Anda di halaman 1dari 59

Dikla

PERINSIP DASAR PENERIMA TELEVISI


DASAR PENERIMA TELEVISI

Oleh :
Drs. Tudenwan
Editor
Drs. Fauzen

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK


DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ( P4TK )
JL. SETIA BUDI UJUNG NO. 75 MEDAN
TAHUN 2011

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

KATA PENGANTAR
Pembuatan modul/bahan ajar ini merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kwalitas
proses pembelajaran bagi lingkup kejuruan kelompok teknologi. Usaha tersebut adalah
sebagai tindak lanjut dari reformasi Sistem Pendidikan Kejuruan yang berfokus kepada
penyiapan tamatan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Modul / bahan ajar ini disusun dengan merujuk kepada Standar Kompetensi Guru, dimana
isi maupun teknik pengajarannya akan diupayakan implementasi prinsip pelatihan berbasis
kompetensi.
Mengingat berbagai keterbatasan yang ada maka slstem penulisan dan isi yang
terkandung dalam modul / bahan ajar ini masih perlu pengembangan, untuk itu kepada
sesama tim pelatih maupun peserta diklat diharapkan dapat melengkapi, memperkaya dan
memperdalam pemahaman serta penguasaan materi untuk topik yang sarna dengan
membaca referensi lainnya yang terkait. Untuk itu kritik dan saran membangun bagi
penyempurnaan isi bahan ajar ini sangat diharapkan dari pihak yang relevan. Kepada
semua pihak yang turut membantu dalam penyiapan naskah ini, disamping penghargaan
yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih, kiranya modul / bahan ajar ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi guru kejuruan khususnya bagi peserta yang
memerlukannya.
Dengan demikian modul / bahan ajar ini ditetapkan resmi dapat digunakan sebagai
pegangan utama bagi para pengajar dan peserta diklat, untuk meningkatkan kelancaran
proses pelatihan baik secara regular maupun secara mandiri dalam upaya pencapaian
kompetensi, sesuai tujuan dari setiap jenisdiklat yang ada.

Medan, Maret 2011


Ka. P4TK Medan

Ir. H. Ponijan Asri, MM


NIP 130781096
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
ii

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR........................................ ....
DAFTAR ISI.....................................................................................
DAFTAR INFORMASI VISUAL.
DAFTAR LAMPIRAN.
PETA KEDUDUKAN MODUL......................................................................
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL........................................................ ...

ii
iii
V
VI
VII
VIII

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
Materi pokok 1 : Keluarga IC........................................................................
Latihan 1................

1
3
5

Materi pokok 2 : Gerbang NOT ....................................................................


Fungsi Gerbang NOT.........................................................
Latihan 2................
Persiapan Praktek 1...........
Praktek 1............

6
6
7
8
8

Materi pokok 3 : Gerbang AND ...................................................................


Fungsi Gerbang AND .......................................................
Latihan 3................
Persiapan Praktek 2...........
Praktek 2............

9
9
10
11
11

Materi pokok 4 : Gerbang NAND ................................................................


Fungsi Gerbang OR ..........................................................
Latihan 4................
Persiapan Praktek 3...........
Praktek 3............

12
12
13
14
14

Materi pokok 5 : Gerbang OR .....................................................................


Fungsi Gerbang OR .........................................................
Latihan 5...............
Persiapan Praktek 4..........
Praktek 4...........

15
15
16
17
17

Materi pokok 6 : Gerbang NOR ...................................................................


Fungsi Gerbang NOR .......................................................
Latihan 6................
Persiapan Praktek 5...........
Praktek 5...........

18
18
19
20
20

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
iii

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Materi pokok 7 : Gerbang Exclusive OR ....................................................


Fungsi Gerbang Exclusive OR .........................................
Latihan 7................
Persiapan Praktek 6...........
Praktek 6............

21
21
22
23
23

Materi pokok 8 : Gerbang Exclusive NOR .................................................


Fungsi Gerbang Exclusive NOR ......................................
Latihan 8................
Persiapan Praktek 7...........
Praktek 7............

24
24
25
26
26

PENUTUP........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
GLOSARIUM....................................................................................................

27
28
29

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
iv

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

DAFTAR INFORMASI VISUAL


A. Daftar Gambar

hal

Gambar 1

: Rangkaian listrik Gerbang NOT

Gambar 2

: Simbol fungsi gerbang NOT..

Gambar 3

: Rangkaian listrik gerbang AND.

Gambar 4

: Simbol gerbang AND.

Gambar 5

: Rangkaian listrik gerbang NAND..

12

Gambar 6

: Simbol gerbang NAND..

