Anda di halaman 1dari 360

TIM UKMPPD

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


LAMPUNG

Preparat besi harus terus diberikan selama 2


bulan setelah anemia pada penderita teratasi

jantung berdebar-debar, nyeri pada sendi,


riwayat batuk dan pilek, takipnu, febris,
peningkatan JVP, bising sistolik gejala
rheumatoid heart disease
Pada RHD kelainan di jantung dapat
mengenai segala lapisan (baik perikarditis,
miokarditis, maupun kelainan pada katup).
Pada pasien gejala yang dominan adalah
endokarditis (pada perikarditis seharusnya
terdengar friction rub)

Imunisasi dasar: BCG, hepB, polio, DPT,


campak

Bayi mengalami dehidrasi berat


Usia <1 tahun 30cc/kg dalam 1 jam
pertama
Pasien 3kg 90 cc dalam 1 jam pertama
Mikrodrip (60 tetes/1cc) 90 tetes per menit
selama 1 jam pertama

Timbul bercak
Morbili/measle/campak/rubeola
Ruam seringkali muncul sesudah demam
turun dan dimulai dari kepala
Varicella gejala yang muncul lenting

Hepatiti yang ditularkan secara fekal oral


adalah hepatitis A dan E

Anak usia 14 tahun, sering demam, nyeri


kepala, Riw infeksi telinga.
Otitis media dapat menyebabkan komplikasi
mastoiditis, abses intrakranial, atau
meningitis. Berdasarkan kondisi umum
pasien yg masih baik, diperkirakan pasien
mengalami mastoiditis.

Anak 8 thn, payudara membesar tidak sesuai


dengan usia, terdapat bulu pubis 1 bulan
yang lalu, peningkatan hormon LH, pada
radiologi terdapat akselerasi umur tulang
Pubertas prekoks tergantung gonadotropin

Pubertas prekoks: munculnya tanda pubertas


pada usia di bawah 8 tahun bagi perempuan dan
9 tahun bagi anak laki-laki.
Beberapa pembagian pubertas prekoks:
Pubertas prekoks dependent/ tergantung gonadotropin
Adalah pubertas prekoks yang disebabkan oleh aktivitas
prematur dari poros hipotalamus-hipofisis.

Pubertas prekoks independent/ tidak tergantung


gonadotropin
Adalah pubertas prekoks yang disebabkan sekresi
gonadotropin ektopik atau sekresi steroid seks otonom dan
tidak dipengaruhi oleh poros hipotalamus-hipofisis-gonad

Pada keduanya terdapat akselesari


pertumbuhan tulang. Perbedaannya level LH
pada tipe yang indipenden adalah normal
sedangkan pada tipe yang tergantung
gonadotropin level LH meningkat.

Anak 8 tahun, bersin-bersin, pagi hari, 3


bulan lalu, tanpa demam, hidung merah,
sekret putih rhinitis alergi eosinofil
meningkat

Neutrofil meningkat: Acute infection, Acute


stress, eklampsia, gout, leukemia myelositik, RA,
rheumatic fever, tiroiditis, trauma
Neutropenia: anemia aplastik, kemoterapi, infeksi
virus, infeksi bakteri luas, terapi radiasi
Limfositosis: infeksi bakteri kronik, hepatitis,
infeksi mononukleosis, leukemia limfositik,
multiple myeloma, infeksi virus
Limfositopenia: kemoterapi, HIV infection,
leukemia, terapi radiasi, sepsis
Monositosis: penyakit inflamasi kronik, infeksi
parasit, TB, infeksi virus
Eosinofil meningkat: alergi, kanker, Collagen
vascular disease, infeksi parasit

Anak 12 tahun, sesak nafas, dan kelemahan


anggota gerak dimulai dari anggota gerak
bawah, riwayat infeksi virus, motorik
menurun, refleks lutut dan achilles menurun
kelainan Lower Motor Neuron GBS

Anak 3 tahun, sianosis, sianotic spell, jari


tabuh, S2 tunggal, murmur ejeksi sistolik di
garis sternal kiri dan atas, EKG RAD,
hipertrofi ventrikel kanan, hipertrofi atrium
kanan sesuai utk TOF
Tetralogy of Fallot: infundibular stenosis,
ventricular septal defect (VSD), overriding
aorta, dan hipertrofi RV

Penyebab orchitis ada banyak, namun yang


didahului oleh parotitis paling sering karena
mumps virus

gigi habis, gusi terdapat infiltrat, kemerahan


pada daerah leher dan dada, luka yang tidak
kunjung sembuh pada ekstremitas scurvy
scurvy def. Vit C
Gejala: ruam pada kulit,
hilangnya gigi, penyembuhan
luka yang buruk, mulut dan
mata yang kering

Beri-beri def. thiamin (B1)

Pellagra def. niacin (B3)


Gejala: 4D (photosensitive dermatitis, diarrhea,
dementia, and death)

Anak 1 tahun, gangguan tumbuh kembang,


BBL kurang dibanding masa kehamilan, AS :
5-6, ibu riwayat PEB penyebab: gangguan
mikrosirkulasi plasenter
Pada PEB terjadi vasokonstriksi arteri uterus
aliran darah ke bayi menurun asupan
oksigen dan nutrisi menurun BBLR

Anak perempuan, 14 tahun, eksoftalmus,


tiroid membesar dan kenyal, takikardi, TSH
menurun, T4 meningkat hipertiroid
Kelainan hipertiroid yg disertai dengan
eksoftalmus khas ditemukan pada graves
disease

Nyeri BAK, demam, muntah, nyeri tekan


suprapubik (+), Urin leukosit 10-15/lpb,
eritrosit 2-3/lpb ISK

Anak lemas, intake sulit, pucat, Konjungtiva


anemis, anemia mikrositik hipokromik
anemia defisiensi besi karena intake
kurang. Efek samping terapi besi:
Konstipasi; feses gelap; diare; tidak nafsu makan;
nausea; vomiting.

Ikterik karena inkompatibilitas Rhesus: Ibu Rh


(-), bayi Rh (+)
Ikterik karena inkompatibilitas AB O: Ibu O,
bayi A atau B. (Bayi ga mungkin AB kalo ibu O
).

Demam, riwayat luka pada lutut, hiperemis,


bengkak, dan nyeri, leukositosis cairan sendi
Artritis septik

Orifisium terletak di bagian ventral dari ujung


penis Hipospadia
preputiumnya sulit dibuka fimosis
Orchitis inflamasi testis
Paraphimosisa prepusium tidak bisa
ditutup kembali
Balanitis inflamasi glans penis

Anak, riwayat sirkumsisi, lemas, TD 70/40


mmHg, Nadi 120 x/m kemungkinan
anafilaktik syok. Berikan inj adrenalin.

Keywords: Bayi umur 3 hari, ikterik, Bilirubin


total 11,5 mg/dL. pasien kemungkinan
mengalami breast feeding jaundice

Ikterus fisiologis :
Timbul setelah 24 jam, berlangsung kurang dari 714 hari,
Terutama terdiri dari bilirubin indirek,
Kadar tertinggi bilirubin total kurang dari 15 mg%
Bilirubin direk kurang dari 2mg%,
dan tidak ada keadaan patologis lain.

Ikterik pada 24 jam pertama


Dapat disebabkan erythroblastosis fetalis, perdarahan
tersembunyi, sepsis, atau infeksi intrauterine, termasuk
sifilis, rubella, sitomegalo, rubella, dan toxoplasmosis
kongenital

Ikterik yang muncul pada hari ke-2 atau ke-3


Umumnya fisiologis, Crigler-Najjar syndrome dan breast
feeding ikterik, sepsis bakteri atau infeksi saluran
kemih, maupun infeksi lainnya seperti sifilis,
toksoplasmosis, sitomegalovirus, atau enterovirus.

Ikterik yang muncul sesudah satu minggu

Ikterik yang persisten selama satu bulan

breast milk ikterik, septicemia, atresia congenital,


hepatitis, galaktosemi, hipotiroidisme, anemia hemolitik
kongenital (spherocytosis), anemia hemolitik akibat
obat.
kondisi hyperalimentation-associated cholestasis,
hepatitis, cytomegalic inclusion disease, syphilis,
toxoplasmosis, familial nonhemolytic icterus, atresia
bilier, atau galaktosemia. Ikterik fisiologis dapat
berlangsung beberapa minggu pada kondisi hipotiroid
atau stenosis pilori

Keywords : Pasien batuk darah, sudah pernah


berobat OAT 6 bulan dikatakan sembuh. Saat ini
cek BTA kembali (+) Kasus kambuh (relaps)
Tatalaksana : Kategori-2
(2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Jawaban : C. 2RHZES + 1RHZE +5R3H3E3

Klasifikasi kasus TB berdasarkan riwayat


pengobatan sebelumnya (tipe pasien):
Kasus baru
Belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4
minggu). Pemeriksaan BTA bisa positif atau
negatif.

Kasus kambuh (Relaps)


Belum pernah mendapat pengobatan TB dan telah
dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,
didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan
atau kultur)

Kasus setelah putus berobat (Default )


Telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau
lebih dengan BTA positif

Kasus setelah gagal (Failure)


Hasil pemeriksaan dahak tetap positif atau
kembali menjadi positif pada bulan kelima atau
lebih selama pengobatan

Kasus Pindahan (Transfer In)

Adalah pasien yang dipindahkan keregister lain


untuk melanjutkan pengobatannya

Kasus lain
Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan
diatas, seperti yang:
i. tidak diketahui riwayat pengobatan
sebelumnya,
ii. pernah diobati tetapi tidak diketahui hasil
pengobatannya,
iii. kembali diobati dengan BTA negative.

Paduan OAT lini pertama


Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)

Pasien baru TB paru BTA positif.


Pasien baru TB paru BTA negatif foto toraks positif
Pasien baru TB ekstra paru

Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)

Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)

Kategori Anak (2RHZ/4RH)


OAT Sisipan (RHZE)

Keywords : Perempuan, gemuk, 46 th (4 F: fat,


fourty, female, fertile) , mual muntah, nyeri perut
kanan atas. PF : Murphy sign (+)
Sesuai dengan adanya kolesistitis, >90%
disebabkan oleh kolelitiasis.
Diet yang sesuai adalah diet rendah lipid, karena
makanan berlemak akan merangsang sekresi
asam empedu (merangsang nyeri)
Jawaban : A. Diet rendah lipid

Researchers say many gallbladder symptoms stem from


the modern Western diet, which is high in refined
carbohydrates and saturated fats. "If you're having
symptoms from gallstones, it's because as your
gallbladder tries to squeeze, some of the gallstone is
blocking the outflow of bile that is stored in your
gallbladder You're squeezing against a closed door, and
that's why it hurts. If you eat fatty foods, that makes it
squeeze more. (WebMD)

Diet tidak akan merubah ukuran batu empedu /


mengobati, namun dapat meringankan keluhan dan
mencegah pembentukan batu lebih lanjut
Diet yang harus dihindari:
Makanan yang digoreng
Makanan berkalori tinggi yang diproses (donut, pie,
cookies)
Whole-milk dairy products (cheese, ice cream, butter)
Fatty red meat
Jika Overweight/ obesitas dapat coba mengurangi berat
badan 0,5 1 kg / minggu

Keywords : Wanita 54 tahun nyeri lutut


meningkat dengan aktivitas. Kakus saat
bangun pagi hari. Krepitasi (+)
Keluhan pasien sesuai dengan adanya
Osteoarthritis /OA Genu.
Screening awal adalah dengan foto genu
proyeksi AP-Lateral-Skyline
Jawaban : B. Foto Genu

OA

RA

Gout

Awitan
Peradangan

Perlahan
-

Perlahan
+

Akut
+

Patologi
Jumlah sendi
Tipe sendi
Lokasi

Degenerasi
Poli
Kecil atau besar
Pinggang, lutut,
vertebra, CMC 1,
DIP, PIP

Tofus
Mono, kdg2 poli
Kecil atau besar
MTP, kaki,
pergelangan kaki,
lutut

Temuan sendi
khusus

Nodus Bouchard,
nodus Heberden

Pannus
Poli
Kecil
MCP, PIP,
pergelangan
tangan, kaki,
pergelangan kaki
Deviasi ulnar,
swan neck,

Osteofit

Osteopenia, erosi

Erosi

Nodul SC,
pulmonal, kardiak,
splenomegali

Tofus, bursitis
olecranon, batu
ginjal

Perubahan tulang

Fitur ekstraartikular

Kristal urat

boutonniere

Keywords:

keluhan adanya lenting berisi cairan yang mudah pecah di sekitar


kemaluan sejak 7 hari lalu
didapatkan ulkus multipel dangkal dengan dasar eritem di daerah
kemaluan

Vesikel yang pecah akan menyebabkan terbentuknya ulkus


dangkal
Herpes simpleks

Herpes simpleks di kemaluan disebut herpes genitalis

Vesikel berkelompok di atas kulit yang eritematosa. Lokalisasi di sekitar


mulut dan hidung atau pada genitalia eksterna.
Dx: tes Tzanck sel datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear
Tx: asiklovir 5x200 mg (5 hari)

Keywords : Pasien demam, riwayat trauma


dan luka pada lutut. PF : Inflamasi lutut.
Aspirasi cairan sendi : Leukositosis.
Sesuai dengan gambaran infeksi akut pada
sendi Septic arthritis.
Jawaban : D. Arthritis septic

Infeksi langsung pada sendi disebabkan oleh


berbagai mikroorganisme terutama bakteri.
Penyebab tersering : Staphylococcus aureus,
neisseria gonnorhea, streptococcus,
pseudomonas
Bisa disebabkan oleh proses iatrogenik (post
injeksi intrartikler), pada pengguna obat
intravena, riwayat trauma
Berbeda dengan reactive arthritis (proses
inflamasi dengan sendi steril akibat infeksi
ekstraartikuler).

Keywords : Diare + lendir + darah Disentri.


Diketahui disebabkan oleh entamoeba
hystolitica (Disentri amuba)
Terapi untuk disentri amuba adalah
Metronidazole/Tinidazole +
Iodoquinol/Paromomycin/Diloxanide Furoate
Jawaban : C. Metronidazole

Gastrointestinal amebiasis is treated with nitroimidazole


drugs, which kill amoebas in the blood, in the wall of the
intestine and in liver abscesses.
These drugs include metronidazole (Flagyl) and tinidazole
(Tindamax, Fasigyn). Metronidazole usually is given for 10
days, either by mouth or directly into the veins
(intravenously).
To kill amoebas and cysts confined to the intestine, three
drugs called luminal drugs are available:
iodoquinol (Diquinol and others),
paromomycin (Humatin) and
diloxanide furoate (Furamide).

One of these drugs is used along with metronidazole when


gastrointestinal symptoms are present. In people who pass
amoebas in their stools without having symptoms of
amebiasis, the luminal drugs alone can clear the amoebas
from the bowel.

Keywords : Pasien sesak, memberat dengan


aktivitas, Hipertensi (+). Ro/toraks : apex
bergeser ke laterokaudal, bronkus mendatar,
pinggang jantung mendatar, double contour
batas jantung kanan.
Sesuai dengan gambaran pembesaran Atrium kiri
dan Ventrikel kiri Paling sering disebabkan
oleh hypertensive heart disease
Jawaban : A. atrium kiri dan ventrikel kiri

Gambaran rontgen toraks pembesaran


jantung :

Atrium kanan : Tidak spesifik pada foto toraks


Ventrikel kanan : Apeks terangkat dan batas
jantung kiri membulat (foto PA), pengisian ruang
retrosternal (foto lateral)
Atrium kiri : Batas jantung kanan tambahan /
double contour, konveksitas pinggang jantung
kanan, pendataran karina, pendorongan bronkus
kiri ke superoposterior (walking man sign pada foto
lateral)
Ventrikel kiri : Apeks tertanam ke inferoposterior,
apeks jantung membulat, Hoffman-Rigler sign

Keywords : Perempuan 27 tahun, nyeri saat


BAK +anyang-anyangan. (Sesuai gejala ISK).
Sudah diberi Ciprofloxacin keluhan tidak
berkurang Perlu pemeriksaan
mikroorganisme lanjut
Urine yang diambil : D. Urin pancar tengah

Symptoms and signs of UTI in the adult are as


follows:

Dysuria
Urinary urgency and frequency
A sensation of bladder fullness or lower abdominal
discomfort
Suprapubic tenderness
Flank pain and costovertebral angle tenderness (may be
present in cystitis but suggest upper UTI)
Bloody urine
Fevers, chills, and malaise (may be noted in patients with
cystitis, but more frequently associated with upper UTI)

Urine specimens may be obtained by midstream clean catch,


suprapubic aspiration, or catheterization.
The midstream-voided technique is as accurate as
catheterization if proper technique is followed. Instruct the
woman to remove her underwear and sit facing the back of the
toilet. This promotes proper positioning of the thighs.
Instruct the patient to spread the labia with one hand and
cleanse from front to back with povidone-iodine or soaped
swabs with the other hand; then pass a small amount of urine
into the toilet; and finally urinate into the specimen cup. The use
of a tampon may allow a proper specimen if heavy vaginal
bleeding or discharge is present.
Midstream urine specimens may become contaminated,
particularly if the woman has difficulty spreading and
maintaining separation of the labia. The presence of squamous
cells and lactobacilli on urinalysis suggests contamination or
colonization (see image below). Catheterization may be needed
in some women to obtain a clean specimen, although it poses
the risk of iatrogenic infection.

