Gate
Source
Indonesia
Drain Australia Partnership for Skills Development
( 16 August 2002 )
Daftar Isi
BAB 1
PENGANTAR......................................................................................................... 1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI......................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan awal.......................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................8
Konteks Penilaian.......................................................................................................9
Aspek Penting Penilaian.............................................................................................9
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................10
Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....11
BAB 4
BAB 5
STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................12
A
Rencana Materi.................................................................................................12
Daftar Isi
Bab 1
Pengantar
BAB 1
PENGANTAR
Persyaratan-persyaratan organisasi.
Situasi pelatihan.
Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta
pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang
harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib
namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau
hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam
menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.
Kemampuan
menghitung
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Page 1
Bab 1
Pengantar
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol
Keterangan
HO
OHT
Penilaian
Tugas
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 2
Bab 1
Pengantar
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknikmatematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat
Karakteristik
Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Keterkaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 3
Bab 1
Pengantar
Page 4
Bab 2
BAB 2
Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan ?
Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan ini ?
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
Tugas-tugas praktik.
Tugas-tugas proyek.
Studi kasus.
Kerja kelompok.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.
Page 5
Bab 2
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
SMT Projects
Pengarang:
Owen Bishop
Penerbit:
Tanggal terbit:
edisi terakhir
Tempat terbit:
Singapura
Dari Internet
Direktorat Dikmenjur
http://dikmenjur.freehosting.net
Texas Instruments Semiconductor Home page
http://www.ti.com
National Semiconductor Home page download specifications
http://www.national.com
RS Catalog Home page
http://www.rscomp.com.sg
Page 6
Bab 3
Standar Kompetensi
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan dan
bimbingan bagi peserta pelatihan atau siswa agar dapat:
Judul Unit
Mengaplikasikan Dasar Surface Mount Technology (SMT) di Tempat Kerja.
Deskripsi Unit
Memungkinkan siswa mengkonstruksi prototype pekerjaan PCB, diberikan gambar praproduksi.
Kemampuan awal
Peserta harus memiliki pengetahuan perancangan PCB dan fabrikasi, dan keahlian dalam
penyolderan tangan.
2.0. Mengidentifikasi
bermacam-rmacam
surface mount devices
(SMD).
3.0. Menggambarkan
penggunaan metode
untuk mensolder
komponen SMT pada
PCB.
1.2
1.3
2.1
Resistor
yang
digunakan
dalam
SMT
diidentifikasikan dan sistem codingnya dijelaskan.
2.2
2.2
2.4
2.5
2.6
Peralatan
SMT
lain
diidentifikasikan
kegunaannya didiskusikan.
3.1
3.2
dan
Page 7
Bab 3
Standar Kompetensi
Elemen
Sebuah
5.1
5.2
5.3
5.4
Variabel
Unit-unit ini diaplikasikan pada seluruh sektor manufaktur dan industri jasa.
(a)
Peralatan SMT: Ini adalah unit pengenalan SMT dan peralatan yang
biasanya ditemukan di industri lokal.
(b)
(c)
Aplikasi SMT.
Resistor
Kapasitor
Page 8
Bab 3
Standar Kompetensi
Paket IC SMT
Definisi
bagaimana caranya
dalam jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek
earth straps
wrist
ankle
conductive mats
bench tops
flooring
generator ion
Konteks Penilaian
Unit pengenalan ini harus mengutamakan aplikasi praktis dan topik dengan konsep
yang dijalankan di laboratorium.
Penilaian harus mencerminkan praktek dan isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomendasikan pembelajaran dan penilaian dijalankan dengan cara yang
menyeluruh yang berorientasi hasil sebuah pembelajaran.
Page 9
Bab 3
Standar Kompetensi
TINGKAT
Pemecahan masalah
Penggunaan teknologi
Page 10
Bab 3
Standar Kompetensi
Karakteristik
Menjalankan tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuan secara rutin oleh supervisor
Memikul tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan meningkatkan
otonomi personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor melakukan pengecekanpengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
Page 11
Bab 4
Strategi Penyajian
BAB 4
A
Rencana Materi
STRATEGI PENYAJIAN
Rencana Materi
Catatan: 1.
2.
Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.
Elemen
Jenis Variabel
Keunggulan dan aplikasi SMT.
Surface Mount Technology (SMT)
Aplikasi SMT.
Pengembangan Komponen
mounting.
Paket IC SMT
Peralatan SMTyang lain
Kegiatan
Tampilan
Presentasi
Penjelasan
Diskusi
Tanya jawab
Pegangan
peserta
OHT
Task
Presentasi
Penjelasan
Diskusi
Tanya jawab
Praktik
Pegangan
peserta
OHT
Task
Kapasitor
Peralatan
SMT
Topik Pelatihan
semikonduktor
Penggunaan IC SMT.
3.0. Menggambarkan penggunaan
Pengenalan,
pengertian
dan
Presentasi
Pegangan
Page 12
Bab 4
Strategi Penyajian
Elemen
metode untuk mensolder
komponen SMT pada PCB.
Jenis Variabel
sebuah PCB :
Topik Pelatihan
pengoperasian,
Peralatan
dan
alat
bantu
soldering / desoldering
Kegiatan
Penjelasan
Diskusi
Tanya jawab
Praktik
Rencana Materi
Tampilan
peserta
OHT
Task
Menjelaskan dan
mendemonstrasika
n prosedur
penanganan antistatik yang aman
dan teknik-teknik
saat menangani
komponen
elektronika solid
state.
Presentasi
Diskusi
Tanya jawab
Pegangan
peserta
OHT
Task
Penyajian
Diskusi
Pegangan
peserta
OHT
Task
Tanya-jawab
Praktik
Penyebab-penyebab potensial
ESD
dan
bagaimana
mengurangi kemungkinan
terjadinya.
Teknik-teknik
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
penanganan
Page 13
Bab 4
Strategi Penyajian
Elemen
Jenis Variabel
Topik Pelatihan
Kegiatan
Rencana Materi
Tampilan
Page 14
Bab 4
Strategi Penyajian
Sesi ini menampilkan pegangan, tugas / praktek dan transparansi yang berkaitan dengan standar kompetensi.
1.1 Memahami dan menjelaskan pengetahuan Pelatih menjelaskan memahami dan menjelaskan pengetahuan tentang keunggulan dan
tentang keunggulan dan aplikasi SMT, aplikasi SMT, meliputi:
meliputi:
Aplikasi SMT
Aplikasi SMT
HO 1-6
OHT 1-4
Tugas 1
2.1
Mengidentifikasi
dan
menjelaskan Pelatih menjelaskan bagaimana mengidentifikasi dan menjelaskan spesifikasi dan
spesifikasi dan karakteristik surface karakteristik surface mount devices (SMDs), meliputi:
mount devices (SMDs), meliputi:
Resistor
Resistor
Kapasitor
Kapasitor
Induktor fixed dan induktor variabel
Induktor fixed dan induktor
Peralatan semikonduktor SMT
variabel
Paket IC SMT
Peralatan semikonduktor SMT
Peralatan SMT yang lain
Paket IC SMT
Page 15
Bab 4
Strategi Penyajian
HO 7-39
OHT 5-14
Tugas 2
3.1 Menjelaskan dan mendemonstrasikan Pelatih menjelaskan dan mendemonstrasikan cara penggunaan dan sistem operasi
penyolderan komponen SMT pada perkakas dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam SMT (Solder/desolder, timah dan
sebuah PCB.
pasta solder serta teknik produksi.
Penggunaan perkakas dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk
bekerja pada peralatan SMT
Kawat solder dan pasta solder paste
HO 40-45
OHT 15-18
Tugas 3
4.1 Melaksanakan latihan menggunakan Pelatih menjelaskan operasi sistem rangkaian sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan
SMD dengan cara membangun proyek dan memberikan contoh perakitan, cara penyolderan dan pengujian rangkaian.
sederhana menggunakan SMD.
HO 46-48
OHT 15-18
Tugas 4- 6
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 16
Bab 4
Strategi Penyajian
5.1 Menjelaskan dan mendemonstrasikan Pelatih menjelaskan penyebab-penyebab dan efek-efek ESD serta bagaimana mengurangi
prosedur
penanganan
anti-statik kemungkinan terjadinya dan teknik-teknik penanganan komponen yang benar, termasuk
Prosedur penanganan anti-tatik:
kegunaan dari peralatan pelindung statik.