12

Gambar 7

: Rangkaian listrik gerbang OR.

15

Gambar 8

: Simbol listrik gerbang OR..

15

Gambar 9

: Rangkaian listrik gerbang NOR.

18

Gambar 10

: Simbo gerbang NOR..

18

Gambar 11

: Simbol gerbang Exclusive OR...

21

Gambar 12

: Simbol gerbang Exclusive NOR.

24

B. Daftar Tabel

hal

Tabel 1

: Tabel kebenaran gerbang NOT..

Tabel 2

: Tabel kebenaran gerbang AND.

10

Tabel 3

: Tabel kebenaran gerbang NAND..

13

Tabel 4

: Tabel kebenaran gerbang OR

16

Tabel 5

: Tabel kebenaran gerbang NOR.

19

Tabel 6

: Tabel kebenaran gerbang Exclusive-OR..

21

Tabel 7

: Tabel kebenaran gerbang Exclusive-NOR

24

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
v

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Data sheet SN 74LS00


Data sheet SN 74LS02
Data sheet SN 74LS04
Data sheet SN 74LS08
Data sheet SN 74LS32
Data sheet SN 74LS86

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
vi

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

PETA KEDUDUKAN MODUL


DASAR PENERIMA TELEVISI

Prinsip Pemancar Televisi

Anda disini

Prinsip Dasar Penerima Televisi

Sinyal Vidio Komposit

Bagian-bagian Sistem Penerima Televisi

Project Work

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
vii

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


PENDAHULUAN
Merupakan informasi yang mungkin dapat bermanfaat buat saudara.
BELAJAR
Pada bagian ini saudara mempelajari materi dan topik.

LATIHAN
Pada bagian ini saudara dapat mengevaluasi diri sendiri.

EVALUASI
Pada bagian ini saudara dievaluasi

PERSIAPAN PRAKTEK
Saudara harus menyelesaikan tugas pada bagian ini sebelum melakukan
praktek.

PRAKTEK
Pada bagian ini saudara melalukan praktek sesuai dengan langkah kerja dan
peralatan yang ada.

KUNCI LATIHAN

KUNCI EVALUASI

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
viii

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Alasan penulisan modul
Adapun alasan dari penulisan modul ini sebagai berikut :
a. Adanya Diklat
b. Adanya surat tugas Kepala Pusat P4TK Medan Nomor : 938/F16/KP/2011
2. Petunjuk Pegunaan Modul
a. Sebelum anda mengerti, topik kegiatan 1 jangan lanjutkan ke topik kegiatan
berikutnya.
b. Jika anda kurang mengerti, silahkan bertanya pada instruktor/widyaiswara.
c. Ikuti semua langkah-langkah yang ada pada modul disaat melakukan praktek.
d. Sebelum dan sesudah praktek semua alat ukur dalam keadaan off.
e. Sebelum dan sesudah praktek semua peralatan harus dalam keadaan bersih dan
tersusun rapi pada tempatnya
B. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari prinsip dasar penerima televisi .
Ada 3 kegiatan belajar didalamnya yang mencakup Diagram blok penerima TV, Klasifikasi gejala
kerusakan dan Prosedur reparasi. Dengan menguasai ketiga materi kegiatan belajar diatas, diharapkan
peserta diklat mampu memahami prinsip dasar penerima televisi

C. Prasyarat
Sebelum anda mempelajari modul ini, diharapkan saudara telah menguasai tentang :
Dasar-dasar Elektronika
Teknik Radio

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
1

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

D. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan prinsip dasar penerima televise dengan benar.
E. Materi Pokok
1. Keluarga IC
2. Gerbang NOT
3. Gerbang AND
4. Gerbang NAND
5. Gerbang OR
6. Gerbang NOR
7. Gerbang Exclusive OR
8. Gerbang Exclusive NOR

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
2

PPPPTK MEDAN
MATERI
POKOK1

Drs. Tudenwan
SEJARAH TELEVISI

Tujuan Kegiatan :

Peserta dapat menjelaskan sejarah televisi


A. Sejarah Televisi
Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph
May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari
itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan
fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi
dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang
selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini
merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.
Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil
yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang
bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di
Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar
tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934)
menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam
penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem
televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun
penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode
Ray Tube).
Televisi Elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak
disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi
juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV Elektronik ketika
TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai
akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971)
berhasil dengan TV Elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik,
maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan
menggantinya dengan tv Elektronik.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
3

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu,
mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA
(Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada
perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV Elektronik akan mempunyai masa depan
komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor
untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.
B. TV Elektronik
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam
membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di
tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang
sepenuhnya Elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah
terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik
seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka
punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga
sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan Elektronik tidak begitu nyata,
tetapi kompetisi itu ada disana.
TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan
mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias
masyarakat yang begitu besar terhadap sistem Elektronik ini, menyebabkan the National
Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk
menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian,
seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan
sistemnya kedalam standard Elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi
sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah
perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang
hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

C. TV Berwarna
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum
rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
4

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna
mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari
pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri.
Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem
warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka,
format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.
Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke
waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu
kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang
disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi
sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].

