Anda di halaman 1dari 2

5/2/2016

www.ksh.co.id/newsprint.php?pid=43

MencegahPenularanHepatitisBdariIbuke
Bayi
Oleh:Dr.B.RanuBedali,SpA

Hepatitis B merupakan penyebab utama penyakit kronis, yang kemudian dapat menjadi sirosis
dan kanker hati. Hal inilah yang kemudian menjadikan hepatitis B menjadi masalah di dunia
termasukdiIndonesia.KejadianhepatitisBinisangatberbedadiberbagaitempatdiduniadan
berdasarkan pemetaan yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia termasuk
daerahdenganendemisitassedangsampaitinggi.
Seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B (VHB) dapat menderita sakit yang bersifat sementara atau
menahun dengan tanda klinisnya bervariasi dari tanpa gejala, gejala ringan tidak khas (contoh: mual,
lemas), gejala nyata dan khas yang sering disebut sebagai sakit kuning atau menjadi suatu keadaan
hepatitisyangberatdanfatal.Padaanak,infeksiinikebanyakantanpagejala.HepatitisByangmenahun
atau kronis dinyatakan dengan adanya pertanda dari virus hepatitis B (disebut HBsAg) yang menetap
lebihdari6bulan.HepatitisBkronisiniseringterjadipada90%bayiyangterinfeksidariibunyapadasaat
kelahiran(perinatal).

Distribusiusia
Salah satu penentu terjadinya hepatitis B kronis adalah usia saat seseorang terinfeksi. Makin muda
seseorang terinfeksi makin besar kemungkinannya menjadi kronis. Sebagai contoh bayi yang
mendapatkan infeksi dari ibu semasa dalam kandungan atau saat persalinan (perinatal) kemungkinan
menjadikronissekitar9095%apabilatidakadatindakanpencegahan.Risikomenjadikronisinisemakin
turundenganbertambahnyausia,apabilaterinfeksipadasaatdewasarisikomenjadikronissekitar5%.

PenularanhepatitisB
VirushepatitisBiniditularkanmelaluilukakulit(lapisanpermukaanluartubuh)ataumelaluilukalapisan
mukosa (lapisan permukaan dalam tubuh) pada saat kontak dengan darah atau produk darah. Cara
penularan secara garis besar dibagi menjadi penularan vertikal yaitu dari ibu ke bayinya seperti telah
disebutdiatasdanpenularanhorizontalyaitudarianakkeanak.
OlehkarenavirusHepatitisBsangatmenular,makaWHOmerekomendasikansupayaseluruhbayiyang
barulahirdiberikanimunisasiHepatitisBsegera(12jampertamausiabayi)setelahkelahiran.Namun,
secara umum diketahui bahwa seseorang menjadi sakit atau tidak apabila terinfeksi oleh suatu virus
sangat ditentukan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain adalah faktor manusianya itu sendiri
(contohnya usia saat terinfeksi dll), banyaknya virus yang masuk kedalam tubuh dan faktor lingkungan
lainnya.
JumlahataukonsentrasiVHBpadaseorangpenderitahepatitisBdimulaidariurutanyangterbanyakyaitu
darah dan cairan luka, semen cairan vagina, dan air liur, serta air susu ibu. Virus hepatitis B masuk ke
tubuhdanmenginfeksimanusiamelaluidarahkedarahbukanlewatsalurancernasepertihalnyahepatitis
A.
PencegahanpenularanVHB
Ibu yang terinfeksi oleh virus hepatitis B yang ditandai dengan hasil laboratorium HbsAg +, dapat
http://www.ksh.co.id/newsprint.php?pid=43