Penyebab-penyebab ESD (Electrostatic
Discharge)
Efek-efek ESD pada peralatan solid state
Penyebab-penyebab potensial ESD dan
bagaimana
mengurangi
kemungkinan terjadinya
HO 49-63
OHT 19-23
Tugas 7-10
Page 17
Bab 4
Strategi Penyajian
2.
3.
Page 18
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 1
Lembar Informasi
Mengaplikasikan Dasar
Surface Mount Technology (SMT) di Tempat Kerja
Nama Peserta :
Kelompok
: ...
Page 19
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 2
IC
Resistor
Transistor
Kapasitor
Pada cara lama setiap rangkitan elektronika komponen diletakan pada satu permukaan
komponen pada selembar PCB sedang penyolderan dilakukan pada sisi solder dimana jalur
hubungan antara komponen dilakukan. Pada cara SMT baik komponen maupun jalur
hubungan komponen berikut penyolderan komponen dilakukan pada satu permukaan,
berikut merupakan gambar perbedaan antara kedua sistem tersebut.
Gambar 2 berikut menggambarkan perbedaan kedua sistem yaitu cara konvensional dan
SMT, perbedaan yang nyata adalah pada penempatan komponen dan juga penyolderan
komponen.
Page 20
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 3
Komponen
Lubang
Komponen
Pertinak
Jalur PCB
Solderan
a. Penempatan komponen pada cara konvensional
Komponen
Jalur PCB
Solderan
b. Penempatan komponen pada SMT
Gambar 2. Perbedan penempatan komponen
2. Aplikasi SMT.
Integrated-circuit (IC) manufaktur memproduksi rancangan baru dalam kemasan dual in-line
package (DIP), shrink dual in-line package (SDIP), atau format through-hole lainnya. Hal ini
sudah merupakan permasalahan yang klasik yaitu terlihat komponen pada satu sisi dan
terdapat solderan pada sisi yang lain dan sangat mudah meletakan IC pada soket serta
mudah untuk menggunakan breadboard.
Umumnya generasi baru terlihat hanya menggunakan teknik surface-mount technology
(SMT), surface mount device (Philips SMD), atau surface mount component (SMC).
Pengepakan seperti small outline integrated circuit (SOIC), small outline J-leaded (SOJ),
small outline transistor (SOT), plastic leaded chip carrier (PLCC), quad flat pack (QFP), atau
thin small outline package (TSOP). Semuanya tanpa dilengkapi dengan adaptor khusus,
sehingga komponen SMT membuat para pecinta eksperimen banyak mendapat kesulitan.
HO 4
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 21
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Hampir semua sektor pengguna rangkaian elektronik dewasa ini beralih dari konvensional
teknologi ke SMT, seperti pada pembuatan peralatan kontrol di industri, CD player, Play
station, TV, Kamera sistem, alarm, handphone, radio dan aplikasi lain.
Sebagai contoh yang banyak diminati masyarakat luas adalah radio yang banyak
dipasarkan dalam bentuk mini, berikut merupakan penjelasan tentang sebuah radio sebagai
aplikasi dari teknologi SMT.
Radio ini merupakan rangkaian elektronik (SMT) yang dapat menerima gelombang radio
pada AM (gelombang menengah) dan melayani output untuk mengendalikan earphone
magnetik atau kristal, headphone atau loudspeaker kecil. Hal ini merupakan aplikasi SMT
pada radio saku atau radio headphone, dimana ukuran kotak sebesar kotak korek api dan
dapat dibawa ke mana-mana. Rangkaian ini menggunakan SMT audio amplifier 0,5 Watt
yang berbasis pada IC ZN416 dimana di dalamnya sudah dilengkapi dengan dengan segala
sesuatu bentuk komponen agar IC berfungsi sebagai pesawat penerima AM ditambah
dengan sebuah amplifier untuk menguatkan suara radio. Sebagai pelengkap ditambahkan
rangkaian tuning dan beberapa kapasitor seperti ditunjukan pada gambar berikut.
HO 5
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 22
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 6
Page 23
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Keuntungan lain adalah pada pembuatan PCB karena saat pembuatan PCB rangkaian
konvensional terlebih untuk rangkaian dengan IC dibutuhkan banyak lubang yang harus
dibor untuk menempatkan kaki-kaki komponen, hal ini disamping dibutuhkan jumlah lubang
yang banyak juga dibutuhkan kepresisian yang tinggi tertama untuk kaki-kakii IC.
Sedangkan pada SMT tidak diperlukan adanya lubang-lubang tersebut, dan untuk
kerusakan untuk jalur yang berjarak kecil akibat lubang dapat dihindari. Dengan alasan
tersebutlah banyak industri pabrikasi lebih memilih SMT sebagai pilahan terbaiknya untuk
memproduksi peralatan elektronik.
Pada kenyataannya tidak ada pin atau kawat yang menghubungkan sisi satu pada sisi lain
dari PCB, hal ini memungkinkan penggunaan kedua sisi PCB untuk menempatkan
komponen sehingga SMT lebih merupakan rangkaian yang kompak dibanding rangkaian
konvensional yang menggunakan lubang. Disamping itu dengan komponen dan jalur PCB
pada sisi yang sama pada PCB maka pada saat membuat layout PCB sangat membantu
atau mempermudah karena kesulitan tidak akan muncul pada rangkaian yang lebih rumit
diakibatkan adanya konstruksi lubang yang harus dipasang pada PCB.
Page 24
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 7
2. Resistor
Resistor dalam berbagai rangkaian elektronika selalu ambil bagian baik sebagai penahan
arus, pembagi tegangan atau sebagai beban, tidak terkecuali dalam SMT. Resistor juga
digunakan pada rangkaian konvensional yaitu seri dan paralel. Nilai resistor juga
mempunyai variasi yang sama dengan resistor yang ada pada komponen konvensional.
Resistor dibuat berdasar standar ukuran seperti halnya ukuran 1206. Ini menunjukan bahwa
pasangan digit pertama menunjukan panjang nominal resistor dalam satuan seperatus inchi,
sedang pasangan digit kedua menspesifikasikan ukuran lebar resistor. Ukuran terkecil
terdapat dipasaran adalah 0805 dan 0603.
Page 25
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 8
Berikut merupakan gambar potongan sebuah resistor dengan standar ukuran 1206, dimana
bahan ini dibuat dari chip alumina yang dilapisi dengan lapisan dari bahan resistif seperti
ruthenium dioxide. Dan dilindungi dengan lapisan pelindung, kedua ujung chip ditutup
dengan terminal multilayer yang bagian luarnya untuk disolder sehingga komponen siap
dirangkai (mounting).
Page 26
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 9
Dalam katalog perdagangan biasanya disertakan pula ukuran kaki resistor, sebagai contoh
berikut merupakan ukuran kaki resistor yang ditampilkan pada katalog RS.
Kode
Nilai resistansi ()
470
47
471
470
472
4700 (4K7)
473
47000 (47 K)
474
470000 (470 K)
475
4700000 (4,7 M)
Page 27
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 10
Dalam perdagangan biasanya dijelaskan spesifikasi teknis, bahan pembuatannya dan
ukuran standar resistor. Hal yang sering digunakan pada sistem perdagangan komponen
SMT di dunia meliputi ukuran resistansi, standar seri ukuran, besar disipasi daya dan sistem
penomoran pemesanan yang ditujukan untuk pelayanan secara profesional pada pelanggan
atau pembeli.
: 5%
: 200 ppm/OC
Operating temperature
: 3-6V
: 7-9V
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan industri maka pada SMD juga diproduksi resistor
network, misalnya seri 4816P merupakan resistor network yang sangat popular dengan 16
pin dikemas pada dual-in-line. Dimana untuk pemasangan komponen pada PCB (SMT)
kompatibel dengan berbagai mesin perakit dan semua teknik penyolderan.
HO 11
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 28
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Page 29
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 12
Page 30
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 13
Berikut merupakan contoh spesifikasi dari power resistor untuk SMT:
HO 14
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 31
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
2. Kapasitor
Kapasitor juga dibuat dengan standar ukuran 1206 dan juga standar ukuran lainnya. Pada
umumnya dibuat dari keramik dengan sistem multilayer dengan terminal pada ujungujungnya.
Rentang ukuran kapasitansi adalah 1pF sampai 1F umumnya dapat bekerja pada
tegangan 50 volt. Tidak sama dengan resistor, untuk kapasitor diproduksi umumnya tanpa
mencantumkan label pada bodinya. Oleh karena itu harus hati-hati dalam menyimpannya.
Untuk kapasitor dengan kapasitas besar dibuat dengan ukuran 1812 yang dapat bekerja
untuk tegangan 100 volt.
HO 15
Page 32
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Kapasitor untuk SMT biasanya tidak dibuat untuk tegangan kerja yang tinggi. Seperti
kapasitor tantalum yang dibuat dengan kapasitansi 10 uF dan tegangan kerja 16volt serta
berukuran panjang 55,8mm dan lebar 4,5 mm. Dimensi ukuran kapasitor komponen SMD
yang diproduksi adalah sebgai berikut:
HO 16
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 33
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
1. Case Tantalum
2. D-Case Tantalum Capacitor
3. Electrolit Capacitor
4. Electrolit Capacitor
5. 0805 Keramik
6. 1206 Keramic
7. 1210 Keramic
8. High Q porselin RF
9. Variable Trimmer.
HO 17
Page 34
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
20%
-40C sampai +85C
1 A = 0,01 CV atau 3 A
Prediksi umur
Kondisi Pelarut
Kondisi
pelarut
Cairan
atau ekivalennya
atau
Waktu
exposure
< 5 menit
Gas
Temperatur
Gelombang
ultrasonic
dapat diterima
pada
tekanan 1 atm
Untuk riple dan faktor disipasi berdasarkan tegangan dan kapasitas dari kapasitor ditunjukan
pada tabel berikut:
HO 18
Sedangkan ukuran fisik yang ada dipasaran untuk komponen SMT dapat dilihat pada
gambar dan tabel berikut:
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 35
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Kode
Case
05
+0.1-02
0.2
.02
0.2
02
5.4
43
4.3
1.8
0.5-0.8
5.4
5.3
5.3
2.2
1.-5
0.5-0.8
6.3
5.4
6.6
6.6
2.4
2.2
0.5-0.8
Tanda terminal
positip
HO 19
Adapun spesifikasi dari kapasitor ini adalah:
Toleransi kapasitansi
20%
Page 36
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Temperatur kerja
Tegangan Reverse
0,5 V maks.
Sedangkan ukuran fisik yang ada dipasaran untuk komponen SMT dapat dilihat pada
gambar dan tabel berikut:
Kode
Case
+02
3,2
1,6
3,5
C
D
W1
0.1
+0.3-0.2
min.
1,6
1,2
0,8
1,1
2,8
1,9
2,2
0,8
1,4
6,0
3,2
2,6
2,2
1,3
2,9
7,3
4,3
2,9
2,4
1,3
4,4
+0.2-0.1 +0.2-0.1
HO 20
Seri SK juga merupakan kapasitor tantalum secara fisik diproduksi dengan kemasan Fully
encapsulated solid tantalum. Aplikasi kapasitor ini untuk keperluan kopling dengan rentang
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 37
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
frekuensi lebar, filter dekopling dan rangkaian timer. Sedangkan tanda band atau pita putih
menunjukan terminal positip dari kapasitor.
20%
-55oC sampai 125oC
0,5 V maks.
HO 21
Ukuran fisik yang ada dipasaran untuk komponen SMT dapat dilihat pada gambar 20 dan
tabel berikut:
Page 38
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Kode
W2
Case
+02
+0.2
+0.1
0.2
+0.3
3,2
1,6
1,6
1,6
0,8
3,4
2,8
2,2
1,9
0,8
6,0
3,2
2,2
2,5
1,3
7,3
4,3
2,4
2,8
1,3
HO 22
Spesifikasi teknik dari kapasitor ini adalah sebagai berikut:
Tegangan kerja
: 100V dc
Arus kerja
: 300mA
Page 39
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Toleransi
: +50%, -20%
Resistansi isolasi
: min 10.000M
Resistansi DC
: 0-3 max.
Temperatur kerja
Gambar 21 berikut menunjukan kapasitor jenis ini dengan seri CNF41 yang diproduksi oleh
perusahaan Mitsubishi.
HO 23
Aplikasi trimer kapasitor ini yang luas terutama pada rangkaian elektronika yang
membutuhkan frekuensi dalam sistem kerjanya, seperti Audio, Video dan peralatan
telekomunikasi.
Temperatur kerja rata-rata dapat bekerja pada suhu 25 oC sampai +85oC, tegangan kerja
antara 50 volt sampai 220 volt DC, resistansi isolasi 10 4 M min dengan toleransi
Page 40
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
kapasitansi 50%. Berikut tabel kapasitor yang diproduksi oleh Murata dan dapat ditemui
dipasaran:
HO 24
e. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik memang banyak dibutuhkan oleh industri dalam pembuatan rangkaian
elektronik baik rangkaian konvensional maupun rangkaian menggunakan SMD. Kapasitor
keramik radial di industri juga menggunakan standar ukuran 1206, 0603 dan 0805. Dimana
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 41
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
diberikan plat timah dikedua terminalnya. Untuk ini dapat dijumpai dalam strip 25 atau bulk
pack strip 250.
Berikut merupakan gambar fisik sebuah monolitik kapasitor keramik berikut ukuran yang
dapat dibeli dipasaran:
Format 1206
Dimensi (PxLxT)
3,2+0,2x1,6+0,2x1,5
Suhu kerja
-25oC sampai 85oC
Toleransi kapasitansi
5% sampai 20%
Format 0603
Dimensi (PxLxT)
1,6+0,15x0,8+0,15x0,9
Suhu kerja
-25oC sampai 85oC
Toleransi kapasitansi
5% sampai 20%
Format 0805
Dimensi (PxLxT)
2,0+0,2x1,6+0,2x1,3
Suhu kerja
-25oC sampai 85oC
Toleransi kapasitansi
5% sampai 20%
Page 42
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 25
Format 0603
Format 0805
Format 1206
Page 43
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 26
3. Induktor fixed dan induktor variabel
Banyak aplikasi SMT dalam bidang radio komunikasi. Karena induktor merupakan
komponen yang sangat lekat dengan teknologi radio, maka kita mudah mendapatkan
induktor baik induktor fixed maupun induktor variabel dalam kemasan SMT, seperti aplikasi
LC filter.
a. Koil Variabel
Sebagai contoh koil yang diproduksi oleh Toko yaitu berupa koil variabel untuk SMT dengan
spesifikasi sebagai berikut:
High Q faktor
Page 44
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 27
Sedangkan koil variabel yang dibuat Toko diberi kode E558CN, dengan spesifikasi seperti
yang dinyatakan dalam tabel berikut:
No.Kode
Jumlah
Lilitan
Kapasitansi
(pF)
Faktor Q
pada (100MHz)
Warna
Induktansi
(nH)
E558CN-100020
1,5
80,42%
90
Putih
32
E558CN-100021
2,5
53,83%
110
Violet
47
E558CN-100022
3,5
37,03%
110
Orange
68
E558CN-100023
4,5
28,03%
115
Kuning
90
E558CN-100024
5,5
22,73%
120
Putih
112
E558CN-100025
6,5
17,83%
120
Biru
142
E558CN-100032
1,5
89,01.5%
63
Putih
28
E558CN-100033
2,5
64,22%
71
Violet
39
E558CN-100034
3,5
48,22%
76
Orange
53
E558CN-100035
4,5
37,92%
81
Kuning
68
E558CN-100036
5,5
31,92%
86
Putih
19
E558CN-100037
6,5
27,02%
80
Biru
94
Page 45
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 28
Gambar 27. Gambar ukuran fisik induktor seri NA/PA dan NC/FC/SC
Berikut merupakan tabel spesifikasi seri NA yang diproduksi oleh Panasonic:
Induktor
(uH)
Toleransi
Faktor Q
min.
SRF min.
MHz
R-dc maks
I-dc(mA)
maks.
0,047
20%
10
680
0,2
450
0,1
20%
10
450
0,3
360
0,15
20%
10
350
0,72
230
0,022
10%
10
280
0,90
210
0,33
10%
10
220
1,1
190
0,47
10%
10
180
1,4
175
1,0
5%
13
120
2,1
125
1,5
5%
13
95
2,7
115
2,2
5%
13
80
3,2
110
3,3
5%
13
62
4,2
100
4,7
5%
13
52
7,7
70
Page 46
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 29
Sedangkan spesifikasi untuk seri NC dari Panasonic ditampilkan pada tabel berikut:
Induktor
(H)
Toleransi
Faktor Q
min.
SRF min.
MHz
R-dc maks
I-dc(mA)
maks.
0,01
10%
10
2500
0,32
280
0,022
10%
15
1350
0,43
240
0,047
10%
15
770
0,59
250
0,1
10%
10
460
0,80
175
0,15
10%
10
340
0,98
160
0,22
10%
10
260
1,15
145
0,33
10%
10
200
1,37
135
0,47
10%
10
160
1,58
125
Disamping itu masih banyak industri manufaktur yang memproduksi induktor dengan
berbagai ragam spesifikasi, untuk itu tidak dapat diakses melalui internet atau katalog.
Toleransi
Q (min)
022
20%
25
230
07
190
FC
033
20%
25
190
085
170
FC
047
20%
25
160
10
155
FC
10
20%
25
115
065
195
FC
15
20%
25
90
085
170
FC
22
20%
25
80
105
155
FC
33
20%
25
65
13
135
FC
47
20%
25
55
155
125
FC
SRF(min) R.dc(maks)
I.dc (mA)
MHz
Ohm
Tipe
Page 47
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 30
Induktansi
(H)
Toleransi
Q (min)
10
10%
25
32
37
80
FC
15
10%
25
28
50
70
FC
22
10%
25
22
60
60
FC
33
10%
40
18
52
14
SC
47
10%
40
14
66
12
SC
100
10%
25
12
84
10
SC
SRF(min) R.dc(maks)
I.dc (mA)
MHz
Ohm
Tipe
4. Semikonduktor SMT
Seperti halnya pada komponen pasif SMD diatas, maka untuk komponen semikonduktor
yang digunakan pada teknologi SMT dirancang dan diproduksi dalam bentuk fisik yang lebih
kecil akan tetapi berkemampuan sama dengan komponen konvensional. Pada gambar 28
berikut menunjukan pada kita perbandingan besar antara sebuah resistor konvensional
dengan komponen SMD serta ragam komponen:
1. Power Transistor
2. SMD LED
3. Diode (Melf)
4. 4 Leg SOT
5. SMB Diode
6. SOT-223
HO 31
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 48
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Tipe
VRRM
VF pada
IF(AVE) =
1,0A
VRMS
TRR
GF1A
50 V
1,10 V
35 V
2,0 s
GF1B
100 V
1,10 V
70 V
2,0 s
GF1D
200 V
1,10 V
140 V
2,0 s
GF1G
400 V
1,10 V
280 V
2,0 s
GF1J
600 V
1,10 V
420 V
2,0 s
GF1K
800 V
1,20 V
560 V
2,0 s
GF1M
1000 V
1,20 V
700 V
2,0 s
HO 32
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 49
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Tipe
VRRM
VF pada
IF=8A
VRSM
8EWS08S
800 V
1,1 V
900 V
8EWS12S
1200 V
1,1 V
1300 V
8EWS16S
1600 V
1,1 V
1700 V
Page 50
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 33
c. Dioda Varaktor
Dioda berkapasintansi variable (variable capasitance dioda) pada SMT pada prinsipnya
sama dengan dioda varaktor konvensional, dimana besar kapasitansi adalah tergantung
pada diaplikasikannya bias reverse yaitu level dari arus akan memberi dampak naiknya level
difusi kapasitansi pada dioda. Sebagai contoh produk yang dapat ditemui dipasaran adalah
dari perusahaan Zetex memproduksi dan memasarkan tipe ini secara per-satuan atau
dalam kemasan strip isi 50 buah.
: 5%
: 5 kali
: 2 sampai 20 volt
: 25 volt
: 0,02 A maksimum
Temperatur kerja
Tuning ratio
Kapasitansi
Minimum
Nominal
Faktor Q
min.
maks.
ZCa3OB
10pF
300
4,5
6,0
ZCS31B
15pF
300
4,5
6,0
ZC832B
22pF
200
5,0
6,5
ZC8338
33pF
200
5,0
6,5
ZC8340
47pF
200
5,0
6,5
ZC835B
68pF
100
5,0
6,5
ZC836B
100pF
100
5,0
6,5
Tipe
Page 51
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 34
d. Diode Schottky
Seperti kita ketahui karakteristik dioda schottky pada umumnya adalah sangat cocok untuk
diaplikasikan pada switching power supplies, konverter, sistem otomotif, pengisi battery dan
pengaman terhadap terbaliknya polaritas batterai.
IF
VRRM
VF pada IF/TJ
10MQ060N
0,77 A
60V
10MQ100N
0,77 A
100 V
10MQ040N
1,1 A
40 V
15MQ040N
1,5 A
40 V
Untuk jenis dioda lain seperti Zener dioda, High Speed Switching dan dioda array dapat kita
lihat pada katalog atau data book. Yang penting dari sini adalah bentuk dan ukuran hampir
sama untuk semua komponen SMD.
Page 52
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 35
e. Transistor pada SMT
Secara karakteristik sama antara SMD dengan komponen konvensional, akan tetapi bentuk
fisiknya berbeda. Untuk itu, disini kita tampilkan bentuk dan ukuran fisik serta pin standar
transistor SMT.
Page 53
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 36
Berikut beberapa contoh spesifikasi transistor SMT:
hFE
Tipe
Ic maks
Po maks
Ts - VCEO
( minmaks )
Ic
VCE
BC846B-W
100mA
330mW
Ts=71OC
BC847B
100mA
330mW
BC848B
100mA
BC849B
65V
200 450
2mA
5V
250MHz AF I/P
driver
stage
dan SOT233
Ts=71OC
45V
200-450
2mA
5V
250MHz AF I/P
driver
stage
dan
SOT23
330mW
Ts=71OC
30V
200-450
2mA
5V
250MHz AF I/P
driver
stage
dan
SOT23
100mA
330mW
Ts=71OC
30V
200-450
2mA
5V
SOT23
BC85OB
100mA
330mW
Ts=71OC
45V
200-450
2mA
5V
SOT23
2SC4617R
150mA
150mW
Ts=25OC
50V
180-390
1mA
6V
SC75
2SC2412KR
150mA
200mW
Ts=25OC
50V
180-390
1mA
6V
SC59
2SC4081R
150mA
200mW
Ts=25OC
50V
180-390
1mA
6V
SOT323
BFN18
200mA
1W
Ts=130OC 300V
30 min.
30mA
10V
70MHz
SOT89
BFN16
200mA
1W
Ts=130OC 250V
40 min.
30mA
10V
70MHz
SOT89
BCW60B
200mA
330mW
Ts=25OC
180-310
2mA
5V
32V
FT
Aplikasi
Paket
SOT23
Untuk data yang lebih lengkap dapat kita lihat pada data transistor atau katalog dari
beberapa industri yang memproduksi komponen elektronik baik konvensional maupun SMD.
5. Paket IC SMT
Seperti halnya pada komponen SMD sebelumnya, untuk IC semikonduktor juga memiliki
ukuran yang berbeda-beda. Yang perlu kita berhati-hati adalah saat kita membeli komponen
karena kemungkinan kecil ukuran cukup untuk memenuhi kebutuhan kita akan tetapi
mungkin terlalu kecil untuk dapat dikerjakan dengan tangan. Terdapat dua tipe paket surface
mount IC yang berbeda dalam ukuran seperti berikut:
SOIC (Small Outline IC, SO, atau SOJ untuk IC dengan J-shaped lead) jarak antara
pin adalah 1.27 mm (0.05"), besarnya setengah dari DIP IC.
TSSOP (Thin Shrink Small Outline Package; TSOP, SSOP) jarak antara pin adalah
0.65 or 0.5 mm (0.026" / 0.02"), besarnya setengah dari SOIC.
Page 54
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 37
Beberapa pecinta elektronik telah mengembangkan PCB menggunakan IC SOIC; akan
tetapi hanya beberapa yang sukses untuk mengembangkan rangkaian menggunakan
komponen TSSOP. Pin untuk IC surface mount IC adalah sama seperti halnya pada paket
penomoran komponen juga sama seperti:
J
DT
Saat kita membeli untuk IC tipe 74HC240N yaitu untuk montase through-hole (DIP), maka
persamaan dari IC tersebut untuk montase surface mount adalah 74HC240D. Pada
prinsipnya keduanya adalah memiliki fungsi yang sama dan untuk IC tipe 74HC240DT
bentuknya lebih kecil dibanding tipe 74HC240N.