LATIHAN 1
1. Tuliskan sejarah penemuan televisi
2. Tuliskan nama orang yang pertama sekali menemukan televisi

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
5

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

M AT E R I
PO K O K 2

DIGRAM BLOK TV

Tujuan Kegiatan :

Menggambarkan diagram blok TV Berwarna

Menjelaskan prinsip kerja penerima TV Berwarna


A. Diagram Blok Penerima TV
Pada gambar 1 dapat kita lihat diagram blok penerima TV berwarna.

Gambar 1. Diagram Blok Penerima TV warna


Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit
tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat
adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan
dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil
tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance,
sinyal luminance dan syncronisasi.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
6

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama
sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan
suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk
menghindari derau (noise) dan interferensi. Pada gambar 2 dapat kita lihat distribusi objek
ke televisi.

Gambar 2. Distribusi Objek Ke Televisi

B. Saluran dan Standar Pemancar TV


Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel).
Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi
(band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
a. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 88 MHz).
b. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 216 MHz).
c. UHF saluran 14 sampai 83 (470 890 MHz)
Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a)

National Television System Committee (NTSC) digunakan


USA

b)

Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris

c)

Sequential Couleur aMemorie (SECAM) digunakan Prancis

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
7

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system
tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.
C. Prinsip Kerja Penerima TV
Pada gambar 3 dapat kita lihat blok rangkaian TV

Gambar 4. Blok Rangkaian TV


Model dan jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang
digunakan.
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Antena Televisi
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan
berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
a.

Antena Yagi

b.

Antena Perioda Logaritmis

c.

Antena Lup

Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:


a. Kanal VHF Rendah
b. Kanal VHF Tinggi
c. Kanal UHF
Pada gambar 4 dapat kita lihat antena yagi

(a) Antena VHF Rendah


Perinsip Dasar Penerima Televisi

(b) Antena VHF Tinggi


Page
8

(c) Antena UHF

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Gambar 4. Antena yagi


Pada gambar 5 dapat kita lihat antena Perioda Logaritmis dan pada gambar 6 dapat kita
lihat Antena Lup (Loop)

Gambar 5. Antena Perioda Logaritmis

Gambar 6. Antena Lup (Loop)

2. Blok Rangkaian Penala (Tuner)


Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer)
dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk
dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF. Pada gambar 7 dapat kita lihat blok
rangkaian penala.

Gambar 7. Blok rangkaian penala


3. Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang
dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada
jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan
rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner. Pada gambar 8 dapat kita lihat blok
rangkaian penguat IF.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
9

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Gambar 8. Blok rangkaian penguat IF


4. Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF
gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan
mengakibatkan buruknya kualitas gambar
5. Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector video
sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)
6. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah
sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah menunjukkan
komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner. Pada gambar 9
dapat kita lihat blok rangkaian AGC.

Gambar 9. Blok Rangkaian AGC


7. Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.
Rangkaian penstabil penerima gelombang

TV diantaranya adalah AGC dan AFT.

Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF
secara otomatis
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
10

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

8. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi


Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi
vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi. Pada
gambar 10 dapat kita lihat blok rangkaian defleksi vertical dan pada gambar 11 dapat
kita lihat blok rangkaian defleksi horizontal.

Gambar 10. Blok rangkaian defleksi vertical

Gambar 11. Blok rangkaian defleksi horizontal


9. Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara
akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari
sinyal pembawa gambar. Pada gambar 12 dapat kita lihat blok rangkaian suara.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
11

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Gambar 13. Blok rangkaian suara


10.Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke
seluruh rangkaian.
Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah di
dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live
Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang
selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV. Pada gambar 14
dapat kita lihat blok dan skema rangkaian catu daya.

