Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada klien dengan diagnosa trauma capitis,
data di peroleh penulis dengan melakukan wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisik secara langsung kepada klien.
Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan tetapi disesuaikan dengan
kondisi klien saat dikaji. Saat pengkajian klien dan keluarga cukup terbuka dan
sudah terjalin hubungan saling percaya antara klien dan perawat yang dibuktikan
dengan klien dan keluarga mau menjawab pertanyaan perawat. Data yang
diperoleh saat pengkajian pada trauma capitis yakni mengeluh nyeri pada dahi,
hipertermia dan mual.
Dari hasil pengkajian tersebut menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang ada
pada klien tidak jauh berbeda dengan konsep teori yang ada dan didukung oleh
hasil pemeriksaan yang ada.

B. Diagnosa Keperawatan
Hipertermia berhubungan dengan penyakit/trauma
merupakan keadaan peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal sebagai akibat
adanya trauma dahi. Hipertamia menjadi prioritas utama dalam diagnosa
keperawatan karena hipertemia dapat menyebabkan shock pada anak jika tidak
segera diatasi.
Mual berhubungan dengan stimulus
Merupakan suatu sensasi yang berhubungan dengan suatu sensasi seperti
gelombang yang tidak menyenagkan pada belakang tenggorok, epigastrium, atau
melalui apdomen yang dapat atau tidak menimbulkan muntah.
Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik
Merupakan pengalaman sensori serta empsi yang tidak menyenangkan dan
meningkat karena adanya lebab. Nyeri menjadi periotas ketiga karena
membutuhkan waktu dalam proses penyembuhan.

C. Intervensi keperawatan

Perencanaan dalam proses keperawatan di mulai setelah data terkumpul,


dikelompokkan, dianalisa dan ditetapkan masalah keperawatan . Perancanaan
disusun berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan denghan kondisi klien.
Setelah masalah ditentukan berdasarkan prioritas, tujuan pelayanan keperawatan
yang ditetapkan . Tujuan bisa ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka
pendek, harus jelas, dapat diukur dan realistis. Di tegaskan dalam bentuk
perubahan, kriteria hasil sebagai alat ukur. Pada penyusunan kriteria hasil penulis
menyusuaikan dengan waktu pemberian perawatan yang dilakukan oleh penulis
yaitu selama tiga hari.

D. Implementasi
Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimiliki klien
berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan dan limu-ilmu lainnya yang terkait. Seluruh
perencanaan tindakan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik. Hambatanhambatan tersubut antara lain, keterbatasan sumber referensi buku sebagai acuan
penulis dan juga alat yang tersedia.

E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap evaluasi dalam
proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif
yang akan menunjukkan apakah tujuan asuhan keperawatan sudah tercapai
sebelumnya atau tujuan belum tercapai. Serta menentukan masalah apa yang perlu
dikaji, direncanakan, dilaksanakan dan dinilai kembali.
Pada tahap evaluasi yang penulis lakukan pada An.K adalah melihat apakah
tujuan sudah tercapai atau tujuan belum tercapai sesuai dengan kriteria waktu
yang telah ditetapkan dari tiga diagnosa .

Anda mungkin juga menyukai