Keywords : Pasien demam, batuk berdahak


kuning kehijauan. Post laparotomi.
PF: Takipnea, tekanan darah turun, demam,
ronki basah halus basal paru
Rontgen toraks : Infiltrat
Sesuai dengan adanya pneumonia. Pasien
dirawat >48 jam dirumah sakit
Jawaban : D. Hospital acquired pneumonia

Pneumonia nosokomial (HAP) adalah


pneumonia yang terjadi setelah pasien 48
jam dirawat dirumah sakit dan disingkirkan
semua infeksi yang terjadi sebelum masuk
rumah sakit.
Ventilator associated pneumonia(VAP) adalah
pneumonia yang terjadi lebih dari 48 jam
setelah pemasangan intubasi endotrakeal.

Menurut kriteria dariThe Centers for DiseaseControl


(CDC-Atlanta),diagnosis pneumonianosokomial
adalah sebagai berikut :
1.Onset pneumonia yang terjadi 48 jam setelah dirawat di
rumah sakit dan menyingkirkan semuainfeksi yang
inkubasinya terjadipada waktu masuk rumah sakit
2.Diagnosis pneumonia nosokomial ditegakkan atas dasar
:
Foto toraks : terdapat infiltrat baru atau progresif
Ditambah 2 diantarakriteria berikut:
- suhu tubuh > 38oC
- sekret purulen
- leukositosis

Keywords : Pasien luka bakar 25 %. Terapi


cairan menggunakan rumus Baxter
Formula Baxter/Parkland
4 persentase luka bakar derajat >II BB(kg)
50% diberi dalam 8 jam pertama, 50% dalam 16 jam
berikutnya

Keywords : Laki-laki Hipertensi. Konsumsi HCT


dan Captopril, batuk kering. Terapi alternatif?
Batuk tidak berdahak, tidak ada demam, tidak
ada penurunan berat badan, tidak ada sesak
napas Penyebab batuk non-infeksi
Penyebab batuk diduga obat HT ACE inhibitor
Pilihan alternatif dari ACE-inhibitor adalah
golongan Angiotensin Reseptor Blocker
(Losartan, Valsartan, Irbesartan, dll)

Jawaban : A. Losartan

Keywords : Pria 35 tahun, main golf, lengan


seperti disuntik, sesak nafas, dan urtikaria
Syok anafilaktik.
Tatalaksana awak yang tepat adalah :
A. Injeksi adrenaline

Keywords : Pasien dengan ikterik, gatal.


Riwayat makan minum di daerah ikterik
masal. PF : hepatomegali, tepi tajam dan
lunak. Lab: Fungsi hati meningkat. Bilirubin
direk, indirek meningkat.
Sesuai dengan gambaran Hepatitis A.
Transmisi yang terjadi adalah A. transmisi
oral fekal / enteral

Keywords : Anak mengalami defisiensi besi


karena kurang gizi. Lab : anemia hipokromik
mikrositik
Cara pemberian preparat besi yang tepat : Pada
saat lambung kosong (penyerapan lebih baik)
1 atau 2 jam sebelum makan, atau diantara 2
waktu makan.

Jawaban : E. Diminum diantara 2 waktu makan

Ferrous sulfate comes as regular, coated, and extended-release


(long-acting) tablets; regular and extended-release capsules;
and oral liquid (syrup, drops, and elixir) to take by mouth. F
Ferrous sulfate usually is taken three times a day between meals.
Follow the directions on your prescription label carefully, and ask
your doctor or pharmacist to explain any part you do not
understand. Take ferrous sulfate exactly as directed. Do not take
more or less of it or take it more often than prescribed by your
doctor.
Although symptoms of iron deficiency usually improve within a
few days, you may have to take ferrous sulfate for 6 months if
you have severe iron deficiency.
This medication should be taken on an empty stomach, at least 1
hour before or 2 hours after eating.
Ferrous sulfate drops come with a special dropper for measuring
the dose. Ask your pharmacist to show you how to use it. The
drops may be placed directly in the mouth or mixed with water
or fruit juice (not with milk).
Do not crush or chew regular, coated, or extended-release
tablets, and do not open regular or extended-release capsules;
swallow them whole.

Keywords : Pasien dengan air kencing seperti air


susu (chyluria), riwayat demam hilang timbul.
Edema tungkai dan skrotum Gejala dan tanda
filariasis.
Pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan
diagnosis : C. Pemeriksaan tetes darah tebal pada
malam hari (Akan didapatkan mikrofilaria yang
merupakan stadium diagnostik)

The standard method for diagnosing active infection is the


identification of microfilariae in a blood smear by
microscopic examination. The microfilariae that cause
lymphatic filariasis circulate in the blood at night (called
nocturnal periodicity). Blood collection should be done at
night to coincide with the appearance of the microfilariae,
and a thick smear should be made and stained with
Giemsa or hematoxylin and eosin. For increased
sensitivity, concentration techniques can be used.
Serologic techniques provide an alternative to microscopic
detection of microfilariae for the diagnosis of lymphatic
filariasis. Patients with active filarial infection typically
have elevated levels of antifilarial IgG4 in the blood and
these can be detected using routine assays.
Because lymphedema may develop many years after
infection, lab tests are most likely to be negative with
these patients.

Keywords : Pasien dengan heartburn, mual, muntah,


nyeri ulu hati. (Gejala gastritis, kemungkinan GERD) +
Riwayat perokok dan sering minum kafein.
Kaitan kopi dan kafein dengan gastritis?
Jawaban : D. Kafein menghampat relaksasi sfingter
bawah esofagus
Jawaban E pernyataannya benar, namun kaitannya
bukan dengan keluhan GERD tapi terhadap potensi
kerusakan jaringan usus karena pengosongan
lambung yang terlalu cepat

Coffee Decreases Pressure in the Lower


Esophageal Sphincter

Coffee has been shown to decrease pressure in the lower


esophageal sphincter, contributing to gastroesophageal reflux.
This suggests that coffee can either cause or exacerbate
heartburn in susceptible individuals.
The type of coffee bean roasting method used does not reduce
the tendency of coffee to produce gastroesophageal reflux.
Sensitive individuals, even when consuming coffee produced
through different roasting processes, while fasting or after a
meal, experienced heartburn, regurgitation and dyspepsia. 12
Coffee consumption has been associated with greater incidence
of heartburn than drinking other fluids such as water.13
Both caffeinated and decaffeinated coffee exacerbate
gastroesophaeal reflux, and coffee creates more reflux than
caffeine added to water, suggesting that other components of
coffee contribute to its aggravating effect.14

The Acidity of Coffee Irritates the


Stomach

Coffee is highly acidic and it can stimulate the hypersecretion of


gastric acids. Decaffeinated coffee has been shown to increase
acidity to a greater degree than either regular coffee or caffeine
alone.15 Both caffeine and coffee stimulate gastric acid secretion
and decaffeinated coffee raises serum gastrin levels.16, 17 A study
comparing the ability of decaffeinated coffee with that of a high
protein meal to increase gastric acid secretion and gastrin levels
found that decaffeinated coffee was a more powerful stimulant
of acid secretion and gastrin release than the high protein.18
Coffee tends to speed up the process of gastric emptying, which
may result in highly acidic stomach contents passing into the
small intestine more rapidly than normal. This may lead to injury
of the intestinal tissue.19
There is a clear relationship between reduction of stomach acid
and heartburn relief.20

Keywords : Laki2 dengan demam mengigil,


nyeri pinggang hilang timbul. PF :Nyeri ketok
costovertebra (+). Lab urin:Leukosit (+). Nyeri
pinggang menunjukkan kemungkinan organ
yang terlibat adalah ginjal. Demam-menggigil
mengarahkan ke adanya pielonefritis akut.
Jawaban : B. Pielonefritis akut

Definisi
ISK non-komplikata:
sistitis pada
perempuan tidak hamil
imunokompeten tanpa
penyakit struktural
atau neurologik yang
mendasari
ISK komplikata:

ISK atas pada perempuan


ISK apapun pada pria atau
perempuan hamil
ISK dengan kelainan
struktural atau
imunosupresi

Manifestasi klinis
Sistitis: disuria,
urgensi, frekuensi
(gejala LUTS), urin
keruh, NT suprapubik,
demam (-)
Uretritis: mirip sistitis,
tapi ada kencing nanah
Prostatitis: demam,
nyeri perineum, NT
prostat pada RT
Pielonefritis: demam
tinggi, nyeri pinggang,
mual muntah, nyeri
ketok CVA

Etiologi
Non-komplikata: E. coli
Komplikata: E. coli,
enterococci,
pseudomonas
Uretritis: C. trachomatis,
N. gonorrhoeae
Penunjang
Urinalisis: pyuria,
bakteriuria
Urinalisis penting pada
wanita hamil untuk
mencari bakteriuria
asimptomatik

Tata laksana
Sistitis: fluorokuinolon
atau cotrimoxazole PO
selama 3 hari (nonkomp) atau 2 minggu
(komp)
Uretritis: ceftriaxon 125
mg IM 1x (untuk
Neisseria) + doxycycline
2x100 mg PO atau
azithromycin 1 g PO 1x
(untuk Chlamydia)
Prostatitis:
fluorokuinolon atau
cotrimoxazole PO 2-4
minggu
Pielonefritis: ceftriaxone
IV selama 14 hari

Keywords : Wanita muda dengan dysuria,


LUTS. Riwayat jarang minum, sering menahan
kencing Mengarahkan ke diagnosis ISK.
Yang tersering pada wanita adalah cystitis
non komplikata karena etiologi E.Coli
Tatalaksana : B. Banyak minum, jangan
menahan kencing, antibiotik empiris 3-5 hari

Definisi
ISK non-komplikata:
sistitis pada
perempuan tidak hamil
imunokompeten tanpa
penyakit struktural
atau neurologik yang
mendasari
ISK komplikata:

ISK atas pada perempuan


ISK apapun pada pria atau
perempuan hamil
ISK dengan kelainan
struktural atau
imunosupresi

Manifestasi klinis
Sistitis: disuria,
urgensi, frekuensi
(gejala LUTS), urin
keruh, NT suprapubik,
demam (-)
Uretritis: mirip sistitis,
tapi ada kencing nanah
Prostatitis: demam,
nyeri perineum, NT
prostat pada RT
Pielonefritis: demam
tinggi, nyeri pinggang,
mual muntah, nyeri
ketok CVA

Etiologi
Non-komplikata: E. coli
Komplikata: E. coli,
enterococci,
pseudomonas
Uretritis: C. trachomatis,
N. gonorrhoeae
Penunjang
Urinalisis: pyuria,
bakteriuria
Urinalisis penting pada
wanita hamil untuk
mencari bakteriuria
asimptomatik

Tata laksana
Sistitis: fluorokuinolon
atau cotrimoxazole PO
selama 3 hari (nonkomp) atau 2 minggu
(komp)
Uretritis: ceftriaxon 125
mg IM 1x (untuk
Neisseria) + doxycycline
2x100 mg PO atau
azithromycin 1 g PO 1x
(untuk Chlamydia)
Prostatitis:
fluorokuinolon atau
cotrimoxazole PO 2-4
minggu
Pielonefritis: ceftriaxone
IV selama 14 hari

Keywords : Pasien nyeri kepala hilang timbul.


Mual-muntah (+). Riwayat hipertensi grade II
dan DM (+). Tatalaksana?
Untuk hipertensi yang disertai penyakit
penyerta lain (pada soal ini DM) pilihan terapi
terbaik adalah ACE inhibitor atau ARB sebagai
alternatif.

Jawaban : A. ACE inhibitor

Keywords : Wanita muda, diare 10x sehari.


Takikardi, takipnea. Gejala dicurigai kearah
hipertiroid.
PF jantung didapat suara jantung tambahan.
Kelainan yang mungkin?
Pada hipertiroid kelainan irama jantung yang
tersering didapatkan adalah sinus takikardia dan
atrial fibrilasi. Yang dapat menimbulkan suara
jantung tambahan adalah atrial fibrilasi.
Jawaban : A. Atrial fibrilasi

Sinus tachycardia is the most common rhythm


disturbance and is recorded in almost all patients
with hyperthyroidism. An increase in resting
heart rate is characteristic of this disease.
However, it is atrial fibrillation that is most
commonly identified with thyrotoxicosis. The
prevalence of atrial fibrillation in this disease
ranges between 2% and 20%. When compared
with a control population with normal thyroid
function, a prevalence of atrial fibrillation of 2.3%
stands in contrast to 13.8% in patients with overt
hyperthyroidism.
Treatment of atrial fibrillation in the setting of
hyperthyroidism includes -adrenergic blockade

Keywords : Wanita 30 tahun, gejala


hipertiroid + eksoftalmus + benjolan di tiroid
Tersering penyebab hipertiroid toksik pada
dewasa terutama wanita adalah Grave
disease, pada lab akan ditemukan kadar TSH
menurun dan T3-T4 meningkat

Jawaban : A. Graves disease

Pada Graves
Disease terdapat
antibodi
terhadap
reseptor TSH
Memacu
produksi T4 di
tiroid Kadar T4
tinggi Negative
Feedback ke
Piutari TSH
turun
Jadi T4
meningkat, TSH
rendah

Pembesaran tiroid semata

Defisiensi yodium (struma difusa


nontoksik/goiter endemik)

Hipertiroidisme

Neoplasma

Bisa berkembang menjadi struma


nodular nontoksik

Goiter sporadik (jarang)

Hipotiroidisme

Defisiensi yodium yang lebih berat


Tiroiditis Hashimoto, tiroiditis
subakut (awal hipertiroid namun
berkembang menjadi hipotiroid
Iatrogenik
Lain-lain (mis. obat, kongenital,
hipopituitarisme, kelainan
hipotalamus)

Penyakit Graves
Struma nodular nontoksik
yang menjadi toksik
Adenoma toksik
Lain-lain (mis. tiroiditis
destruktif, hormon tiroid
ekstratiroidal, tumor hipofisis)

Pada pemeriksaan dapat


ditemukan massa terfiksir,
cepat membesar

* Tiroiditis subakut (pada tipe Subacute granulomatous thyroiditis ) : dapat


ditemukan keluhan demam, nyeri pada kelenjar

Keywords : Pasien dengan gejala angina


pectoris, riwayat merokok, gambaran iskemik
pada EKG Infark miokard
Proses nekrosis yang terjadi ?
Jawaban : E. Nekrosis koagulasi (Terjadi pada
semua proses infark jaringan tubuh kecuali
pada jaringan otak)

6 Type of Necrosis

Coagulative
See this in infarcts in any tissue (except brain)
Due to loss of blood
Gross: tissue is firm
Micro: Cell outlines are preserved (cells look ghostly), and
everything looks red
Liquefactive
See this in infections and, for some unknown reason, in brain
infarcts
Due to lots of neutrophils around releasing their toxic
contents, liquefying the tissue
Gross: tissue is liquidy and creamy yellow (pus)
Micro: lots of neutrophils and cell debris
Caseous
See this in tuberculosis
Due to the body trying to wall off and kill the bug with
macrophages
Gross: White, soft, cheesy-looking (caseous) material
Micro: fragmented cells and debris surrounded by a collar of
lymphocytes and macrophages (granuloma)

