Kimia Dasar
Kimia Dasar
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pada umumnya unsur-unsur di jumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada
suhu tinggi), melainkan sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut sebagai
molekul. Selain gas mulia di alam unsur-unsur tidak selalu berada sebagai unsur bebas
(sebagai atom tunggal), tetapi kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain. Tahun
1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan
konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia
mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom-atom unsur
cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan.
Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom disebut mengikuti aturan
oktet. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai
elektron valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil unsur
supaya dapat mengikuti gas mulia, yaitu:
1. melepas atau menerima elektron;
2. pemakaian bersama pasangan elektron.
Gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap
senyawa disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1916
oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan Albrecht Kossel(1853-1927)
dari Jerman.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Ikatan Kimia ?
2. Macam-macam Ikatan Kimia ?
3. Bagaimana cara kerja Ikatan Kimia ?
1.3.
TUJUAN
1. Menjelaskan Ikatan Kimia
2. Menjelaskan macam-macam Ikatan Kimia
3. Menjelaskan cara kerja Ikatan Kimia
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi
gaya
tarik
menarik
antara
menyebabkan
suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik
menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam
praktiknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan
kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan
ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer
elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekulmolekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga
menentukan struktur suatu zat.
Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan
kovalen dan ikatan
ion dianggap
sebagai
ikatan
"kuat",
sedangkan ikatan
hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih kuat daripada
ikatan "kuat" yang paling lemah.
Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar molekul dengan
cara :
Atom yang satu melepaskan elektron, sedangakan atom yang lain menerima elektron
(serah terima elektron)
Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang
berikatan.
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur. Kestabilan unsur terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet
adalah kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnnya sama
seperti gas mulia. Unsur gas mulia (Gol VIIIA) mempunyai elektron valensi sebanyak 8
(oktet) atau 2 (duplet, hanya unsur Helium).
Sebelum mengetahui jenis-jenis ikatan kimia, kita harus mengetahui apa itu
konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah
unsur. Susunan elektron berbentuk sub kulit-sub kulit, yang masing-masing sub kulit
terdiri dari elektron yang berbeda. Kulit K : 2, L : 8, M : 8, N : 8. Dengan adanya
konfigurasi elektron, kita dapat mengetahui letak unsur disistem periodik (periode dan
golongan).
Jadi, senyawa HNO3 memiliki satu ikatan kovalen koordinasi dan dua ikatan
kovalen. Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi Lainnya :
NH4+
NH3 + H+ NH4+
2. Ikatan Logam
Lebih dari delapan puluh unsur yang ada di sistem periodik unsur adalah logam.
Logam bersifat padat pada temperatur dan tekanan standar, dengan pengecualian
unsur merkuri dan galium yang keduanya berupa cairan. Sebagai pengingat, sifat-sifat
logam adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam
dan
muatan
negatif
dari
electron
yang
bergerak
bebas.
Sifat-sifat logam tidak dapat dimasukkan dalam kriteria ikatan seperti ikatan
kovalen maupun ikatan ion. Senyawa ionik tidak dapat mengantarkan listrik pada fase
padatan, dan senyawa ionik bersifat rapuh (berlawanan dengan sifat logam). Atom
dari senyawa logam hanya mengandung satu sampai tiga elektron valensi. Dengan
demikian atom tersebut tidak mampu membentuk ikatan kovalen. Senyawa kovalen
merupakan penghantar listrik yang buruk dan umumnya berupa cairan (dengan sifat
berkebalikan dengan pembentukan logam). Dengan demikian, logam membentuk
model ikatan yang berbeda.
A. Model Lautan Elektron
Untuk menjelaskan ikatan pada logam, Lorentz mengusulkan sebuah model
yang dikenal dengan model gas elektron atau model lautan elektron. Model ini
didasarkan pada sifat logam berikut:
-
Contoh ikatan unsur yang mempunyai ikatan logam adalah sebagian besar
logam seperti Cu, Al, Au, Ag, dsb. Logam transisi seperti Fe, Ni, dsb
membentuk ikatan campuran yang terdiri dari ikatan kovalen (pada elektron
3d) dan ikatan logam.
-
sangat jauh lebih tinggi dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada
tabel periodik.
Natrium memiliki struktur elektronik 1s2 2s2 2p6 3s1. Tiap atom Natrium
tersentuh oleh delapan atom natrium yang lainnya dan terjadi pembagian
(sharing) antara atom tengah dan orbital 3s di semua delapan atom yang lain.
Dan tiap atom yang delapan ini disentuh oleh delapan atom natrium lainya
secara terus menerus hingga diperoleh seluruh atom dalam bongkahan
natrium. Semua orbital 3s dalam semua atom saling tumpang tindih untuk
memberikan orbital molekul dalam jumlah yang sangat banyak yang
memeperluas keseluruhan tiap bagian logam. Terdapat jumlah orbital molekul
yang sangat banyak, tentunya, karena tiap orbital hanya dapat menarik dua
elektron.
Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul
tersebut, dan karena itu tiap elektron menjadi terlepas dari atom induknya.
Elektron tersebut disebut terdelokalisasi. Logam terikat bersamaan melalui
kekuatan daya tarik yang kuat antara inti positif dengan elektron yang
terdelokalisasi.
b. Ikatan Logam Magnesium
Ikatan logam magnesium lebih kuat dan titik leleh juga lebih tinggi.
