Oleh :
Drs. Tudenwan
Editor
Drs. Fauzen
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
KATA PENGANTAR
Pembuatan modul/bahan ajar ini merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kwalitas
proses pembelajaran bagi lingkup kejuruan kelompok teknologi. Usaha tersebut adalah
sebagai tindak lanjut dari reformasi Sistem Pendidikan Kejuruan yang berfokus kepada
penyiapan tamatan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Modul / bahan ajar ini disusun dengan merujuk kepada Standar Kompetensi Guru, dimana
isi maupun teknik pengajarannya akan diupayakan implementasi prinsip pelatihan berbasis
kompetensi.
Mengingat berbagai keterbatasan yang ada maka slstem penulisan dan isi yang
terkandung dalam modul / bahan ajar ini masih perlu pengembangan, untuk itu kepada
sesama tim pelatih maupun peserta diklat diharapkan dapat melengkapi, memperkaya dan
memperdalam pemahaman serta penguasaan materi untuk topik yang sarna dengan
membaca referensi lainnya yang terkait. Untuk itu kritik dan saran membangun bagi
penyempurnaan isi bahan ajar ini sangat diharapkan dari pihak yang relevan. Kepada
semua pihak yang turut membantu dalam penyiapan naskah ini, disamping penghargaan
yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih, kiranya modul / bahan ajar ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi guru kejuruan khususnya bagi peserta yang
memerlukannya.
Dengan demikian modul / bahan ajar ini ditetapkan resmi dapat digunakan sebagai
pegangan utama bagi para pengajar dan peserta diklat, untuk meningkatkan kelancaran
proses pelatihan baik secara regular maupun secara mandiri dalam upaya pencapaian
kompetensi, sesuai tujuan dari setiap jenisdiklat yang ada.
Page
ii
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR........................................ ....
DAFTAR ISI.....................................................................................
DAFTAR INFORMASI VISUAL.
DAFTAR LAMPIRAN.
PETA KEDUDUKAN MODUL......................................................................
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL........................................................ ...
ii
iii
V
VI
VII
VIII
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
Materi pokok 1 : Keluarga IC........................................................................
Latihan 1................
1
3
5
6
6
7
8
8
9
9
10
11
11
12
12
13
14
14
15
15
16
17
17
18
18
19
20
20
Page
iii
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
21
21
22
23
23
24
24
25
26
26
PENUTUP........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
GLOSARIUM....................................................................................................
27
28
29
Page
iv
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
hal
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
12
Gambar 6
12
Gambar 7
15
Gambar 8
15
Gambar 9
18
Gambar 10
18
Gambar 11
21
Gambar 12
24
B. Daftar Tabel
hal
Tabel 1
Tabel 2
10
Tabel 3
13
Tabel 4
16
Tabel 5
19
Tabel 6
21
Tabel 7
24
Page
v
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Page
vi
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Anda disini
Project Work
Page
vii
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
LATIHAN
Pada bagian ini saudara dapat mengevaluasi diri sendiri.
EVALUASI
Pada bagian ini saudara dievaluasi
PERSIAPAN PRAKTEK
Saudara harus menyelesaikan tugas pada bagian ini sebelum melakukan
praktek.
PRAKTEK
Pada bagian ini saudara melalukan praktek sesuai dengan langkah kerja dan
peralatan yang ada.
KUNCI LATIHAN
KUNCI EVALUASI
Page
viii
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Alasan penulisan modul
Adapun alasan dari penulisan modul ini sebagai berikut :
a. Adanya Diklat
b. Adanya surat tugas Kepala Pusat P4TK Medan Nomor : 938/F16/KP/2011
2. Petunjuk Pegunaan Modul
a. Sebelum anda mengerti, topik kegiatan 1 jangan lanjutkan ke topik kegiatan
berikutnya.
b. Jika anda kurang mengerti, silahkan bertanya pada instruktor/widyaiswara.
c. Ikuti semua langkah-langkah yang ada pada modul disaat melakukan praktek.
d. Sebelum dan sesudah praktek semua alat ukur dalam keadaan off.
e. Sebelum dan sesudah praktek semua peralatan harus dalam keadaan bersih dan
tersusun rapi pada tempatnya
B. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari prinsip dasar penerima televisi .
Ada 3 kegiatan belajar didalamnya yang mencakup Diagram blok penerima TV, Klasifikasi gejala
kerusakan dan Prosedur reparasi. Dengan menguasai ketiga materi kegiatan belajar diatas, diharapkan
peserta diklat mampu memahami prinsip dasar penerima televisi
C. Prasyarat
Sebelum anda mempelajari modul ini, diharapkan saudara telah menguasai tentang :
Dasar-dasar Elektronika
Teknik Radio
Page
1
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
D. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan prinsip dasar penerima televise dengan benar.
