Anda di halaman 1dari 15

Karakteristik Berbagai Macam Media Tanam Hidroponik

Characteristics of Various hydroponic Growing Media


Cut Sharfina Farhah, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor,
Email: cutfarhah@gmail.com
Yopi Reynaldy H, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor,
Email: yopiharahap13@gmail.com
Khansa Maulan F, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor
Email: khansamaulanafadilah94@gmail.com

Pendahuluan

mudah penanganan gulma dan serangan


hama

Latar Belakang
Hidroponik merupakan metode
bercocok tanam tanpa tanah. Bukan
hanya

dengan

air

sebagai

media

pertumbuhannya, seperti makna leksikal


dari kata hidro yang berarti air, tapi juga
dapat menggunakan media-media tanam
selain tanah (Siswadi 2006) seperti
gravel,

pasir,

cocopeat,

vermiculit,

pumice atau sawdust yang diberikan


larutan hara yang mengandung semua
elemen essensial yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan normal
tanaman (Resh 1998). Keuntungan dari
sistem hidroponik adalah kemudahan
sterilisasi

media,

penanganan

tanaman,

menghemat

luasan

nutrisi
lahan,

penyakit,

penyiraman,

kualitas

kemudahan
produk

hal
bagus,

menghemat pupuk, dan panen lebih besar


(Resh 1981).
Salah satu aspek penting yang
pada budidaya hidroponik yaitu media
tanam. Media tanam adalah bahan yang
digunakan sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya tanaman. Fungsi media
tanam meliputi tempat tumbuh dan
berkembangnya akar tanaman, penopang
tanaman dan bonggol agar tumbuh secara
baik, penyedia unsur hara bagi tanaman
dan penyedia air bagi tanaman. Sekarang
ini,

banyak

sekali

media

tanam

hidroponik yang digunakan. Media tanam


yang digunakan perlu disesuaikan dengan
jenis tanaman yang ingin ditanam. Media
1

tanam tersebut memiliki karakteristik

tumbuh akar tanaman yang ditanam dan

yang berbeda sehingga perlu mengetahui

untuk menyerap larutan nutrisi saat

karakteristik dari berbagai macam media

disiram atau diteteskan kemudian larutan

tanam

nutrisi tersebut diserap oleh perakaran.

yang

digunakan

untuk

diaplikasikan ke tanaman.

Syarat yang digunakan untuk media


tanam antara lain steril, porus ringan,

Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini
yaitu untuk mengetahui karakteristik dari
berbagai macam media tanam yang
diaplikasikan ke tanaman.

mudah didapat dan murah. Tanaman


membutuhkan unsur hara yang tepat
untuk mencukupi kebutuhan tanaman.
Selain itu tanaman juga membutuhkan air
dan

sinar

matahari

untuk

dapat

melangsungkan daur hidupnya (Hartus


Pembahasan

2002).
Media tanam yang baik harus

Pengetahuan Tentang Media Tanam


Media tanam dapat didefinisikan
sebagai kumpulan bahan atau substrat
tempat tumbuh benih yang disebarkan
atau ditanam. Media tanam banyak
macam

ragamnya,

dapat

merupakan

campuran dari bermacammacam bahan


atau satu jenis bahan saja asalkan
memenuhi beberapa persyaratan, antara
lain cukup baik dalam memegang air,
cukup porous sehingga air siraman tidak
menggenang, tidak bersifat toksik bagi
tanaman, dan yang paling penting media
tanam

tersebut

cukup

mempunyai sifat fisik yang baik, dan


kelembaban harus tetap dijaga serta
saluran drainasenya juga harus baik.
Keseimbangan

antara

kelembaban

berpengaruh

pertumbuhan tanaman (Widarto 1996).


