Anda di halaman 1dari 9

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

REMINISCENCE THERAPY
A. Latar Belakang Topik
Reminiscence therapy atau life review therapy adalah
suatu terapi yang dilakukan pada lansia yang menekankan
pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy
memiliki dampak yang positif bagi lansia. Penelitian dengan
judul Group integrative reminiscence therapy on self-esteem,
life satisfaction and depressive symptoms in institutionalized
older veterans yang dilakukan oleh Li-Fen Wu pada tahun
2011

didapatkan

bahwa

life

review

therapy

dapat

mengurangi tanda-tanda terjadinya depresi, meningkatkan


harga diri dan meningkatkan kualitas hidup seorang lansia. 1
penelitian serupa berjudul The effects of group reminiscence
therapy on depression, self-esteem, and affect balance of
Chinese community-dwelling elderly yang dilakukan oleh
Wenjuan Zhoua dkk pada tahun 2011, didapatkan pula
reminiscence therapy ini efektif terhadap penurunan depresi,
peningkatan harga diri.
Pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 12
oktober 2016 di ruang betet RSJ radjiman widyadinigrat,
didapatkan hasil bahwa jumlah total lanjut usia (lansia) di
wisma tersebut adalah 12 lansia yang terdiri dari 4 lansia
wanita dan 8 lansia laki-laki. Pengkajian kepada masingmasing

lansia

dilakukan

melalui

wawancara

maupun

observasi.
Berdasarkan
ditemukan

adanya

pengkajian
hambatan

yang

telah

komunikasi

dilakukan,

dalam

wisma

Kunthi. Didukung dari adanya keluhan dari Ny. bahwa para

lansia lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, Tn. SR


mengatakan jarang keluar kamar dan berkomunikasi dengan
lansia lain, Ny. Sn. Jarang berkomunikasi dengan lansia lain
yang tinggal satu wisma. Selain itu, dari hasil observasi
menunjukkan jika para lansia sibuk dengan aktivitas mereka
sendiri

dan

menyapa

tampak

dengan

jarang
lansia

berkomunikasi
lain.

Tn.Sr

dan

juga

jarang
tampak

menghabiskan waktu di dalam kamar.


Berdasarkan

hasil

dari

pengkajian

dan

observasi

didapatkan bahwa keadaan lansia yang berada di wisma


kunthi masih kurang komunikasi yang efektif, belum ada
keakraban satu sama lain, maka dari itu perlu dilakukan
terapi aktivitas kelompok untuk menjalin keakraban sehingga
timbul komunikasi yang efektif sesama lansia yang tinggal di
Wisma Kunthi Unit Rehabilitasi Wening Wardoyo Ungaran.
Terapi aktivitas kelompok yang akan dilakukan adalah Life
Review Therapy yang menekankan pada pengalaman masa
lalu klien atau hobi di masa lalu klien. Diharapkan dengan
terapi ini dapat meningkatkan harga diri pada lansia dan akan
berdampak pada interaksi yang maksimal dan komunikasi
yang efektif antar sesama lansia.
B. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok dengan tema menjalin keakraban
dengan reminiscence therapy
C. Tujuan TAK
1. Umum

Tujuan dari terapi aktivitas kelompok ini adalah untuk


menambah rasa keakraban maupun kekeluargaan antar
kelayan.
2. Hasil
a. Kalayan mampu meningkatkan komunikasi yang efektif
dengan sesama kalayan
b. Kelayan dapat saling tolong-menolong dalam kegiatan
sehari-hari
c. Kelayan dapat menghabiskan waktu bersama-sama
misalnya bercerita bersama, menonton TV bersama,
makan bersama sambil bersenda gurau.
D. Kriteria Peserta
Kriteria peserta dalam TAK ini antara lain :
1. Merupakan penghuni wisma Kunti Unit Rehabilitasi Sosial
Wening Wardoyo (lansia maupun pengasuh)
2. Mau dan mampu mengikuti TAK
E. Proses Seleksi Peserta
Proses seleksi peserta dilakukan dengan :
1. Memberi tahu penghuni wisma Kunti sehari sebelum
dilakukan TAK
2. Menjelaskan tujuan TAK kepada penghuni wisma
3. Menanyakan kesediaan masing-masing kalayan untuk
mengikuti TAK
4. Melakukan terapi antar kelompok kepada seluruh peserta
F. Uraian Struktur Kegiatan
1. Tempat Pertemuan

Kegiatan dilaksanakan di ruang tamu wisma Kunti Unit


Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
2. Hari/Tanggal
Hari

: senin

Tanggal

: 17 oktober 2016

3. Waktu
Kegiatan TAK dilaksanakan pukul 08.00 11.00 WIB
4. Jumlah Peserta
Jumlah lansia 6 peserta

5. Setting Tempat
Keterangan:
Kalayan/Lansia
Fasilitator
Leader
Observer
Co-Leader

6. Perilaku yang Ditampilkan


a. Para kelayan dapat bercerita mengenai masa lalu
mereka (seperti: hobi, pekerjaan, pengalaman yang
menyenangkan, dsb).