E. Materi Pokok
1. Keluarga IC
2. Gerbang NOT
3. Gerbang AND
4. Gerbang NAND
5. Gerbang OR
6. Gerbang NOR
7. Gerbang Exclusive OR
8. Gerbang Exclusive NOR
Page
2
PPPPTK MEDAN
MATERI
POKOK1
Drs. Tudenwan
SEJARAH TELEVISI
Tujuan Kegiatan :
Page
3
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu,
mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA
(Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada
perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV Elektronik akan mempunyai masa depan
komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor
untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.
B. TV Elektronik
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam
membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di
tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang
sepenuhnya Elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah
terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik
seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka
punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga
sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan Elektronik tidak begitu nyata,
tetapi kompetisi itu ada disana.
TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan
mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias
masyarakat yang begitu besar terhadap sistem Elektronik ini, menyebabkan the National
Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk
menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian,
seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan
sistemnya kedalam standard Elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi
sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah
perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang
hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.
C. TV Berwarna
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum
rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
4
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna
mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari
pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri.
Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem
warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka,
format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.
Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke
waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu
kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang
disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi
sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].
LATIHAN 1
1. Tuliskan sejarah penemuan televisi
2. Tuliskan nama orang yang pertama sekali menemukan televisi
Page
5
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
M AT E R I
PO K O K 2
DIGRAM BLOK TV
Tujuan Kegiatan :
Page
6
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama
sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan
suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk
menghindari derau (noise) dan interferensi. Pada gambar 2 dapat kita lihat distribusi objek
ke televisi.
b)
c)
Page
7
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system
tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.
C. Prinsip Kerja Penerima TV
Pada gambar 3 dapat kita lihat blok rangkaian TV
Antena Yagi
b.
c.
Antena Lup
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
9
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF
secara otomatis
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
10
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
11
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
12
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi
dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz
jalur samping
Page
13
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
LATIHAN 2
Gambarkan diagram blok penerima TV berwarna dengan menggunakan komputer
Page
14
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Persiapan Praktek1
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A. Alat
Toolset
1 set
Multimeter
1 buah
B. Bahan
1. Skema rangkaian TV
1 set
Praktek1
Langkah Kerja
1.
2. Lingkari atau tandai bagian-bagian tv yang tergambar pada skema rangkaian tv.
3. Buat kesimpulan dari percobaan 1 diatas
Page
15
PPPPTK MEDAN
M AT E R I
PO K O K 3
Drs. Tudenwan
Tujuan Kegiatan :
A. CRT
Pada tahun 1897 Karl Ferdinand Braun, seorang ilmuwan Jerman yang membuat televisi
(TV) tabung (cathode ray tube/CRT).
Sebuah monitor CRT mengandung jutaan kecil merah, hijau, dan biru fosfor titik-titik yang
bercahaya ketika diserang oleh suatu berkas elektron yang bergerak di layar untuk
membuat gambar yang jelas. Perhatikan gambar 15.
Page
16
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Ada tiga cara untuk menyaring berkas elektron untuk mendapatkan gambar yang benar
pada layar monitor: bayangan masker, aperture grill dan slot masker. Teknologi ini juga
berpengaruh ketajaman layar monitor. Mari kita lihat lebih dekat sekarang ini.
Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan
prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung
gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang
memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati
serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu
dari tabung bagian dalam.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari
lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar
tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar
dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal
dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai
dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang
ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara
untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya
Belia dapat nonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi atawa monitor.
Pada masa awal-awal kelahira nteknologi televisi, para ilmuwan yang merancang televisi
dan tabung gambar menemui hambatan teknis.
Dulu, lapisan yang berpendar dalam tabung gambar kualitasnya nggak sebaik sekarang.
Jadi kualitas pixel yang dihasilkan juga tidak seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan
perkembangan teknologi komputer yang membutuhkan kualitas TV dan monitor tabung
yang lebih baik, untungnya kualitas lapisan berpendar dalam tabung monitor telah lebih
baik.
Hasilnya diperoleh tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi
yang lebih tinggi. Wajar aja, soalnya komputer banyak berurusan dengan text, dan itu
membutuhkan detil gambar yang tinggi.
Sayangnya, teknologi monitor dengan tabung CRT ini ditengarai memiliki banyak
pengaruh buruk bagi kesehatan penggunanya. Sejumlah riset mengindikasikan bahwa
ekspos berlebihan monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan.
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
17
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar elektron pada tabung gambar monitor atau televisi
tabung.
Dibawah ini dapat kita lihat kelebihan dan keburukan dari CRT.
a. Kelebihan Monitor CRT
Harganya lebih murah dibandingkan monitor LCD
Kualitas gambar yang lebih tajam dan cerah dibandingkan monitor LCD
Mampu menghasilkan resolusi gambar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
monitor LCD
Memiliki sudut viewable lebih baik dibandingkan monitor LCD
b. Kekurangan Monitor CRT
Menimbulkan efek radiasi yang bisa mengganggu kesehatan.
Dimensinya menyita ruangan yang cukup besar. Apalagi bila ukurannya makin
besar
Menimbulkan efek kedip (flicker) yang mengganggu mata
Butuh konsumsi listrik yang lebih tinggi dibandingkan LCD
Sinyal gambar analog
Area layarnya tidak optimum karena harus dialokaskan untuk bezel/frame
Bentuknya kurang sedap dilihat dibandingkan dengan monitor LCD.
B. Prinsip Kerja CRT TV
Seperti yang kita ketahui tabung gambar merupakan salah satu komponen TV
yang sangat vital, Banyak kerusakan kerusakan pada TV salah satunya yaitu kerusakan
tabung.
Kemungkinan kita pernah menghadapi kerusakan televise seperti gambar 16.
Page
18
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
19
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung
Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang
merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan
menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang
dipanaskan dari sebuah tabung vakum.
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran,
dan pancaran ini didefleksi oleh medan magnetik untuk menscan permukaan di ujung
pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam
transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron
akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan gambar 19.
Page
20
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Gambar 19. Contoh Tabung
Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC)
hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke
arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue). Elektron-elektron
ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal
ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor
penguat akhir pada PCB CRT.
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan
elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa
berpindah atau bergerak adalah electron. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 20.
Page
21
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar
komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik
cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam
sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan
kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan
citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi
medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna
diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Kembali ke Tabung TV, lalu bagaimana cara mengukur baik tidaknya sebuah tabung.
Dibawah ini dapat kita lihat dua cara untuk melihat baik buruknya sebuah tabung tv.
Cara Pertama :
Perhatikan gambar 21.
a)
b)
Gambar 21. Gambaran tabung
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
2.
Page
23
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
24
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
LATIHAN 3
Gambarkan dan tuliskan cara kerja tabung tv
Page
25
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Persiapan Praktek2
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A.
B.
Alat
Toolset
1 set
Multimeter
1 bh
Trainer tv
1 set
Power Supply
1 bh
Bahan
1. Kain pembersih
1 buah
2. Kuas
1 buah
Praktek 2:
Langkah Kerja
1.
2. Hubungkan tegangan 6 volt seperti gambar 21 dan ukur tahanan grid dan katoda dengan
menggunakan ohm meter pada posisi x 10K. Catat hasil pengukuran.
3.
Page
26
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
M AT E R I
PO K O K 4
TV PLASMA
Tujuan Kegiatan :
A. Sejara Plasma
Kata plasma kita kenal sebagai istilah dalam ilmu hayati, terdapat dalam darah sebagai
cairan di antara sel-sel darah, atau pada makhluk bersel tunggal sebagai cairan pengisi
selnya. Lalu, apa artinya dalam ilmu fisika? Mari kita mengenal bintang terdekat kita,
yaitu matahari, sebagai pengantar pemahaman yang lebih praktis, ilmiah dan alamiah,
yang tentu lebih sederhana untuk dicerna dari pada bualan tentang TV plasma yang tak
terbeli. Perhatikan gambar 26.
Page
27
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
kumpulan ion-ion tersebut atau muatan plasma menjadi konduktif, dan sangat responsif
terhadap medan elektromagnetik. Bisa dikatakan korona matahari adalah gudangnya
plasma, dan disemburkan tanpa henti ke segala arah hingga batas tata surya (heliosfer).
Muatan plasma yang berkecepatan mendekati cahaya ini tentulah berbahaya bagi kita,
namun kenapa kita tidak merasakan peluru-peluru plasma tersebut menghujam tubuh kita?
Apakah atmosfer kita kuat menahan serangan plasma dari matahari tersebut, sedangkan
meteor saja yang kecepatannya jauh lebih rendah dari cahaya ada yang tidak habis terbakar
dan mendarat di bumi?
