KOLESISTEKTOMI
DI OK SENTRAL/IBS RSUD ULIN
OLEH
ROSLINDA
NPM :14142013126
LAPORAN PENDAHULUAN
KOLESISTEKTOMI
A. Definisi
Kolesistektomi adalah suatu tindakan pembedahan dengan cara mengangkat
kandungempedu dan salurannya dengan cara membuka dinding perut. Suatu tindakan
operasi pengangkatan kantong empedu dengan cara invasive minimal melalui
endoskopik (laparoskopik)
B. Tujuan
Tujuan dari pengangkatan (pembuangan) kandung empedu adalah mencegah
terbentuknyakembali batu di kandung empedu, sehingga akan mencegah
kekambuhan dan infeksi,mencegah perjalan penyakit menjadi suatu penyakit
menahun.
C. Indikasi
Penderita dengan simtomatik batu empedu yang telah dibuktikan secara
D. Kontra indikasi
Kontra indikasi absolut
Koagulopati yang tidak terkontrol
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keperawatan lebih kepada bagaimana menjelaskan kepada pasien
dankeluarga mengenai prosedur operasi, bagaimana mengatasi cemas sebelum
untuk meminimalkan
1. Insisi dinding anterior abdomen subcostal kanan, dapat juga insisi paramedian
kanan
2. eksplorasi untuk melihat adanya kelainan lain
3. Klem fundus kantong dan didorong keatas Hartmann-klem pouch dan ditarik ke
bawah.
4. Identifikasi dan isolasi arteri sistika dan duktus sistikus
5. Setelah dibebaskan dari jaringan sekitarnya diikat dengan sutera 00 dan dipotong
6. Kantong empedu dibebaskan dari hepar secara tajam dengan gunting
dengan merawat perdarahan secara cermat
7. Evaluasi duktus koledokus - tak ada kelainan
TEKNIK OPERASI
1. Penderita dalam posisi supine dan dalam narkose
2. Desinfeksi pada dada bagian bawah dan seluruh abdomen.
3. Dilakukan insisi lengkung di bawah umbilikus sepanjang 20 mm, insisi
diperdalam secara tajam dan tumpul sampai tampak linea alba.
4. Linea alba dipegang dengan klem dan diangkat, dibuat incisi vertikal sepanjang
10 mm
5. Dengan trokar peritoneum ditembus dan dimasukkan port lalu dimasukkan CO2
ke dalam kavum abdomen untuk menimbulkan pneumoperitoneum sehingga
abdomen cembung.
6. Melalui port umbilikal dimasukkan videoscope ke dalam cavum abdomen.
7. Tiga buah trocart dimasukkan dengan memperhatikan secara langsung tempat
penetrasi intra abdomen.
Trocart I dimasukkan di epigastrium 5 cm di bawah procesus xyphoideus
dengan penetrasi intraabdomen di sebelah kanan ligamentum falciforme
Trocart II dimasukkan pada kwadaran kanan atas abdomen beberapa cm di
bawah costa terbawah pada linea midclavicula.
Trocart III dimasukkan pada kuadran kanan atas setinggi umbilikus di sebelah
lateral dari trocart kedua. (gambar).
8. Posisi pasien diubah menjadi Anti Trendelenburg ringan (10-15) dan sedikit
miring ke kiri.
9. Gall bladder dipegang dengan grasper/forcep dari port lateral (4), kemudian
didorong ke arah superior dan dipertahankan pada posisi ini.
5. EKG dada X-Ray , untuk memastikan, bahwa jantung dan paru-paru cukup sehat,
untuk menahan selama operasi
G. Pathway
Pre Operasi
Gugup,
panik
Kurang
informasi
Intra Operasi
pembedahan
Post Operasi
Pembiusan
Mengaktivasi
reseptor
Trauma jaringan,
jaringan kulit
insisi
ansietas
Kurang
pengetahuan
nyeri
Menekan pusat
pernafasan dan
sistem
perkemihan
perdarahan
hipovolemik
Kesadaran diturunkan
Termoregulator
terganggu
Kelemahan otot
pernafasan
Resiko kerusakan
integritas kulit
Resiko Hipotermi
Refleks batuk dan
menelan berkurang
inkontinensia
Terakumulasi sekret
H. Gambar
Perubahan pola
eleminasi
I. Asuhan Keperawatan
DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN
(PRE OPERATIF)
1. Pengetahuan kurang ( knowledge defisite )
NOC: Pengetahuan tentang penyakit, setelah diberikan penjelasan selama 2 x pasien
mengerti proses penyakitnya dan Program perawatan serta Therapi yg diberikan dg:
Indikator:
NIC
1. Informasikan klien waktu pelaksanaan prosedur operasi/perawatan
2. Informasikan klien lama waktu pelaksanaan prosedur operasi/perawatan
3. Kaji pengalaman klien dan tingkat pengetahuan klien tentang prosedur operasi
yang akan dilakukan
4. Jelaskan tujuan prosedur operasi/perawatan
5. Instruksikan klien utnuk berpartisipasi selama prosedur operasi/perawatan
6. Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan setelah prosedur operasi/perawatan
7. Instruksikan klien menggunakan tehnik koping untuk mengontrol beberapa aspek
selama prosedur operasi/perawatan (relaksasi da imagery)
2. Kecemasan :
NOC: kontrol kecemasan dan coping, setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
cemas ps hilang atau berkurang dg:
NIC
1. Bina Hub. Saling percaya
2. Libatkan keluarga
3. Jelaskan semua Prosedur
4. Hargai pengetahuan ps tentang penyakitnya
5. Bantu ps untuk mengefektifkan sumber support
6. Berikan reinfocement untuk menggunakan Sumber Coping yang efektif
(INTRA OPERATIF)
1. Resiko infesi, dengan faktor resiko: Prosedur invasif: pembedahan, infus, DC
NOC: Kontrol infeksi
Selama dilakukan tindakan operasi tidak terjadi transmisi agent infeksi.
NIC: kontrol infeksi intra operasi
1. gunakan pakaian khusus ruang operasi
2. Pertahankan prinsip aseptic dan antiseptik
2. Resiko hipotermi dengan faktor resiko: Berada diruangan yang dingin
NOC: control temperature
NIC: pengaturan temperature: intraoperatif
Aktivitas:
1. Atur suhu ruangan yang nyaman
2. Lindungi area diluar wilayah operasi
3. Membantu menstabilkan suhu klien.
NOC: control resiko
NIC: surgical precousen
Aktifitas:
1. Tidurkan klien pada meja operasi dengan posisi sesuai kebutuhan
2.
3.
Nyeri akut
NOC :
Pain Level,
Pain control,
Comfort level
NIC :
DAFTAR PUSTAKA