Magnesium memiliki struktur elektronik terluar 3s2. Diantara elektroelektronnya terjadi delokalisasi, karena itu lautan yang ada memiliki
kerapatan dua kali lipat daripada yang terdapat pada natrium. Sisa ion juga
memiliki muatan dua kali lipat dan tentunya akan terjadi dayatarik yang lebih
banyak antara ion dan lautan. Atom-atom magnesium memiliki jari-jari
yang sedikit lebih kecil dibandingkan atom-atom natrium dan karena itu
elektron yang terdelokalisasi lebih dekat ke inti. Tiap atom magnesium juga
memiliki 12 atom terdekat dibandingkan delapan yang dimiliki natrium.
Faktor-faktor inilah yang meningkatkan kekuatan ikatan secara lebih lanjut.
Ikatan logam yang kuat dan struktur logam yang rapat menyebabkan logam
bersifat kuat, keras, dan rapat. Akan tetapi. Adanya elektron-elektron bebas
menyebabkan logam bersifat lentur/tidak mudah patah. Hal ini dikarenakan
sewaktu logam dikenakan gaya luar, maka elektron-elektron bebas akan
berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser. Kemudian, berikatan lagi
dengan atom yang berada di sampingnya. Oleh karena itu, logam dapat
ditempa, dibengkokkan, atau dibentuk sesuai keinginan.
Hal ini dikarenakan atom-atom logam terikat oleh ikatan logam yang kuat.
Untuk mengatasi ikatan tersebut, diperlukan energi dalam jumlah yang besar.
cukup
untuk
dapat
bergerak/bervibrasi
dengan
cepat.
Dalam
pergerakannya, elektron-elektron tersebut akan bertumbukkan dengan elektronelektron lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian
bersuhu tingi ke bagian bersuhu rendah.
Apabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari
luar, maka elektron tersebut dapat lepas dari logam. Elektron tersebut dapat
ditarik keluar oleh suatu beda potensial positif. Jika energi yang diperoleh
elektron bebas berasal dari berkas cahaya, maka fenomena pelepasan elektron
dari logam disebut efek fotolistrik. Sedangkan jika energi tersebut berasal dari
pemanasan, maka disebut efek termionik.Contoh gambar ikatan logam.
Non Logam
1.
3.
paduan)
4.
2. Tidak mengkilap
4.
7. titik didih dan titik leleh yang 7. memiliki titik didih dan titik
tinggi
1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah
yang sama. Hal ini disebabkan mobilitas lautan elektron di antara ion-ion positif
meru-pakan penyangga.
Keadaan yang demikian ini berbeda dengan kristal ionik. Dalam kristal ionik,
misalnya NaCl, gaya pengikatnya adalah gaya tarik menarik antar ion-ion yang
muatannya berlawanan dengan elektron valensi yang menempati kedudukan
tertentu di sekitar inti atom. Bila kristal ionik ini ditekan, maka akan terjadi
keretakan atau pecah. Hal ini disebabkan adanya pergeseran ion positif dan negatif
sedemikian rupa sehingga ion positif berdekatan dengan ion positif dan ion negatif
dengan ion negatif, keadaan yang demikian ini mengakibatkan terjadi tolakmenolak sehingga kristal ionik. menjadi retak
F. Pengaruh Ikatan Logam Terhadap Sifat Logam
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga
memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. Secara ratarata logam meleleh pada suhu yang sangat jauh lebih tinggi dibanding
unsur yang mendahuluinya pada tabel periodik. Ikatan logam tidak sepenuhnya
putus sampai logam mendidih. Hal ini berarti bahwa titik didih merupakan
penunjuk kekuatan ikatan logam dibandingkan dengan titik leleh. Pada saat
meleleh, ikatan menjadi longgar tetapi tidak putus.
G. Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Ikatan Logam
Titik leleh dan titik didih
Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu
dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi
pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.
Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium memiliki titik leleh dan
titik didih yang relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu
elektron untuk dikontribusikan pada ikatan tetapi ada hal lain yang
menyababkan hal ini terjadi:
Unsur-unsur golongan 1 juga tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8),
karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak seperti kebanyakan logam.
sebagai
akibat
dari
penambahan
energi
kinetik
(hal
ini
Jika tekanan yang lebih besar dikenakan pada logam, atom-atom akan
menggelimpang satu sama lain sampai pada posisi yang baru, dan logam
berubah secara permanen.
Kekerasan logam
Penggelimpangan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi
oleh batas butiran karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya.
Hal ini mengakibatkan semakin banyak batas butiran (butiran-butiran kristal
lebih kecil), menyebabkan logam lebih keras.
Untuk mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah
dimana atom-atom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam
cenderung retak pada batas butiran. Kenaikan jumlah batas butiran tidak hanya
membuat logam menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam menjadi
rapuh.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi
gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomikatau poliatomik menjadi stabil.
Ikatan kimia terbagi menjadi empat macam, yaitu ikatan ion,ikatan kovelen, ikatan
hidrogren,ikatan kovalen koordinasi,ikatan logam, dan ikatan molekul.
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan
elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron
bebas. Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah HNO3, NH4Cl,
SO3, dan H2SO4.
Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan
muatan negatif dari electron yang bergerak bebas.
3.2 SARAN
Kita harus lebih dalam mempelajari tentang ikatan kimia dan bukan hanya ikatan
kimia saja tetapi juga materi yang lain yang bersangkutan dengan materi mata kuliah
kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Andela.2014. http://andellaforester.blogspot.co.id/2014/04/makalah-ikatan-kimia.html
proses-pembentukan-pengertian-soal-jawaban-senyawa-unsur-kimia.html
(diakses pada tanggal 12 November 2016)
Reza.2003. http://referensionlineku.blogspot.co.id/2016/09/macam-ikatan-kimia-beserta-
contoh.html
(diakses pada tanggal 12 November 2016)