Media tanam berfungsi sebagai tempat

dengan
penting

terhadap pertumbuhan akar. Kelembaban


udara berpengaruh terhadap absorbsi air
dan unsur hara pada pertumbuhan bibit,
serta suhu yang baik di daerah sekitar
perakaran

akan

membantu

proses

pembelahan sel di daerah perakaran


secara aktif (Mahardika et al 2013).
Media

mengandung

unsurunsur hara yang diperlukan bagi

udara

tanam

merupakan

komponen utama ketika akan bercocok


tanam.

Media

tanam

yang

akan

digunakan harus disesuaikan dengan jenis


2

tanaman yang ingin ditanam. Menentukan

sekam padi merupakan media yang telah

media tanam yang tepat dan standar untuk

melalui proses pembakaran sehingga

jenis tanaman yang berbeda habitat

kadar

asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini

terdekomposisi. Selain itu, arang sekam

disebabkan

memiliki

padi memiliki daya serap tinggi karena

kelembaban dan kecepatan angin yang

memiliki pori yang lebih besar sehingga

berbeda. Secara umum, media tanam

mampu menyerap unsur hara yang ada

harus dapat menjaga kelembaban daerah

disekitarnya untuk disimpan dalam pori

sekitar akar, menyediakan cukup udara,

tersebut.

setiap

daerah

dan dapat menahan ketersediaan unsur

karbon

tinggi

Kusmarwiyah

dan

dan

mudah

Erni

(2011)

hara. Jenis media tanam yang digunakan

menyatakan bahwa media tanah yang

pada setiap daerah tidak selalu sama.

ditambah

Untuk mendapatkan media tanam yang

memperbaiki porositas media sehingga

baik dan sesuai dengan jenis tanaman

baik

yang akan ditanam, maka harus memiliki

mempertahankan

pemahaman mengenai karakteristik media

karena apabila arang sekam ditambahkan

tanam yang mungkin berbeda-beda dari

ke dalam tanah akan dapat mengikat air,

setiap jenisnya (Khaeruddin 1999).

kemudian dilepaskan ke pori mikro untuk

arang

untuk

sekam

respirasi

dapat

akar,

kelembaban

dapat
tanah,

diserap oleh tanaman dan mendorong


Jenis dan Karakteristik Media Tanam

berguna

Arang Sekam
Arang sekam (kuntan) adalah sekam
bakar

yang

berwarna

hitam

yang

dihasilkan dari pembakaran yang tidak


sempurna dan paling banyak digunakan
sabagai media tanam secara komersial
pada sistem hidroponik (Perwitawati dkk
2012).

pertumbuhan

Agustin

mengungkapkan

et
bahwa

al
media

(2014)
arang

mikroorganisme

bagi

tanah

dan

yang
tanaman

Sukaryorini dan Arifin (2007) juga


menyampaikan

bahwa

arang

sekam

mampu memberikan respons yang lebih


baik

terhadap

maupun

berat

berat

basah

kering

tanaman
tanaman.

Karakteristik arang sekam padi adalah


memiliki sifat lebih remah dibanding
media tanam lainnya (Agustin et al 2014).

Arang sekam yang dimaksud dapat dilihat


pada Gambar 1.

Gambar 1 Arang sekam

Gambar 2 Rockwool

Rockwool

Spons (Floral Foam)

Rockwool dibuat dengan melelehkan

Spons atau busa merupakan material

kombinasi batu dan pasir dan kemudian

sintetis berpori yang biasanya digunakan

campuran diputar untuk membuat serat

sebagai lapisan sofa atau jok kendaraan.

yang dibentuk menjadi berbagai bentuk

Spons memiliki kemampuan menyerap

dan ukuran. Proses ini sangat mirip

dan menahan air yang tinggi. Spons

dengan membuat permen kapas. Bentuk

banyak digunakan sebagai media tanam

bervariasi dari 1"x1"x1" dimulai dengan

hidroponik maupun sebagai media semai.

bentuk

Spons sangat ringan sehingga mudah

kubus

lempengan,

hingga

dengan

3"x12"x36"
ukuran

dipindah-pindahkan dan ditempatkan di

lainnya. Rockwool media semai dan

mana saja. Walaupun ringan, media jenis

media tanam yang paling baik dan cocok

ini tidak membutuhkan pemberat karena

untuk

setelah direndam atau disiram air akan

sayuran.