Fat necrosis

Fibrinoid necrosis

Gangrenous necrosis

See this in acute pancreatitis


Damaged cells release lipases, which split the triglyceride esters within fat
cells
Gross: chalky, white areas from the combination of the newly-formed free
fatty acids with calcium (saponification)
Micro: shadowy outlines of dead fat cells (see image above); sometimes
there is a bluish cast from the calcium deposits, which are basophilic
See this in immune reactions in vessels
Complexes of antigens and antibodies (immune complexes) combine with
fibrin
Gross: changes too small to see grossly
Micro: vessel walls are thickened and pinkish-red (called fibrinoid
because it looks like fibrin but has other stuff in there too
See this when an entire limb loses blood supply and dies (usually the lower
leg)
This isnt really a different kind of necrosis, but people use the term
clinically so its worth knowing about
Gross: skin looks black and dead; underlying tissue is in varying stages of
decomposition
Micro: initially there is coagulative necrosis from the loss of blood supply
(this stage is called dry gangrene); if bacterial infection is superimposed,
there is liquefactive necrosis (this stage is called wet gangrene)

Keywords : Pasien sesak sejak 6 hari. Batuk


dahak kuning kehijauan + demam. PF :
Takipnea, demam, ronki pada lapangan paru
kanan. Gejala sesuai dengan adanya infeksi
paru-paru (Pneumonia komuniti)
Berdasarkan kriteria PDPI, tatalaksana pneumonia
komuniti awal untuk rawat jalan/rawat inap nonintensif adalah masih golongan Beta laktam ( E.
Amoxicillin clavulanat)

Berdasar kesepakatan PDPI, kriteria yang dipakai untuk indikasi rawat inap pneumonia komuniti adalah :
1.
Skor PORT lebih dari 70
2.
Bila skor PORT kurang < 70 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu dari kriteria
dibawah:

Frekuensi napas > 30/menit


Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
Tekanan sistolik < 90 mmHg
Tekanan diastolik < 60 mmHg
Pneumonia pada pengguna NAPZA

Kriteria perawatan intensif : Penderita yang mempunyai paling sedikit 1 dari 2 gejala mayor tertentu
(membutuhkan ventalasi mekanik dan membutuhkan vasopressor > 4 jam [syok sptik]) atau 2 dari 3 gejala
minor tertentu (Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg, foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral, dan
tekanan sistolik < 90 mmHg). Kriteria minor dan mayor yang lain bukan merupakan indikasi untuk perawatan
Ruang Rawat Intensif.

Keywords : Wanita dengan keluhan lebam pada


tangan dan tungkai. (menunjukkan ke arah
gangguan pembekuan darah mungkin
trombositopenia), PF : Konjungtiva pucat. Lab :
anemia, leukopenia
Pasien dengan pansitopenia penyebab
terseringnya adalah Anemia aplastik,
dd/Leukemia, pada pasien tidak ada riwayat
anamnesis / PF kearah leukemia
Jawaban : E. Anemia aplastik

Puncak kejadian kasus ada 2,


yakni umumnya muncul pada
usia 15-25 tahun dan setelah
usia 60 tahun

Sumber: Harrison 17th

Keywords : Laki-laki nyeri perut kanan atas


+demam tinggi. Riwayat disentri.
PF : hepatomegali konsistensi kenyal dengan tepi
tumpul
Curiga kearah adanya abses hepar post disentri
amuba (patogen penyebab Entamoeba
Hystolitica)
Terapi : Antibiotik + Drainase pembedahan

Jawaban : C. Abses hepar

The 3 major forms of liver abscess, classified


by etiology, are as follows:
Pyogenic abscess, which is most often
polymicrobial, accounts for 80% of hepatic abscess
cases in the United States.
Amebic abscess due to Entamoeba histolytica
accounts for 10% of cases.[2]
Fungal abscess, most often due to Candida
species, accounts for less than 10% of cases.

Menyarankan agar meminta pengadilan untuk


membuat surat permohonan kepada dokter
spesialis saraf agar membuat surat
keterangan
Surat keterangan dibuat oleh saksi ahli,
demensia dalam hal ini merupakan
kompetensi dokter spesialis saraf yang
menganangi

Langsung melakukan tindakan non


maleficence
Dalam keadaan emergency tidak dibutuhkan
informed consent dalam upaya life saving

Saksi ahli bukan saksi mata, hanya


memberikan informasi sesuai keahliannya.
Prinsip justice: rahasia medis boleh
dibongkar demi masyarakat luas

Active euthanasia entails the use of lethal


substances or forces, such as administering a
lethal injection, to kill and is the most
controversial means
Melakukan tindakan

Passive euthanasia entails the withholding of


common treatments, such as antibiotics,
necessary for the continuance of life

Membiarkan pasien mati menghentikan tindakan medis

Justice menekankan pada pelayanan yang


sama rata, tanpa membedakan jenis kelamin,
usia, ras, status sosial

Informed consent / penjelasan kondisi


pasien: sesuai prinsip autonomy
Pasien memiliki hak untuk mengetahui
kondisinya

Pemeriksaan narkotika melalui urine untuk


mendapatkan SBN / Surat Bebas Narkoba
Hanya mendapat satu lembar
Masa berlaku 3 bulan
Biasanya dilakukan di RS kepolisian/dokter polisi

Nelayan dekat pabrik plastik merkuri


sering didapat terdeposisi pada
hewan/tumbuhan
Rumah dekat pabrik limbah terbuang ke
laut terdeposisi pada ikan
Kalau arsen, biasanya mencemari sumber AIR
TANAH

Keracunan arsen: muntah, diare dan dapat


berakhir dengan kematian.
Keracunan nikel: lesi di kulit
Keracunan timah: erubahan kepribadian, sakit
kepala, di dalam mulut terasa logam, nafsu
makan berkurang dan nyeri perut samar
samar yang berakhir dengan muntah,
sembelit serta nyeri kram perut

Keracunan merkuri: sakit kepala, sukar menelan,


penglihatan jadi kabur, daya dengar menurun.
Selain itu, orang yang keracunan Hg akan merasa
tebal pada tangan dan kaki, mulut terasa
tersumbatoleh logam, gusi membengkak dan
disertai diare.
Keracunan tembaga: sakit kepala, keringat
dingin, nadi lemah, rasa manis dan bau logam
pada mulut, muntah, sakit perut, diare, kejangkejang dan koma.

Tidak memberikan transfusi pasien tersebut


Merupakan kaidah bioetik autonomi

Kaku mayat sempurna dalam 12 jam,


dipertahankan 12 jam
Tanda pembusukan mulai nampak setelah 24
jam

Lazy eyes, alias visus buruk pada anak


walaupun sudah dikoreksi dengan lensa kuat

Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar


Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan
mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata
bagian dalam).
Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis
dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar
pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).
Hordeolum tidak dieksisi karena isinya sel-sel
radang seperti pus

Tatalaksana:

Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.


Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin,
Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid,
dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai
anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.
Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin,
Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum
tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini
diberikan selama 7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis
antibiotika oral hanya atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil
pemeriksaan.
Insisi bila tidak membaik dalam 2-4 minggu atau sudah besar
menunjukkan fase abses

Bisa melihat lambaian tangan jarak 1 meter


berarti visus 1/300
1/60-6/60 adalah hitung jari
1/~ adalah bisa melihat sinar saja
0 adalah tidak dapat melihat sinar

pelebaran pembuluh darah di episkelra


bagian temporal yang berkurang dengan
fenilefrin
Tx:

Self limitting disease 2-3 mgg


Vasokonstriktor Fenilefrin 2.5% topikal
Kortikosteroid tetes mata (prednisolone acetate 1%
/ fluorometholone acetate), sistemik, atau salisilat
Kompres dingin dan artificial tears

B. Skleritis: radang pada sklera, nyeri menyebar ke dahi alis dan


dagu
Skleritis anterior difus
Skleritis nodular
Skleritis nekrotik
Tx: sikloplegik (scopolamine 0.25% atau atropine 1%) dan nsaid; steroid

C. Pterygium: pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang


bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan pada
celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang
meluas ke daerah kornea
D. Pingueculum: benjolan pada konjungtivabulbi yang
merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva
E. Konjungtivitis tarsal: pelebaran a.konjungtiva posterior

Mata merah, visus turun mendadak, sakit


kepala glaukoma akut cek TIO

OD 2/60 S:-1 C:-1 Axis: 80. Visus OS 4/60 S:


-2 C:-2 Axis 90.
astigmat myopia kompositus

OD S-2.00 C-1.00 Ax 180


OS S-3.00 C-1.00 Ax 90

Irigasi dengan NaCl apabila sudah di IGD


dapat dilakukan irigasi dengan NaCl

Mata merah,visus turun, terdapat bercak


putih ulkus kornea tes floresensi

Mata merah, visus normal, injeksi


konjungtiva, giant papil + sekret mukoid
A. Glaukoma akut mata merah visus turun
B. Keratitis merah visus turun
C. Pinguekulitis mata merah visus normal,
terdapat benjolan
D. Trauma asam riw terkena asam

edema palpebra, injeksi konjungtiva, secret


serous, kornea jernih konjungtivitis viral
A. kortikosteroid tetes mata

GDS dan TD baik


Kelainan refraksi dengan koreksi +10D
myopia berat

Injeksi konjungtiva +, berkas purulen


konjungtivits bakterialis antibiotik
gentamicin salep mata

Akumulasi sorbitol pada lensa tekanan


osmotik meningkat cairan dalam lensa
bertambah
Stres oksidatif oleh ROS denaturasi protein
oksidasi protein lensa (kristalin).

Keywords
nyeri pada skrotum kiri sejak 2 hari yang lalu
pembengkakan pada kelenjar parotis dextra

Diagnosis yang mungkin pada kasus ini


adalah infeksi virus mumps

Keywords

pustul multipel yang di tengahnya terdapat rambut

Folikulitis: peradangan folikel rambut ada


rambut di tengahnya
Furunkel: peradangan folikel rambut dan jaringan
sekitarnya
Furunkulosis: beberapa furunkel terpisah
(multipel)
Karbunkel: beberapa furunkel bergabung
menjadi satu

Keywords

Ulkus pada kemaluan ada 3, yaitu

ulkus dangkal, jumlah satu buah, tidak nyeri, dengan


dasar bersih
Ulkus durum/chancre/sifilis primer: ulkus bersih, soliter,
tidak nyeri, indurasi (+), tidak bergaung. Disebabkan
oleh T.palidum
Ulkus mole/soft chancre: ulkus kecil, kotor, multipel,
sangat nyeri, tidak ada indurasi, bentuk cawan, pinggir
tidak rata, bergaung, dikelilingi halo. Disebabkan
H.ducreyi
Ulkus mikstum: gabungan sifat keduanya

Gejala Klinis

Pemeriksaan
Penunjang

Sifilis Primer

Ulkus durum

Dark field microscopy;


VDRL/TPHA (hanya +
pada 75% kasus)

Sifilis Sekunder

Kelainan kulit the


greatest immitator of
all skin diseases

VDRL/TPHA (+ pada
100%)

Sifilis Tersier

Guma di berbagai
jaringan (jaringan
saraf lebih sering)

VDRL/TPHA (+ pada
100%)

Keywords:

rambutnya pitak dan


mudah patah sejak 1
minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan fisis
tampak lesi kering tanpa
ada rambut tumbuh di
atasnya, berwarna keabuan
pada dasarnya, berskuama

Diagnosis pada pasien ini


adalah tinea kapitis (Grey
patch ringworm). Untuk
pemeriksaan penunjang
KOH digunakan rambut
sebagai bahan
pemeriksaan.
Terapi yang dapat
diberikan adalah
griseofulvin oral

Grey patch
ringworm
Black dot ringworm
Kerion

Keywords

Diagnosis skabies ditegakkan bila ditemukan 2 dari 4 tanda


kardinal, sbb

gatal-gatal di sela-sela jari yang terutama dirasakan pada malam hari.


Terdapat riwayat penyakit yang sama di teman-temannya

Pruritus nokturna
Penyakit menyerang manusia secara berkelompok
Ditemukan terowongan (kunikulus)
Ditemukan tungau

Pada kasus ini ditemukan 2 tanda kardinal, sehingga diagnosis


skabies dapat ditegakkan
Penunjang yang dapat dilakukan adalah memeriksa adanya
terowongan dengan burrow ink test

Keywords

keluhan gatal di lipat sikut dan lipat paha sejak 1 minggu yang lalu
didapatkan riwayat pada waktu kecil terdapat kemerahan pada kedua pipi
riwayat asma di keluarga pasien

Pada pasien ini ditemukan salah satu trias atopi berupa asma
pada keluarganya. Kelainan kulit pada pasien atopi ini disebut
dermatitis atopi. Dermatitis atopi pada pasien ini tipe anak yang
ditandai dengan lesi kulit bersifat kering dengan predileksi
lipatan kulit.
Trias atopi: rinitis alergi, dermatitis atopi, konjungtivitis alergi
Patogenesis reaaksi hipersensitifitas tipe 1 pada orang dengan
predisposisi genetik kadar IgE dan jumlah eosinofil yang
meningkat.

Dermatitis atopi tipe infantil (2


bln-2 th): lesi di dahi/pipi
berupa eritema, papulo-vesikel
yang halus, eksudatif, krusta
(lesi basah)
Dermatitis atopi tipe anak: lesi
lebih kering, tidak begitu
eksudatif, lebih banyak papul,
likenifikasi dan sedikit
skuama. Predileksi di lipat
siku, lipat lulut, pergelangan
tangan bagian fleksor, kelopak
mata, leher, jarang di muka.
Dermatitis atopi tipe juvenil
(remaja dan dewasa): plak
papular-eritematosa dan
berskuama, atau plak
likenifikasi yang gatal.
Predileksi idem tipe anak

Kriteria Mayor

Pruritus
Dermatitis di muka atau ekstensor pada
bayi dan anak
Dermatitis di fleksura pada dewasa
Dermatitis kronis atau residif
Riwayat atopi pada penderita atau
keluarganya

Beberapa istilah penting:


Allergic salute: sering menggosokgosok hidung dengan tangan karena
gatal
Allergic crease: lipatan di dorsum
nasi karena terlalu sering
menggosok-gosok hidung
Allergic shiner: warna kehitaman
pada infraorbita karena stasis vena.

Kriteria Minor

Xerosis
Infeksi kulit berulang (o/ S.aureus dan
herpes simplex)
Dermatitis nonspesifik pada tangan
atau kaki
Iktiosis/hiperliniar palmaris/keratosis
pilaris
Pitiriasis alba
Dermatitis di papila mamae
White demographisme & delayed blanch
response
Keilitis
Lipatan infra orbital Denie Morgan
Konjungtivitis berulang
Keratokonus
Katarak subkapsulae anterior
Orbita gelap
Muka pucat atau eritem
Gatal bila berkeringat
Intoleransi wol/pelarut lemak
Aksentuasi perifolikular
Hipersensitif terhadap makanan
Perjalanan penyakit diperngaruhi faktor
lingkungan dan atau emosi

Nodus dengan
tanda radang akut
di daerah yang
banyak kelenjar
apokrin (ketiak atau
perineum) dan
riwayat
mikrotrauma
hidradenitis

Keywords:

keluhan gatal di kepala


makula eritema dengan
skuama kekuningan dan
berminyak

Skuama kekuningan
berminyak merupakan
tanda khas dermatitis
seboroik
Tatalaksana DS pada
kepala adalah
menggunakan shampoo
yang mengandung
selenium sulfat,
ketokonazole shampoo
atau glukokortikoid
topikal

Dermatitis seboroik (DS)


merupakan dermatosis
kronik yang sering
dijumpai yang ditandai
oleh kemerahan dan
skuamasi yang muncul di
regio kulit dimana kerja
kelenjar sebasea paling
aktif seperti wajah, kulit
rambut (scalp), area
presterna dan lipatan
kulit
Sinonim: Cradle cap
(bayi), pityriasis
sicca/dandruff
Lebih sering dijumpai
pada pria usia 20-50
tahun dan bayi laki-laki

Etiologi: Malassezia
furfur
Faktor predisposisi

Hereditary diathesis
keturunan
Berhubungan dengan
para-/psoriasis
Parkinson disease
Paresis N.VII
Emotional stress
HIV?

