METODOLOGI PENELITIAN
.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif , hal
tersebut dikarenakan data hasil penelitian adalah berupa angka. Menurut Punch
(1988) Penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris di mana data adalah dalam
bentuk sesuatu yang dapat
dihitung/ angka
yang memerhatikan pada
pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik. Dalam hal ini untuk
mengumpulkan data peneliti menggunakan metode survei. Metode survei
digunakan karena terdapat beberapa data yang diperoleh peneliti dari
tempat/objek penelitian secara alamiah(bukan buatan) seperti data yang diperoleh
dari sebaran kuisioner wawancara dari pihak yang terkait dengan penelitian [1].
Tool yang digunakan untuk mengolah data adalah program SPSS versi 20 dan
Smart PLS 3.0 .
Penelitian ini menggunakan model UTAUT , merupakan salah satu model yang
dibangun untuk menganalisis penerimaan teknologi.Peneliti menggunakan skala
likert 1-5 untuk mengukur persepsi responden terhadap indikator dari variabel
variabel penelitian [2].
Tabel. 1
.2
Kategori
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Cukup (C)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Skor
5
4
3
2
1
Skala Likert
Objek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT.Telkom Indonesia Witel Sumut Barat Jl. Gaharu
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penulis untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya [1]. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengguna sistem NOSS-F pada PT.Telkom Indonesia witel Sumut Barat. Berdasarkan
data yang peneliti peroleh dari Kepala Divisi Engineering and development di
PT.Telkom bahwa terdapat 50 pengguna sistem NOSS-F.
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diselidiki dari keseluruhan
anggota penelitian [3]. Penentuan sampel pada penelitian ini ,
dalam kriteria
digunakan adalah sampling jenuh (sensus) yaitu teknik penentuan sampel bila mana
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil [4].
.4. Metode Pengumpulan Data
Adapun yang menjadi teknik pengumpulan data
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti
itu sendiri. Data ini biasanya berasal dari penelitian lain seperti jurnal, literatur
artikel , internet yang berkenaan dengan penelitian itu [1].
.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya [1]. Penelitian ini menggunakan model
UTAUT yang telah disesuaikan dengan apa yang menjadi tujuan dari penelitian
ini. Adapun variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
tiga variabel yaitu, Varibel bebas, variabel terikat dan variabel pemoderasi.
A. Variabel Bebas ( Independent Variable)
Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel terikat (dependen) sehingga menimbulkan perubahan,atau sering juga
disebut variabel yang tidak dipengaruhi oleh varibel lain dalam model. Variabel
bebas dalam penelitian ini meliputi :
Ekspektansi Kinerja (Performance Expectancy)
Ekspektansi Kinerja (Performance Expectancy) adalah seberapa besar tingkat
kepercayaan seseorang bahwa sistem yang akan digunakan dapat membantu dia
untuk mendapatkan keuntungan keuntungan dalam kinerja pekerjaannya [5].
Adapun yang menjadi indikator dalam pengukuran persepsi terhadap ekspektansi
kinerja berdasarkan model UTAUT adalah sebagai berikut:
a. Kegunaan Persepsian (perceived usefulness)
b. Motivasi Ekstrinsik (extrinsic motivation)
c. Kesesuaian Pekerjaan (job-fit)
d. Keuntungan Relatif (relative advantage)
e. Ekspektansi-ekspektansi hasil (outcome expectations)
.
Ekspektansi Usaha (effort expectancy)
Ekspektansi Usaha (effort expectancy) merupakan tingkat kemudahan yang
dihubungkan dengan penggunaan sistem. Apabila sistem yang diterapakan mudah
dalam penngunaaannya maka usaha yang dilakukan tidak terlalu tinggi.
Sebaliknya apabila sistem yang diterapakan tingkat penggunaannya sulit maka
akan membutuhkan usaha yang lebih dalam menggunakan sistem tersebut [5].
Adapun yang menjadi indikator dalam pengukuran persepsi terhadap ekspektansi
usaha (effort expectation) berdasarkan model UTAUT adalah sebagai berikut :
a. Kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use)
b. Kerumitan (Complexity)
. Pengaruh Sosial (Social Influence)
Pengaruh sosial (social influence) merupakan sejauh mana seseorang
individual mempersepsikan kepentingan yang dipercayakan orang lain sehingga
dapat mempengaruhinya untuk menggunakan sistem yang baru [5]. Adapun yang
menjadi indikator dalam pengukuran persepsi terhadap pengaruh social (social
influence) berdasarkan model UTAUT adalah sebagai berikut :
a. Norma subyektif (subjective norm)
b. Faktor faktor sosial (social factor)
c. Image
validitas [1]. Jika hasil penelitian yang dilakukan memiliki kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti
maka hasil penelitian dikatakan valid.
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas kuisioner adalah dengan
mengkorelasikan skor jawaban responden masing-masing item dengan skor
totalnya.Apabila nilai korelasi dibawah 0.05 (< 0.05), maka instrumen tersebut
tidak valid , sebaliknya apabila harga korelasi diatas 0.05 ( > 0.05) maka
instrumen penelitian valid [6]. Menurut Arikunto (2006) tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk mencari nilai
korelasinya dengan menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara variabel
bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variable),
peneliti akan menggunakan persamaan Pearson Product Moment [6]
X
2
}
2
}
{N X 2
N XY ( X )(Y )
rxy=
Dimana :
r
= Koefisien validitas
= Nilai pembanding
= Jumlah responden
pengukuran berkali-kali terhadap suatu unit akan menghasilkan output yang sama
[7]. Menurut Arikunto (2006) Realibilitas menunjukkan tingkat keandalan
sesuatu. Butir kuisioner dikatakan realibel jika nilai cronbachs diatas 0.6 (> 0.6)
sebaliknya jika nilai cronbach dibawah 0.6 ( < 0.6) maka dikatakan tidak realibel
[6].
Dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha yang digunakan untuk
menganalisis reabilitas kuisioner yang skalanya 1-5 dengan menggunakan skala
likert [2]. Untuk menghitung alpha dapat dirumuskan dalam persamaan berikut :
( K ) ( 1 b2 )
rn=
( K 1 ) ( b 2 )
Dimana :
rn
= Reliabilitas instrumen
.6.4.1
Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah data penelitian yang diperoleh berdistribusi
normal atau mendekati normal. Distribusi normal bertujuan untuk melihat apakah
sampel yang diambil mewakili distribusi populasi dan membentuk distribusi yang
memusat (mean ,
median berada ditengah). Uji distribusi normal untuk
memperoleh hasil perbandingan antara distribusi data (observed) dan distribusi data
normal
(expected ) sehingga merupakan syarat untuk semua uji statistik. Distribusi data
penelitian dikatakan normal jika hasil uji menunjukkan tidak ada perbedaan antara
kedua distribusi tersebut (p > 0,05) [6].
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode kolmogorov
smirnov. Menurut sudarmanto (2005) jika nilai probabilitas >= 0,05 maka data
dapat dinyatakan berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05
maka data tidak berdistribusi normal [6]. Metode kolmogorov smirnov dapat
dilakukan dengan cara berikut :
.6.5
Analisis Jalur
Dalam Imam Gunawan (2015) Babbie menyatakan path analysis is a
causal model to understanding relationship between variables [6]. Analisis jalur
(path analysis) dikembangkan oleh Sewall Wright pada tahun 1934. Tujuan
dilakukannya analisis jalur guna menerangkan akibat langsung dan tidak langsung
dari beberapa variabel sebagai variabel penyebab, dihadapkan pada beberapa
variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Terdapat 2 hubungan
antarvariabel dalam analisis jalur, diantarnya ialah [6] :
. Pengaruh langsung, yang biasanya digambarkan dengan panah satu arah
dari satu variabel ke variabel lainnya.
. Pengaruh tidak langsung, digambarkan dengan panah satu arah pada satu
variabel pada variabel lainnya, kemudian dari variabel lain panah satu
arah ke variabel berikutnya.
Model dari analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antarvariabel dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh lanngsung
maupun tidak langsung dari seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap
variabel terikat (endogen) artinya hubungan dari dua variabel dapat terjadi secara
langsung dan dapat juga terjadi secara tidak langsung melalui variabel ketiga.
Analisis ini juga diperuntukan guna menghitung efek total dari variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Ada beberapa asumsi yang harus diperhatikan dalam
melakukan analisis jalur diantaranya :
1. Hubungan antara variabel harus linear, bersifat normal dan aditif (tidak
adanya efek interaksi)
2. Sampel diambil dengan teknik probability sampling.
3. Antarvariabel residu tidak saling berkorelasi
4. Hanya sistem aliran kausal satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas
yang berbalik
5. Pola hubungan antar variabel adalah recursive, artinya semua anak
panah mempunyai satu arah tidak bole terjadi pemutaran kembali
(looping)
6. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen penelitian valid
dan reliabel)
7. Skala pengukuran semua variabel sekurang kuranya interval
8. Tidak boleh terjadi multikoinearitas
9. Model yang dianalis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan kosep yang relavan.
.6.6
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis yang telah
ditetapkan sebelumnya dapat diterima atau tidak. Ada beberapa tahap yang harus
dilakukan dalam melakukan pengujian hipotesis (Prasetyo & Jannah, 2008:207)
sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis (Ho dan Ha)
b. Menetapkan tes statistik yang akan digunakan
c. Menetapkan tingkat signifikansi ()
d. Melakukan perhitungan statistik
e. Mengambil kesimpulan
Pengujian hipotesis pada penelitian ini merupakan pengujian secara parsial yang
melibatkan keseluruhan dari variabel penelitian.
.6.6.1 Uji Signifikansi partial (Uji t)
Uji t merupakan uji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y ,
apakah variabel independen X1, X2, X3 dan X4 ( performance expectancy, effort
expectancy, social influence, facilitating conditions ) memiliki pengaruh terhadap
variabel intervening Y (behavioral intention) dan Minat keperilakuan memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen Z (use behavior). Dan juga apakah variabel
moderasi (age, gender dan experience ) dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara X1, X2, X3, X4 terhadap Y1 secara terpisah atau partial. Dasar
pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi, yaitu:
1.
Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
2.
Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
dari masing masing variabel independen terhadap variable dependen. Hipotesis
pada pengujian ini terdiri dari:
H0 :
Ha :
.
H0 :
Ha :
.Pengaruh Social Influence (X3) terhadap Behavioral Intention (Y) dimoderasi oleh
gender, age dan experience.
H0 :
Social Influence tidak berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention
terutama pada pengguna wanita yang lebih muda pada tahap enam bulan setelah
pelatihan pada penggunaan NOSS-F di PT. Telkom Indonesia.
Ha :