berbagai

Rockwool

dapat

menghindarkan dari kegagalan semai

menjadi berat

akibat bakteri dan cendawan penyebab

Media tanam spons mudah menyerap

layu fusarium (Insulation Manufacturing

air dan unsur hara esensial yang diberikan

2013). Rockwool yang dimaksud dapat

dalam bentuk larutan. Media ini tidak

dilihat pada Gambar 2.

tahan

lama

karena

mudah

hancur.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan


tersebut, spons sering digunakan sebagai
4

media tanam untuk tanaman hias bunga

seharusnya terisi oleh udara ikut terisi

potong (cutting flower). Spons yang

oleh

dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3.

hambatan dalam pernapasan.

air

sehingga

akar

mengalami

Utami et al (2006) juga menyatakan


bahwa

cocopeat

pertumbuhan

dapat

mengganggu

tanaman

dikarenakan

sifatnya yang dapat menjadikan media


lebih

masam.

Dalam

diketahui

penelitiannya

media

campuran

tanah+cocopeat dan kompos+cocopeat


memiliki pH yang relatif lebih rendah,
yaitu antara 5.3-6.8, dibandingkan dengan

Gambar 3 Spons

kelompok

Coconut coir dikenal juga sebagai


coco peat adalah bahan sisa setelah serat
telah dihapus dari kulit terluarnya dari
kelapa. Coconut coir bersimbiosis dengan
Trichoderma,

yang

berfungsi

sebagai melindungi akar dan merangsang


pertumbuhan akar (Grow Organic 2013).
Media cocopeat memiliki pori mikro
yang mampu menghambat gerakan air
lebih

besar

sehingga

campuran

tanah+kompos yaitu 6.3-7. Hal lain yang

Coconut coir atau Cocopeat

jamur

media

menyebabkan

ketersediaan air lebih tinggi (Istomo dan


Valentino 2012). Pada saat tertentu,
kondisi tersebut menyebabkan pertukaran
gas pada media mengalami hambatan
karena media mulai jenuh oleh air. Hal ini
terjadi karena ruang pori makro yang

diduga menjadi penyebab rendahnya


respons yang diberikan oleh penambahan
bahan cocopeat terhadap pertumbuhan
bibit cempaka wasian adalah adanya zat
tanin yang terkandung dalam serbuk sabut
kelapa.

Sukarman

et

al

(2012)

menyatakan bahwa zat tanin merupakan


senyawa

penghalangmekanis

penyerapan

unsur

hara.

dalam
Dalam

penelitiannya, respons yang diberikan


dari

pengaruh

terhadap

penggunaan

pertumbuhan

cocopeat

bibit

sengon

adalah menjadikan ukuran daun lebih


kecil dan berwarna kekuning-kuningan,
akibatnya

bibit

sengon

mengalami

pertambahantinggi dan diameter yang


5

lambat. Cocopeat yang dimaksud dapat

Pecahan bata yang dimaksud dapat dilihat

dilihat pada Gambar 4.

pada Gambar 5.

Gambar 5 Brick shards (pecahan bata)


Gambar 4 Cocopeat
Pasir
Brick Shards (Pecahan Bata)
Pecahan

batu

dapat

mudah diolah, tanah jenis ini memiliki

dijadikan alternatif sebagai media tanam.

aerasi (ketersediaan rongga udara) dan

Ukuran batu-bata yang akan digunakan

drainase yang baik, namun memiliki luas

sebagai media tanam dibuat kecil, seperti

permukaan kumulatif yang relatif kecil,

kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 cm.

