pendapat
Nursalam, 2009 : 92
N
n = __________
1+N(d)
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Nd = tingkat signifikansi = 5% = 0,05
(Nursalam, 2009 : 92 )
n =
N
1 + N (d)
=
....
... + ... (0,05)
....
.....
....
: Lingkungan sosial
Pengetahuan ibu hamil tentang ANC
B. Variabel Dependen
21
E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi
Alat Ukur
Skala
No
Variabel
1.
Lingkungan
Keadaan fisik
sosial
dan sosial
skor <60%
dimana individu
Baik :
hidup atau
skor 60%
Kuesioner
pengukuran
Kurang :
Skala
Ukur
Ordinal
dimana sesuatu
terjadi atau
berkembang
meliputi budaya
dan masyarakat
dimana mereka
dapat
berinteraksi.
2.
Pengetahuan
Informasi yang
Kuesioner
Kurang :
Ordinal
skor <60%
disadari oleh
Baik :
seseorang
skor 60%
mengenai
pengawasan
sebelum
persalinan
terutama
ditujukan pada
pertumbuhan
dan
perkembangan
22
janin
Angka drop
3.
out K1-K4
Kuesioner
Drop out:
tidak mengikuti
Terdapat salah
K1-K4 dengan
lengkap dengan
diantara K1-
mendeteksi ibu
K4 , ibu hamil
hamil yang
lalai
terdaftar pada
memeriksakan
K1 tetapi tidak
kehamilannya
Nominal
terdeteksi pada
K4
Tidak drop out:
Ibu hamil
memeriksakan
kehamilannya
secara lengkap
(K1-K4)
23
24