Dewasa: shampoo OTC


(mengandung selenium
sulfide atau zinc
pyrithione). 2%
ketoconazole (shampoo),
glucocorticoid
(solution/lotion/gels),
pimecrolimus 1% (krim)
Anak: oil olive compress,
baby shampoo, 2%
ketoconazole
(shampoo/cream),
hydrocortisone (krim),
pimecrolimus
1% (krim)
Topikal (bergantung

lokasi)

Ringan: itraconazole
100 mg bid selama 2
minggu
Berat: 13-cis retinoic
acid orally 1mg/kg
karena bersifat
teratogenik, maka
pasien dewasa
perempuan perlu
diberikan penggunaan
kontrasepsi atau
dilarang
hamil
Sistemik

Luka bakar derajat 2 terjadi kerusakan kulit


hingga lapisan dermis

Keywords

keluhan terdapat bercak keputihan pada punggung dan


bokong yang tidak didahului rasa gatal sejak 2 bulan yang
lalu

Kemungkinan diagnosis adalah MH, maka dilakukan


pemeriksaan fungsi sensoris dan otonom

Rasa raba dengan menggores lesi dengan ujung kapas


Rasa nyeri dengan menusukkan ujung jarum
Rasa suhu dengan tabung reaksi berisi air panas dan dingin
Otonom dengan pemeriksaan tinta gunawan untuk melihat
adanya keringat pada kulit

Keywords
Gatal si jari setelah menggunakan cincin imitasi.
Keluhan memberat
macula eritema dengan papul dan vesikel melingkar
di jari manisnya

Diagnosis pada kasus ini adalah DKA.


Penunjang yang dilakukan adalah tes tempel dan
diharapkan terjadi efek cresendo

DKI
Etiologi

DKA

Bahan iritan

Alergen kontaktan

Pada kontak pertama

Pada kontak ulangan

Penderita

Semua orang

Orang alergi saja

Lesi

Batas tegas
Eritema jelas

Batas tidak tegas


Eritema kurang jelas

Reaksi segera muncul

Reaksi menetap atau


meluas

Onset

Uji tempel

Diagnosis pada kasus ini adalah akne vulgaris


derajat ringan. Terapi akne derajat ringan
adalah jika tipe komedonal (non-inflamatoar)
diberikan terapi retinoid topikal dan jika ada
papular/pustular (inflamatoar) diberikan
retinoid topikal + antibiotik topikal.

GRADING
Mild acne:

<20 comedones
<15 inflammatory lesions
Or, total lesion count <30

Moderate acne:

20-100 comedones
15-50 inflammatory lesions
or, total lesion count 30-125

Severe acne:

>5 cysts
Total comedo count >100
Total inflammatory count >50
Or total lesion count >125

Lehmann HL, Robinson KA, Andrews JS, Holloway V,


Goddman SN. Acne therapy: a methodological
review. J. Am. Acad. Dermatol. 47, 231-240 (2002)

TREATMENTS
Mild acne:

Topical retinoids (comedonal)


Topical antibiotics
(inflammatory)

Moderate acne:

Severe acne

Add oral antibiotics


Oral isotretinoins
Topical retinoids or topical
and oral antibiotics if needed

Jacyk WK. Acne Vulgaris: Grades of Severity and


Treatment Options. SA Fam .Pract. 45(9), 32-36
(2003)

Keywords

keluhan muka bengkak dan


gatal
sebelumnya pasien memakan
udang
efloresensi berupa macula
eritematosa tersebar multipel
di seluruh tubuh

Diagnosis pada kasus ini


adalah urtikaria dd/
angioedema
Urtikaria adalah reaksi
vaskular di kulit akibat
bermacam-macam sebab,
biasanya ditandai dengan
edema setempat yang cepat
timbul dan hilang perlahan,
berwarna pucat dan
kemerahan, meninggi di
permukaan kulit, sekitarnya
dikelilingi halo

Th/

Antihistamin
Predsinoe: digunakan pada
urtikaria akut dengan
angioedema dan juga
angioedema-urticariaeosinohilia-syndrome
Danazol atau stanozolol utk
urtikaria kronis

Pilihan obat skabies


Sulfur presipitatum 10%: dioleskan 3x24 jam, aman untuk ibu hamil dan
anak kurang dari 2 tahun; tidak efektif untuk stadium telur sehingga harus
digunakan >3 hari
Emulsi benzil benzoas 20%: efektif untuk semua stadium, diberikan malam
hari selama 3 hari; sulit ditemukan
Gameksan 5%: efektif untuk semua stadium, dihindari untuk anak <6
tahun dan wanita hamil, efek neurotoksik dan teratogenik
Crotamiton krim atau losion kurang efektif, tapi aman digunakan pada
wanita hamil, bayi dan anak kecil
Permetrin 5% (dapat membunuh seluruh stadium tungau), dioleskan
ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih. Bila belum
sembuh, diulang 1 minggu kemudian
Pada kasus jika dilihat dari usia pasien baru 1 tahun, maka obat yang dapat
diberikan adalah sulfur presipitatum, benzil benzoas, krotamiton dan
premetrin
Sulfur tidak efektif dan harus diberikan selama >3 hari compliance?
Benzil benzoas sulit ditemukan
Krotamiton kurang efektif
Jadi pilihan obat lebih ke arah permetrin

Keywords

keluhan keluar cairan putih kental dari kemaluan sejak 1


minggu yang lalu
Riwayat ML dengan PSK

Diagnosis pada kasus ini adalah uretritis GO sehingga


perlu dilakukan tindakan kuratif
Karena pasien khawatir terkena HIV sebaiknya
diberikan konseling dan dilakukan pemeriksaan HIV
setelah melewati window period (sesuai VCT)
Anjurkan pasien menggunakan kondom untuk
mencegah penularan STD dan HIV pada istri atau PSK
lainnya

Masa tunas Neisseria gonore sangat singkat, pada pria umumnya


berkisar antara 2-5 hari. Pada wanita masa tunas sulit untuk
ditentukan karena pada umumnya asimptomatik.
Pada pria keluhan dapat berupa rasa gatal, panas di bagian distal
uretra di sekitar OUE, disuria, polakisuria, keluar duh tubuh
mukopurulen, dan nyeri waktu ereksi.
Pemeriksaan penunjang berupa apusan gram ditemukan
diplokokus gram negatif di dalam/luar leukosit PMN. Bila perlu,
dilakukan biakan dengan media Thayer-Martin.
Tata laksana:
Penisilin G 4,8 juta unit + 1 g probenesid
Regimen baru: Ceftriaxone 250 mg intramuscular (IM) single dose OR
Cefixime 400 mg PO single dose PLUS, Azithromycin 1 g PO single dose
OR Doxycycline 100 mg PO twice a day , for 7 days

Keywords:
Dari pemeriksaan didapatkan deviasi septum,
darah tidak berhenti keluar dari hidung dan
tenggorokan pasien

Diagnosis pada kasus ini adalah epistaksis


posterior sehingga perlu dilakukan tindakan
pemasangan tampon posterior untuk
menghentikan perdarahan yang terjadi.

Akibat pecahnya
pleksus Kisselbach di
septum bagian anterior
atau arteri etmoidalis
anterior
Ringan, berulang dan
dapat berhenti sendiri
Th/
Menekan hidung selama
15 menit
Kaustik larutan AgNO3
25-30%
Pasang tampon anterior

Anterior

Akibat pecahnya arteri


etmoidalis posterior
atau arteri
sfenopalatina
Hebat dan jarang
berhenti sendiri
Th/
Pasang tampon posterior

Posterior

Keywords
Tersedak makanan

Tatalaksana gawat darurat pada kasus


tersedak adalah dengan manuver heimlich
yaitu dengan meningkatkan tekanan
intraabdomen dengan tenaga dari luar pasien
sehingga sumbatan dapat dikeluarkan.

Keywords
S: laki-laki, 68 tahun, gangguan pendengaran,

cocktail party deafness

O: penala: Rinne (+), Weber tidak ada lateralisasi,


Schwabach memendek

Hasil tes penala diatas menunjukkan kesan


kedua telinga mengalami tuli sensorineural.
Fenomena cocktail party deafness khas
ditemukan pada presbiakusis

Keywords

Keluhan sering bersin-bersin sejak 6 bulan yang lalu


keluar cairan yang encer dari lubang hidung, gatal pada mata dan
hidungnya, skin prick test (+)

Diagnosis pada kasus ini adalah rinitis alergi.


Th/ rinitis alergi

Avoidance alergen
AH + dekongestan oral
KS bila ada sumbatan hidung akibat reaksi fase lambat yg tidak
dapat diatasi dengan obat lain
Antikolinergik topikal u/ mengatasi rinore

Terapi yang diberikan pada kasus ini adalah antihistamin


oral

Keywords:
Mimisan 4 tahun berulang
Rinoskopi posterior: masa kenyal berwarna keabuabuan dengan neovaskularisasi di nasofaring

Diagnosis yang mungkin pada kasus ini


adalah angiofibroma nasofaring juvenile
Tumor ini sering ditemukan pada anak remaja.
Karena neovaskularisasi yang mudah pecah maka
pasien

Keywords:

Keluar cairan dari telinga kanan


Perforasi sentral, kolesteatoma (+)

OMA yang menetap >6 minggu disebut OMSK


yang ditandai oleh keluar cairan dari telinga
hilang timbul, MT perforasi, kolesteatoma
(epidermis salah posisi).
Terapi definitif adalah mastoidektomi +
timpanoplasti

Definisi
Otorhea kronik (>6 minggu)
pada MT yang perforasi
Manifestasi klinis
gangguan pendengaran,
tidak nyeri

Tata laksana
Antibiotik: neomycin +
polymixin B drops

Penunjang CT-Scan atau


MRI jika curiga komplikasi

Ear toilet

Kauter kimia (nitrat


perak) untuk jaringan
granulasi
Bedah jika ada
kolesteatoma (maligna)

MIRINGITIS BULOSA
Peradangan pada
membran timpani
Ditemukan vesikelvesikel berisi nanah di
MT

OMSK Tipe
Aman/Benigna/Muko
sa
Peradangan hanya di
mukosa
Perforasi sentral
Kolesteatoma (-)
komplikasi jarang
terjadi

OMSK Tipe
Bahaya/Maligna/Tula
ng

Peradangan meluas
hingga ke tulang
Perforasi marginal atau
atik
Kolesteatoma (+)
sering terjadi

Keywords:

Pusing berputar, telinganya berdenging dan


pendengarannya berkurang
Dix-hallpike manuver (-)

Diagnosis pada kasus ini adalah Meniere disease.


Trias gejala yang dapat ditemukan pada Meniere
disease
Vertigo
Tinitus
Tuli sensorineural yang fluktuatif

Patogenesis diduga akibat adanya hidrops endolimfe

Vertigo Perifer
(Vestibuler)

Vertigo Sentral (NonVestibuler)

Sifat vertigo

Rasa berputar

Rasa melayang, hilang


keseimbangan

Gangguan di

Kanalis semisirkularis

Batang otak atau serebelum

Serangan

Episodik

Kontinyu

Mual/muntah

Gangguan
pendengaran

Gerakan pencetus

Gerakan kepala

Gerakan objek visual

Situasi pencetus

Keramaian lalu lintas

Penyebab

Neuritis vestibuler
BPPV
Meniere disease
Trauma
Fisiologis (mabuk)
Obat-obatan
Neuroma akustik

Stroke batang otak


TIA vertebrobasiler
Migren basiler
Trauma
Perdarahan serebelum
Infark batang otak/serebelum
Degenerasi spinoserebral

OE Sirkumskripta

1/3 luar ada adnexa kulit


furunkel
Etio: S.aureus & S.albus
Gejala: nyeri (tidak ada jar.
Longgar) saat menekan
perikondrium atau membuka
mulut, ggn pendengaran

OE Difus

2/3 dalam kulit liang


telinga hiperemis dan edema
tidak jelas batasnya
Etio: Pseudomonas
Gejala: nyeri tekan tragus,
liang telinga sempit, sekret
bau

OE Akut

OE Maligna
Infeksi difus liang telinga
dan struktur lain di
sekitarnya
Sering pada orang tua
dengan sakit DM (pH
serumen lebih basa,
imunokompromais dan
mikroangiopati)
Etio: P.aeruginosa
Gejala: rasa gatal yang
diikuti nyeri, sekret
banyak, pembengkakan
Maligna
liangOE
telinga

Pemeriksaan
penunjang rhinitis
alergi

Pemeriksaan eosinofil
dan kadar IgE tidak
spesifik
Yang bagus : IgE
dengan RAST
Pilihan lainnya : skin
prick test, bisa
mengetahui alergen
juga avoidance!

Diagnosis pada kasus


ini adalah Rinitis
alergi persisten
derajat sedang berat

Akibat pecahnya
pleksus Kisselbach di
septum bagian anterior
atau arteri etmoidalis
anterior
Ringan, berulang dan
dapat berhenti sendiri
Th/
Menekan hidung selama
15 menit
Kaustik larutan AgNO3
25-30%
Pasang tampon anterior

Epistaksis Anterior

Akibat pecahnya arteri


etmoidalis posterior
atau arteri
sfenopalatina
Hebat dan jarang
berhenti sendiri
Th/
Pasang tampon posterior

Epistaksis Posterior

Keywords:
Anak 9 tahun, diare, perut kembung, sering kentut,
kurus
Sering bermain tanpa menggunakan alas kaki
Tinja ditemukan telur dengan dinding tipis dan
jernih, yang berisi segmented ovum

Parasit penyebab: B. Necator americanus

Trichuris trichuria

Gejala: diare, nyeri


perut, anemia
Infeksi: menelan
embryonated egg
Diagnostik:
unembryonated egg di
feses
Th/ albendazole,
mebendazole 3 hari

Necator americanus
Ancylostoma duodenale

Gejala: gatal di tempat


infeksi (ground itch),
mual muntah, diare,
anemia def besi
Infeksi: larva filariform
(penetrasi kulit)
Diagnostik: telur di
feses
Th/ albendazole,
mebendazole 1-3 hari

Ascaris lumbricoides

Gejala: pneumonitis
with cough, intestinal
blockage, vomit, abd
pain
Infeksi: telur berisi
larva
Diagnostik: telur
Th/ albendazole,
mebendazole 1-3 hari

Telur dengan dinding 3 lapis:


1. Albuminoid : tebal dan bersifat impermiable
2. Lapisan Hialine : memberi bentuk
telur, impermiable

Oxyuris vermicularis

Gejala: gatal hebat di


anus, BB dan nafsu
makan turun
Infektif: menelan
embryonated egg
Diagnostik: eggs on
perianal folds
Th/ Mebendazole,
pyrantel pamoate,
albendazole give 1
dose at first and then
another single dose 2
weeks later

Ancylostoma braziliense

Penyebab creeping
eruption/cutaneus larva
migrans serpiginous
(snakelike), slightly
elevated, erythematous
tunnels
Infektif: larva filariform
Diagnosis: dari gejala+PF
kulit, dan riwayat
paparan; biopsi kulit
Th/ tiabendazole,
albendazole,
mebendazole,
ivermection

DOC untuk infeksi Hookworm: Albendazole


atau Mebendazole

Keywords:
Anak 5 tahun, nafsu makan menurun
Tinja: telur cacing berinti satu, berdinding luar dan
dalam tebal. Lapisan dinding luar dilapisi oleh
lapisan albuminoid yang berbentuk seperti renda

Parasit penyebab: E. Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides

Gejala: pneumonitis
with cough, intestinal
blockage, vomit, abd
pain
Infeksi: telur berisi
larva
Diagnostik: telur
Th/ albendazole,
mebendazole 1-3 hari

Telur dengan dinding 3 lapis:


1. Albuminoid : tebal dan bersifat impermiable
2. Lapisan Hialine : memberi bentuk
telur, impermiable

Keywords:
Pria 40 tahun, penurunan kesadaran, khorea,
hemiparesis, TIK meningkat
CT scan: bentuk bulat seperti kristal berisi scolices
pada jaringan otak