sehingga kemampuan menyimpan air

Ukuran yang semakin kecil juga akan

sangat rendah atau tanahnya lebih cepat

membuat sirkulasi udara dan kelembapan

kering. Sifat media pasir yang cepat

di sekitar akar tanaman berlangsung lebih

kering

baik. Media pecahan batu bata tidak

pengangkatan bibit tanaman yang sudah

mudah

digunakan

dianggap cukup umur untuk dipindahkan

sebagai media tanam di dasar pot karena

ke media lain. Bobot pasir yang cukup

memiliki kemampuan drainase dan aerasi

berat

yang baik. Pecahan bata memiliki sifat

batang.

yang mirip dengan kerikil dan memiliki

memadai dan sesuai jika digunakan

kelemahan yaitu mengubah pH dan

sebagai media tanam benih, pertumbuhan

memerlukan pembersihan ekstra sebelum

bibit dan perakaran setek tanaman.

melapuk,

digunakan

kembali

bata

Media tanam bertekstur pasir sangat

cocok

juga

(Roberto

akan

akan

memudahkan

mempermudah

Sejauh

ini,

pasir

proses

tegaknya
dianggap

2003).
6

Pasir mengandung unsur hara phospor


(0,08 g), kalium (2,53 g), kalsium (2,92

sebagai

media

untuk

budidaya

tanaman secara hidroponik.

g), Fe2O3 (5,19 g) dan MgO (1,02 g).

Penggunaan

media

ini

akan

Pasir yang dapat dijadikan media tanam

membantu peredaran larutan unsur hara

yaitu tidak mengandung bahan beracun,

dan udara serta pada prinsipnya tidak

pH-nya 6.0-7.5 dan berukuran 0.05-0.8

menekan pertumbuahan akar. Namun,

mm (Sutopo

memiliki

kerikil memiliki kemampuan mengikat air

kapasitas kelembaban yang sangat rendah

yang relative rendah sehingga mudah

dan kandungan hara rendah (Rubatzky

basah dan cepat kering jika penyiraman

1995). Pasir

tidak

sebagai

media

1993). Pasir

cukup baik
tanam

digunakan

karena

dilakukan

secara

rutin.

Pada

dapat

dasarnya, pemakaiaan kerikil sebagai

menciptakan kondisi porous dan aerasi

media tanam terbukti tidak jauh tak sama

yang baik (Ashari 1995). Pasir yang

dengan

dimaksud dapat dilihat pada Gambar 6.

mempunyai pori-pori makro lebih tak

pasir.

Hanya

saja,

kerikil

sedikit daripada pasir. Kerikil tak jarang


dipakai sebagai media untuk budi daya
tanaman

dengan

cara

hidroponik.

Pemakaian media ini bakal menolong


peredaran larutan unsur hara dan udara
dan
Gambar 6 Pasir
Kerikil
Pada dasarnya, penggunaan kerikil
sebagai media tanam memang tidak jauh
berbeda dengan pasir. Hanya saja, kerikil
memiliki pori-pori makro lebih banyak
daripada pasir. Kerikil sering digunakan

pada

pertumbuhan

prinsipnya

tak

akar.

Tetapi,

menekan
kerikil

mempunyai performa mengikat air yang


relatif rendah jadi mudah basah dan cepat
kering apabila penyiraman tak diperbuat
dengan cara rutin. Seiring kemajuan
teknologi, sekarang tak sedikit dijumpai
kerikil sintesis. Sifat kerikil sintesis
cenderung menyerupai batu apung, yakni
mempunyai rongga-rongga udara jadi
mempunyai bobot yang ringan. Kelebihan
7

kerikil

sintesis

dengan

meningkatkan daya absorpsi air sehingga

kerikil biasa adalah performanya yang

bisa dengan mudah diserap oleh akar

lumayan baik dalam menyerap air. Tidak

tanaman.

hanya itu, sistem drainase yang dihasilkan

anorganik steril yang dihasilkan dari

juga

baik

dibandingkan

jadi

mempertahankan

Vermiculite

adalah

media

masih

bisa

pemanasan kepingan-kepingan mika serta

kelembapan

dan

mengandung

potassium

sirkulasi udara dalam media tanam.

kalsium. Vermiculite

Kerikil yang dimaksud dapat dilihat pada

dapat dilihat pada Gambar 8.

dan

yang

dimaksud

Gambar 7.