Gambar 14. Blok dan skema rangkaian catu daya

11. Penguat Krominan


Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
12

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi
dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz

12. Sinkronisasi Warna


Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan
dari sinyal video warna komposit
13. Automatic Color Control (ACC)
Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi
yang memperkecil penguatan didalam bagian warna
14. Color Killer (Pemati Warna)
Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal
krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih
15. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)
Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna).
Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal
yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan
beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V
diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa
16. Demodulasi Warna
Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna di
demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu
dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua sub
pembawa

jalur samping

(side band sub carier) yang

ada. Agar dapat

mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka


diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti
pada pemancar

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
13

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

LATIHAN 2
Gambarkan diagram blok penerima TV berwarna dengan menggunakan komputer

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
14

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Persiapan Praktek1
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A. Alat

Toolset

1 set

Multimeter

1 buah

B. Bahan
1. Skema rangkaian TV

1 set

Praktek1
Langkah Kerja
1.

Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Lingkari atau tandai bagian-bagian tv yang tergambar pada skema rangkaian tv.
3. Buat kesimpulan dari percobaan 1 diatas

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
15

PPPPTK MEDAN

M AT E R I
PO K O K 3

Drs. Tudenwan

PRINSIP KERJA CRT TV DAN CARA MEMPERBAIKINYA

Tujuan Kegiatan :

Menjelaskan prinsip kerja penerima tv

Melakukan percobaan untuk menentukan baik buruknya sebuah tabung.

A. CRT
Pada tahun 1897 Karl Ferdinand Braun, seorang ilmuwan Jerman yang membuat televisi
(TV) tabung (cathode ray tube/CRT).
Sebuah monitor CRT mengandung jutaan kecil merah, hijau, dan biru fosfor titik-titik yang
bercahaya ketika diserang oleh suatu berkas elektron yang bergerak di layar untuk
membuat gambar yang jelas. Perhatikan gambar 15.

Gambar 15. Tabung CRT


Dalam tabung sinar katoda, yang "katoda" adalah filamen dipanaskan. Filamen yang
dipanaskan dalam menciptakan ruang hampa di dalam sebuah gelas "tabung." The "sinar"
adalah sebuah aliran elektron yang dihasilkan oleh senapan elektron yang secara alamiah
tuangkan dari katoda yang dipanaskan ke dalam vakum. Elektron negatif. Anoda adalah
positif, sehingga menarik elektron mengalir dari katoda. Layar ini dilapisi dengan fosfor,
bahan organik yang terpancar ketika dikejutkan oleh berkas elektron.
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
16

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Ada tiga cara untuk menyaring berkas elektron untuk mendapatkan gambar yang benar
pada layar monitor: bayangan masker, aperture grill dan slot masker. Teknologi ini juga
berpengaruh ketajaman layar monitor. Mari kita lihat lebih dekat sekarang ini.
Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan
prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung
gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang
memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati
serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu
dari tabung bagian dalam.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari
lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar
tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar
dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal
dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai
dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang
ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara
untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya
Belia dapat nonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi atawa monitor.
Pada masa awal-awal kelahira nteknologi televisi, para ilmuwan yang merancang televisi
dan tabung gambar menemui hambatan teknis.
Dulu, lapisan yang berpendar dalam tabung gambar kualitasnya nggak sebaik sekarang.
Jadi kualitas pixel yang dihasilkan juga tidak seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan
perkembangan teknologi komputer yang membutuhkan kualitas TV dan monitor tabung
yang lebih baik, untungnya kualitas lapisan berpendar dalam tabung monitor telah lebih
baik.
Hasilnya diperoleh tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi
yang lebih tinggi. Wajar aja, soalnya komputer banyak berurusan dengan text, dan itu
membutuhkan detil gambar yang tinggi.
Sayangnya, teknologi monitor dengan tabung CRT ini ditengarai memiliki banyak
pengaruh buruk bagi kesehatan penggunanya. Sejumlah riset mengindikasikan bahwa
ekspos berlebihan monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan.
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
17

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar elektron pada tabung gambar monitor atau televisi
tabung.
Dibawah ini dapat kita lihat kelebihan dan keburukan dari CRT.
a. Kelebihan Monitor CRT
Harganya lebih murah dibandingkan monitor LCD
Kualitas gambar yang lebih tajam dan cerah dibandingkan monitor LCD
Mampu menghasilkan resolusi gambar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
monitor LCD
Memiliki sudut viewable lebih baik dibandingkan monitor LCD
b. Kekurangan Monitor CRT
Menimbulkan efek radiasi yang bisa mengganggu kesehatan.
Dimensinya menyita ruangan yang cukup besar. Apalagi bila ukurannya makin
besar
Menimbulkan efek kedip (flicker) yang mengganggu mata
Butuh konsumsi listrik yang lebih tinggi dibandingkan LCD
Sinyal gambar analog
Area layarnya tidak optimum karena harus dialokaskan untuk bezel/frame
Bentuknya kurang sedap dilihat dibandingkan dengan monitor LCD.
B. Prinsip Kerja CRT TV
Seperti yang kita ketahui tabung gambar merupakan salah satu komponen TV
yang sangat vital, Banyak kerusakan kerusakan pada TV salah satunya yaitu kerusakan
tabung.
Kemungkinan kita pernah menghadapi kerusakan televise seperti gambar 16.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
18