Pasien kemungkinan mengalami sistiserkosis


selulosa akibat infeksi Taenia solium

Taenia solium

Gejala:

Taeniasis: slight
abdominal irritation with
diarrhea, constipation or
indigestion
Sistiserkosis: gangguan
neurologis kejang,
peningkatan TIK

Infeksi: daging
sapi/babi tidak matang
dengan sistiserkus,
yang mengandung
invaginated
protoscolex
Diagnostik: telur atau
proglottids di feses
Th/ praziquantel,
albendazole

Keywords:
Pria 38 tahun, sering merasa lelah, nafsu makan
dan BB menurun, nyeri perut, diare berdarah dan
berlendir, sering kentut
Feses tampak bentukan yang tidak teratur dengan
tonjolan runcing dan di dalamnya terdapat inti yang
bergerak cepat

Penyebab: D. E. histolytica

Entamoeba histolytica

Gejala:

Noninvasive infection
(asymtomatic carrier)
Intestinal disease (diare
darah&mukus, demam)
Extraintestinal disease
(abses hepar)

Infeksi: ingestion of
mature cysts
Diagnostik: cyst and
trophozoites passed in
feces
Th/:

Carier: paromomycin
Intestinal: nitroimidazole
Abses hepar:
metronidazole, chloroquine

Keywords:
Wanita 35 tahun, G3P2A0 hamil 39 minggu, datang ke
puskesmas pukul 04.00 WIB
Mulas-mulas, keluarnya lendir darah sejak 8 jam SMRS
TFU 34 cm, kepala 3/5, Hogde II, pembukaan 5 cm,
ketuban intak, dengan DJJ 146 kali/menit

Dilakukan pemeriksaan dalam selanjutnya pada:


A. 08.00 WIB

VT dilakukan setiap 4 jam. Indikasi untuk


dilakukan VT lebih sering dari setiap 4 jam
adalah:

Dugaan CPD (VT dilakukan setiap 2 jam)


Bila terbukti adanya hambatan kemajuan persalinan
maka pemeriksaan ulangan dilakukan 2 jam
kemudian
Namun bila ada tanda-tanda bahwa dilatasi servik
sudah lengkap maka pemeriksaan dapat dilakukan
lebih awal (kurang dari 2 jam)

Keywords:
Wanita 28 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, sering
berdebar-debar, berkeringat, dan mudah lelah
Lab: TSH menurun dan peningkatan fT4

Diagnosis: Hipertiroid
Pengobatan yang aman: B. PTU

Gejala: takikardi, mudah berkeringat, BB turun,


dapat ditemukan struma
Peningkatan risiko: abortus, preeklampsia,
prematur, BBLR
Terapi pilihan hipertiroid dalam kehamilan:
Propylthiouracil (PTU) dengan dosis maintanance
50-100 mg/hari
Tiroidektomi hanya dilakukan jika ps alergi
terhadap antitiroid atau tidak berhasil dengan
pengobatan antitiroid

Keywords:
Wanita 22 tahun, G1P1A0 hamil 16 minggu
Nyeri dan tidak lampias saat BAK
Suhu 37,60C, nyeri tekan suprasimfisis (+)

Diagnosis: ISK
Terapi yang diberikan: A. Amoksisilin

Penyebab:

Pengaruh hormon
progesteron dan obstruksi
oleh uterus dilatasi
sistem pelviokalises dan
ureter, peningkatan
refluks vesikoureter
Tekanan oleh kepala janin
menghambat drainase
darah dan limfe dari dasar
vesika edema dan
rentan terhadap trauma

Risiko pada kehamilan:


Persalinan preterm,
pertumbuhan janin
terhambat, janin lahir
mati, korioamnionitis

Mikroorganisme
penyebab tersering:

E. coli, Klebsiella
pneumoniae

Diagnosis: Kultur
urin

ISK bergejala:103
cfu/mL
ISK tak bergejala 105
cfu/mL

Prinsip: Semua ISK


dalam kehamilan,
baik bergejala atau
tidak, harus diterapi

Keywords:
Wanita 28 tahun, nyeri perut, teraba massa di
adneksa kanan bawah
USG: massa yang berambut

Diagnosis: C. Teratoma ovarium

Teratoma/Kista dermoid: Nyeri abdomen, massa


dalam abdomen/pelvis yang dapat teraba, mens
tidak teratur, pada tumor ditemukan rambut, gigi,
tulang, tulang rawan
Kista adenoma: Kista dari jaringan epitelial, berisi
cairan seperti air atau kental seperti gel, dapat
membesar dan menyebabkan nyeri, biasanya jinak.
Terbagi menjadi kista adenoma serosa dan
musinosa
Endometriosis: Implan jaringan (sel-sel kelenjar
dan stroma) abnormal mirip endometrium yang
tumbuh di sisi luar kavum uterus, dan memicu
reaksi peradangan menahun. Gejala nyeri pelvik
kronik, infertilitas, dismenorea
Mioma geburt: Mioma bertangkai yang keluar dari
saluran serviks. Gejala perdarahan abnormal, nyeri

Keywords:
Wanita 45 tahun, tidak menstruasi sejak 6 bulan yll,
wajah memerah, berkeringat

Kemungkinan pasien mengalami gejala


perimenopause
Hasil pemeriksaan darah yang dapat
ditemukan: C. Peningkatan hormon FSH

Menopause
didiagnosis setelah
12 bulan amenorea
Perubahan hormonal
dan gejala klinis
dapat muncul
sebelum menopause,
yang disebut
climateric /
perimenopause /
menopausal
transition

Gejala:

Wajah terasa panas


Insomnia
BB naik dan kembung
Perubahan mood
Menstruasi iregular
Depresi
Nyeri kepala

Menopause marker:
Peningkatan FSH
Penurunan estradiol

Indikasi:

Vasomotor symptoms
(hot flashes and night )
Vulvar and vaginal
atrophy (dryness,
itching, and burning)
Prevention of
postmenopausal
osteoporosis

Kontraindikasi:

Breast cancer
Undiagnosed genital
bleeding
Untreated endometrial
hyperplasia
Venous
thromboembolism
Active or recent arterial
thromboembolic
disease (angina,
myocardial infarction)
Untreated hypertension
Active liver disease

Keywords:
Perempuan 25 tahun P2A0, nyeri perut post partum
5 hari yll, lokia berbau
Suhu 380C, uterus agak membesar, lunak dan nyeri

Diagnosis: Endometritis

Adalah inflamasi lapisan endometrial uterus


Gejala: demam, menggigil, nyeri abdomen
bawah, lokia yang berbau (post partum). PF
ditemukan uterus teraba lunak
Terapi:
Pilihan utama: Kombinasi klindamisin dan
gentamisin
Kombinasi ampisillin, gentamisin dan
metronidazole

Keywords:
Wanita 29 tahun dengan leiomioma uteri

Jaringan tersebut berasal dari: C. Otot polos

Leiomioma adalah neoplasma jinak yang


berasal dari otot polos uterus

Keywords:
Perempuan 35 tahun, nyeri menstruasi dan siklus
tidak teratur, infertilitas

Kemungkinan diagnosis: Endometriosis


Terapi: E. Analog GnRH + NSAID + pil KB
kombinasi

Implan jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma) abnormal


mirip endometrium yang tumbuh di sisi luar kavum uterus,
dan memicu reaksi peradangan menahun
Gejala berupa nyeri pelvik kronik, infertilitas, dismenorea,
gangguan siklus menstruasi
Diagnosis pasti endometriosis dapat dibuat hanya dengan
laparoskopi dan pemeriksaan histopatologis, yang
menampilkan kelenjar-kelenjar endometrium dan stroma
Terapi:
Hormonal: Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonist, pil
kontrasepsi oral kombinasi, medroxyprogesterone, danazol
NSAID sering digunakan untuk mengatasi nyeri pada
endometriosis, namun belum terbukti efektif mengatasi
dismenorea sekunder akibat endometriosis
Pembedahan hanya dilakukan jika ps tidak ingin memiliki anak
lagi atau pada nyeri sangat berat yang tidak responsif dengan
pengobatan

Keywords:

Wanita 30 tahun, G3P2A0 hamil aterm


20 jam inpartu, bayi belum lahir setelah 3 jam dipimpin
Riwayat SC pada kedua anak sebelumnya, anak kedua
pasien berusia 3 tahun
VT: teraba tangan, letak belakang kepala. Cephalopelvic
dysproportion relatif

Tindakan pada kasus ini: A. Sectio caesaria

Pasien ini mengalami presentasi ganda dalam


rongga panggul dijumpai tangan, lengan, atau kaki
disamping kepala/bokong janin diagnosis
berdasarkan VT
Pada presentasi ganda dengan ukuran panggul
normal, umumnya persalinan dapat spontan
pervaginam. Bila seluruh lengan di samping kepala
dan menghalangi turunnya kepala, dapat dilakukan
reposisi lengan
Pada pasien ini dipertimbangkan dilakukan SC karena
presentasi ganda disertai adanya CPD, ditambah
persalinan juga sudah berlangsung lama

Keywords:
Perempuan 23 tahun, bercak darah dari jalan lahir 1
minggu yll
Baru menggunakan pil KB kombinasi 1 bulan yll

Yang harus diberikan pada pasien: C. Tetap


lanjutkan pil dan observasi selama 2 bulan

Pada permulaan menggunakan pil KB kombinasi


(terutama 3 bulan pertama) dapat ditemukan
spotting yang akan hilang dengan sendiri
nantinya
Sarankan pasien untuk minum pil di waktu yang
sama setiap harinya
Bila spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan
dosis estrogen yang lebih tinggi (50 g) sampai
perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal
Bila perdarahan terjadi lagi, lanjutkan lagi dengan
dosis 50 g, atau ganti dengan metode
kontrasepsi lain

Keywords:
Perempuan 36 tahun, G3P2A0, hamil 34 minggu
Kejang sebanyak 3 kali di rumah
TD 180/110 mmHg, FN 92 kali/menit, RR 22
kali/menit, suhu 370C, proteinuria +2

Diagnosis: Eklamsia
Terapi yang tepat: A. MgSO4

Eklampsia adalah komplikasi dari preeklampsia


berat, didefinisikan sebagai onset baru kejang
grand mal dan/atau koma yang tidak dapat
dijelaskan selama kehamilan pada wanita dengan
preeklampsia, pada usia kehamilan di atas 20
minggu
Tata laksana definitif adalah partus
Terapi farmakologi:
DOC: MgSO4 dengan loading dose 4-6 g (15-20 min)
dan maintenance dose 1-2 g per jam dalam IV solution
Lini kedua: Benzodiazepin atau fenitoin
Antihipertensi nifedipine, hydralazine, labetalol
Diuretik diberikan hanya jika terjadi edema pulmonal

Keywords:

Wanita 45 tahun, P5A0


Mengeluhkan menstruasi tidak teratur, mudah marah, dan
nyeri saat berhubungan seksual
TD 150/90
Tidak ingin dipasang AKDR

Pilihan KB apakah yang tepat untuk pasien: A. Implant


Pasien sudah berusia 45 tahun dengan hipertensi,
sebaiknya diberikan kontrasepsi implant (paling baik
adalah tubektomi)
Suntik KB 1 bulan, pil kombinasi jangan diberikan
pada pasien dengan hipertensi

22
9

Keywords:

Diagnosis yang tepat: D. Mola hidatidosa

Wanita 30 tahun, darah dari jalan lahir yang hilang timbul sejak 1 bulan yll
Pasien sudah memiliki 2 orang anak, tidak menggunakan kontrasepsi
Pada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus ukuran besar, lunak,
adnexa tidak teraba

Hiperplasia endometrium teraba adneksa


KET teraba massa pada adneksa
Mola Hidatidosa uterus membesar , lunak, adneksa tidak
teraba
Perdarahan Uterus Disfungsional pemeriksaan fisik dalam
batas normal

Keywords:

Wanita 25 tahun, P1A0, gatal-gatal pada kemaluan 5


hari yll, keputihan
KOH: Gambaran seperti benang

Diagnosis: Kandidiasis vulvovaginal Dapat


menyebabkan E. Uretritis

A fungal infection (mycosis) of any of


the Candida species (all yeasts), of which Candida
albicans is the most common.
Infection of the vagina or vulva may cause severe
itching, burning, soreness, irritation, and a
whitish or whitish-gray cottage cheese-like
discharge, often with a curd-like appearance.
These symptoms are also present in the more
common bacterial vaginosis
Th/ Nistatin vagina 100.000 U

Keywords:
Wanita 25 tahun, G2P1A0 hamil 30 minggu,
diabetes

Pengobatan diabetes yang tidak


membahayakan kehamilan: E. Insulin

Defined as glucose intolerance of variable degree


with onset or first recognition during pregnancy
Management:

Diet: avoid single large meals and foods with a large


percentage of simple carbohydrates
Insulin: to achieve glucose profiles similar to those of
nondiabetic pregnant women
Glyburide and metformin: The efficacy and safety of
insulin have made it the standard for treatment of
diabetes during pregnancy. Diabetic therapy with the
oral agents glyburide and metformin, however, has been
gaining in popularity. Trials have shown these 2 drugs to
be effective, and no evidence of harm to the fetus has
been found, although the potential for long-term
adverse effects remains a concern

Keywords:

Wanita 25 tahun, G1P0A0, ANC


Suami ps mengeluhkan ulkus-ulkus yang muncul di
kelaminnya 1 minggu yll, suami sering berganti
pasangan tanpa menggunakan kondom

Suami pasien kemungkinan mengalami sifilis


Pemeriksaan untuk skrining pada pasien: C.
VDRL

Pemeriksaan pertama pada pasien yang dicurigai


mengalami sifilis adalah non-treponemal test:

Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) Hasil (+)


dalam 1-2 minggu setelah muncul chancre
Rapid plasma reagin (RPR)
ICE Syphilis recombinant antigen test

Karena ada kemungkinan hasil positif palsu, jika


VDRL (+), dilakukan konfirmasi dengan treponemal
test:

Fluorescent treponemal antibody-absorption (FTA-ABS)


Quantitative VDRL/RPR
Microhemagglutination assay T pallidum (MHA-TP)
T pallidum hemagglutination (TPHA)
T pallidum particle agglutination (TPPA)
Treponemal enzyme immunoassay (EIA) untuk IgG dan IgM
dapat dilakukan

Keywords:

Wanita 26 tahun, G1P0A0 hamil 30 minggu


Keputihan bergumpal, gatal dan panas pada
kemaluannya
Tampak adanya vulva hiperemis dengan sekret putih
bergumpal

Gambaran keputihan berwarna putih bergumpal


ditemukan pada infeksi Candida atau
Kandidiasis. Jika dilakukan pemeriksaan
mikroskopik, dapat ditemukan: A. Koloni
psedohifa dan hifa

A fungal infection (mycosis) of any of


the Candida species (all yeasts), of which Candida
albicans is the most common.
Infection of the vagina or vulva may cause severe
itching, burning, soreness, irritation, and a
whitish or whitish-gray cottage cheese-like
discharge, often with a curd-like appearance.
These symptoms are also present in the more
common bacterial vaginosis
Th/ Nistatin vagina 100.000 U

Keywords:

Presentasi janin: B. Complete breech

Wanita 32 tahun, G3P2A0, hamil 34 minggu


ANC: leopold 1 perabaan keras, leopold 2
punggung di sebelah kanan, leopold 3 perabaan
lunak
USG: bokong janin berada di atas mulut rahim
dengan kedua kaki janin terlipat sempurna

Leopold I: Tinggi
fundus uteri dan
bagian janin yang
berada di fundus
Leopold II: Bagian
janin yang berada di
kedua sisi uterus
Leopold III: Bagian
janin yang berada di
bawah
Leopold IV:
Menentukan
Dari pemeriksaan leopold pasien ini didapatkan presentasi
engangement

Dari USG: bokong janin berada di atas mulut


rahim dengan kedua kaki janin terlipat sempurna
COMPLETE BREECH

Keywords:
Wanita 25 tahun, G2P1A0, ANC
Besar kehamilan pasien setinggi pertengahan pusat
dan simpisis

Perkiraan usia kehamilan: C. 16 minggu

Keywords:

Kemungkinan diagnosis: D. Mioma uteri

Wanita 35 tahun, P2A1, perdarahan dari jalan lahir 2


minggu, nyeri menstruasi
Konjungtiva anemis, teraba massa di abdomen setinggi
1 jari di bawah pusat, mobile, padat, nyeri tekan (-)
VT: flek (+), portio tertutup, licin. Korpus uteri antefleksi
sebesari 18-20 minggu
Lab Hb 7 g/dl. Plano test (-)

Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari


otot uterus dan jaringan ikat yang menopangnya,
disebut juga fibromioma, leiomioma,ataupun
fibroid
Dibagi menjadi:

Mioma submukosum berada di bawah endometrium


dan menonjol ke dalam rongga uterus. Dapat tumbuh
bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui
saluran serviks (mioma Geburt)
Mioma intramural terdapat di dinding uterus di antara
serabut endometrium
Mioma subserosum tumbuh keluar dinding uterus
sehingga menonjol pada pemukaan uterus, diliputi oleh
serosa

Gejala tergantung tempat munculnya mioma dan


besarnya

Perdarahan abnormal hipermenorrhea, menoragia,


metroragia
Nyeri karena gangguan sirkulasi disertai nekrosis setempat
dan peradangan
Tanda penekanan: poliuria, retensi urin, hidroureter,
hidronefrosis, obstipasi, edema tungkai, nyeri panggul

Diagnosis: teraba tumor pada uterus pada


pemeriksaan bimanual. Mioma subserosum dapat
mempunyai tangkai. Mioma intramural menyebabkan
kavum uteri menjadi luas. Mioma submukosum dapat
teraba dengan jari ke dalam kanalis servikalis dan
teraba benjolan pada permukaan kavum uteri

4F: female, forty, fat, fertile


Wanita, 42 th, nyeri perut kanan atas, masih
fertil, obesed, konsumsi makanan berlemak, BAB
dempul (tanda obstruksi empedu), ikterik
kolelitiasis
Murphy sign (+) kolelitiasis
Charcot triad kolangitis (demam, nyeri perut
kanan atas, ikterus)
Renolds pentad acute ascending kolangitis
(fatal): charcot triad + hipotensi, confusion

Prolaps ani ada masalah defekasi


Abses periani demam, berdenyut, nyeri
hebat
Fistel ani dapat keluar sekret tgtg saluran
sambungannya, bukan benjolan namun
seperti lubang
Fisura ani seperti garis bukan benjolan

A. Hidrokel penumpukan cairan di dalam


skrotum; ps fertil. transiluminasi (+).
B. Varikokel pelebaran pleksus vena
pampiniformis di dalam skrotum krn melebar
suhu meningkat infertilitas
C. Seminoma tumor sel germinal pada testis,
prognosis baik dgn eksisi 1 testis (tdk mganggu
D. Hipogonad penurunan aktivitas fungsi
gonad
E. Torsio testis testis terpuntir yg merah dan
sangat nyeri

Wanita, Poliartralgia, kaku pagi lebih dari 1


jam, kadar AU 5 mg/dL, peningkatan LED.

Ileus obstruktif ec. HIL sinistra inkarserata


Ps mengalami: kembung, nyeri perut, tidak bisa
flatus dan BAB ileus obstruktif
Benjolan di lipat paha kiri awalnya keluar masuk
skrg tdk bisa dimasukkan HIL inkarserata
Ireponibel: tidak dapat dimasukkan lagi
Inkarserata: ireponibel + gejala obstruksi
Strangulata: inkarserata + tanda
nekrosis/sistmeik

Ps mengalami jejas di dada kanan dan perut


bagian kanan, curiga pneumothorax dan trauma
organ visceral
A. Gambaran opaque regio ginjal kanan batu
B. Udara bebas intraabdomen
pneumoperitoneum robeknya lambung/usus
atau perforasi tifoid/app
C. Gambaran herring bone obstruksi
D. Ileus mekanik
E. Cairan bebas intraabdomen peritonitis

Anak-anak, demam, riw trauma, lutut


hiperemis bengkak nyeri, aspirasi cairan
sendi leukosit meningkat.

B. Parafimosis prepusium tdk bisa ditutup


C. Balanitis inflamasi pada glans penis
D. Orchitis radang pada testis
E. Epispadia oue pada daerah dorsal penis
Posthitis: inflamasi pada prepusium

Prepusium bengkak dan kemerahan karena


ter-retraksi terus menerus dan tidak dapat
direduksi

Anak-anak, nyeri pada lutut & bengkak, massa


berbatas tegas diameter 20 cm, tanda codman
(+)
Osteosarkoma: anak-anak, metafisis tulang
panjang, segitiga codman (pembentukan tlg
reaktif: periosteum terangkat), sunburst
(kombinasi tulang reaktif dan neoplastik)
Ewing Sarcoma: tumor ganas myelogenik, pada
metafisis/diafisis tulang panjang, tulang pipih;
anak-dewasa muda, sel tumor ewing yang bulat
dan tidak berdiferensiasi, tdp gambaran
onionskin (pbtkn tlg reaktif)

Osteoma: tumor jinak berupa tulang yang


tumbuh pada tulang lain biasanya tengkorak
Osteomyelitis: infeksi tulang ditandai dengan
gejala infeksi sistemik dan keterbatasan
gerak lokal

Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis (RA) adalah jenis arthritis kronis.


Gejala awal RA meliputi kelelahan, nyeri sendi, dan
kekakuan. Gejala lain rheumatoid arthritis mungkin
merasa seperti flu, dengan perasaan sakit, nyeri otot, dan
kehilangan nafsu makan.
Kriteria RA dari American College of Rheumatology:

1. Kekakuan pagi hari di dalam dan sekitar sendi minimal satu jam.
2. Pembengkakan atau cairan di sekitar tiga atau lebih sendi secara
bersamaan.
3. Setidaknya satu bengkak di daerah pergelangan tangan, tangan,
atau sendi jari.
4. Arthritis melibatkan sendi yang sama di kedua sisi tubuh
(arthritis simetris).
5. Rheumatoid nodul, benjolan pada kulit penderita rheumatoid
arthritis. Nodul ini biasanya di titik-titik tekanan dari tubuh, paling
sering siku.
6. Jumlah faktor rematoid dalam darah abnormal.
7. X-ray tampak perubahan di tangan dan pergelangan tangan khas
dari rheumatoid arthritis, dengan kerusakan tulang di sekitar sendi
yang terlibat.

Nyeri saat berjalan, membaik saat kaki


menggantung, ulkus di atas maleolus
(lateral), kaki edema dan mengkilat.
Kata kuncinya adalah nyeri membaik saat kaki
digantung ke atas karena arterial ulcer nyeri
saat malam dan membaik jika digantung ke
bawah

Lengan kiri atas


adduksi dan
endorotasi, bagian
bawah ekstensi
dengan posisi
ekstremitas tersebut
menggantung
Kelainan adalah
regangan (Stretching)
trunkus superior
pleksus brachialis
karena kelainannya
sepanjang lengan
atas-bawah

4 tipe cedera saraf:


Neuropraxia: regangan saraf tiba2, pulih sendiri
dalam 3 bulan
Neuroma: cedera regangan yang merusak beberapa
serabut saraf dan membentuk jaringan parut
berupa neuroma, kdg dapat sembuh
Ruptur: tidak bisa sembuh sendiri, nerve graft
Avulsi: serabut saraf tercabut dari sumsum tulang
belakang, tidak dapat sembuh

Pasien mengalami syok hemoragik,


kegawatdaruratannya adalah masalah
sirkulasi dan observasi yang paling baik
adalah dengan melihat ouput urin.
Output urin orang dewasa normal adalah 1
cc/kgBB/jam.

B. Memberikan vaksin rabies


A. Mencari anjing anjingya sudah tertangkap
B. Memberi vaksin rabies
C. Memberi vaksin rabies+serum anti rabies
belum tentu anjingnya rabies, sang anak belum
menunjukkan gejala rabies
D. Observasi cermat anak tsb menjadi
terlambat kalau ternyata anaknya rabies
E. Melapor kejadian tsb ke Dinas kesehatan
belum tentu rabies

A. Air fluid level yang panjang ileus


paralitik
B. Herring bone appearance
C. Dilatasi loop-loop usus dilatasi semua
brarti paralitik
D. Udara bebas sub diafragma
pneumoperitoneum artinya perforasi organ
viscous
E. Udara di distal colon

A. H. influenza jarang menyebabkan


infeksi di kulit
B. Streptococcus viridians green
C. Streptococcus beta hemoliticus green
D. Staphylococcus aureus most common
wound infection
E. Pseudomonas aeruginosa green

Merah kehitaman menandakan ada jaringan yang


nekrotik

B. Adenokarsinoma prostat permukaan


berbenjol2
C. Prostatitis prostat nyeri, radang, tidak
ditemukan tonjolan massa
D. Abses prostat fluktuasi (+), tanda
infeksi
E. Adenokarsinoma buli-buli BAK darah

Transiluminasi (+) hanya hidrokel

A. Fraktur terbuka tampak potongan


tulang
B. Fraktur tertutup
C. Fraktur inkomplit dx radiologis
D. Fraktur multiple dx radiologis
E. Sprain wrist masih dapat digerakan

Kepala pakai tingtura, lainnya krim


Tingura:
sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau
perkolasi simplisia nabati
a medicinal extract in a solution of alcohol

Cairan (kompres)
Membersihkan debris (pus, krusta)
Melunakkan vesikel, bula, pustul
Meringankan eritema yang mencolok (mis.
erisipelas)
Bedak
Bersifat mendinginkan, mengurangi gesekan
Supaya vesikel tdk pecah (: varisela, herpes
zoster)
U/ dermatosis yang kering dan superfisial,
tidak boleh pd yg basah
Salep
U/ dermatosis yang kering & dalam, bersisik &
berkrusta

Bedak kocok
U/ dermatosis kering dan superfisial yg luas
Jangan di daerah berambut
Krim
Indikasi kosmetik
U/ dermatosis lebih dalam yg luas
Boleh pd daerah berambut
Pasta
U/ dermatosis yg agak basah
Linimen
U/ dermatosis subakut

B. acetaminophen
Ibuprofen juga baik utk anak namun efek
samping ke lambungnya sementara anak ada
keluhan mual jadi sebaiknya diberikan PCT

Pasien mengalami serangan jantung. Merokok


dapat meningkatkan risiko serangan jantung

Karena anak tidak suka makan sayur dan


buah, sebaiknya lini pertama dianjurkan
untuk modifikasi pola makan terlebih dahulu

Antasida mengganggu absorbsi eritromycin


Simetidin dan tetrasiklin mengurangi
absorbsi antasida

PENYAKIT MENIERE
Peningkatan tekanan dalam sistem
endolimfatik telinga dalam

Gejala dan tanda


Gangguan pendengaran hilang timbul
kronik
Vertigo episodik kronik
Tinnitus
Telinga terasa penuh
Tata laksana
Saat serangan: diazepam
Setelah itu: diuretik (HCT) + steroid
NEURITIS VESTIBULARIS
Serangan vertigo mendadak tanpa pencetus,
tapi pendengaran normal.
Tata laksana
Prednison

BPPV
Vertigo akibat posisi tertentu, biasanya
disertai nistagmus.
Pemeriksaan fisis
Manuver Dix-Hallpike nistagmus
rotatoris dengan latensi dan durasi terbatas

Tata laksana
Reposisi kanalith (Manuver Epley)
LABIRINITIS
Inflamasi labirin.
Gejala dan tanda
Gangguan pendengaran dan vertigo
unilateral akut mendadak yang berat
Tata laksana
Diazepam

PRINSIP TATA LAKSANA STROKE


HEMORAGIK
A-B-C.

Intubasi kalau perlu.


Usahakan pasien normoglikemia
Antasid (untuk mencegah ulkus
gaster)
Kalau ada kejang, beri
benzodiazepine
Atasi hipertensi
Atasi peningkatan TIK
Naikkan kepala 20-30o
Manitol

Tata Laksana Hipertensi pada


Stroke Hemoragik
Sistolik > 220 mmHg atau
Diastolik > 140 mmHg atau MAP
> 145 mmHg, berikan nikardipin,
diltiazem atau nimodipin
Sistolik 180 220 mmHg atau
Diastolik 105-140 mmHg atau
MAP 130 145 mmHg, berikan
labetolol
TD tidak boleh diturunkan > 2025% dari MAP dalam 1 jam
pertama.
Sistolik < 180 mmHg dan
Diastolik < 105 mmHg, tunda
pemberian obat anti hipertensi

Tata Laksana Hipertensi Pada Stroke


Iskemik
Tekanan darah diturunkan hanya jika
sistolik > 220 mmHg atau diastolik >
120 mmHg

Transient ischemic attack

Defisit neurologis akut sementara akibat iskemia serebral


fokal, tanpa terjadi infark
Umumnya gejala menghilang dalam 24 jam (tapi risiko stroke
meningkat)
Diagnosis:
Singkirkan diagnosis banding periksa GDS, kimia darah,
koagulasi, dan DPL
Tetap lakukan CT/MRI dan pencitraan vaskular (Doppler karotis,
angiografi)

Tata laksana:
TIA non-kardioembolik: aspirin, aspirin + dipiridamol, atau
clopidogrel
TIA kardioembolik (mis. AF): warfarin

7/8/2015

Prinsip Tata Laksana Trauma


Serebri
Intubasi kalau perlu (tentu
dengan sedasi)
Elevasi kepala 30o
Sedasi adekuat umumnya
bisa menurunkan TIK,
namun bila tidak ada
perbaikan atau ada risiko
herniasi, berikan manitol
Tanda-tanda herniasi:
dilatasi pupil, refleks cahaya
(-), paralisis abducens, trias
Cushing (hipertensi sistolik,
tekanan nadi melebar,
bradikardia, pola napas
abnormal)

Resusitasi cairan pada


trauma serebri dilakukan
dengan cairan isotonik
seperi NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat
Tidak boleh pakai
Dextrose karena bisa
menyebabkan edema
serebri
Kalau harus memilih antara
NaCl 0,9% atau RL, kita pilih
RL karena secara teoritis ia
lebih bermanfaat untuk
mencegah kemungkinan
terjadinya asidosis pada
kasus-kasus trauma
(meskipun pada praktiknya
hampir tidak ada perbedaan
antara NaCl 0,9% dan RL
untuk resusitasi emergensi)

Pasien trauma kepala -->


pilihannya adalah antara
komosio serebri dan kontusio
serebri
Komosio serebri, disebut juga
gegar otak atau concussion,
adalah bentuk trauma otak
yang paling ringan

Biasanya disebabkan oleh


kegiatan olahraga
Tidak berhubungan dengan
penurunan kesadaran berat,
pada komosio GCS berkisar
antara 13-15. Pasien umumnya
hanya mengalami kebingungan
atau amnesia yang sembuh
sendiri dalam waktu 2-3 hari.
Pada CT Scan tidak akan
ditemukan kelainan, karena
komosio adalah sebuah kelainan
fungsional, bukan anatomis

Kontusio serebri, adalah


keadaan dimana terdapat
memar pada otak

Terdapat batas yang agak rancu


antara kontusio dengan
perdarahan intraserebral,
namun umumnya disepakati
selama volume darah masih di
bawah 2/3 dari daerah yang
mengalami jejas, maka masih
digolongkan kontusion
Biasanya disebabkan oleh
trauma yang lebih berat,
misalnya KLL
Berhubungan dengan
penurunan kesadaran yang lebih
berat (pasien ini GCS-nya 8)
Pada CT Scan akan ditemukan
kelainan berupa hiperdensitas
yang tidak semencolok
perdarahan intraserebral

7/8/2015

Demam dan penurunan kesadaran tanpa kaku


kuduk --> ensefalitis
LCS jernih, serosa, dengan tes Nonne (-) -->
virus
Kalau bakterial, LCS akan keruh, purulen, dengan
tes Nonne (+) dan tes Pandy juga (+)
Tata laksana ensefalitis virus tergantung pada
etiologinya. Namun, umumnya pasien diberikan
acyclovir sebagai terapi empirik sembari menunggu
hasil pemeriksaan lebih lanjut

7/8/2015

Nyeri punggung saja disebut low back pain , tapi apabila sudah ada
nyeri yang menjalar sampai ke ekstremitas (pada pasien ini ke paha
kanan), maka disebut sciatica
Sciatica dapat disebabkan oleh proses apapun yang menyebabkan
penekanan di foramen neuralis (lubang di mana serabut saraf keluar
dari medula spinalis untuk menuju ke perifer)
Salah satu yang paling sering adalah hernia nukleus pulposus
Umumnya, HNP akan disertai tanda neurologis lain seperti
kelemahan ekstremitas, rasa kebas, dan perubahan refleks yang
sifatnya dermatomal
Pemeriksaan fisis untuk HNP adalah tes Lasegue, sementara
pemeriksaan radiologisnya dengan MRI
Tata laksana: analgetik, injeksi epidural, atau bedah
(mikrodiskotomi)
Bukan spondilitis TB karena tidak ada riwayat TB atau temuan gibus
Bukan osteoporosis karena pasien adalah laki-laki muda
Bukan spondilolistesis karena spondilolistesis lebih sering terjadi
pada anak-anak atau remaja, dan jarang menyebabkan sciatica
7/8/2015

Tanda Lasegue
Pasien berbaring, lalu tungkai
diangkat ke atas dalam
keadaan lutut ekstensi. Kalau
nyeri, maka kemungkinan ada
herniasi diskus.

