2. Factor Psikologis
Karakteristik
Orang-orang yang memiliki karakterisik tertentu seperti pesimisme,
rendah diri, kecemasan, takut ditolak, rasa isolasi dari yang lain dan
perasaan tidak mampu sangat rentan untuk menderita depresi.
Beberapa orang sangat terggantung pada orang lain untuk memenuhi
kebutuhan emosional mereka. Hal ini menyebabkan mereka untuk
mengembangkan harapan yang tinggi dari orang lain. Ketika orang
lain tidak dapat memenuhi harapan tersebut, maka akan menyebabkan
depresi karena rendah diri.
Keputusasaan
Orang mulai menganggap bahwa mereka tidak dapat mengendalikan
lingkungan dan kondisi mereka, menganggap bahwa mereka
dimaksudkan untuk menangani peristiwa malang dan menyedihkan
sepanjang hidup mereka. Ini membuat pikiran untuk mengarahkan
mereka agar percaya bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk
mengubah keadaan mereka, itulah sebabnya mereka tidak membuat
usaha apapun untuk melakukannya. Hal ini menyebabkan pesimisme
dan apatis hingga akhirnya depresi.
Stress
Stress emosional dan fisik yang berkepanjangan akhirnya mengarah
ke depresi, karena merasa tidak berdaya untuk menghadapinya.
3. Factor Lingkungan
Kehilangan
Hilangnya orang yang dicintai merupakan penyebab depresi. Hal ini
bisa jadi karena kematian orang tua atau orang terdekat. Kadangkadang kehilangan barang, hewan, bahkan putus cinta juga
menyebabkan depresi.
Kegagalan
Kegagalan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah mereka
tetapkan, menyebabkan mereka cemas dan depresi. Kebanyakan orang
cenderung menetapkan tujuan tinggi atau tujuan yang tidak bisa diraih
dalam waktu singkat. Hal ini mulai menyakiti ego dan menghasilkan
kebencian pada diri sendiri.
Peran Sosial
Tuntutan dalam hidup dan kurangnya kemampuan untuk
melakukannya sering menyebabkan depresi. Khususnya pada anak
remaja, tuntutan untuk tampil baik di sekolah dan menjadi anak yang
sempurna dapat menyebabkan stress, yang mengarah ke depresi.
Cara Mengatasi Depresi
Depresi dapat diobati dengan bantuan obat-obatan yang mencakup
antidepresan, psikoterapi dan konseling.
Antidepresan
Antidepresan adalah semua hal yang digunakan untuk mengobati depresi.
Antidepresan terutama digunakan untuk mengobati depresi, gangguan obsesifkompulsif, gangguan ansietas menyeluruh, gangguan panic, gangguan fobik pada
kasus tertentu, enuresis noktural dan bulimia nervosa (Katzung, 2010).
Jenis-Jenis Obat untuk Depresi
Obat anti depresi dikelompokkan berdasarkan pada senyawa kimia mana di dalam
otak yang dapat terpengaruh. Ada banyak jenis antidepressant, antara lain:
1. Anti depresi jenis Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), antara
lain:
Citalopram (Celexa)
Fluoxetine (Prozac)
Escitalopram (Lexapro)
Sertraline (Zoloft)
Obat jenis ini cenderung mempunyai sedikit efek samping dibandingkan dengan
obat anti depresi jenis lainnya. Beberapa efek samping dari penggunaan obat jenis
SSRIs antara lain: mulut kering, nausea/mual-mual, gemetaran/tremor,
insomnia/susah tidur, disfungsi seksual dan sakit kepala.
Imipramine (Tofranil)
Beberapa efek samping yang biasanya terjadi disebabkan pemakaian obat anti
depresi jenis diatas antara lain: mulut kering, penglihatan kabur,
konstipasi/sembelit, susah buang air kecil, memperburuk glaukoma, konsentrasi
menurun dan kelelahan. Anti depresi jenis trisiklik juga dapat mempengaruhi
tekanan darah dan detak jantung seseorang.
3. Anti depresi jenis Serotonin dan norepinephrine reuptake inhibitors
(SNRIs), antara lain:
Venlafaxine (Effexor)
Duloxetine (Cymbalta)
Beberapa efek samping yang umum terjadi karena pemakaian obat jenis ini adalah:
mual-mual dan menurunnya nafsu makan, cemas, gugup gemetaran, sakit kepala,
insomnia dan kelelahan. Dapat juga terjadi gejala efek samping seperti mulut
kering, konstipasi, berat badan bertambah, gangguan seksual, peningkatan detak
jantung dan kolesterol.
4. Anti depresi jenis Norepinephrine dan dopamine reuptake inhibitors
(NDRIs) yaitu bupropion (Wellbutrin)
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan obat jenis NDRIs
antara lain: perasaan gelisah, mual-mual, sakit kepala, hilang atau menurunnya
nafsu makan/anoreksia, dan insomnia. Anti depresi jenis ini dapat juga
menyebabkan meningkatnya tekanan darah pada beberapa orang.
5. Anti depresi jenis kombinasi reuptake inhibitors dan receptor blockers,
antara lain:
Trazodone (Desyrel)
Nefazodone (Serzone)
Maprotiline
Mirtazpine (Remeron)
Efek samping yang mungkin dapat terjadi karena pemakaian anti depresi jenis
diatas antara lain: mengantuk, mulut kering, mual-mual, pening. Jika anda
mempunyai gangguan atau penyakit pada liver/hati, anda sebaiknya tidak
menggunakan nefazodone. Jika anda menderita seizure (gejala penyakit
syaraf/neurologi. Seizure juga seringkali disebut sebagai convulsion, konvulsi atau
kejang), anda sebaiknya tidak meminum maprotiline.
6. Anti depresi jenis Monamine oxidase inhibitors (MAOIs), antara lain:
Isocarboxazid (Marplan)
Phenelzine (Nardil)
Tranlcypromine (Parnate)
Obat jenis MAOIs paling sedikit digunakan daripada obat depresi jenis lainnya.
Obat jenis ini dapat menyebabkan efek samping yang berat, diantaranya:
kelemahan berat, kepeningan yang berat, sakit kepala, menggigil. Mengkonsumsi
obat jenis MAOI bersamaan dengan mengkonsumsi antidepressant jenis lain atau
obat-obat tertentu yang dijual bebas di toko-toko seperti obat flu dapat
menyebabkan reaksi yang berbahaya.