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Gambar 16. Tampilan TV


Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak
seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna
dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .
Gambar 16.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah, gambar 16.2 adalah
gambar tanpa Hijau, gambar 16.3 adalah gambar tanpa biru, gambar 16.4 adalah gambar
tanpa merah dan hijau, gambar 16.5 adalah gambar tanpa warna Biru dan Merah dan
gambar 16.6 adalah gambar tanpa warna Hijau dan biru .
Gejala kerusakan seperti gambar 16 bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa
juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di
rangkaian pcb crt socket.
Sedangkan untuk gambar normal dapat kita lihat seperti gambar 17.

Gambar 17. Gambar normal


Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan
bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut
ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana.
C. Tabung Gambar /CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl
Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam
layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja
Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan
merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Pada gambar 18 dapat kita lihat tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
19

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Gambar 18. Tabung Sinar Katoda

Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung
Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang
merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan
menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang
dipanaskan dari sebuah tabung vakum.
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran,
dan pancaran ini didefleksi oleh medan magnetik untuk menscan permukaan di ujung
pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam
transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron
akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan gambar 19.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
20

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan
Gambar 19. Contoh Tabung

Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC)
hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke
arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue). Elektron-elektron
ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal
ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor
penguat akhir pada PCB CRT.
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan
elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa
berpindah atau bergerak adalah electron. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 20.

Gambar 20. Bagian dari tabung


Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini
bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen). Fosfor yg
tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron
elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu
didefleksikan oleh Deflection yoke. Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang
ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di
belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya
penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
D. LCD
Liquid Crystal Display juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
21

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar
komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik
cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam
sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan
kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan
citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi
medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna
diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Kembali ke Tabung TV, lalu bagaimana cara mengukur baik tidaknya sebuah tabung.
Dibawah ini dapat kita lihat dua cara untuk melihat baik buruknya sebuah tabung tv.
Cara Pertama :
Perhatikan gambar 21.

a)

b)
Gambar 21. Gambaran tabung

Gambar 201a, kurang lebih menggambarkan hubungan antara grid-katoda-heater pada


CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar 21b, menggambarkan hubungan ketika CRT
menyala yaitu heater memanaskan lapisan katoda sehingga elektron mudah ditembakkan.
Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu.
Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K,
dengan cara kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan
Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan
angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau
soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak
bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.
Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :
1.
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Power supply atau trafo yang ada output 6volt


Page
22

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

2.

Multimeter atau AVO meter

Perhatikan gambar 22.

Gambar 22. Daerah yang diukur dan diberikan tegangan


Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda
apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda
dan kabel warna hitam ke grid.
Cara Ke Dua :
Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara
langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .
Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda
,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangannya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang
sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila
keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.
Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan
resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.
Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti
gambar 23 .

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
23

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Gambar 23. Gambar rangkaian warna yang dihubungkan ke tabung


Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang
rusak.
Gambar 24 adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk
membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka
waktu lama.

Gambar 24 adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac


Komponen yang diperlukan adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.
Satu cara lagi untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT
dengan GND.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
24

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Perhatikan gambar 25.

Gambar 25. Titik yang akan dishot ke ground


Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang baru.
Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika
memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada
percikan yang disebabkan short kaki2 ini.

LATIHAN 3
Gambarkan dan tuliskan cara kerja tabung tv

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
25

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Persiapan Praktek2
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A.

B.

Alat
Toolset

1 set

Multimeter

1 bh

Trainer tv

1 set

Power Supply

1 bh

Bahan
1. Kain pembersih

1 buah

2. Kuas

1 buah

Praktek 2:
Langkah Kerja
1.

Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Hubungkan tegangan 6 volt seperti gambar 21 dan ukur tahanan grid dan katoda dengan
menggunakan ohm meter pada posisi x 10K. Catat hasil pengukuran.
3.

Lakukan cara seperti gambar 22 dan catat hasil


pengukuran.