Tanda Kernig
Fleksikan paha 90o (baik di
lutut maupun panggul),
kemudian ekstensikan lutut.
Bila nyeri (ada resistensi),
maka ada iritasi meningens.

Tes Patrick
Fleksi, abduksi, dan rotasi
eksternal tungkai. Bila nyeri
ipsilateral anterior, berarti ada
gangguan sendi panggul
ipsilateral. Bila nyeri
kontralateral posterior di sendi
sakroiliak, berarti ada
gangguan di sendi tersebut.

Tanda Brudzinski
Fleksi pada leher
menyebabkan fleksi pada
sendi panggul dan lutut.
Ditemukan pada iritasi
meningens.

Tension headache --> Nyeri seperti

tertekan dan diikat di bagian frontal dan


oksipital
Migraine nyeri berdenyut dan unilateral di
daerah frontotemporal dan okular
Cluster headache nyeri berat seperti
ditusuk, mata seperti didorong keluar yang
unilateral di daerah orbital dan temporal
Neuralgia trigeminal nyeri di wajah yang
berat seperti ditusuk, mengikuti distribusi
sensoris nervus kranialis V

Sering lupa gangguan kognitif dementia


Gangguan kognitif baru dapat disebut dementia jika
menyebabkan penurunan fungsi sehari-hari yang signifikan
Gangguan kognitif < 6 bulan delirium
Dementia < 65 tahun early onset
Pada dementia, kesadaran compos mentis
Setelah itu, kita nilai apakah demensia yang terjadi adalah
Alzheimer atau vaskular
Diagnosa demensia vaskular mengharuskan adanya suatu defisit
neurologis akut yang mengawali proses demensia, dan dikonfirmasi
oleh pemeriksaan radiologis (CT atau MRI)

Jadi kasus ini adalah demensia Alzheimer


Amnesia anterograd atau retrograd bukanlah sebuah
diagnosis
7/8/2015

Dementia Alzheimer

Anamnesis khas: Memory loss progresif


lambat, kemudian diikuti gangguangangguan kognitif lainnya (afasia,
apraksia, agnosia, dan/gangguan fungsi
eksekutif)
Pemeriksaan penunjang untuk
menyingkirkan diagnosis banding
DPL dan vit. B-12 (penyakit hematologik),
enzim hati (hepatik), TSH (tiroid), RPR untuk
sifilis
CT atau MRI (stroke, tumor). Pada Alzheimer
akan terlihat gambaran atrofi difus.

Tata laksana

Inhibitor kolinesterase: donepezil,


rivostigmine
antagonis NMDA: memantin

Apakah pasien ini mengalami meningitis


bakterial atau viral?

Meningitis virus biasanya gejalanya lebih subakut,


dan ada tanda-tanda yang berhubungan dengan
virus penyebabnya. Misalnya pada infeksi
Paramyxovirus akan ditemukan parotitis, pada
infeksi HSV akan ditemukan herpes labialis atau
genitalis, atau eksantema-eksantema lainnya

LCS pada meningitis bakterial akan keruh,


dengan glukosa normal atau menurun, dan
protein normal atau meningkat

7/8/2015

Afasia motorik (Broca): bisa mengerti, tapi


kesulitan mengekspresikan bahasa (SPOK
berantakan, bicara tersendat, tapi masih
terlihat kalau pasien mengerti)
Afasia sensorik (Wernicke): bisa
mengekspresikan bahasa dengan baik, tapi
tidak bisa mengerti (SPOK baik, bicara
lancar, tapi tiada artinya)
Afasia konduktif: Bisa mengerti, bisa
mengekspresikan, tapi tidak bisa
mengulang kalimat yang didengarkan
Afasia global: paling berat, tidak bisa
mengekspresikan maupun mengerti bahasa.
Pasien membisu atau hanya mengeluarkan
suara-suara tidak jelas.

Pada epilepsi tonik-klonik, kelainan terjadi pada


semua lobus
Lobus temporalis: dejavu, takut, cemas, perasaan
aneh
Sistem limbik, yang berhubungan dengan emosi, terletak
dalam lobus temporalis

Lobus frontalis: gejala motorik fokal


Lobus parietalis: gejala sensoris (misalnya rasa
panas, kebas, nyeri), atau merasa postur tubuh
menjadi aneh
Lobus parietalis berperan dalam integrasi proses-proses
sensoris dalam tubuh

Lobus oksipitalis: halusinasi atau ilusi visual


7/8/2015

Ada automatisme (bibir mengecap-ngecap) dan


perubahan kesadaran (bengong) --> pikirkan
absence atau epilepsi parsial kompleks
Karena ada aura (mata berkunang-kunang) dan
kebingungan pasca-iktal (setelah kejang pasien
tampak bingung), maka diagnosis mengarah ke
epilepsi parsial kompleks

Automatisme juga jarang terjadi di absence, namun pasti


terjadi di epilepsi parsial kompleks

Atypical absence? Pasien masih agak responsif

(absence tipikal tidak responsif sama sekali), dan


tidak jelas batas antara kapan serangan mulai dan
serangan selesai
Epilepsi parsial sederhana? Tidak ada perubahan
kesadaran
7/8/2015

Pada pasien ini ditemukan:

Stres yang berat dan tidak wajar (suami

meninggal karena dibacok)


Flashback

Dan karena gangguan sudah berlangsung


sebulan, maka diagnosisnya adalah
gangguan stres pasca trauma
Bila gangguan membaik sendiri dalam waktu
kurang dari satu bulan, maka diagnosisnya
adalah reaksi stres akut

Kalau gangguan penyesuaian, stresornya


masih bersifat wajar, dan gejala cemas atau
depresi yang muncul akan menghilang
apabila stresor diatasi

Dari gejalanya, kemungkinan pasien ini


mengalami skizofrenia (karena sudah sering
dirawat inap di rumah sakit jiwa)
Tata laksananya adalah antipsikotik -->
chlorpromazine

Konseling Catharsis-Education-Action (CEA)


adalah sebuah bentuk konseling yang
bertujuan agar pasien menyadari masalah
yang dia alami (catharsis), mendapatkan
skill untuk mengatasinya (education), dan
melaksanakan perubahan yang diperlukan

(action)

Karena masalah pasien ini berkaitan dengan


rumah tangga, maka sebaiknya keluarga
dilibatkan
Konseling ini bukan psikoterapi, karena
pada pasien ini tidak ada penyakit psikiatris
"Client-centered therapy" juga benar, tapi
istilah ini terlalu umum dan kurang spesifik

Perubahan perilaku setelah konsumsi


amfetamin termasuk dalam intoksikasi
Belum ada tanda psikosis (halusinasi atau
waham), jadi tidak bisa dikategorikan
gangguan psikotik
Bukan pula withdrawal, karena withdrawal
adalah gejala yang muncul apabila tidak
mengkonsumsi zat yang diinginkan
Istilah overdosis adalah istilah awam, dan
tidak tepat untuk diagnosis medis (lebih
tepat menggunakan istilah intoksikasi)

Hipersomnia: sering mengantuk di siang hari meskipun


malamnya sudah tidur cukup
Early insomnia: Sulit mulai tidur, sering berhubungan dengan
gangguan cemas
Middle insomnia: sulit untuk tetap tidur, sering terbangun.
Berhubungan dengan penyakit somatis, nyeri, atau depresi.
Late insomnia: bangun terlalu cepat, sering berhubungan
dengan depresi mayor
Somnambulisme: tidur sambil berjalan
Parasomnia: adanya pengalaman motorik, verbal, atau mental
selama tidur. Mimpi buruk, sleep terror, dan somnambulisme
termasuk dalam parasomnia
Sleep terror: mendadak terbangun sambil berteriak ketakutan
di malam hari, tapi pasien tidak dapat mengingat mimpinya

Skizofrenia
Diagnosis

Minimal dua gejala ini: waham, halusinasi, bicara tidak teratur, perilaku tidak teratur atau
katatonik, gejala negatif (afek datar, kehilangan gairah)

Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi auditorik dimana suara mengkomentari perilaku
pasien terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih suara berbicara satu sama lain

Gejala lebih dari satu bulan

Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu

Klasifikasi:

Paranoid (waham dan halusinoasi)

Hebefrenik (bicara dan perilaku tidak teratur, afek datar atau tidak sesuai)

Katatonik (postur aneh)

Simpleks (menjauhkan diri dari pekerjaan dan hubungan sosial, tapi tidak ada psikosis, tidak
ada depresi, tidak mengganggu orang)

Residual (skizofrenia dalam penyembuhan)

Pada pasien ini, kriteria untuk salah satu klasifikasi di atas tidak ada yang terpenuhi, jadi
kita kategorikan ke dalam skizofrenia tidak terinci

Pada pasien ini, ada bicara tidak teratur dan


afek yang tidak sesuai (tertawa-tawa sendiri),
jadi bisa kita kategorikan ke skizofrenia
hebefrenik

Untuk pasien dengan gangguan gerakan


involunter seperti ini, pikirkan gangguan tik
atau gangguan gerakan stereotipikal
Apa bedanya?
Tik: Gerakan motorik atau vokalisasi yang
bersifat stereotipikal, muncul mendadak, terjadi
dengan cepat, berulang, dan nonritmik
Gerakan stereotipikal: Gerakan motorik tak
bertujuan yang repetitif
Memang mirip, jadi kata kuncinya adalah
mendadak dan cepat (tik) dan ritmik
(stereotipikal)
Selain itu, pada gangguan tik ada rasa ingin
bergerak. Ini tidak ditemukan pada gangguan
gerakan stereotipikal

Sindrom Tourette? Jenis gangguan tik yang


paling berat, berupa tik motor dan vokal
multipel yang terjadi selama lebih dari satu
tahun
Pada pasien ini, jawabannya adalah gangguan
gerakan stereotipikal karena gangguan tik
biasanya terjadi pada anak yang lebih tua

Mutisme, negativisme, dan stupor termasuk


dalam perilaku katatonik
Jadi ingat, yang disebut katatonia tidak hanya
postur tubuh yang aneh saja

Tata laksana skizofrenia yang paling baik


adalah dengan antipsikotik generasi II,
misalnya risperidon

Kecukupan resusitasi cairan dinilai dengan


memonitor urine output adekuat bila 0,5-1
ml/kg BB/jam

Mayo = gudel = pipa orofaringeal

Keywords: tidak sadarkan diri sudah 30


menit, TD tidak terdeteksi, nadi tidak teraba,
tidak bernafas, EKG gambaran VT
Penanganan awal menurut AHA dulu ABC,
sekarang CAB
Pulseless VT shockable lakukan
defibrilasi
RJP 1 siklus dulu sebelum defibrilasi

Keywords: sesak, riwayat HT, TD 150/100,


nadi 120, nafas 32.
Diagnosis: suspek edema paru ec. gagal
jantung
Penanganan awal untuk sesak pasang
oksigen

Penanganan anak tersedak


Bayi < 1 tahun:
Back blows chest thrusts evaluasi mulut bayi
apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan
bila perlu diulang lagi ke back blows

Anak 1 tahun ke atas:


Back blows perasat Heimlich evaluasi mulut anak
apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan
bila perlu diulang lagi ke back blows

Keywords: diberi suntikan vitamin, beberapa


menit kemudian pasien lemas dan tidak sadarkan
diri, tanda vital selain nafas tidak didapatkan
hasil
Diagnosis: syok anafilaktik
Terapi: epinefrin 1:1000 0,3-0,5 ml SK/IM, dapat
diulang tiap 20 menit
Jika hipotensi sulit dikoreksi epinefrin
1:100.000 2-10 ml IV tiap 5-10 menit, resusitasi
cairan, dan vasopressor seperti dopamin

Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan


Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa.
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama
3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam,
hari, minggu)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu,
bulan, tahun).
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan
2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata
perbulan dalam tahun sebelumnya.
Timbulnya lagi suatu penyakit yang sudah lama tiada. (misal,
Difteri)

Epidemi adalah suatu


keadaan dimana suatu
masalah kesehatan (
umumnya penyakit) yang
ditemukan pada suatu
daerah tertentu dalam
waktu yang singkat berada
dalam frekuensi yang
meningkat.
Pandemi adalah adalah
suatu keadaan dimana
suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit)
frekuensinya dalam waktu
yang singkat
memperlihatkan
peningkatan yang amat
tinggi serta penyebarannya
telah mencakup suatu
wilayah yang amat luas.

Endemi adalah adalah


suatu keadaan dimana
suatu masalah kesehatan (
umumnya penyakit)
frekuensinya pada suatu
wilayah tertentu menetap
dalam waktu yang lama.
Sporadik adalah adalah
suatu keadaan dimana
suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit) yang
ada di suatu wilayah
tertentu frekuensinya
berubah-ubah menurut
perubahan waktu.

Jumlah orang yang meninggal dari yang


terkena penyakit dibagi dengan jumlah total
orang yang terkena penyakit disebut case

fatality rate

Penyuluhan masyarakat melalui film peran


dokter sebagai communicator

1. Care Provider.

Memperlakukan pasien secara holistik

memandang Individu sebagai bagian


integral dari keluarga dan komunitas.

Memberikan pelayanan yang bermutu,


menyeluruh, berkelanjutan dan
manusiawi.

Dilandasi hubungan jangka panjang dan


saling percaya.

2. Decision Maker.

Kemampuan memilih teknologi

Penerapan teknologi penunjang secara


etik.

3. Communicator.

Cost Effectiveness

Mampu mempromosikan Gaya Hidup


Sehat.
Mampu memberikan penjelasan dan
edukasi yang efektif.
Mampu memberdayakan individu dan
kelompok untuk dapat tetap sehat.

4. Community Leader.

Dapat menempatkan dirinya sehingga


mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Mampu menemukan kebutuhan


kesehatan bersama individu serta
masyarakat.

Mampu melaksanakan program sesuai


dengan kebutuhan masyarakat.

5. Manajer.
Mampu bekerja sama secara harmonis
dengan individu dan organisasi di luar dan di
dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitas.
Mampu memanfaatkan data-data kesehatan
secara tepat dan berhasil guna.