b. Para kelayan dapat memberikan umpan balik kepada


setiap cerita kelayan.
c. Para kelayan dapat saling menghargai setiap cerita
yang diberikan oleh kelayan lain.
7. Metode TAK
Metode TAK berupa diskusi kelompok, bermain, bercerita.
8. Pengorganisasian (Pembagian tugas dan uraian tugas :
Leader, Co Leader, fasilitator, Observer)
a. Leader
1) Bertugas memimpin jalannya terapi
2) Bertugas memerikan bola yang akan diputar
b. Co Leader
1) Siap sedia mengganti leader apabila leader
berhalangan atau sudah lelah.
2) Membantu leader dalam memimpin jalannya TAK.
3) Memanagement waktu permainan.
c. Fasilitator
1) Bertugas membantu jalannya TAK
2) Memfasilitasi lansia khususnya yang mengalami
penurunan pendengaran maupun penglihatan agar
dapat memahami proses TAK.
d. Observer
1) Mengawasi jalannya proses TAK
2) Menyimpulkan hasil TAK setelah TAK berakhir
G. Alat yang akan Digunakan
1. Laptop
Digunakan untuk memainkan musik
2. Speaker

Digunakan untuk memperkeras suara musik yang


dimainkan
3. Bola plastic
Sebagai alat yang digunakan untuk diputar ketika
permainan
4. Kursi
Sebagai tempat duduk
H. Tahap Pelaksanaan TAK
1. Tahap Orientasi (5 menit)
a. Terapis mengucapkan salam terapeutik.
b. Menanyakan perasaan para kelayan hari ini.
c. Terapis memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan dilakukannya TAK.
d. Terapis membuat kontrak waktu lama bermain
dengan kelayan.
e. Terapis menjelaskan aturan permainan.
2. Tahap Kerja (30 menit)
a. MP3 diputar dan musik mengalun. Sembari musik
mengalun, bola plastik diputar secara mengelilingi
para kelayan.
b. MP3 dimatikan dan bola berhenti pada satu kelayan.
Saat bola berhenti pada satu kelayan, para
fasilitator/ leader/ co leader memancing kelayan
dalam mengungkapkan perasaannya.
c. Kelayan dapat bercerita mengenai diri mereka,
seperti pekerjaan mereka dahulu, hobi mereka, dan
sebagainya.

d. Para fasilitator membantu kelayan dalam


mengungkapkan perasaannya.
e. Setelah kelayan bercerita, leader menanyakan
kepada kelayan yang lain mengenai cerita yang
disampaikan kelayan atau mempersilakan kelayan
yang lain untuk bertanya.
f. Setelah kelayan bercerita dan kelayan lain
mengungkapkan perasaan mereka, lagu diputar lagi
sampe tiap-tiap kelayan mendapat giliran untuk
bercerita mengenai pengalaman masa lalu, hobi,
atau apapun.
3. Tahap Hasil (15 menit)
a. Terapis menanyakan perasaan para kelayan setelah
mengikuti TAK
b. Observer membuat kesimpulan mengenai TAK yang
sudah dilakukan
c. Observer mendiskusikan rencana tindak lanjut yang
dapat dilalukan oleh para kelayan, seperti
menganjurkan para kelayan untuk meningkatkan
komunikasi yang efektif dan bersahabat antara satu
dengan yang lain.
d. Observer mengucapkan salam penutup.

I. Evaluasi
1. Struktur
a. Pre planning dibuat sesuai dengan masalah
keperawatan yang ada dalam wisma Kunthi
b. Topik dan tujuan TAK sesuai dengan masalah yang
ada dalam wisma

c. Kontrak waktu dan tempat sehari sebelum


pelaksanaan pada kelayan.
d. Media alat sesuai dengan kondisi para kelayan
e. Materi TAK dipersiapkan dua hari sebelum TAK
2. Proses
a. Peserta TAK (6 orang lansia) hadir dan duduk pada
kursi sesuai setting
b. Pelakasanaan TAK berjalan sesuai tempat dan waktu
yang telah ditentukan.
c. Peserta (6 orang lansia) mengikuti kegiatan hingga
selesai
d. Peralatan lengkap tersedia
e. Ada evaluasi dan kontrak lebih lanjut untuk para
kelayan
f. Leader, Co Leader, Fasilitator, Observer, menjalankan
masing-masing tugasnya.
3. Hasil
a. TAK dilakukan 50 menit
b. Semua peserta (6 orang lansia) dapat menceritakan
pengalamannya sesuai dengan kemampuan kelayan
c. Kelayan berjabat tangan setelah TAK selesai

DAFTAR PUSTAKA
1. Li-Fen Wu. Group integrative reminiscence therapy on selfesteem,

life

satisfaction

and

depressive

symptoms

in

institutionalised older veterans. Journal of Clinical Nursing

[internet].

2011;

20:

15-16(2195-2203)

[cited

Maret2012].Availablefrom:http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.
1111/j.13652702.2011.03699.x/abstract?
userIsAuthenticated=false&deniedAccessCustomisedMessage
2. Wenjuan Z, Guoping H, Jing G, Qun Y, Hui F, Clarence KZ. The
effects of group reminiscence therapy on depression, selfesteem, and affect balance of Chinese community-dwelling
elderly.

Available

from

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0167494311
003335

Anda mungkin juga menyukai