4. Buat kesimpulan dari percobaan 2.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
26

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

M AT E R I
PO K O K 4

TV PLASMA

Tujuan Kegiatan :

Peserta dapat menjelaskan sejarah televisi

A. Sejara Plasma
Kata plasma kita kenal sebagai istilah dalam ilmu hayati, terdapat dalam darah sebagai
cairan di antara sel-sel darah, atau pada makhluk bersel tunggal sebagai cairan pengisi
selnya. Lalu, apa artinya dalam ilmu fisika? Mari kita mengenal bintang terdekat kita,
yaitu matahari, sebagai pengantar pemahaman yang lebih praktis, ilmiah dan alamiah,
yang tentu lebih sederhana untuk dicerna dari pada bualan tentang TV plasma yang tak
terbeli. Perhatikan gambar 26.

Gambar 26. Matahari


Kita mulakan langsung saja dari atmosfer matahari, yaitu korona, selubung matahari yang
berisi kumpulan gas yang terionisasi. Lapisan korona ini jauh lebih panas dari permukaan
matahari itu sendiri, penyebabnya masih diperdebatkan oleh para ilmuwan. Dari
permukaan korona ini muncul semburan-semburan yang disebut Solar flares. Semburan ini
juga menyebabkan ledakan yang kemudian disebut Coronal Mass Ejection (CME).
Baik Solar flares maupun CME bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, sekitar satu
juta km/jam. Angka ini mendekati kecepatan cahaya, terjadi karena ledakan di atas dan
membawa serta ion-ion Hidrogen, Helium dan atom unsur lain yang lebih berat.
Kumpulan ion-ion gas inilah yang disebut plasma. Seperti halnya dalam larutan garam,
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
27

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

kumpulan ion-ion tersebut atau muatan plasma menjadi konduktif, dan sangat responsif
terhadap medan elektromagnetik. Bisa dikatakan korona matahari adalah gudangnya
plasma, dan disemburkan tanpa henti ke segala arah hingga batas tata surya (heliosfer).
Muatan plasma yang berkecepatan mendekati cahaya ini tentulah berbahaya bagi kita,
namun kenapa kita tidak merasakan peluru-peluru plasma tersebut menghujam tubuh kita?
Apakah atmosfer kita kuat menahan serangan plasma dari matahari tersebut, sedangkan
meteor saja yang kecepatannya jauh lebih rendah dari cahaya ada yang tidak habis terbakar
dan mendarat di bumi?
Dulu kala ilmuwan menggagas bahwa bumi ini adalah sebuah magnet besar, dengan dua
kutub magnetik utara dan selatan, selain kutub rotasi sebagai sumbu bumi ini berputar
menjadikan malam dan siang. Temuan-temuan ilmiah terus berlanjut hingga pada
pertengahan abad ke-20 digagaskan sebuah konsep magnetosfer, sebuah medan magnetik
yang menyelubungi bumi di sebelah luar atmosfer. Magnetosfer inilah yang melindungi
kehidupan bumi dari serangan plasma matahari. Jarak magnetosfer yang menghadap
matahari kira-kira 70.000km dari inti bumi.
B. TV Plasma
Seiring dengan berkembangnya jaman sepertinya orang juga terus mengembangkan
teknologi kearah yang lebih maju. Dulu orang biasa menonton TV hitam putih, itupun
tidak semua rumah memiliki TV, kalau nonton TV biasanya ngumpul ramai-ramai kayak
nonton layar tancap. Tapi sekarang ini TV bukanlah suatu hal yang mewah lagi, bahkan era
TV CRT sudah mulai digantikan dengan TV LCD, TV LED, TV plasma, sampai ke
handphone juga ada TV-nya. Mungkin di masa yang akan datang masih ada teknologi
yang lebih canggih lagi, yang akan memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih baik bagi
pengguna.
B. Pengertian TV Plasma
Apa yang di maksud TV plasma? Plasma sendiri adalah istilah ilmiah yang mengacu pada
gas seperti lampu neon dan xenon yang menyala jika terkena sinar listrik. Prinsip kerja
layar plasma hampir sama seperti sebuah lampu neon. Dalam layar televisi terdapat ribuan
titik gambar kecil yang di sebut pixel, di dalam televisi berwarna, sebuah pixel terdiri dari
tiga warna yaitu merah, hijau, dan biru. Di dalamTV plasma pixel terdiri dari
penggabungan gas neon atau xenon, dalam satu layar TV plasma terdapat ratusan ribu
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
28

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

pixel, tiap-tiap pixel ini terjepit oleh pelat bermuatan listrik, jadi apabila pelat tersebut di
aliri arus listrik maka plasma akan bersinar.Ringkasnya, plasma ini akan di gabungkan
dengan rangkaian tuner TV dan komponen-komponen audio-video lainnya sehingga dapat
menangkap siaran TV dan menampilkan gambar pada layar yang dapat kita lihat dengan
mata.
Pada gambar 25 dapat kita lihat TV plasma.