Gambar 8 Vermiculite
Gambar 7 Kerikil

Perlite
Perlite merupakan produk mineral

Vermiculite
Vermiculite adalah media anorganik
steril yang dihasilkan dari pemanasan
kepingan-kepingan

mika

serta

mengandung potassium dan kalsium.


Berdasarkan

sifatnya,

vermiculite

merupakan media tanam yang memiliki


kemampuan kepasitas tukar kation yang
tinggi, terutama dalam keadaan padat dan
pada

saat

menurunkan

basah.

Vermiculite

berat

jensi

dapat
dan

berbobot ringan serta memiliki kapasitas


tukar kation dan daya serap air yang
rendah. Sebagai campuran media tanam,
fugsi perlite sama dengan vermiculite,
yakni

menurunkan

meningkatkan
Penggunaan
sebagai

berat

daya
vermiculite

media

tanam

jenis
serap
dan

dan
air.

perlite

sebaiknya

dikombinasikan dengan bahan organik


untuk mengoptimalkan tanaman dalam
menyerap unsur-unsur hara. Kemampuan
8

Perlite yang paling unggul adalah sebagai

yang lain. Pumice merupakan media

penyimpan nutrisi makanan tanaman

untuk

khususnya tanaman hias (apabila ingin

pembudidayaan

menyiram dengan pupuk maka nutrisi

hidroponik. Jenis media tanam yang satu

pupuk tersebut oleh perlite akan diserap

ini berasal dari batuan jenis basalt hasil

untuk kemudian dilepas secara pelan-

letusan gunung berapi. Pumice dapat

pelan), selain itu juga bagus untuk

ditemukan

menyimpan oksigen dan aerasi untuk akar

terkumpul akibat letusan gunung merapi

sangat

beratus

baik untuk

menanam

dan

menopang

di

tahun

tumbuhan

dalam

menggunakan

sistem

pantai-pantai
sebelumnya.

yang
Pumice

perkecambahan biji, umbi dsb. Perlite

mempunyai warna putih pucat seperti

dapat dilihat pada Gambar 9.

kapur. Kemampuan mengikat air pada


pumice hampir sama dengan kerikil. Oleh
karena

itu,

untuk

mendukung

akar

tanaman tumbuh dengan baik, perlu


mengombinasikan media tanam pumice
dengan

arang

vermiculite

sekam

bakar

sehingga

atau

berbentuk

perpaduan yang sesuai. Pumice yang


dimaksud dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 9 Perlite
Pumice
Pumice

terbentuk

akibat

letusan

gunung berapi yang sudah ratusan tahun


dan akhirnya membatu. Pumice ini
biasanya terdapat di daerah sekitar pantai.
Untuk hasil yang lebih baik dapat
dikombinasikan juga dengan media tanam

Gambar 10 Pumice

Serbuk kayu
Serbuk

dahulu. Bahan dasarnya sama dengan


kayu

densitas

serbuk gergaji, bedanya hanya yang

sebesar 0.3 g/cc sampai 0.5 g/cc. Densitas

satu mengalami proses fermentasi dan

serbuk

yang satu lagi tidak. Fermentasi

kayu

memiliki

sangat

cocok

untuk

dilakukan penanaman secara hidroponik.

bertujuan

Adanya kation basa dari abu arang dapat

ketersediaan

mempercepat penurunan kation asam dan

dikandungnya,

meningkatkan kation basa, dan pada

diserap oleh tanaman. Media ini dapat

akhirnya

pH

dibuat sendiri. Serbuk kayu atau

(Indrawati et al 2012). Serbuk kayu atau

serbuk gergaji yang dimaksud dapat

serbuk gergaji memiliki beberapa jenis

dilihat pada Gambar 11.

dapat

meningkatkan

untuk

memperbaiki

unsur

hara

sehingga

yang
mudah

diantaranya yaitu:
a. Serbuk gergaji
Merupakan limbah yang memiliki
kandungan lignin, sehingga serbuk
gergaji memiliki C (carbon) organik
yang tinggi dibandingkan dengan
media

tumbuh

lainnya.