Dulu kala ilmuwan menggagas bahwa bumi ini adalah sebuah magnet besar, dengan dua
kutub magnetik utara dan selatan, selain kutub rotasi sebagai sumbu bumi ini berputar
menjadikan malam dan siang. Temuan-temuan ilmiah terus berlanjut hingga pada
pertengahan abad ke-20 digagaskan sebuah konsep magnetosfer, sebuah medan magnetik
yang menyelubungi bumi di sebelah luar atmosfer. Magnetosfer inilah yang melindungi
kehidupan bumi dari serangan plasma matahari. Jarak magnetosfer yang menghadap
matahari kira-kira 70.000km dari inti bumi.
B. TV Plasma
Seiring dengan berkembangnya jaman sepertinya orang juga terus mengembangkan
teknologi kearah yang lebih maju. Dulu orang biasa menonton TV hitam putih, itupun
tidak semua rumah memiliki TV, kalau nonton TV biasanya ngumpul ramai-ramai kayak
nonton layar tancap. Tapi sekarang ini TV bukanlah suatu hal yang mewah lagi, bahkan era
TV CRT sudah mulai digantikan dengan TV LCD, TV LED, TV plasma, sampai ke
handphone juga ada TV-nya. Mungkin di masa yang akan datang masih ada teknologi
yang lebih canggih lagi, yang akan memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih baik bagi
pengguna.
B. Pengertian TV Plasma
Apa yang di maksud TV plasma? Plasma sendiri adalah istilah ilmiah yang mengacu pada
gas seperti lampu neon dan xenon yang menyala jika terkena sinar listrik. Prinsip kerja
layar plasma hampir sama seperti sebuah lampu neon. Dalam layar televisi terdapat ribuan
titik gambar kecil yang di sebut pixel, di dalam televisi berwarna, sebuah pixel terdiri dari
tiga warna yaitu merah, hijau, dan biru. Di dalamTV plasma pixel terdiri dari
penggabungan gas neon atau xenon, dalam satu layar TV plasma terdapat ratusan ribu
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
28
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
pixel, tiap-tiap pixel ini terjepit oleh pelat bermuatan listrik, jadi apabila pelat tersebut di
aliri arus listrik maka plasma akan bersinar.Ringkasnya, plasma ini akan di gabungkan
dengan rangkaian tuner TV dan komponen-komponen audio-video lainnya sehingga dapat
menangkap siaran TV dan menampilkan gambar pada layar yang dapat kita lihat dengan
mata.
Pada gambar 25 dapat kita lihat TV plasma.
Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
Kelemahan TV Plasma
Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan
gambar berbayang
Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun
dalam jangka waktu yang relatif lama
Page
29
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
D. Kerusakan TV Plasma
Kebanyakan kerusakan yang terjadi pada TV Plasma adalah bagian power, seperti TV
Plasma merk Samsung 42 inch kerusakan tidak ada gambar ternyata hanya dioda 12 voltnya yang mati. Ganti dioda langsung nyala. Pada TV-TV yang lain kebanyakan juga
begitu, tidak jauh dari power dan converter. Pada gambar 26 dapat kita lihat blok power
TV Plasma.
pertama
langsung mengarah kebagian osilator, setelah semua diteliti ternyata osilator tidak
bermasalah selanjutnya kita arahkan blok tuner, kenapa demikian? karena selain gambar
tidak stabil ditambah warna juga masih hitam-putih, jadi kemungkinan penangkapan
frekuensi masih belum sempurna.
Setelah bagian tuner dibuka, ternyata banyak open solder disana-sini, langsung saja solder
bergerilya menghajar bagian-bagian yang sudah pada retak. Penyolderan selesai, dicoba
TV dinyalakan, ternyata gambar normal, tidak ada lompat-lompat lagi, tapi masih hitamputih. Kemudian kita lanjutkan mencari kerusakan bagian tuner , sampai kesoket-soket
Page
30
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
dan kabelnya diperiksa dan ternyata belum ketemu juga kerusakannya akhirnya kita perisa
kebagian blok warna.
Page
31
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Setiap piksel di layar plasma terdiri dari tiga sel yang terdiri dari warna primer cahaya
tampak. Memvariasikan tegangan sinyal ke sel-sel sehingga memungkinkan warna
dirasakan berbeda.
Sebuah panel display plasma adalah sebuah array dari ratusan ribu kecil, sel bercahaya
diposisikan antara dua piring dari kaca. Setiap sel pada dasarnya adalah sebuah lampu
neon kecil diisi dengan dijernihkan neon, xenon, dan gas inert lainnya; sel yang bercahaya
ketika mereka listrik melalui "elektroda".
Elektroda panjang garis-garis dari listrik dari bahan yang juga terletak antara pelat kaca,
di depan dan di belakang sel. Elektroda Alamat duduk di belakang sel, sepanjang plat kaca
belakang, dan dapat buram. Tampilan elektroda transparan yang dipasang di depan sel,
sepanjang plat kaca depan. Seperti dapat dilihat dalam ilustrasi, elektroda tertutup oleh
lapisan pelindung isolasi. Rangkaian Kontrol biaya elektroda yang jalan salib di sel,
menciptakan perbedaan tegangan antara depan dan belakang. Beberapa atom dalam gas sel
kemudian kehilangan elektron dan menjadi terionisasi, yang menciptakan plasma listrik
dari atom, elektron bebas, dan ion. Tabrakan dari elektron yang mengalir dalam plasma
dengan atom gas inert mengarah ke cahaya emisi; plasma memancarkan cahaya tersebut
dikenal sebagai pembuangan cahaya.
Dalam panel plasma monokrom, gas biasanya kebanyakan neon, dan warna adalah oranye
karakteristik dari lampu neon-diisi (atau tanda). Setelah debit cahaya telah dimulai dalam
sel, itu dapat dipertahankan dengan menerapkan tegangan rendah tingkat antara semua
elektroda horisontal dan vertikal-bahkan setelah tegangan pengion dihapus. Untuk
menghapus sel tegangan semua akan dihapus dari sepasang elektroda. Jenis panel
memiliki memori yang melekat. Sejumlah kecil nitrogen yang ditambahkan ke neon untuk
meningkatkan histeresis.
Pada panel warna, bagian belakang setiap sel dilapisi dengan fosfor. foton ultraviolet yang
dipancarkan oleh plasma merangsang fosfor ini, yang mengeluarkan cahaya terlihat
dengan warna ditentukan oleh bahan fosfor. Aspek ini sebanding dengan lampu
fluorescent dan tanda-tanda neon yang menggunakan fosfor berwarna.
Setiap pixel terdiri dari tiga sel Subpiksel terpisah, masing-masing dengan warna fosfor
yang berbeda. Satu Subpiksel memiliki fosfor lampu merah, satu Subpiksel memiliki
fosfor lampu hijau dan satu Subpiksel memiliki fosfor cahaya biru. Warna-warna berbaur
bersama-sama untuk membuat warna keseluruhan piksel, sama seperti tiga serangkai dari
CRT masker bayangan atau LCD warna. Plasma panel menggunakan modulasi lebar pulsa
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
32
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
(PWM) untuk mengendalikan kecerahan: dengan memvariasikan pulsa saat ini mengalir
melalui sel berbeda ribuan kali per detik, sistem kontrol dapat menambah atau mengurangi
intensitas warna setiap Subpiksel untuk menciptakan miliaran kombinasi yang berbeda
merah, hijau dan biru. Dengan cara ini, sistem kontrol dapat menghasilkan sebagian besar
warna terlihat. Plasma menampilkan menggunakan fosfor sama seperti CRT, yang
rekening untuk reproduksi warna yang sangat akurat ketika melihat gambar video televisi
atau komputer (yang menggunakan sistem warna RGB didesain untuk teknologi display
CRT).
Plasma menampilkan tidak harus bingung dengan liquid crystal display (LCD), lainnya
display layar datar ringan menggunakan teknologi yang sangat berbeda. LCD dapat
menggunakan satu atau dua lampu neon besar sebagai sumber backlight, tapi warna yang
berbeda dikendalikan oleh unit LCD, yang berlaku berperilaku sebagai pintu yang
memungkinkan atau memblokir perjalanan cahaya dari lampu latar ke cat merah, hijau,
atau biru di bagian depan panel LCD.
F. Bagian-bagian TV Plasma
Pada gambar 28 dapat kita lihat bagian-bagian TV plasma pqandangan atas.
Page
33
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
LATIHAN 4
Tuliskan cara kerja TV Plasma
Persiapan Praktek 3
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A. Alat
Toolset
1 set
Multimeter
1 bh
TV Plasma
1 set
B. Bahan
1.
Kain pembersih
1 buah
2.
Kuas
1 buah
Praktek 3:
Langkah Kerja
1.
Page
34
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
M AT E R I
PO K O K 5
TV LCD
Tujuan Kegiatan :
dan
gemuk
dan
beratnya
secara
otomatis
juga
akan
bertambah.
Dengan ukuran layar yang sama TV LCD akan terlihat lebih langsing tanpa harus
menambah ketebalan di bagian belakangnya. Akibatnya TV ini juga akan lebih ringan dan
memiliki sifat portabilitas yang tinggi.
Oleh sebab itu TV LCD menjadi harapan banyak orang untuk menggantikan TV
bertabung. Selain tipis, TV LCD dapat menampilkan gambar dengan lebih bagus dan mata
juga tidak cepat lelah dibandingkan dengan TV CRT.
Jika dilihat dari segi fitur, TV LCD biasanya juga dapat dihubungkan dengan PC. Ini
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
35
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
karena pada TV LCD umumnya turut diberikan sebuah konektor VGA. Jadi selain
berfungsi sebagai televisi, ia juga dapat menghemat pengeluaran Anda yang tidak perlu
lagi membeli monitor TV. Beberapa TV LCD juga ada yang dilengkapi dengan DVI. DVI
ini berfungsi untuk menerima input video digital baik dari PC maupun peralatan lainnya.
Ada juga yang berupa koneksi HDMI ( high definition multimedia interface ).
Jika berbicara mengenai TV CRT (Cathode Ray Tube), sudah cukup banyak yang
mengenalnya, meskipun hanya sebatas mengetahui bahwa TV ini menggunakan tabung.
Penggunaan tabung juga yang membuatnya memiliki ukuran besar. Semakin besar ukuran
layarnya, bentuk dan ukuran TV CRT juga akan semakin besar.
Kehadiran TV LCD (Liquid Crystal Display) memberikan banyak keuntungan yang bisa
dinikmati. Dengan TV LCD sekalipun layarnya berukuran besar, namun TV ini dikenal
cukup tipis. Anda tidak perlu dibayangi oleh sebuah televisi yang tebal dan berat seperti
CRT. TV LCD akan lebih menghemat ruangan Anda. Yang lebih menyenangkan lagi,
beberapa TV-TV LCD dapat di pasang di dinding rumah, sehingga akan lebih menghemat
ruangan lagi.
LCD sendiri sebenarnya sudah sejak lama hadir hanya saja belum dalam bentuk televisi.
Bahkan setiap hari Anda sering menggunakannya tanpa menyadarinya. Teknologi LCD
dapat ditemukan pada kalkulator, jam tangan digital, microwave, termometer dan
bermacam peralatan Elektronik lainnya. Jadi bukanlah hal yang mengejutkan jika
teknologi LCD mengalami perkembangan menjadi televisi.
C. Cara Kerja LCD TV
Pada gambar 29 dapat kita lihat lapisan LCD
Page
36
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
hanya dibutuhkan sedikit panas. Ia sangat sensitif terhadap suhu, itulah sebabnya mengapa
layar LCD pada notebook biasanya akan bereaksi sedikit aneh ketika berada pada cuaca
dingin atau panas terik.
Salah satu fitur dari kristal cair adalah mereka mudah bereaksi terhadap arus listrik. Kristal
cair ini disusun dengan cara di lilit (twisted) dan di sebut dengan Twisted Nematics (TN).
Dengan memberikan arus listrik akan membuat kristal cair ini saling melepaskan
lilitannya ke dalam bermacam sudut, tergantung dari besarnya arus listrik. LCD
menggunakan kristal cair ini karena mereka dapat bereaksi dengan tepat terhadap arus
listrik sehingga dapat digunakan untuk mengontrol cahaya.
D. Matriks Pasif dan matriks Aktif
Ada dua macam LCD yang digunakan yaitu matriks pasif dan matriks aktif. Pada matriks
pasif, LCD menggunakan kisi-kisi listrik yang sederhan untuk mensuplai tegangan pada
piksel tertentu di layar. Kisi-kisi ini dibuat menggunakan dua lapisan yang di sebut
substrat. Satu substrat membentuk kolom dan yang lainnya membentuk baris.
Baris dan kolom ini terhubung dengan IC (Integrated Circuit) yang mengontrol kapan
tegangan dikirimkan pada kolom atau baris tertentu. Baris dan kolom ini saling
berpotongan untuk membuat piksel-piksel.
Untuk menyalakan sebuah piksel, IC mengirimkan tegangan pada kolom tertentu dan
sebuah ground yang mengaktifkan bagian baris tertentu. Tegangan ini kemudian akan
menyebabkan lilitan kristal cair menjadi terbuka (untwist) pada piksel tersebut.
Cara kerja matriks pasif yang sederhana memang mengagumkan, sayangnya cara ini
memiliki kelemahan yaitu waktu respon yang rendah yang lebih sulit untuk mengontrol
tegangannya. Ini dapat menghasilkan gambar yang lambat dan kontras yang lemah.
Pada matriks aktif LCD menggunakan Thin Film Transistor (TFT). Pada dasarnya TFT
merupakan transistor-transistor dan kapasitor kecil. Mereka tersusun pada matriks
dilapisan substrat. Untuk mengaktifkan piksel tertentu, bagian baris tertentu dinyalakan,
dan selanjutnya tegangan dikirimkan ke kolom yang tepat.
Karena semua baris dan kolom yang saling berpotongan ini dalam kondisi mati, hanya
kapasitor pada piksel yang yang dituju saja yang dapat menerima tegangan listrik.
Kapasitor ini akan mampu menyimpan tegangan sampai pengisian yang berikutnya. Jika
tegangan dengan tepat di kontrol ke kristal, kita akan dapat membuatnya menjadi untwist
dengan tepat untuk menghasilkan cahaya.
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
37
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Bila semuanya ini dapat dilakukan dengan tepat, LCD akan menghasilkan skala abu-abu.
Saat ini banyak TV LCD yang sudah memiliki 256 level brightness per pikselnya.
E. Gangguan Pixel
Untuk dapat memproduksi beragam warna, pada masing-masing pixel terdapat tiga
subpixel yang terdiri dari warna merah, hijau dan biru (RGB). Kombinasi ketiga warna ini
akan mampu menghasilkan 16,8 juta warna. Misalnya sebuah layar memiliki resolusi
1024768 pixel, ini berarti terdapat 1024 kolom x 768 baris x 3 subxel, kita akan
memperoleh 2.359.296 transistor. Pada gambar 30 dapat kita lihat bentuk pixel.
Page
38
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Ukuran diagonal layar monitor. Misalnya LCD 17 (inch), yang berarti ukuran
diagonal layar tersebut (pojok kiri bawah ke pojok kanan atas) sepanjang 17 inchi.
Ukuran yang biasa dijumpai misalnya 15, 16, 17, 18.5, 19, 22 dan lainnya.
c. Response time
Waktu terkecil (minimal) yang diperlukan untuk mengubah warna pixel dari hitam ke
putih dan kembali ke hitam lagi (black to black), dan ada juga yang menggunakan
metode abu-abu ke putih lalu ke abu-abu lagi (gray to gray). Nilai respond time ini
dinyatakan dalam milisecond (ms / mili detik). Semakin kecil nilai response time,
secara teori transisi gambar/warna akan semakin cepat dan cacat tampilan akan
semakin kecil. Meskipun nilai dibawah 10ms perbedaannya tidak akan terlihat, karena
terbatasnya kemampuan mata manusia.
d. Refresh Rate
Jumlah gambar tiap detik yang ditampilkan monitor. Karena pixel di LCD monitor
tidak menggunakan metoda hidup mati antara frame satu dengan lainnya (seperti yang
digunakan di CRT Monitor), maka di LCD monitor saat ini, nilai refresh rate tidak
akan begitu mempengaruhi tampilan. Berbeda dengan CRT (biasanya mempunyai
refresh rate 60 Hz, 75 Hz atau 85 Hz), terkadang tampilan sering berkedip (flicker).
LCD bisa mempunyai refresh rate lebih dari 100 Hz. Sebagai perbandingan, televisi
kita mempunyai refresh rate 25 Hz ( 25 gambar/frame tiap detik).
e. Viewing Angle (Viewing Direction)
Merupakan nilai sudut maksimum dimana kita masih dapat melihat tampilan dengan
baik. Misalnya Viewing angle sebesar 160 derajat, maka ketika kita melihat layar dari
sudut kurang atau maksimal 160 derajat, tampilan masih terlihat dengan baik. Jika
lebih dari itu, maka tampilan sudah tidak jelas lagi, kadang sebagian terlihat agak
hitam.
Kalau CRT Monitor biasanya mempunyai sudut yang lebih tinggi, hampir dari 180
derajat kita masih dapat melihat tampilan dengan jelas tanpa perubahan.
f. Contrast Ratio
Merupakan perbandingan (rasio) intensitas dari kecerahan/warna putih (brightest) dan
kegelapan/warna hitam (dark). Secara umum, semakin tinggi nilai contrast Rasio akan
Page
39
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
semakin baik. Tetapi kadang produk yang satu dengan lainnya menggunakan metode
yang berbeda, sehingga tidak mudah untuk dibandingkan.
Nilai contrast ratio bermacam-macam, misalnya : 20000:1, 10000:1, 5000:1, 2000:1,
700:1 dan lainnya.
g. Aspect Ratio
Perbandingan antara panjang dan lebar/tinggi layar monitor. Misalnya 4:3, 5:4, 16:9
atau 16:10. Untuk LCD Wide Screen akan mempunyai perbandingan 16:9 atau 16:10.
Sedangkan untuk monitor CRT yang umum mempunyai perbandingan 4:3.
h. Input Port
Jenis/tipe koneksi kabel yang digunakan, misalnya DVI, VGA, S-Video, HDMI dan
lainnya. Untuk CRT Monitor biasanya menggunakan port VGA.
Ketika membeli VGA (kartu grafis) yang hanya mempunyai port DVI, biasanya juga
disertakan tambahan koneksi VGA to DVI atau DVI to VGA agar tetap kompatibel
dengan port yang ada.
i. Tambahan
Ukuran Monitor terkadang tidak bisa dijadikan referensi dalam menentukan
resolusinya. Ukuran 17 bisa jadi mempunyai resolusi maksimal yang sama dengan
ukuran monitor 16, misalnya sama-sama mempunyai resolusi 1360768. Atau bisa
juga monitor 17 mempunyai nilai yang lebih rendah.
G. Tips Membersihkan Layar Monitor LCD
Tips Membersihkan Layar Monitor LCD sebenarnya sudah sangat banyak dibahas di
internet. Layar Flat monitor, juga dikenal sebagai monitor LCD, sedikit berbeda dari CRT
ketika dibersihkan. Monitor CRT standar memiliki layar kaca dan dibersihkan dalam
cukup banyak cara yang sama seperti yang Anda lakukan setiap kaca lainnya di rumah
atau kantor Anda. Namun monitor layar Flat, memerlukan sedikit perawatan khusus saat
membersihkan. Hal ini karena LCD jauh lebih sensitif dan mudah tergores dan rusak. Hal
yang sama berlaku untuk televisi LCD Anda.
Langkah-langkah membersihkan monitor LCD adalah sbb:
Page
40
PPPPTK MEDAN
1.
Drs. Tudenwan
Siapkan alat-alat bantu yang dibutuhkan yaitu kuas halus, kain lap halus dll. Jika anda
membeli paket pembersih LCD yang bagus, misalnya dari Pixel Clean Deluxe, semua
kebutuhan sudah include.
2.
Matikan monitor. Jika layar dimatikan, akan lebih mudah untuk melihat daerah yang
kotor atau berminyak.
3.
Semprotkan cairan khusus pembersih LCD dan setelah itu gunakan kain halus yang
kering, lembut dan sangat lembut menghapus layar. Kain halus yang saya maksud
kira-kira sama dengan kain pembersih kacamata.
4.
Jika kain kering tidak sepenuhnya menghilangkan kotoran atau minyak, jangan
menekan lebih keras karena cara ini sering dapat menyebabkan pixel terbakar atau
rusak.
5.
Ulangi semprotkan cairan khusus pembersih LCD lalu lap kembali dengan hati-hati.
6.
Bagian pinggir layar yang terbuat dari plastik yang mengelilingi layar dapat
dibersihkan dengan pembersih multiguna tapi berhati-hati untuk menghindari kontak
dengan layar LCD itu sendiri.
7.
Saya kira tidak susah membersihkan LCD, yang penting kita hati-hati melakukannya.
Page
41
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
LATIHAN 5
Tuliskan cara kerja TV LCD
Persiapan Praktek 4
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A. Alat
Toolset
1 set
Multimeter
1 bh
TV LCD
1 set
B. Bahan
1. Kain pembersih
1 buah
2. Kuas
1 buah
Praktek 4:
Langkah Kerja
1.
PENUTUP
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
42
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktek untuk
menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat
kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke
topik/modul berikutnya. Mintalah pada instruktur/widyaiswara untuk melakukan uji
kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau
asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi
tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka
hasil yang berupa nilai dari instruktur/widyaiswara atau berupa porto folio dapat dijadikan
sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil
tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila
memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yangdikeluarkan oleh
dunia industri atau asosiasi profesi.
DAFTAR PUSTAKA
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
43
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
GLOSARIUM
Perinsip Dasar Penerima Televisi
Page
44
PPPPTK MEDAN
Audio
Vidio
AC
DC
IC
TTL
Drs. Tudenwan
: Suara
: gambar
: Alternating Current
: Direct Current
: Integrated Circuit
: Transistor Transistor Logik
Page
45
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
46
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
47
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
48
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
49
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
50
PPPPTK MEDAN
Drs. Tudenwan
Page
51