Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Artritis Idiopatik Juvenil (AIJ) sebagai arthritis persisten dengan etiologi
yang tidak diketahui pada anak yang berusia kurang dari 16 tahun dan bertahan
sekurang-kurangnya selama 6 minggu dengan menyingkirkan penyebab lainnya.1-3
AIJ terjadi pada 1 dari 1000 dari seluruh populasi anak di dunia bervariasi
tergantung pada gen spesifik dan faktor lingkungan yang berperan. 3 Diperkirakan
AIJ mengenai 294.000 anak usia 0 17 tahun di Amerika Serikat3,4. Prevalensi
JIA di Taiwan 3.7 per 100.000, lebih tinggi dibanding Jepang, akan tetapi lebih
rendah dibanding populasi Caucasian.3 Sementara di Indonesia, berdasarkan
penelitian deskriptif cross sectional dilakukan untuk memperoleh profil pasien
AIJ berdasarkan kriteria dan klasifikasi ILAR di RSCM. Selama kurun waktu 6
tahun sejak 1 Januari 2001 hingga 31 Desember 2006 di RSCM didapatkan 68
pasien (34,3%) dari 203 pasien dengan keluhan utama artritis merupakan
penderita AIJ.5
Sebagian besar etiologi dan patogenesis penyakit reumatik anak belum
diketahui, maka dasar utama pembuatan klasifikasi adalah gejala klinis ditunjang
oleh riwayat penyakit, pengamatan perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik,
laboratorium, pencitraan, serta patologi.6 Klasifikasi artritis idiopatik juvenil
menurut ILAR antara lain AIJ dengan onset sistemik, oligoartikular, poliartikular,
artritis psoriatik dan artritis yang berhubungan dengan entesitis.6 Secara umum
penderita AIJ akan mengalami rasa kaku sendi pada pagi hari, pincang,

pembengkakan sendi, nyeri yang dapat mengganggu aktivitas dan bersifat


periodik. Untuk gejala yang lebih spesifik, AIJ akan berbeda pada tiap tipe.7
Prinsip tatalaksana AIJ bertujuan untuk mempertahankan kualitas hidup,
meminimalkan nyeri dan inflamasi, proteksi sendi, mengontrol komplikasi
sistemik sehingga pendekatan multidisiplin perlu dilakukan dalam manajemen
AIJ.1 Penatalaksanaan yang terlambat pada JIA dapat menyebabkan kerusakan
yang berat pada sendi dan organ lain serta merusak kematangan tulang. Oleh
karena itu, deteksi dini JIA penting dilakukan agar

dapat dilakukan

penatalaksanaan dengan cepat dan tepat dan untuk mencegah komplikasi jangka
panjang termasuk kecatatan pada anak8. Permasalahan lain yang sering dihadapi
antara lain ketergantungan, keterlambatan proses belajar, permasalahan dalam
keluarga, depresi atau kesulitan mencari pekerjaan.1 Tingginya angka penderita
Artritis idiopatik pada anak, banyaknya hipotesis mengenai penyebab dari
penyakit Artritis idiopatik Juvenil serta penatalaksanaan penyakit yang kompleks
maka perlu dibahas mengenai Artitis Idiopatik Juvenil.

1.2 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam refrat ini adalah etiologi, epidemiologi,
pathogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, prognosis dan
komplikasi Arthritis Idiopatik Juvenile (AIJ).

1.3 Tujuan penulisan


Penulisan refrat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang
etiologi,

epidemiologi,

pathogenesis,

manifestasi

klinis,

diagnosis,

penatalaksanaan, prognosis dan komplikasi Arthritis Idiopatik Juvenile (AIJ).

1.4 Metode Penulisan


Penulisan refrat ini menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk
dai berbagai literatur.

Anda mungkin juga menyukai