Serbuk

Gergaji merupakan pupuk yang slow

Gambar 11 Serbuk kayu

release yaitu unsur haranya lambat


tersedia/diserap tanaman. Bahan ini
banyak tersedia diberbagai tempat,
terutama pada tempat pengetaman
kayu. Media serbuk gergaji relatif
banyak tersedia di lapangan terutama
di lokasi penghasil pekayuan untuk
bangunan dan bisa dibuat sendiri.
b. Serbuk gergaji fermentasi
Media
tanam
serbuk
gergaji

Hydroton
Hydroton adalah salah satu jenis
media tanam hidroponik berupa bulatanbulatan lempung yang yang berukuran
kecil seperti kelereng. Hydroton sangat
baik sebagai media tanam karena dapat
menyimpan kandungan air dengan baik,
bersih, pH netral dan stabil, serta

fermentasi merupakan serbuk gergaji

memiliki aerasi yang cukup baik. Dengan

yang melalui proses fermentasi lebih

bentuk

yang

bulat,

mudah

untuk
10

diaplikasikan dan tidak merusak struktur

terbawah pelepasan uap air dapat terjadi

akar tanaman. Hydroton dapat digunakan

secara sempurna (Ningsih dan Novita

berulang kali pada sistem hidroponik.

2015). Salah satu karakteristik media

Pembuatan hydroton dimulai dengan

tanam

dibakar pada tanur dengan suhu 550 C

menyimpan air. Berdasarkan hasil sidik

selama 2 jam. Tanah liat yang dibakar

ragam menunjukan bahwa komposisi

pada suhu berkisar antara 500- 800 C

digestate berpengaruh nyata terhadap

akan

daya serap air hidroton, namun tidak ada

menggelas,

selain

itu

dapat

adalah

kemampuan

menghilangkan uap air yang terikat pada

interaksi

molekul tanah liat, serta membakar habis

Penambahan

unsur karbon dan bahan organik. Pada

meningkatkan daya simpan air (water

pembuatan hidroton tanpa penambahan

holding

digestate

(Ningsih dan Novita 2015). Hydroton

menghasilkan

hidroton

berwarna merah bata, sedangkan hidroton

antara

kedua

dalam

digestate

capacity)

media

faktor.
dapat
hidroton

dapat dilihat pada Gambar 12.

dengan digestate menghasilkan warna


yang tidak merata yaitu antara merah bata
dan Hidroton dengan warna kehitaman
dihasilkan pada letak tumpukan paling
bawah

ketika

proses

pembakaran

berlangsung. Hidroton ukuran 4 mm


tanpa menggunakan campuran digestate.
Hidroton

ukuran

menggunakan

mm

campuran

Gambar 12 Hydroton

dengan
digestate

campuran bahan tanah liat dan digestate

Hydrogel

memiliki kemampuan mengikat air yang

Hydrogel produk yang menawan dan

lebih tinggi dibandingkan dengan tanah

ramah lingkungan ini merupakan kristal

liat

Sehingga

polimer yang berfungsi menyerap dan

memerlukan suhu pembakaran yang lebih

menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman

tinggi atau waktu pembakaran yang lebih

dalam jumlah besar. Hydrogel adalah

lama agar hidroton pada tumpukan

Aquasorb yang sudah menyerap/menahan

tanpa

digestate.

11

air.

Hydrogel

pembusukan

dapat
oleh

terurai

mikroba

melalui
sehingga

f. Mengurangi angka mortalitas.


g. Mengurangi pencemaran lingkungan

produk ini aman digunakan. Hydrogel

dari erosi dan pencemaran air tanah.

tidak larut dalam air tetapi dia hanya

Aplikasi Hydrogel ada dua cara yaitu

menyerap dan akan melepaskan air dan

Aplikasi kering dan Aplikasi basah.

nutrisi secara proporsional pada saat

Aplikasi

dibutuhkan

oleh

Hydrogel ditabur merata pada tanah yang

demikian

tanaman

tanaman.