Demikian juga pada surface mount IC memiliki spesifikasi tegangan, pin, arus kerja yang
sama dengan IC DIP besar. Sedangkan disipasi daya daya adalah:
SOIC memiliki 67% disipasi daya dari IC DIP
TSSOP memiliki 60% disipasi daya dari IC DIP
20 Pin DIP
20 Pin SO-IC
SO-IC 8 with heat sink tab
SOIC-8
20 Pin SSOP
Page 55
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 38
6. Komponen SMT yang lain
Disamping komponen SMD diatas pada teknologi SMT juga digunakan komponen lain
seperti loudspeaker dalam bentuk miniatur, mikrophone, relay, terminal SMD untuk koneksi,
beberapa macam saklar. Berikut contoh saklar yang dirancang khusus untuk SMT:
2-way
4-way
8-way
5,5
10,5
21,4
7,11
7,11
7,11
4,6
4,6
4,6
Saklar ini dirancang khusus untuk surface mounting, saklar berupa pita dilapisi serta cocok
untuk proses reflow soldering.
Kemampuan kontak : 100 mA 20 V dc
Resistansi kontak
: <20m
Kuat Dielektrik
: >500V dc
Resistansi Insolasi
: 240OC
Umur
: >2000 operasi
Contoh lain adalah saklar SMD yaitu saklar tekan SPST dengan spesifikasi yang ada
dipasaran sebgai berikut:
Kemampuan kontak : 1 mA 5V dc
Resistansi kontak
: 100 m
Page 56
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 39
Dielectric strength
: >500V ac
Resistansi Insolasi
Teperatur Operasi
Temperatur Reflow
Umur
: 3x105 operasi.
Bentuk fisik dari saklar tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Page 57
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 40
Page 58
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 41
Buat papan rangkaian (PCB) bersih, bahan isopropanol atau alkohol merupakan
bahan yang baik untuk menghilangkan minyak pada permukaan papan. PCB
harus selalu dicuci dengan air hangat, kemudian dimasukan kedalam oven
pengering dan atur pada temperatur 60OC selama 10 sampai 15 menit.
Page 59
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 42
Page 60
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 43
Untuk keamanan dan kesehatan bagi pekerja yang melaksanakan peyolderan
sangat diperlukan penggunaan penyedot asap, dengan demikian asap pada saat
proses penyolderan tidak terhisap pekerja.
Gunakan timah solder dengan titik lebur rendah (Low Melting Point Solder) 183 OC
188OC dalam setiap percobaan, LMP sangat mirip dengan timah 60/40 kecuali
bahan tambahan yaitu mengandung 2% perak. Tujuan dikandungnya perak
pada LMP adalah menurunkan titik lebur timah solder dan menurunkan
terjadinya metalisasi pada komponen dengan timah solder. Metalisasi ini
terjadi yaitu melekatnya nikel pada timah solder karena pemanasan beberapa
kali pada komponen, sehingga kaki komponen tidak terhubung melalui
solderan dengan baik walaupun secara kasat kita lihat benar-benar tersolder.
Gambar 45. Timah solder dengan lubang ditengah berisi pasta solder
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 61
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 44
Gunakan pasta solder jika mungkin. Satu permasalahan besar penyolderan
komponen SMT adalah pasta solder dalam kawat timah solder tidak cukup
untuk membantu dalam proses pensolderan, untuk manufaktur profesional
digunakan solder cream dan oven yang dapat dikontrol temperaturnya.
Temperatur baut solder sulit dikontrol dan sering pasta solder menguap
sebelum penyoderan selesai. Keuntungan penggunaan pasta solder adalah
meningkatkan konduksi panas pada baut solder dan meningkatkan tekanan
pada permukaan timah cair, hal ini membantu dalam pencapaian koneksi dan
mengurangi rongga pada hasil solderan.
Gambar 46. Pasta solder dengan dua macam tipe dan kemasan
Gunakan kaca pembesar untuk mengontrol penempatan komponen dan juga hasil
penyolderan karena komponen SMT sangat kecil dan perlu ketelitian serta
ketelatenan dalam proses penyolderan terutama dengan penyolderan cara
manual. Terdapat 3 macam kaca pembesar yang ada dipasaran, seperti
ditunjukan pada gambar berikut:
Page 62
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 45
Gunakan pinset atau penjepit komponen (tweezer) berkualitas baik, karena dalam
proses penyolderan sangat kita butuhkan mengingat komponen SMT sangat
kecil dan sulit untuk menempatkan pada posisi akhir penyolderan di PCB.
HO 46
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 63
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 47
3. Menyolder SMT Integrated Circuits
Page 64
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Untuk menyolder IC diperlukan persyaratan yang mirip tetapi beberapa harus menggunakan
teknik lain, selam proses solder jalankan pengisap asap untuk menjaga kesehatan anda.
Bubuhkan timah solder pada pad (tempat solder) dimana IC akan disolder, kemudian
hentakan, sehingga diperoleh tempelan timah yang merata pada setiap pad.
Panasi seluruh pad yang akan digunakan untuk menempatan IC dengan heat gun
sampai terlihat timah meleleh.
Letakan IC pada posisi yang tepat pada pad di PCB. Periksa dengan teliti sehingga
diperoleh posisi yang tepat.
Pertahankan IC pada posisi yang dikehendaki dengan pin set,
sampai solderan mulai memadat.
kemudian biarkan
Solder sisa pin IC lainnya dan periksa semua pin tersolder dengan baik menggunakan
kaca pembesar.
HO 48
Page 65
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
Masukan kawat halus dan kecil sepanjang satu sisi deretan pin IC.
Panaskan setiap pin dan tarik kawat secara simultan begitu sedikit timah solder pada
setiap pin IC meleleh, untuk ini perlu pengalaman praktek.
Ulangi langkah diatas untuk deretan pin sisi lain IC.
Bila digunakan heat gun, dapat dilakukan dengan memanasi seluruh pad kemudian bisa
dihentakan maka IC akan terlepas. Baru kemudian dilakukan pembersihan timah
pada pad menggunakan solder wick atau dipanasi lagi dengan heat gun dan
dihentakan.
HO 49
Electrostatic Discharge (ESD)
1. Arti dan Penyebab ESD
ESD adalah singkatan dari ElectroStatic Discharge yakni perpindahan muatan antara dua
benda yang berbeda potensial. Misalnya antara komponen dengan tubuh kita, komponen
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 66
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
dengan jaket kita, komponen dengan pakaian kita atau alat ukur kita dengan komponen
yang diukur.
Potensi ESD ini telah dijadikan standar internasional dalam dunia industri, karena
pengaruhnya yang begitu besar baik berupa kerugian material sampai kematian.
Kenapa listrik statis begitu penting diperhatikan ? Kita lihat proses terjadinya listrik statis
dalam suatu rangkaian.
Listrik Statis adalah muatan listrik yang dibangkitkan oleh ketidak seimbangan jumlah
elektron pada permukaan suatu benda. Besarnya muatan dapat diukur dan dapat
mempengaruhi benda-benda lain disekitarnya. Misalnya antara IC dan meja. Kertas dan
penggaris.
Triboelectric Charge adalah muatan elektrostatis yang terbentuk melalui gesekan antara dua
benda. Besarnya muatan tergantung pada sifat fisik benda dan kelembaban dari
lingkungannya.
Hal ini terjadi ketika terjadi kontak atau bersentuhan antara dua benda yang meskipun
mempunyai susunan elektron sama. Kita lihat pada gambar 51. yakni ada material A yang
mengandung 3 elektron dan +3 proton sehingga material tersebut dalam kondisi yang
seimbang. Material B juga mengandung 3 elektron dan +3 proton. Lalu kedua material
tersebut bersentuhan sama lain. Akibat triboelectric charge, kita lihat pada gambar 52.
Material A
Material B
-3
-3
+3
+3
Net = 0
Net = 0
Page 67
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 50
Kedua material A dan B sama-sama dalam kondisi tak seimbang, salah satu kelebihan
elektron 1 dan yang lain kelebihan proton +1. Maka material akan mengalami perubahan
bila dialiri arus, seperti pada gambar 53. dimana sumber tegangan positif akan menarik
semua elektron yang terkandung dalam material dan sumber negatif akan menarik semua
proton. Kondisi seperti ini dikenal dengan pembangkit muatan.