1/2

5/2/2016

www.ksh.co.id/newsprint.php?pid=43

menularkanvirushepatitisBkebayinya.Olehkarenaitu,bayiyanglahirdariibudenganstatusHbsAg+
harus segera diberikan imunisasi pasif maupun aktif untuk mencegah tertularnya si bayi oleh virus
hepatitisB.Imunisasipasif(imunoglobulinhepatitisB)adalahpemberianantibodijadi(siappakai)untuk
memberikan imunitas secara langsung terhadap virus hepatitis B tanpa harus memproduksi sendiri zat
aktiftersebutuntukkekebalantubuhnya.Imunisasiaktif(vaksinhepatitisB)adalahpemberianvaksinasi
untuk merangsang sistem kekebalan tubuh supaya secara aktif dapat membentuk sendiri antibodi
terhadapvirushepatitisB.
Pada bayi cukup bulan atau berat lahir 2000 gram, dari ibu dengan status HbsAg +, harus segera
diberikan Imunoglobulin hepatitis B (HBIg) dan vaksin hepatitis B pada 12 jam pertama usia bayi. HBIg
diberikan dengan dosis 0,5 mL secara intramuskular (IM) pada paha sisi lain dari pemberian vaksin
hepatitisByangpertama.VaksinhepatitisByangdiberikanmerupakanbagiandari3dosisvaksinyang
harusdiberikanserialusia0,1dan6bulan.
Pada bayi berat lahir < 2000 gram, dari ibu dengan status HbsAg +, HBIg diberikan dalam 12 jam
pertamausiabayi,dengandosis0,5mLsecaraIMpadapahasisilaindaripemberianvaksinHepatitisB.
VaksinhepatitisByangdiberikansegerasetelahlahirmerupakandosistambahan,tidaktermasukdalam3
dosisserialvaksinhepatitisBpadajadwalpemberianvaksinhepatitisByangdiwajibkan.
Setelah bayi menyelesaikan jadwal imunisasi hepatitis B yang diwajibkan, maka dilakukan pemeriksaan
laboratoriumHbsAgdantiterantibodiantiHbsAgpada3bulansetelahjadwalimunisasiselesai.Bilatidak
terbentukantibodi,makaperludilakukanulanganpemberianvaksinhepatitisB(reimunisasi)sebanyak3
dosisdenganinterval2bulan.
Apabila bayi berisiko diberikan imunisasi pasif dan aktif dengan baik sesuai prosedur dan jadwal yang
dianjurkan,makadapatmemberikanperlindunganyangefektifhingga95%dalammencegahinfeksivirus
hepatitis B dari ibu ke bayinya. Namun, bila hanya diberikan vaksin hepatitis B saja, tanpa HBIg, maka
efektivitasperlindungannyasekitar75%.
ASIdanhepatitisB
DidapatkannyavirushepatitisBdalamjumlahkecilpadaASImenimbulkanpertanyaantentangperanASI
tersebutdalampenularanhepatitisB.Untukdiketahuibahwasaatinisegalasesuatukeputusanterutama
dibidangkedokterandidasarkanpadabuktiilmiahyangdidapatdaripenelitianpenelitianyangada,bukan
dari teori saja. Banyak penelitian tentang ASI dihubungkan dengan kejadian hepatitis B telah banyak
dilakukan di dunia dan membuktikan bahwa ASI tidak meningkatkan risiko penularan hepatitis B. Dari
berbagai penelitian yang telah dilakukan di seluruh dunia memberikan hasil bahwa ASI tidak terbukti
meningkatkanrisikopenularanhepatitisB.Haliniterbuktidaritidakadanyaperbedaankejadianhepatitis
BantarabayiyangdiberiASIdanyangtidak.Dengandemikiantidakadaalasanuntuktidakmemberikan
ASI untuk bayinya bagi ibu penderita hepatitis B. Justru ASI memberikan perlindungan alamiah dari
berbagaimacampenyakitkarenaASImengandungzatzatkekebalantubuhyangtidakdimilikiolehsusu
formula.

Dipublikasikandihttp://www.ksh.co.id/index.php?p=news&action=shownews&pid=43

http://www.ksh.co.id/newsprint.php?pid=43

2/2

Anda mungkin juga menyukai