2626 PDF
2626 PDF
1)
1. Pendahuluan
2.Tinjauan Pustaka
ABSTRACT
Wind energy conversion system (WECS) is very
significant in transforming wind kinetic energy into
mechanical energy which turns a generator to produce
electricity as a source to light the bridge lamp. The using
of alternator for producing electrical energy in smallscale wind energy power plant is less effective. This is due
to the meticulous alternator construction. Moreover, it
needs to strengthen or excitation on alternator rotor
winding to produce a flux. The design of axial flux
permanent magnet generator prototype as a replacement
for alternator on wind power plant is a suitable
alternative, due to the construction of axial flux permanent
magnet generator is not complicated and the production of
flux does not use any DC voltage gain. This is because
part of the rotor is a permanent magnet. The design uses
wind turbines with savonius type as the mover with turbine
rotor diameter of 1 meter and height angle of 1.5 meter
thus capable of rotating axial flux permanent magnet
generator with the rotor size of outer diameter generator
160.22 mm, inner diameter hole 110, 22 mm and shaft
hole 12 mm so that the output of the generator is able to
charge the accumulator.
Key words
1.1
Latar Belakang
Penerangan lampu jembatan saat ini masih di
hubungkan pada jala-jala listrik PLN yang menggunakan
energi fosil untuk membangkitkan energi listrik. Dimana
cadangan energi fosil Indonesia jumlahnya tidak tak
terbatas, yang akan habis pada suatu saat nanti.[4]
Oleh karena itu untuk menghidari pemanasan
global, Sistem konfersi energi angin (SKEA) ini sangat
berperan dalam mengubah energi kinetik angin menjadi
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi dari suatu benda
yang dimiliki karena pengaruh gerakannya.
(2.1)
2.2.1
Dimensi Turbin
untuk menentukan jenis turbin yang digunakan
dihitung berdasarkan kecepatan angin pada kondisi sekitar
2.2.1.1 Menentukan Dimensi Turbin Angin
Dimensi dari turbin angin dapat dicari dengan
mengasumsikan daya yang dihasilkan dengan kecepatan
angin yang terjadi disekitar kita. Dengan rumus daya (P)
pada turbin angin sebagai berikut:
P =Cpr Av3
Dimana:
m
:
massa udara yang bergerak (kg)
v
:
kecepatan angin (m/s)
E
:
energi kinetik yang terkandung
dalam angin.
Dengan menganggap suatu penampang melintang
A, dimana udara dengan kecepatan v mengalami
pemindahan volume untuk setiap satuan waktu, yang
disebut dengan aliran volume V sebagai persamaan
V = vA
(2.2)
Dimana:
V
:
laju volume (m3/s)
v
:
kecepatan angin (m/s)
A
:
luas area sapuan rotor (m2 )
Sedangkan aliran massa dengan kecepatan udara p sebagai:
m = Av
(2.3)
Persamaan-persamaan diatas menunjukkan energi
kinetik dan aliran massa yang melewati suatu penampang
melintang A sebagai energi P yang ditunjukkan dengan
mensubstitusi persamaan (2.3) ke persamaan 2.1) menjadi:
(2.4)
Dimana:
P
:
v
:
(2.5)
:
D
:
N
:
V
:
(2.6)
2.3
2.4.1.
Stator
2.6
DIODA PENYEARAH
Dioda hanya dapat dialiri arus listrik secara satu
arah saja. Prinsip inilah yang digunakan untuk merubah
arus AC yang dibangkitkan di kumparan stator menjadi
arus DC. Gambar 2.5 Merupakan dioda penyearah
Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, rotor
merupakan tempat meletakkan magnet permanen, dimana
pada inti rotor tersebut telah dibentuk ruang untuk
meletakkan magnet permanen. Rotor dari sebuah
permanent magnet generator seperti pada gambar 2.8.
berikut.
Voltage Regulator
Voltage Regulator merupakan suatu komponen
yang berfungsi mengatur tegangan, pada aplikasinya
Voltage Regulator ini mengatur nilai tegangan pada saat
pengisian . Gambar 2.6 Merupakan voltage regulator.[7]
Baterai
beterai adalah alat listrik kimia yang menyimpan
energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai
terdiri dari tiga komponen, yaitu:
Batang karbon sebagai anoda
Seng (Zn) sebagai katoda
Pasta sebagai elektrolit atau penghantar
2.5
2.10
2.4.5
2.9
Tegangan Induksi
Prinsip kerja generator dalam mengkonversi
energi mekanik menjadi energi listrik adalah berdasarkan
hokum Faraday. Tegangan induksi yang dihasilkan oleh
generator ini dapat dihitung dengan persamaan [4]:
(2.8)
Erms
N
F
(2.7)
Dy : diameter penampang (yoke) rotor
Dout : diameter luar magnet permanen pada rotor
Din : diameter dalam magnet permanen pada roto
ry
: jari-jari yoke
rm : jari-jari magnet
2p
: jumlah kutub magnet
P
:` jumlah pasangan kutub magnet
X
: jarak antar kutub magnet permanen(Xmp).
Ns
Nph
:
:
:
:
:
:
Dimana:
ea magnet
(2.10)
Dimana:
..(2.11)
Dimana ;
2.11
3.Metodelogi Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara bertahap, berikut
tahapan yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah :
Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian.