Gambar 25. TV Plasma


TV plasma terlihat di lantai dengan body yang besar.
C. Keunggulan dan kelemahan TV Plasma
Adapun keunggulan dan lelemahan TV Plasma adalah :
Keunggulan TV Plasma :

Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV

Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)

Sudut pandang lebih lebih lebar

Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur

Kelemahan TV Plasma

Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan
gambar berbayang

Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun
dalam jangka waktu yang relatif lama

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
29

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Lebih berat dari LCD

Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV

Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inci.

D. Kerusakan TV Plasma
Kebanyakan kerusakan yang terjadi pada TV Plasma adalah bagian power, seperti TV
Plasma merk Samsung 42 inch kerusakan tidak ada gambar ternyata hanya dioda 12 voltnya yang mati. Ganti dioda langsung nyala. Pada TV-TV yang lain kebanyakan juga
begitu, tidak jauh dari power dan converter. Pada gambar 26 dapat kita lihat blok power
TV Plasma.

Gambar 26. Blok Power TV Plasma


Plasma TV tidak ada gambar, dioda dalam lingkaran mati, tapi ada salah satu TV Plasma
yang kerusakannya mulai bikin runyam, TV Samsung 42 inch dengan kerusakan gambar
melompat-lompat atau gambar cuma ada garis-garis dari atas kebawah, ditambah tidak ada
warna (hitam putih). Hal ini membuat kita berfikir keras dan penyelidikan

pertama

langsung mengarah kebagian osilator, setelah semua diteliti ternyata osilator tidak
bermasalah selanjutnya kita arahkan blok tuner, kenapa demikian? karena selain gambar
tidak stabil ditambah warna juga masih hitam-putih, jadi kemungkinan penangkapan
frekuensi masih belum sempurna.
Setelah bagian tuner dibuka, ternyata banyak open solder disana-sini, langsung saja solder
bergerilya menghajar bagian-bagian yang sudah pada retak. Penyolderan selesai, dicoba
TV dinyalakan, ternyata gambar normal, tidak ada lompat-lompat lagi, tapi masih hitamputih. Kemudian kita lanjutkan mencari kerusakan bagian tuner , sampai kesoket-soket

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
30

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

dan kabelnya diperiksa dan ternyata belum ketemu juga kerusakannya akhirnya kita perisa
kebagian blok warna.

E. Cara Kerja Didplay plasma


Perhatikan gambar 27

Gambar 27. Komposisi panel layar plasma


Panel biasanya memiliki jutaan sel kecil di ruang terkotak antara dua panel kaca.
Kompartemen ini, atau "lampu" atau "sel", pegang campuran gas mulia dan sejumlah
sangat kecil dari merkuri. Sama seperti di lampu neon di atas meja kantor, saat merkuri
menguap dan tegangan diterapkan di seluruh sel, gas dalam bentuk sel-sel plasma. Dengan
aliran listrik (elektron), beberapa mogok elektron partikel raksa sebagai elektron bergerak
melalui plasma, sesaat meningkatkan tingkat energi molekul sampai kelebihan energi
adalah gudang. Mercury gudang energi sebagai ultraviolet (UV) foton. Foton UV
kemudian mogok fosfor yang dicat di bagian dalam sel. Ketika foton UV pemogokan
molekul fosfor, itu sesaat meningkatkan tingkat energi dari sebuah elektron orbit luar
dalam molekul fosfor, memindahkan elektron dari stabil ke keadaan stabil, elektron
kemudian gudang kelebihan energi sebagai foton di sebuah energi yang lebih rendah
tingkat dari sinar UV, foton energi rendah sebagian besar dalam kisaran inframerah tetapi
sekitar 40% berada dalam kisaran cahaya tampak. Dengan demikian energi input yang
menumpahkan sebagai sebagian besar panas (inframerah), tetapi juga sebagai cahaya
tampak. Tergantung pada fosfor yang digunakan, warna cahaya tampak dapat dicapai.
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
31