Material
Separation-
+
++
+
++
Material A
Material B
-2
-4
+3
+3
Net = +1
Net = -1
Page 68
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 51
Page 69
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 52
Mengapa tubuh kita memiliki potensi untuk menimbulkan ESD ? Mari kita lihat diagram
variasi tegangan yang ditimbulkan oleh tubuh kita saat beraktifitas kerja.(Gambar 55).
Mengangkat
kaki
1500
1000
Berjalan
Duduk
Berdiri
Menurunkan
Kaki
1400 v(max)
850 v(max)
500
0
Waktu
Gambar 55. Diagram
tegangan aktifitas kita
2. Efek-efek ESD
Akibat Dari Electrostatic Discharge
1.
Dapat mengubah karakteristik komponen dari mulai menurunkan mutu sampai
bahkan merusak komponen tersebut.
2.
Dapat mengacaukan fungsi normal dari sistem elektronik, menyebabkan kegagalan
atau kerusakan peralatan.
Kerusakan-Kerusakan Akibat ESD
I. Catastrophic Failure
Page 70
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 53
II. Latent Failure (Intermittent / Terluka tapi Jalan)
Drain
Gate
Source
Page 71
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 54
Gambar 57. menunjukkan kondisi fisik dari transistor MOS yang terkena dampak ESD.
Foto tersebut menjelaskan kepada kita bahwa terjadi lubang disalah satu lapisan
semikonduktor. Foto-foto tersebut diambil dan diperbesar sampai 27000 kali untuk
gambar 57-a. Sedangkan gambar 57-b diperbesar sampai 6300 kali dan gambar 57-c
diperbesar sampai 5000 kali.
Pada gambar 57-c, kerusakan terjadi diantara lapisan bahan semikonduktor A dan
lapisan semikonduktor B.
Sering kita bertanya, rangkaian kita sudah benar, jumlah arus dan tegangan sudah kita
hitung, semuanya berjalan sesuai dengan kaedah hukum-hukum arus dan tegangan.
Namun komponen elektronika kita selalu gagal ? Dibawah ini dijelaskan tentang
beberapa contoh peristiwa-peristiwa ESD yang sering terjadi didunia industri yang
perlu kita perhatikan terhadap penanganan komponen, terutama komponen yang peka
terhadap bahaya ESD. Sehingga kita yang baru belajar tentang elektronika harus tahu
serta penting untuk dipraktekkan.
oxide layer
static discharge
Gambar 58.
Human Body Model
termasuk tubuh
Page 72
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 55
tweezers
discharge
tweezers
discharge
Gambar 60. Field Induced Discharges
Page 73
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 56
Machine model (MM)
- Serupa dengan HBM dan CDM tapi dengan kapasitansi lebih rendah menciptakan
tegangan lebih tinggi. Kejadian terjadi dengan obyek konduktif bermuatan seperti
peralatan metal atau fixture.
Peristiwa ini kita bisa lihat pada gambar 61.
oxide layer
Charged metallic tool
or fixture
static
discharge
Daya tahan
terhadap ESD (Volts)
VMOS
30 - 1800
MosFET
100 - 200
GaAsFET
100 - 300
EPROM
100 - 2500
JFET
140 - 7000
SAW
150 - 500
Page 74
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 57
OP-AMP
190 - 2500
CMOS
250 - 3000
Dioda Schottky
300 - 2500
Resistor Film
300 - 7000
Transistor Bipolar
380 - 7000
Ada lima (5) prinsip dasar untuk mengontrol terjadinya ESD atau yang disebut sebagai
kontrol statik yaitu:
1. Merancang kekebalan
Merancang / mendesign produk dan perakitan yang kebal terhadap efek ESD.
Seperti mengurangi penggunaan device yang sensitive terhadap ESD atau
bahan yang bersesuaian untuk pencegahan pada device tersebut, papan
perakitan dan peralatan.
2. Penggantian dan pengurangan
Menjaga proses dan material pada level elektrostatik yang sama dan
menyediakan sarana grounding yang bersesuaian untuk mengurangi muatan dan
pengumpulan muatan.
3. Penghamburan dan penetralan
Melalui grounding, ionisasi dan penggunaan alat penghantar.
4. Perlindungan produk
Dengan grounding atau pembuangan yang selayaknya dan penggunaan kontrol
statis pada pembungkusan / packing dan dalam menangani atau menghandling
produk.
5. Pendidikan
Mengetahui dan memahami pentingnya pencegahan atau pengontrolan ESD
sehingga tidak menimbulkan kerusakan device.
Kebutuhan dan Aturan Spesifik Kontrol ESD
Ada lima kelas spesifikasi EPA - ESD Protected Area
yang merupakan pembagian device sensitifity atau komponen yang peka
terhadap ESD dalam ukuran volt, yakni:
Kelas I : 0 199 Volt
Kelas II :
200 499 Volt
Kelas III : 500 1999 Volt
Kelas IV : 2000 16000 Volt
Kelas V : Non-EPA
Page 75
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 58
Kelima kelas diatas memerlukan beberapa perangkat untuk kebutuhan
spesifikasi kontrol ESD, antara lain:
1.
Program Training
2.
Sertifikasi Personel
3.
Audit
4.
Sertifikasi Peralatan
5.
Grounding Personel
6.
Pakaian ESD
7.
8.
9.
Page 76
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 59
ground cord
Page 77
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 60
2. Bagian dalam material dilapisi bahan anti statis guna mencegah
triboelectric charge dan bagian luar dilapisi bahan yang bersifat
disipative untuk mencegah electrostatic discharge secara
langsung dan juga sebagai perlindungan terhadap medan
elektrostatis.
(a) Magazine-case
(b) Static-bag
semua
potensi
Page 78
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 61
Konstruksi Grounding Lantai ESD
soldered joints
#16 stranded
conductors
Mains Socket
To Equipment Ground
(ESD Earth Facility)
To Equipment Ground
(ESD Earth Facility)
ESD Floor Mat (Temporary)
Page 79
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 62
Aturan 4 : Meyakinkan bahwa supplier juga memahami dan mempraktekkan
aturan diatas.
Identifikasi
Pemakaian simbol-simbol yang sesuai untuk mengidentifikasi
produk dan perlengkapan dengan tujuan sebagai kontrol
terhadap ESD.
Simbol-simbol dari ESD Association Standard :
1. ESD Susceptibility Simbol
Terdiri dari sebuah segitiga, sebuah tangan dan garis
melintang pada tangan. Segitiga berarti peringatan dan garis
melintang pada tangan berarti Jangan sentuh. Arti secara
keseluruhannya adalah ESD Sensitif Material, Jangan
Sentuh. Simbol ini dipakai pada integrated circuits (IC), PCB
dan produk yang sensitif terhadap listrik statis. Jika
diinginkan, tingkat sensitifitas dari material dapat juga
dicantumkan pada label.
Page 80
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 63
Label Identifikasi ESD
Ukuran
Dimensi
Penggunaan
Ukuran
AxB
Dimensi
Penggunaan
AxB
Small
100 x 50 mm
workstation
Small
38 x 16 mm
Tube
Medium
300 x 150 mm
workstation
Medium
50 x 25 mm
Tube
Large
600 x 300 mm
dinding, pintu
masuk
Large
76 x 38 mm
Tray, kotak,
package
Page 81
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas
Catatan: Untuk tugas diharapkan peserta bekerja indivual. Jika tidak mungkin dilaksanakan,
diijinkan maksimum 2 (dua) orang dalam satu kelompok.
Tugas 1
Pengetahuan SMT
Jelaskan keunggulan dan aplikasi SMT, meliputi:.
o Surface Mount Technology (SMT)
o Satu contoh aplikasi SMT.
o Pengembangan Komponen mounting.
Page 82
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 2
Spesifikasi dan karakteristik SMDs
o Dengan lembar data yang ada pada lembar informasi identifikasi dan jelaskan
spesifikasi dan karakteristik surface mount devices (SMDs), meliputi:
Resistor
Kapasitor
Induktor fixed dan induktor variabel
Peralatan semikonduktor SMT
Paket IC SMT
Peralatan SMTyang lain
Page 83
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 3
Penyolderan komponen SMT
Jelaskan dan demonstrasikan penyolderan komponen SMT pada sebuah PCB,
meliputi:
Penggunaan perkakas dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk bekerja
pada peralatan SMT.
Kawat solder dan solder paste
Teknik produksi komersial
Page 84
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 4
Proyek rangkaian Warbler
Baca cara kerja rangkaian dengan seksama, kemudian identifikasi komponen yang
diperlukan!
Osilator dasar terdiri dari 2 buah gerbang NAND IC1 b dan c yang
membentuk rangkaian astabil mutivibrator sedangkan besar kecilnya
frekuensi osilasi ditentukan oleh C1 dan R2, sinyal dari osilator tersebut
diumpankan pada penghitung yang berfungsi sebagai pembagi frekuensi (pin
10 IC2). Output dari penghitung (pin 3 dan pin 13 IC2) menghasilkan sinyal
yang besar frekuensinya 1/256 dan 1/16384 kali frekuensi asli yang masuk
pada pin 10-IC2, kemudian dicampur dengan frekuensi asli melalui gerbang
NAND a dan d IC1, melalui penguatan sebuah transistor T1 sinyal hasil
campuran frekuensi dikuatkan sehingga terdengar suara pada loudspeaker.
Buatlah rangkaian Warbler dengan rangkaian seperti gambar berikut:
Page 85
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
1 buah
1 buah
Setelah semua komponen dirakit, hubungkan dengan tegangan catu antara 3 sampai 6
volt dc, untuk menguji apakah rangkaian dengan menggunakan komponen SMT
tersebut dapat berfungsi dengan baik!
Page 86
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 5
Proyek rangkaian Blinker
Baca cara kerja rangkaian dengan seksama, kemudian identifikasi komponen yang
diperlukan!
Osilator dasar terdiri dari sebuah IC NE 555 yaitu sebuah IC yang berfungsi
sebagai timer, rangkaian bekerja untuk membangkitkan pulsa kotak yang
frekuensinya ditentukan oleh R1, R2 dan C1. LED akan mati selama 0,7 detik
dan akan menyala selama waktu 3,2 mili detik. Oleh karena LED perlu arus
besar dan tegangan kerja yang dipasangkan pada rangkaian adalah 3 volt
maka tidak diperlukan resistor seri pada LED.
Buatlah rangkaian Blinker dengan rangkaian seperti gambar berikut:
b. Layout komponen
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 87
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
d. Daftar Komponen:
PCB
1 buah
Page 88
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 6
Proyek rangkaian logic probe
Baca cara kerja rangkaian dengan seksama, kemudian identifikasi komponen yang
diperlukan.
Untuk mendeteksi level logika digunakan 2 buah IC Op-Amp yaitu.IC1 dan
IC2 yang dirangkai sebagai komparator, satu dari setiap input IC dihubungkan
pada jarum pendeteksi dan padanya juga diterapkan pengaman terhadap
tegangan luar yang berlebih dengan 2 buah dioda D1 dan D2. Sedangkan sisi
input yang lain dihubungkan pada rangkaian D3, R1 dan D4 sehingga pin 2
dari IC1 akan selalu diberikan tegangan 0,7 volt dibawah tegangan catu dan
pin 3 dari IC2 diberikan tegangan 0,7 volt terhadap ground.
Dengan adanya sinyal high pada jarum pendeteksi, maka output IC1
menjadi high sehingga LED D6 menyala yang menyatakan sinyal
berlogika high. Mirip dengan kondisi ini bila sinyal low maka output IC2
menjadi high sehingga LED D5 menyala yang menyatakan sinyal
berlogika low.
akan
input
akan
input
Page 89
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
1 buah
= 1 k
= 1 M
= 100
R6
= 100 k
= 100 nF
Semikonduktor
D1-D4, D7, D8
= BAS16 (SOT23)
Integrated Circuit
IC1-IC4
= ICL7611(SO8)
IC5
= 4001B (SO14)
Setelah semua komponen dirakit hubungkan dengan tegangan catu 3-15 volt dc, untuk
menguji apakah rangkaian dengan menggunakan komponen SMT tersebut dapat
berfungsi dengan baik!
Page 90
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 7
Penyebab ESD
1. Jelaskan proses perubahan elektron bila dua bahan bersentuhan.
Material
Contact
+
++
-
Material
Separation-
+
++
+
++
-
+
++
-
Page 91
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 8
Efek-efek ESD
1. Jelaskan efek dari Human Body Model !
oxide layer
tweezers
Page 92
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 9
Cara Mengurangi ESD
1. Sebutkan dan jelaskan lima (5) prinsip dasar untuk mengontrol terjadinya ESD.
2. Sebutkan dan jelaskan empat (4) aturan dasar kontrol statik.
3. Gambar konstruksi grounding lantai ESD.
4. Jelaskan perbedaan kedua simbol standart dibawah ini.
a.
b.
5. Jelaskan perbedaan kegunaan EPA Warning Sign dan ESDS Warning Label.
6. Diskusikan dengan teman-teman Anda tentang beberapa kontrol ESD yang ada ditempat
atau dilingkungan Anda.
Buat kesimpulan dan serahkan hasilnya pada instruktur
Page 93
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 10
Penanganan Komponen
1. Gambar 1 dibawah ini contoh penanganan PCB dalam Static-Bag untuk packing PCB.
Jelaskan kegunaannya.
Gambar 1. Static-Bag
2. Gambar 2 dibawah ini contoh penanganan komponen dalam Magazine-Case untuk
packing komponen. Jelaskan kegunaannya.
Gambar 2. Magazine-Case
2. Gambar 3 dibawah ini contoh penanganan komponen dalam Container (Vinyl-Bag) untuk
packing komponen. Jelaskan kegunaannya.
Komponen
Page 94
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
Transparansi
OHT 1
IC
Resistor
Transistor
Kapasitor
Solderan
Jalur
PCB
Page 95
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 2
Konvensional
Komponen
Lubang
Komponen
Pertinak
Jalur PCB
Solderan
Page 96
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 3
Page 97
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 4
Page 98
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 5
2. Resistor SMT
Kontruksi Resistor
Kode Resistor
Page 99
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 6
Nilai resistansi ()
470
47
471
470
472
4700 (4K7)
473
474
475
47000 (47 K)
470000 (470 K)
4700000 (4,7 M)
Resistor Network
Page 100
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT7
: 1W
Toleransi Resistansi
: 5%
Suhu koefisien
: 200 ppm/OC
Operating suhu
Tegangan operasi
: 3 - 6V
: 7 - 9V
Page 101
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 8
3. Kapasitor SMT
Macam-macam bentuk fisik kapasitor
1. Case Tantalum
2. D-Case Tantalum Capacitor
3. Electrolit Capacitor
4. Electrolit Capacitor
5. 0805 Keramik
6. 1206 Keramic
7. 1210 Keramic
8 . High Q porselin RF
9. Variable Trimmer.
Kapasitor Keramik
Page 102
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 9
Page 103
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 10
Elektrolit Kapasitor
Konstruksi Kapasitor
Page 104
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 11
1. Macam-macam Semikonduktor
1. Power Transistor
2. SMD LED
3. Diode (Melf)
4. 4 Leg SOT
5. SMB Diode
6. SOT-223
Page 105
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 12
3. Dioda Penyearah
4. Dioda Schottky
Page 106
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 13
VRRM
VF pada
IF(AVE) = 1,0A
VRMS
TRR
GF1A
50 V
1,10 V
35 V
2,0 s
GF1B
100 V
1,10 V
70 V
2,0 s
GF1D
200 V
1,10 V
140 V
2,0 s
GF1G
400 V
1,10 V
280 V
2,0 s
GF1J
600 V
1,10 V
420 V
2,0 s
GF1K
800 V
1,20 V
560 V
2,0 s
GF1M
1000 V
1,20 V
700 V
2,0 s
Page 107
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 14
Page 108
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 15
2. Peralatan Solder
Page 109
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 16
Page 110
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 17
4. Kaca Pembesar
Page 111
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT18
Page 112
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 19
Page 113
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 20
EFEK-EFEK
Akibat Dari Electrostatic Discharge
Dapat mengubah karakteristik komponen dari mulai menurunkan
mutu sampai bahkan merusak komponen tersebut.
Dapat mengacaukan fungsi normal dari sistem elektronik,
menyebabkan kegagalan atau kerusakan peralatan.
Permukaan yang bermuatan dapat menarik partikel dan menyebabkan
kontaminasi sehingga menyulitkan proses pembersihan.
Kerusakan-Kerusakan Akibat ESD
I. Catastrophic Failure
Device tidak berfungsi.
Terjadi sebanyak 10 % dari ESD failures.
Ditemukan pada proses testing.
II. Latent Failure (Intermittent / Terluka tapi Jalan)
Device berfungsi, tapi sering error dan memerlukan servis.