3.4
Pembuatan
Luasan Dimensi
Sudu Turbin
torsi Q =
Luas sapuan rotor turbin (A)
A=
Gambar3.5 Penggabungan Turbin Angin dan
Permanen Magnet Generator
3.5
Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Diawali dengan pembuatan rotor turbin dengan
menggunakan kanopi yang dibentuk setengah lingkaran,
dan proses pembuatan sistem transmisi dengan
menggunakan gear box, kemudian pembuatan generator
aksial yang diawali dengan membuat diameter rotor serta
menentukan jumlah lilitan dan kumparan pada stator
aksial, kita dapat menentukan besarnya diameter kawat
tembaga yang akan dililitkan untuk mendapatkan nilai
tegangan output sesuai dengan yang diinginkan. dari hasil
lilitan tersebut dapat dioperasikan dengan putaran yang
lebih rendah namun menghasilkan tegangan output yang
lebih besar dibesar. Kemudian listrik yang dihasilkan dari
pembangkit untuk pengisian baterai membutuhkan arus
searah, oleh karena itu diperlukan dioda yang berfungsi
untuk merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah
(DC). Tegangan yang dihasilkan generator aksial
bervariasi bergantung dari kecepatan putaran dan
banyaknya beban. Untuk itulah digunakan regulator yang
Menetukan cqr =
=
= 1,25
Menentukan cpr = x cqr
= 0,65 x 1,25
= 0,81
Luas turbin
= 2 x 3,14 x r x ( r + t)
= 2 x 3,14 x 0,5 x ( 0,5 + 1,5)
= 6,28
Dengan didapatkannya luas penampang 6 buah
sudu (A) sebesar 6,28 m2, maka dengan menggunakan 6
buah sudu diperoleh dimensi sudu sebagai berikut:
Diketahui
Tinggi (l)
= 1,5 meter
Jumlah sudu
= 6 sudu
Luas 1 sudu
=
meter
A
d
d
=
6 x 0,5 x 3,14 x d xL
=
2 x 6,28 / 6 x 3,14 x 2
=
0,45 meter
Jadi dimensi jenis turbin yang digunakan adalah
jenis turbin angin tipe savonius dengan dimensi D x L
yaitu 0, 45 meter x 1,5meter, pada gambar 3.2sudu turbin
savonius
4.3
Dimensi Stator
stator merupakan bagian yang diam pada
generator aksial yang terdiri dari 9 kumparan
Dout
Din
0,22 mm
= 160,22 mm
=160,22 4 x ( 12,5) = 110,22 mm
keterangan
mm
z
r
y
x
p
Diemeter luar
Lubang poros
Jari jari luar
Jari jari dalam
Diameter magnet
permanent
Jarak antar magnet
160,22
12
80,11
55,11
25
Panjang (cm)
3
5
0,5
1,5
0,5
50
3705
0,45
Dy = (
Tbl
Keterangan
Jari jari stator bagian
dalam
Jari jari stator bagian luar
Lebar lubang stator bagian
luar
Lebar lubang stator bagian
dalam
Tebal kumparan stator
Banyak lilitan
Panjang lilitan
Diameter kawat
19,7 x
= 34,1 Vdc
4.5 Hasil Percobaan.
Tabel.3 tabel hasil
menggunakan flowatchmeter
4.6
Pembahasan
5. kesimpulan.
1. Semakin cepat putaran penggerak maka semakin
2.
3.
4.
5.2 saran
Penelitian
tentang
perancangan
prototipe
generator magnet permanent fluks aksial pada pembangkit
listrik tenaga angin untuk penerangan lampu jaan dapat
dikembangtkan lebih lanjut dengan memvariasikan lilitan
serta kerapatan magnet
REFERENSI
[1] Purwanto adtyo dkk, 2011, Rancang Bangun Turbin
Angin Vertikal Untuk Penerangan Rumah Tangga,
Laporan Tugas Akhir. fakultas teknik program studi
diploma iii teknik mesin semarang
[2] Pane Ennopati.2009, Studi Sistem Eksitasi Dengan
Menggunakan Permanent Magnet Generator (aplikasi
pada generator sinkron di pltd pt. manunggal
wiratama) ,departemen teknik elektro fakultas teknik
universitas sumatera utara medan
[3] Dimas waluyo jati, Perancangan Generator Fluks
Aksial Putaran Rendah Magnet Permanen Jenis
Neodymium (Ndfeb) Dengan Variasi Celah Udara,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro
[4] 4Chatra Hagusta Prisandi, 2011Studi Desain
Kumparan Stator Pada Generator Sinkron Magnet
Permanen Fluks Aksial Tanpa Inti Stator Universitas
Indonesia.
[5] Edo Adhi Fitradhana, 2012 Studi Desain Rotor
Generator Sinkron magnet Permanen Fluks Aksial
Jenis Cakram Universitas Indonesia.
[6] M Kahlil Firdausi, 2010Simulasi Pengaruh Disain
Magnet Permanen Pada Generator Sinkron Fluks
Aksial Rotor Cakram Ganda Stator Tanpa Inti
Universitas Indonesia.
[7] Sukma Harry, 2012 Rancang Bangun Pembangkit
Listrik Tenaga Pikohidro Sistem Terapung Jurusan
Teknik Elektrofakultas Teknik Universitas Syiah
Kuala Darussalam-Banda Aceh