Nuclear family ayah + ibu + anak


Blended family orang tua kandung + orang
tua tiri + anak kandung + anak tiri
Extended family nuclear/blended family +
relative
Single parent family ibu + anak atau ayah
+ anak
Composite family tidak ada

Keywords: gaji dipotong untuk premi, jika


ingin ke RS harus punya rujukan dari
puskesmas
tergolong asuransi kesehatan sosial

Perbandingan Berbagai Model Asuransi Kesehatan


Asuransi Kesehatan
Asuransi Kesehatan
Komersial dengan
Komersial
regulasi
(Commercial/ Private
(Regulated Health
Health Insurance)
Insurance)

Aspek

A suransi Kesehatan
Sosial
(Social Health
Insurance)

1. Kepesertaan

wajib /pokok

2. Perhitungan premi

group rating/ community Rating by class, sex,


rating
age dll

Community rating

3.Santunan / Benefit

Menyeluruh/
komprehensif

Sesuai kontrak

4. Premi/ iuran

Persentasi gaji

- Kaya - miskin
5. Kegotong-royongan
- Sehat - sakit
(solidaritas sosial)
- Tua - muda
- High risk - low risk
6. Kenaikan biaya
7. Peran pemerintah

8. Pengelolaan

Sukarela/ Perorangan/
kelompok

Sesuai kontrak

Angka absolute

Sehat - sakit

Sukarela/ kelompok

Angka absolut

- Sehat - sakit
- High risk - low risk
- Tua - muda

+++

++

+++

++

Not for profit / nirlaba

For profit / laba

For profit /laba

Prinsip asuransi sosial program JK dalam SJSN meliputi kepesertaan yang bersifat
wajib dan non diskriminatif bagi kelompok formal, iuran berdasar persentase
pendapatan menjadi beban bersama antara pemberi dan penerima kerja sampai
batas tertentu, sehingga ada kegotong-royongan antara yang kaya-miskin, resiko
sakit tinggi-rendah, tua-muda dengan manfaat pelayanan medik yang sama
(prinsip ekuitas), dan pelayanan dapat diakses secara nasional (portabilitas),
bersifat komprehensif, dengan manfaat pelayanan kesehatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai.
Pengelolaannya dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, nirlaba, transparansi dan
akuntabilitas yang tinggi. Dana program merupakan dana amanat yang digunakan
sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta.Kekhususan program JK dalam SJSN
adalah bahwa Badan Penyelenggara harus mengembangkan sistem pelayanan
kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan efisiensi jaminan kesehatan. Penyelenggaraan
jaminan kesehatan menerapkan prinsip-prinsip managed healthcare concept,
misalnya penerapan konsep dokter keluarga, konsep rujukan, konsep wilayah
serta pembayaran prospektif (Prospective Payment System) misalnya kapitasi,
tariff paket, dan DRGs (Diagnosis Related Groups). Pelayanan obat diberikan
sesuai dengan daftar dan harga tertinggi obat-obatan, serta bahan medis habis
pakai yang ditetapkan.

Kelambu dan insektisida untuk mencegah


orang yang belum terkena malaria agar tidak
terkena malari primary prevention

Primary Prevention
We use primary prevention methods before the person gets the disease. Primary
prevention aims to prevent the disease from occurring. So primary prevention
reduces both the incidence and prevalence of a disease. Encouraging people to
protect themselves from the sun's ultraviolet rays is an example of primary
prevention of skin cancer.

Secondary Prevention
after the disease has occurred, but before the person notices that anything is
wrong. A doctor checking for suspicious skin growths is an example of secondary
prevention of skin cancer. The goal of secondary prevention is to find and treat
disease early. In many cases, the disease can be cured.

Tertiary Prevention
Tertiary prevention targets the person who already has symptoms of the disease
The goals of tertiary prevention are:
prevent damage and pain from the disease
slow down the disease
prevent the disease from causing other problems (These are called
"complications.")
give better care to people with the disease
make people with the disease healthy again and able to do what they used to
do
Developing better treatments for melanoma is an example of tertiary prevention.
Examples include better surgeries, new medicines, etc.

Prevalensi = (kasus lama + baru)/total


penduduk = 62/1000 = 6,2%

Jumlah kematian/jumlah kasus = case fatality


rate

Laporan bulanan rutin surveilans epidemi


pasif

1.

2.

3.

4.

5.

Surveilans pasif, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana
pelayanan di daerah.
Surveilans aktif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk mempelajari
penyakit tertentu dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan oleh petugas kesehatan
secara teratur seminggu sekali atau dua minggu sekali untuk mencatat ada atau tidaknya
kasus baru penyakit tertentu.
Surveilans menyeluruh, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dalam batas waktu tertentu
diberbagai bidang agar dapat mewakili populasi yang diteliti dalam sebuah negara.
Surveilans sentinel, yaitu pengumpulan data yang dilakukan terbatas pada bidang-bidang
tertentu. Survei ini tidak dapat digunakan dalam sebuah populasi karena dianggap tidak
mewakili sebuah kelompok populasi, akan tetapi dapat digunakan untuk memonitor tren
penyakit dan dalam mengumpulkan informasi yang lebih terperinci.
Surveilans berdasarkan kondisi masyarakat, sarana dan prasarana serta laboratorium
kesehatan termasuk pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat, fasilitas kesehatan dan
laboratorium secara berturut-turut.

Passive surveillance: It is the routine reporting of the cases of diseases


reaching health care facilities for treatment or service. No special effort
is made to find unsuspected disease incidents. Passive surveillance will
usually only detect disease in those who get sick, meaning that healthy
carriers and long incubation periods combined with passive surveillance
can maintain a reservoir of undiscovered disease carrying agents.
Active surveillance: In this special search is done for finding cases in the
community mainly through door to door surveys. It also includes the
purposeful gathering of information from institutions and healthcare
providers.
Sentinel surveillance: It is a reporting system based on selected
institutions or individual that provide regular, complete reports on one
or more diseases occurring ideally in a defined attachment. it also
provides additional data on cases.

Menerima penyakitnya, tapi tidak tampak


depresif fase penerimaan

Denial "I feel fine."; "This can't be happening, not to me."


Denial is usually only a temporary defense for the individual. This feeling is generally replaced with
heightened awareness of possessions and individuals that will be left behind after death. Denial
can be conscious or unconscious refusal to accept facts, information, or the reality of the
situation. Denial is a defense mechanism and some people can become locked in this stage
Anger "Why me? It's not fair!"; "How can this happen to me?"; '"Who is to blame?"
Once in the second stage, the individual recognizes that denial cannot continue. Because of anger,
the person is very difficult to care for due to misplaced feelings of rage and envy. Anger can
manifest itself in different ways. People can be angry with themselves, or with others, and
especially those who are close to them. It is important to remain detached and nonjudgmental
when dealing with a person experiencing anger from grief.
Bargaining "I'll do anything for a few more years."; "I will give my life savings if..."
The third stage involves the hope that the individual can somehow postpone or delay death.
Usually, the negotiation for an extended life is made with a higher power in exchange for a
reformed lifestyle. Psychologically, the individual is saying, "I understand I will die, but if I could
just do something to buy more time..." People facing less serious trauma can bargain or seek to
negotiate a compromise. For example "Can we still be friends?.." when facing a break-up.
Bargaining rarely provides a sustainable solution, especially if it's a matter of life or death.
Depression "I'm so sad, why bother with anything?"; "I'm going to die soon so what's the point?";
"I miss my loved one, why go on?"
During the fourth stage, the grieving person begins to understand the certainty of death. Because
of this, the individual may become silent, refuse visitors and spend much of the time crying and
grieving. This process allows the dying person to disconnect from things of love and affection. It is
not recommended to attempt to cheer up an individual who is in this stage. It is an important time
for grieving that must be processed. Depression could be referred to as the dress rehearsal for the
'aftermath'. It is a kind of acceptance with emotional attachment. It's natural to feel sadness,
regret, fear, and uncertainty when going through this stage. Feeling those emotions shows that
the person has begun to accept the situation.
Acceptance "It's going to be okay."; "I can't fight it, I may as well prepare for it."

Variabel dependen: kadar kolesterol


(numerik, sehingga bisa didapatkan rerata
dan SD)
Variabel independen: wilayah, terbagi 2
kelompok: wilayah A dan wilayah B tidak
berpasangan karena subjek di wilayah A pasti
tidak sama dengan di wilayah B
Uji yang tepat: T-test tidak berpasangan

Skala pengukuran
(variabel dependen)

Tidak berkaitan

Berkaitan

Nominal

X2 (2x2)
Uji exact Fisher

Uji McNemar

Ordinal

Uji KolmogorovSmirnov
Uji Mann-Whitney

- Uji Sign
- Uji Wilcoxon
matched-paired

Numerik

Uji t unpaired

Uji t paired

Desain penelitian

paralel 2 kelompok

Before and after


Cross over 2-way

Tulisan merah HAFALKAN!


Panah biru jika syarat tidak terpenuhi, maka berubah
menjadi

Skala pengukuran
(variabel dependen)

Tidak berkaitan

Berkaitan

Nominal

X2 (rxc)

Uji Cochran Q

Ordinal

Uji Kruskal-Wallis

Uji Friedman

Numerik

Uji Anova

Uji Anova related

Desain penelitian

paralel >2 kelompok

Before and after


Cross over 2-way
Matched paired

Skala
pengukuran
(variabel
dependen)

Korelasi

Regresi
logistik

Nominal

Ordinal
Numerik

Regresi

Uji Spearman
- Uji Pearson

- Regresi linier
- Regresi
multipel

Korelasi
1 variabel independen
berskala numerik
Regresi linier
1 variabel independen,
biasanya numerik

Regresi multiple
>1 variabel independen,
biasanya numerik, tapi
kategorik juga boleh
Regresi logistik
1 atau lebih variabel
independen, biasanya
numerik, tapi kategorik
juga boleh

Peneliti ingin menguji hubungan antara usia


lansia (skala rasio) dengan frekuensi olahraga
dalam sepekan (skala rasio)
Skala rasio termasuk numerik
Uji statistik dengan 1 variabel independen
yang numerik dan 1 variabel dependen yang
numerik yang mungkin hanya korelasi dan
regresi linier

Skala pengukuran
(variabel dependen)

Tidak berkaitan

Berkaitan

Nominal

X2 (2x2)
Uji exact Fisher

Uji McNemar

Ordinal

Uji KolmogorovSmirnov
Uji Mann-Whitney

- Uji Sign
- Uji Wilcoxon
matched-paired

Numerik

Uji t unpaired

Uji t paired

Desain penelitian

paralel 2 kelompok

Before and after


Cross over 2-way

Tulisan merah HAFALKAN!


Panah biru jika syarat tidak terpenuhi, maka berubah
menjadi

Skala pengukuran
(variabel dependen)

Tidak berkaitan

Berkaitan

Nominal

X2 (rxc)

Uji Cochran Q

Ordinal

Uji Kruskal-Wallis

Uji Friedman

Numerik

Uji Anova

Uji Anova related

Desain penelitian

paralel >2 kelompok

Before and after


Cross over 2-way
Matched paired

Skala
pengukuran
(variabel
dependen)

Korelasi

Regresi
logistik

Nominal

Ordinal
Numerik

Regresi

Uji Spearman
- Uji Pearson

- Regresi linier
- Regresi
multipel

Korelasi
1 variabel independen
berskala numerik
Regresi linier
1 variabel independen,
biasanya numerik

Regresi multiple
>1 variabel independen,
biasanya numerik, tapi
kategorik juga boleh
Regresi logistik
1 atau lebih variabel
independen, biasanya
numerik, tapi kategorik
juga boleh

Keywords: kausalitas lebih kuat, etika yang baik,


waktu mencukupi
Desain penelitian dari yang kausalitas terkuat hingga
terlemah:

Uji klinis/eksperimen
Kohort
Case-control
Cross-sectional

Uji klinis/eksperimen tidak etis dilakukan karena junk


food dipercaya berefek buruk
Kohort cocok dilakukan karena bersifat observasional
dan waktu mencukupi untuk dilakukan studi
prospektif

Keywords: dari 29 kecamatan di wilayah yang


diteliti akan diambil 7 kecamatan sebagai
sampel
Teknik pengambilan sampel ini disebut
cluster random sampling

Simple random sampling: mengacak sederhana


dengan bantuan tabel/komputer

Probabilit
y
sampling

Systematic random sampling: mengacak


teratur dan sistematis, 1/n dari n

Stratified random sampling: mengacak


berdasarkan strata

Cluster random sampling: mengacak

Metode
Samplin
g

berdasarkan daerah/wialayah

Nonprobability
sampling

Consecutive sampling: mengambil subjek


sesuai kriteria inklusi/eksklusi
Convenient/Accidental/Captive sampling:
mengambil subjek sesuai kenyamanan peneliti
Purposive/Judgement/Quota sampling:

mengambil subjek sesuai dengan


pertimbangan subyektif peneliti
Snowball sampling: peneliti meminta subjek
pertama untuk menunjukkan orang yang dapat
dijadikan subjek
Probability sampling: setiap subjek dalam penelitian memiliki peluang yang sama untuk d
Non-probablity sampling: peluang subjek untuk dipilih tidak sama

Dari 20 provinsi diambil 30% dari jumlah


kabupaten dan kota dari tiap kabupaten
diambil 50% dari jumlah kecamatan yang ada
Teknik ini mirip dengan cluster random
sampling tapi dilakukan > 1 tahap
pengacakan
Jadi, pada kasus ini dilakukan 2 tahap cluster
random sampling disebut multistage
random sampling

Rekam medis dari bulan Februari-Agustus 2013


ada periode waktu pengamatan, meskipun
secara retrospektif/historical, yaitu dari rekam
medis
Cross-sectional hanya di satu poin waktu,
tidak ada rentang/periode waktu
Case-control biasanya ada keywords 2
kelompok sampel, yaitu kelompok pengobatan
lengkap dan kelompok drop-out, misalnya
Paling cocok: kohort retrospektif

Sebenarnya istilah kohort retrospektif


salah kaprah
Karena seharusnya kohort pasti prospektif,
hanya saja dapat melalui rekam medis
Istilah yang lebih tepat historical cohort
tetap melihat secara prospektif (dari faktor
risiko menjadi penyakit) namun melalui
rekam medis

Keywords: penelitian tentang hubungan penyakit paru dengan


penempatan karyawan di suatu bagian pekerjaan
Sehingga ingin dilihat apakah bagian pekerjaan tertentu
lebih/kurang berisiko untuk terkena penyakit paru
Bagian yang dipilih adalah bagian pengelolaan arsip ini
kemungkinan dipilih secara subjektif oleh peneliti karena
diharapkan ada perbedaan risiko di antara bagian-bagian
tersebut
Dari seluruh karyawan di bagian-bagian yang telah dipilih oleh
peneliti ini, ingin dipilih sampel
Oleh karena itu, penting supaya setiap bagian pekerjaan terwakili
oleh sampel yang diambil sehingga dipilih stratified random
sampling, supaya dari tiap bagian didapatkan jumlah sampel
yang cukup

Simple random sampling seluruh karyawan


di semua bagian yang ingin diteliti
digabungkan menjadi 1, lalu diacak untuk
mengambil sampel terpilih kerugian: ada
kemungkinan sampel yang terpilih dari satu
atau lebih bagian jumlahnya tidak cukup
Cluster random sampling dari semua
bagian pekerjaan, dipilih secara acak
sejumlah bagian ada bagian yang tidak
terwakili

Inginmengetahuipengaruhterapiintensifterhad
apterjadinyakasusneuropati fokusnya di
terapiintensif terapiintensifdiletakkan di
barisatas
RR =

(+)
(+)

20
75

714
730

= 0,27

Neuropati
(+)

Neuropati (-) Total

Terapi
intensif

20 (a)

(b)

714 (a+b)

Terapi
konvensional

75 (c)

(d)

730 (c+d)

Total

1444

RR/OR/PR
< 1 faktor pelindung
> 1 faktor risiko/penyebab
= 1 tidak berpengaruh

Pada kasus ini, terapi intensif mempunyai RR


< 1, sehingga terapi intensif merupakan
faktor pelindung terjadinya neuropati
(dibandingkan dengan terapi konvensional)

Kasus penyakit (buruk)


Kontrol tidak ada penyakit (baik)
Tabel sering menjebak cek lagi
penempatan faktor risiko dan penyakit dalam
tabel, jangan langsung percaya!

Keywords: ingin mengetahui bagaimana persepsi


warga yang tidak ingin memakai kelambu saat tidur
di daerah endemis malari
Yang paling baik dalam menggali persepsi subjektif
sampel penelitian adalah penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif berupa wawancara, mengapa
ibu/bapak tidak mau memakai kelambu?
Penelitian kuantitatif bisa mengetahui persepsi
juga tetapi tidak sedalam kualitatif, karena pilihan
jawaban disediakan oleh peneliti kerugiannya: bisa
ada persepsi warga yang terlewatkan karena tidak
ada di pilihan jawaban. Metode ini akan melaporkan
seperti 70% warga yang tidak mau memakai kelambu
menyebutkan bahwa kelambu menyebabkan
kepanasan, misalnya

Anda mungkin juga menyukai