Terjadi sebanyak 90 % dari ESD failures.
Perlu penanganan ESD serius.
Kerusakan statis pada komponen.
Page 114
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 21
MENGURANGI
Ada lima (5) prinsip dasar untuk mengontrol terjadinya ESD atau yang
disebut sebagai kontrol statik yaitu:
1. Merancang kekebalan
Merancang / mendesign produk dan perakitan yang kebal terhadap
efek ESD. Seperti mengurangi penggunaan device yang sensitive
terhadap ESD atau bahan yang bersesuaian untuk pencegahan pada
device tersebut, papan, perakitan dan peralatan.
2. Penggantian dan pengurangan
Menjaga proses dan material pada level elektrostatik yang sama dan
menyediakan sarana grounding yang bersesuaian untuk mengurangi
muatan dan pengumpulan muatan.
3. Penghamburan dan penetralan
Melalui grounding, ionisasi dan penggunaan alat penghantar dan
penghamburan material kontrol statik.
4. Perlindungan produk
Dengan grounding atau pembuangan yang selayaknya dan
penggunaan kontrol statis pada pembungkusan / packing dan dalam
menangani atau menghandling produk.
5. Pendidikan
Mengetahui dan memahami pentingnya pencegahan atau
pengontrolan ESD sehingga tidak menimbulkan kerusakan device.
EMPAT ATURAN DASAR KONTROL STATIK
Aturan 1 : Handling semua Component Static-Sensitive pada statissafeguarded workstation. Grounding semua personel dan
tempat Kerja (Workstation). Gunakan udara terionisasi
untuk menetralkan insulators.
1. Floor Mats.
2. Wrist Straps.
3. Sepatu dan Footstraps.
Aturan 2 : Angkut semua komponen static-sensitive dalam StaticShielding Containers. Bungkus pakcing menggunakan
Static-Bag atau Container untuk transport atau
penyimpanan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 115
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 22
Aturan 3 : Monitor dan Test semua produk static protection dan
material untuk meyakinkan bahwa semuanya bekerja
dengan baik.
KONSTRUKSI GROUNDING LANTAI ESD
soldered joints
#16 stranded
conductors
Page 116
Bab 4
Strategi Penyajian
Tranparansi
OHT 23
Magazine-Case
Static-bag
Container (Vinyl-Bag)
Page 117
Bab 5
BAB 5
Bila anda menilai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue diatas
untuk mencerminkan kerja sebenarnya dan alami.
kualifikasi terdahulu
Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan petunjuk untuk menilai
setiap individu terhadap standar kompetensi agar dapat menentukan apakah mereka telah
menguasai dan memilikinya.
Kualifikasi penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, yaitu seorang peniIai industri yang diakui dapat
menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit
kompetensi ini. Jika anda diakui untuk menilai unit ini kemungkinan anda dapat memilih
metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode anda sendiri
untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk bukti dalam standar
kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Page 118
Bab 5
(b)
berhubungan dengan sesi praktek atau tugas untuk memperkuat teori atau
layanan praktek dalam suatu ketrampilan.
Ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi.
Mereka tidak dapat mengikuti progress unit berikutnya sampai mereka benar-benar
berkemampuan pada materi yang melingkupi sesi pelatihan.
Sebagai patokan keharusan disini adalah paling sedikit satu penilaian tugas untuk
pengetahuan pendukung pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktek atau tugas
disaratkan dinilai secara individu untuk sub kompetensi. Sesi praktek diharuskan untuk
diulang sampai tingkat yang disyaratkan dari sub kompetansi dapat dicapai.
Tes pengetahuan penunjang biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan
ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Penggunaan Tes Essay berupa pertanyaan
biasanya tidak cocok untuk tipe unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
pengetahuan dan ketrampilan pendukung
hubungan dengan ketrampilan praktek.
Untuk unit Penggunaan Pelatihan Berdasar Kompetensi pada tempat kerja penilaian berikut
disarankan untuk digunakan:
Pengujian dua
Untuk pengujian dua pelatih agar menyiapkan lembar data setiap komponen sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan.
Dengan menggunakan data Resistor yang digunakan dalam SMT, jelaskan cara
penulisan kodenya dan jelaskan sistem ukurannya secara fisik!
Jelaskan minimal 4 macam tipe kapasitor SMT, cara pembacaan kodenya dan berikan
contoh aplikasi untuk masing-masing tipe!
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
Page 119
Bab 5
Jelaskan karakteristik Induktor fixed dan induktor variabel berdasarkan lembar data ,
cara pembacaan kodenya dan berikan contoh aplikasi
Sebutkan dan jelaskan fungsi atau kegunaan minimal 4 macam peralatan
semikonduktor SMT lainnya.
Identifikasi karakteristik dan ukuran paket IC (integrated circuit) SMT berdasar lembar
data dan jelaskan perbedaannya dengan komponen konvensional.
Element tiga: Menggambarkan penggunaan metode untuk mensolder komponen SMT
pada PCB.
Penilaian tiga
Jelaskan fungsi dan kegunaan perkakas dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
bekerja dengan peralatan SMT (soldering dan desoldering)!
Jelaskan kegunaan kawat solder dan pasta soler, cara penyolderan komponen SMT
serta proses pelepasan komponen SMT dari PCB.
Element empat:
Penilaian empat
Berikan sebuah proyek sederhana dilengkapi penggunaan komponen SMT dan PCB
(misal pembuatan Radio mini, atau rangkaian lainnya)
Element lima:
Penilaian lima
1. ESD adalah
2. Listrik Statis
adalah
3. Triboelectric Charge adalah .
4. Jelaskan makna Charge Generation ?
5.
Pembangkit
charge
................
negatif,
bila
kelebihan
serta ............................. positif bila kelebihan ............................
..................
6. Buatlah daftar ranking mana tingkat polarisasi bila terjadi triboelectric charge ?
7. Mengapa tubuh kita memiliki potensi untuk menimbulkan ESD ?
8. Akibat Dari Electrostatic Discharge adalah (3) .
.
.
9. Kerusakan akibat Catastrophic Failure (3)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
343006438.doc
.
Page 120
Bab 5
.
.
10. Kerusakan akibat Latent Failure (4) .
.
.
11. Jelaskan kerusakan akibat Human Body Model?
12. Jelaskan kerusakan akibat Machine model ?
13. Ada lima (5) prinsip dasar untuk mengontrol terjadinya ESD atau yang disebut sebagai
kontrol statik. Sebutkan dan jelskan ?
14. Sebutkan lima kelas spesifikasi EPA - ESD Protected Area?
15. Jelaskan fungsi dari perlengkapan kontrol ESD
dibawah ini :
1. Floor Mats
Wrist Straps
Sepatu dan Footstraps
16. Apa fungsi Static-Shielding Containers?
17. Segitiga berarti dan garis melintang pada tangan berarti
Arti secara keseluruhannya adalah ..
Setiap sesi praktek dinilai secara individual dan setiap peserta diharuskan melakukan
keseluruhan, atau bagian komponen sampai dicapainya ketrampilan dan pengetahuan
yang disyaratkan oleh standar kompetensi khususnya pembuktian dan pengujian
rangkaian.
Dalam pelaksanaan penilaian praktek hal berikut disyaratkan untuk digunakan sebagai
pertimbangan:
Pertanyaan oral dapat digunakan untuk menilai individu untuk menilai beberapa poin
utama.
Page 121
Bab 5
3.0 Menggambarkan
penggunaan metode untuk
mensolder komponen SMT
pada PCB.
Penilaian Tugas
Ya
Tidak
Pelatihan
lanjutan
Aplikasi SMT.
Resistor
Kapasitor
Paket IC SMT
Teknik produksi
Page 122
Bab 5
Penilaian Tugas
Ya
Tidak
Pelatihan
lanjutan
ESD
dan
bagaimana
mengurangi
Page 123
Bab 5
Nama Penilai:
pengetahuan
Catatan
tertentu
dengan
Page 124
Bab 5
Lembar Penilaian
Unit: BSDC0004 - Mengaplikasikan Dasar Surface Mount
Technology (SMT) di Tempat Kerja.
Nama Perserta Pelatihan:
Nama Penilai: ..
Peserta dinilai:
Kompeten
Kompetensi yang Dicapai
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal:
Saya sudah diberitahu tentang hasil
penilaian dan alasan mengambil
keputusan tersebut.
Tanggal:
Page 125