Dengan

akan

selalu

telah

kering

dipersiapkan

(dry
untuk

application),
penanaman

mempunyai persediaan air dan nutrisi

dengan kedalaman 10 - 30 cm. Metoda ini

setiap saat karena hydrogel berfungsi

menjamin keuntungan yang berjangka

menyerap dan melepaskan (absorption -

panjang. Setelah polimer menyerap air,

release

mampu

struktur tanah akan semakin baik dan

menyerap air sebanyak 400 kali berat

kemampuan tanah untuk menampung air

hydrogel

(water retention capacity) akan naik.

cycles).
itu

Hydrogel
sendiri.

Keuntungan

menggunakan hydrogel, yaitu :


a. Memastikan

Aplikasi Basah (pre-hidrated), Hydrogel

keteresediaan

air

sepanjang tahun.

sebanyak 100-200 kali berat polimer

b. Mengurangi ferekuensi penyiraman


(irigasi) hingga 50%.
c. Mengurangi

pertama-tama harus direndam dalam air

hilangnya

tersebut dan dibiarkan selama 1 jam


sampai jenuh dan kemudian ditaburkan ke

air

dan

dalam tanah, kemudian ditutup dengan

nutrient disebabkan oleh leaching dan

tanah agar polimer tidak rusak karena

evaporasi.

kontak langsung dengan sinar ultra violet.

d. Memperbaiki physical properties dari

Dosis yang dianjurkan adalah 5-20 kg/ha.

compact soils dengan membentuk

Hydrogel yang dimaksud dapat dilihat

aerasi udara yang baik.

pada Gambar 13.

e. Meningkatkan pertumbuhan tanaman


karena air dan nutrient selalu tersedia
di

sekitar

mengoptimalkan

tanaman

sehingga

penyerapan

oleh

akar.
12

tanam adalah karena kapas dapat menjaga


kelembapan yang lebih lama dan lebih
baik daripada media tanah, sehingga
kacang hijau yang ditanam di media
kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada
di tanah. Selain itu terkstur kapas yang
lembut sangat cocok untuk akar tanaman
kacang hijau yang masih muda dan lemah
sehingga

akar

muda

tersebut

dapat

berkembang lebih baik untuk jangka


waktu tertentu. Kekurangannya adalah

Gambar 13 Hydrogel

kapas tidak mengandung unsur unsur


hara yang dapat mendukung kehidupan

Kapas
Limbah kapas merupakan limbah

tanaman dalam jangka waktu yang lebih

organik berupa sisa-sisa dari produksi

lama. Kapas yang dimaksud dapat dilihat

kain katun yang tidak dapat diproses.

pada Gambar 14.

Limbah yang dikeluarkan seperti abu,


simpul serat-serat kecil yang kusut (nep),
gumpalan-gumpalan serat yang relatif
besar, yang sebagian besar terdiri dari
serat-serat mentah (nap), dan serat-serat
pendek di dalam serat-serat yang telah
dilepaskan. Limbah kain katun juga
terdapat sisa ranting dan daun dengan
kandungan
(Sukendro

selulosa
et

al

hingga

2001).

Gambar 14 Kapas

73%

Kandungan

Kesimpulan

dominan kapas terdiri atas serat serat


tumbuhan (selulosa). Sedangkan zat zat

Penggunaan

media

tanam

untuk

hara lainnnya sangat sedikit. Alasan

tanaman hidroponik disesuaikan dengan

utama pemakaian kapas sebagai media

jenis tanamannya. Masing-masing media


13

tanam

memiliki

karakteristik

yang

berbeda-beda, dari karakteristik tersebut


maka

dapat

disesuaikan

dengan

kebutuhan tanaman yang akan ditanam

Khaeruddin. 1999. Pembibitan Tanaman


HTI. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kusmarwiyah R, Erni S. 2011. Pengaruh
media tumbuh dan pupuk organik
cair terhadap pertumbuhan dan

Daftar Pustaka

hasil

tanaman

seledri

(Apium

graveolens L.). Crop Agro 4 (2): 7Agustin DA, Riniarti M, Duryat. 2014.
Pemanfaatan limbah serbuk gergaji

12.
Mahardika IKD, I Nyoman R, dan I

dan arang sekam sebagai media

Wayan

sapih

kuning

komposisi campuran bahan media

(Michelia champaca). Jurnal Sylva

tanam dan konsentrasi IBA terhadap

Lestari 2 (3): 49-58.

pertumbuhan bibit wani ngumpen

untuk

cempaka

Ashari S. 1995. Hortikultura. Jakarta:


Universitas Indonesia.
Secara Murah. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Pengaruh

Agroteknologi

Tropika

2(2):132.
Ningsih YA dan Novita DD. 2015.
Digestate The Making Of Hydroton

Indrawati R, et al. 2012. The Influence of


Media

2013.

Bali (Mangifera caesia Jack). EJournal

Hartus T. 2002. Berkebun Hidroponik

W.

Compositions

and

With Different Size As Growth


Media. , 4(4), pp.267274.

Hydroponic Nutrient Concentrations

Perwitawati B, Tripatmasari M dan

on Growth and Yield of Tomato

Wasonowati C. 2012. Pengaruh

( Lycopersicon esculentum. p.11.

Media Tanam dan Nutrisi Terhadap

Istomo, Valentino N. 2012. Pengaruh

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

perlakuan

kombinasi

media

Pakchoi (Brassica juncea L.) dengan

terhadap pertumbuhan anakan tumih

Sistem Hidroponik. Jurnal Agrovigar

(Combretocarpus rotundatus (Miq.)

Vol. 5 No. 1. Madura: Universitas

Danser). Jurnal Silvikultur Tropika 3

Trunojoyo Madura.

(2): 81-84

14

Resh HM. 1981. Hydroponics: Question


and Answer for Succesful Growing.
Santa Barbara : Woodbride Press.

6(I), pp.1922.
Sutopo L. 1993. Teknologi Benih. Jakarta:

Rubatzky VE, Yamaguchi M. 1995.


Sayuran Dunia I. Bandung: Penerbit
ITB.

CV Rajawali.
Tanam PM. Media Tanam Alternatif
Raphis excelsa. , (761).

Siswadi. 2006. Tanaman Hidroponik.


Yogyakarta: PT Citra Aji Parama.
Sukarman,

terhadap Produksi Jamur Merang.

Kainde

R,

Rombang

Utami NW, Witjaksono, Hoesen DSH.


2006.

J,

Perkecambahan

pertumbuhan

biji

semai

dan
ramin

Thomas A. 2012. Pertumbuhan bibit

(Gonystylus bancanus Miq) pada

sengon

berbagai media tumbuh. J Biol Div 7

pada

(Paraserianthes
berbagai

media

falcataria)
tumbuh.

Eugenia 18 (3): 215-221.

Widarto L. 1996. Perbanyakan Tanaman

Sukaryorini P, Arifin. 2007. Kajian


pembentukan

caudex

(3): 264-268.

Adenium

obesum pada diversifikasi media

dengan

Biji,

Sambung,

Stek,

Okulasi

Cangkok,

dan

Kultur

Jaringan. Yogyakarta: Kanisius.

tanam. Jurnal Pertanian Mapeta 10


(1): 31-41.

Widyastuti N. 2008. Limbah Gergaji

Sukendro L, Gunawan AW, Dharmaputra


OS.

2001.

Pengomposan

Kayu

Sebagai

Bahan

Formula

Pengaruh

Waktu

Media Jamur Shiitake ( Lentinula

Limbah

Kapas

edodes ). 9(2), pp.149155.

15

Anda mungkin juga menyukai