Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, Indonesia merupakan Negara berpenduduk
terbanyak keempat di dunia dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa setelah Cina, India,
dan Amerika Serikat. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu yang semakin tahun semakin
bertambah maka masalah kesehatan menjadi sangat penting.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap kegiatan dalam
upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilaksanakan
berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa bagi pembangunan nasional. Terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat
Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara. Karena setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat berarti investasi bagi pembangunan negara maka
upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan
nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat. Itu artinya, negara harus bertanggung
jawab kepada seluruh rakyat dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan.
Pada tanggal 1 Januari 2014 telah dilaksanakan Program Jaminan Kesehatan oleh BPJS
Kesehatan. Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah
dan Peraturan Presiden, antara lain : Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2012 tentang
Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 mengenai Jaminan
Kesehatan; dan Peta Jalan JKN (Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional).

Dalam penatalaksanaan BPJS Kesehatan, masih ditemukan masalah-masalah yang


menyebabkan timbulnya berbagai keluhan dari masyarakat, diantaranya proses registrasi
yang rumit, pelayanan yang kurang memuaskan, ruang perawatan bagi pasien rawat jalan
yang tak sesuai dengan jenis iuran BPJS Kesehatan, dan sebagainya. Tidak hanya itu, banyak
dari masyarakat yang belum mengetahui prosedur registrasi dan cara kerja BPJS Kesehatan.
Melihat banyaknya masalah dalam penyelenggaraan BPJS Kesehatan yang belum
diketahui penyebabnya, penulis tertarik untuk membahas pengenalan terhadap BPJS
Kesehatan, bagaimana prosedur BPJS Kesehatan, dan bagaimana persepsi masyarakat
terhadap program BPJS Kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit untuk
pengguna BPJS sudah memuaskan?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS Kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan petugas
kesehatan
b. Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan petugas
pendaftaran
c. Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan petugas
keuangan

d. Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap fasilitas kesehatan yang tersedia


di Puskesmas Kec. Duren Sawit
e. Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pengobatan menggunakan BPJS
Kesehatan di Puskesmas Kec. Duren Sawit

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan
kualitas mutu pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat menambah wawasan
pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian,
khususnya penelitian mengenai kepuasan pasien pengguna BPJS Kesehatan
terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Duren Sawit.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapan hasil penelitin ini dapat memberikan manfaat sebagai wacana ilmiah
dan acuan untuk melaksanakan penelitian-penelitian yang menyangkut tentang
kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai