Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
proses
demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organis
yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi merupakan penyakit
yang paling banyak dijumpai di rongga mulut bersama-sama dengan penyakit
periodontal, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut.7
Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan
gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu
tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis
(5,5).Hal ini menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi.8
Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan
demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari
permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa.9
melarutkan gula serta mengurangi potensi kelengketan makanan. Dengan kata lain,
sebagai pelarut dan pelumas.10
2.2.3 Mikroorganisme
Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies.
Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Komposisi mikroorganisme dalam plak
berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, bakteri yang paling banyak dijumpai
adalah Streptokokus mutans, Streptokokus sanguis, Streptokokus mitis dan
Stretokokus salivarius serta beberapa strain lainnya. Selain itu, dijumpai juga
2.2.4 Waktu
Waktu adalah kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat
menempel di permukaan gigi. Secara umum, lamanya waktu yang dibutuhkan karies
untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.12
2.3.2 Usia
Penelitian epidemiologis menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi karies
sejalan dengan bertambahnya umur. Gigi yang paling akhir erupsi lebih rentan
terhadap karies. Kerentanan ini meningkat karena sulitnya membersihkan gigi yang
sedang erupsi sampai gigi tersebut mencapai dataran oklusal dan beroklusi dengan
gigi antagonisnya. Anak mempunyai resiko karies yang paling tinggi ketika gigi
mereka baru erupsi.12
rendah mengalami jumlah karies gigi yang lebih banyak dan kecenderungan untuk
tidak mendapatkan perawatan gigi lebih tinggi dibanding dengan anak dengan
tingkat sosial ekonomi tinggi. Kemiskinan pada golongan minoritas juga
meningkatkan risiko kesehatan mulut yang buruk.11
c.
d. Buah-buahan segar
Berdasarkan potensi menyebabkan karies, makanan dapat dibedakan atas,
makanan berpotensi tinggi, sedang, rendah, tidak berpotensi menyebabkan karies dan
makanan yang mampu menghambat karies (Tabel 1).19
Tabel 1. Jenis makanan berdasarkan potensi menyebabkan karies19
Potensi
Tinggi
Sedang
Rendah
Tidak berpotensi
Mampu menghambat karies
Jenis makanan
Buah kering, permen, coklat, kek, kue, biskut (crackers)
dan kerupuk (chips)
Jus buah, sirup buah, manisan, buah kalengan, minuman
ringan dan roti
Sayur, buah dan susu
Daging, ikan, lemak dan minyak
Keju, xylitol dan kacang
Jajanan bagi anak sekolah dapat berfungsi sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan energi karena aktivitas fisik di sekolah yang tinggi. Pengenalan berbagai
jenis makanan jajanan akan menumbuhkan penganekaragaman pangan sejak kecil. 18
Makanan jajanan yang dikonsumsi diantara makan pagi, siang, dan malam
bersifat kondusif terhadap terjadinya karies gigi. Hal itu disebabkan karena
kandungan karbohidratnya, khususnya sukrosa yang terkandung dalam jenis
makanan.20 Hasil penelitian Burt dan Ismail (1986) menyatakan adanya hubungan
antara masukan karbohidrat dengan karies dimana konsumsi karbohidrat yang sering
akan menyebabkan produksi asam oleh bakteri menjadi lebih sering sehingga
keasaman rongga mulut bertambah dan semakin banyak email yang terlarut.21
Pada anak, frekuensi makan, waktu makan dan jenis makanan berbeda dengan
orang dewasa. Frekuensi makan pada anak sangat bervariasi dan mereka sangat suka
makan makanan ringan diantara waktu makan, hal inilah yang menyebabkan
penumpukan plak yang banyak karena proses demineralisasi terus terjadi sebelum
tubuh sempat melakukan proses remineralisasi. Waktu makan pada anak juga sangat
berpengaruh karena mereka suka mengkonsumsi glukosa seperti permen, karamel,
coklat dan lain-lain di sela-sela waktu makan, akibatnya sukrosa yang dikonsumsi
akan bertumpuk dan bakteri akan menfermentasi karbohidrat kemudian melekat pada
gigi dan mendukung pembentukan plak. Makanan yang memiliki sifat fisik keras
akan menjadi lengket bila bercampur dengan saliva. Makanan yang baik dikonsumsi
bagi kesehatan jaringan periodonsium adalah makanan yang berserat karena memicu
aliran saliva.22
Pada umumnya para ahli setuju bahwa karbohidrat yang berhubungan dengan
proses karies adalah polisakarida, disakarida, monosakarida dan sukrosa terutama
karena kemampuannya yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme
asidogenik dibanding karbohidrat lain. Sukrosa dimetabolisme dengan cepat untuk
menghasilkan zat asam. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa prevalensi karies
lebih tinggi pada anak yang terbiasa mengkonsumsi banyak gula dan frekuensi
asupan gula yang lebih sering terbukti menimbulkan karies lebih cepat dibandingkan
dengan asupan gula yang lebih banyak tetapi jarang karena dengan semakin seringnya
asupan gula akan menyebabkan semakin sering terjadinya kondisi pH yang asam.23
Hasil beberapa penelitian lain ditemukan hal-hal sebagai berikut:24,25
a. Komposisi gula yang meningkat akan meningkatkan aktivitas karies.
Jenis jajanan
Frekuensi jajan
-
Host
Substrat
Mikroorganisme
Waktu
Jenis kelamin
Usia
Kebiasaan makan
Tingkat sosial ekonomi
Status Karies
Klein
def-t