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Setiap piksel di layar plasma terdiri dari tiga sel yang terdiri dari warna primer cahaya
tampak. Memvariasikan tegangan sinyal ke sel-sel sehingga memungkinkan warna
dirasakan berbeda.
Sebuah panel display plasma adalah sebuah array dari ratusan ribu kecil, sel bercahaya
diposisikan antara dua piring dari kaca. Setiap sel pada dasarnya adalah sebuah lampu
neon kecil diisi dengan dijernihkan neon, xenon, dan gas inert lainnya; sel yang bercahaya
ketika mereka listrik melalui "elektroda".
Elektroda panjang garis-garis dari listrik dari bahan yang juga terletak antara pelat kaca,
di depan dan di belakang sel. Elektroda Alamat duduk di belakang sel, sepanjang plat kaca
belakang, dan dapat buram. Tampilan elektroda transparan yang dipasang di depan sel,
sepanjang plat kaca depan. Seperti dapat dilihat dalam ilustrasi, elektroda tertutup oleh
lapisan pelindung isolasi. Rangkaian Kontrol biaya elektroda yang jalan salib di sel,
menciptakan perbedaan tegangan antara depan dan belakang. Beberapa atom dalam gas sel
kemudian kehilangan elektron dan menjadi terionisasi, yang menciptakan plasma listrik
dari atom, elektron bebas, dan ion. Tabrakan dari elektron yang mengalir dalam plasma
dengan atom gas inert mengarah ke cahaya emisi; plasma memancarkan cahaya tersebut
dikenal sebagai pembuangan cahaya.
Dalam panel plasma monokrom, gas biasanya kebanyakan neon, dan warna adalah oranye
karakteristik dari lampu neon-diisi (atau tanda). Setelah debit cahaya telah dimulai dalam
sel, itu dapat dipertahankan dengan menerapkan tegangan rendah tingkat antara semua
elektroda horisontal dan vertikal-bahkan setelah tegangan pengion dihapus. Untuk
menghapus sel tegangan semua akan dihapus dari sepasang elektroda. Jenis panel
memiliki memori yang melekat. Sejumlah kecil nitrogen yang ditambahkan ke neon untuk
meningkatkan histeresis.
Pada panel warna, bagian belakang setiap sel dilapisi dengan fosfor. foton ultraviolet yang
dipancarkan oleh plasma merangsang fosfor ini, yang mengeluarkan cahaya terlihat
dengan warna ditentukan oleh bahan fosfor. Aspek ini sebanding dengan lampu
fluorescent dan tanda-tanda neon yang menggunakan fosfor berwarna.
Setiap pixel terdiri dari tiga sel Subpiksel terpisah, masing-masing dengan warna fosfor
yang berbeda. Satu Subpiksel memiliki fosfor lampu merah, satu Subpiksel memiliki
fosfor lampu hijau dan satu Subpiksel memiliki fosfor cahaya biru. Warna-warna berbaur
bersama-sama untuk membuat warna keseluruhan piksel, sama seperti tiga serangkai dari
CRT masker bayangan atau LCD warna. Plasma panel menggunakan modulasi lebar pulsa
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
32

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

(PWM) untuk mengendalikan kecerahan: dengan memvariasikan pulsa saat ini mengalir
melalui sel berbeda ribuan kali per detik, sistem kontrol dapat menambah atau mengurangi
intensitas warna setiap Subpiksel untuk menciptakan miliaran kombinasi yang berbeda
merah, hijau dan biru. Dengan cara ini, sistem kontrol dapat menghasilkan sebagian besar
warna terlihat. Plasma menampilkan menggunakan fosfor sama seperti CRT, yang
rekening untuk reproduksi warna yang sangat akurat ketika melihat gambar video televisi
atau komputer (yang menggunakan sistem warna RGB didesain untuk teknologi display
CRT).
Plasma menampilkan tidak harus bingung dengan liquid crystal display (LCD), lainnya
display layar datar ringan menggunakan teknologi yang sangat berbeda. LCD dapat
menggunakan satu atau dua lampu neon besar sebagai sumber backlight, tapi warna yang
berbeda dikendalikan oleh unit LCD, yang berlaku berperilaku sebagai pintu yang
memungkinkan atau memblokir perjalanan cahaya dari lampu latar ke cat merah, hijau,
atau biru di bagian depan panel LCD.
F. Bagian-bagian TV Plasma
Pada gambar 28 dapat kita lihat bagian-bagian TV plasma pqandangan atas.

Gambar 28. Bagian-bagian TV Plasma

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
33

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

LATIHAN 4
Tuliskan cara kerja TV Plasma

Persiapan Praktek 3
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A. Alat
Toolset

1 set

Multimeter

1 bh

TV Plasma

1 set

B. Bahan
1.

Kain pembersih

1 buah

2.

Kuas

1 buah

Praktek 3:
Langkah Kerja
1.

Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Buka tutup TV Plasma dan amati permukaan PCB


3.

Tentukan bagian-bagian dari TV Plasma

5. Buat kesimpulan dari percobaan 3.

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
34

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

M AT E R I
PO K O K 5

TV LCD

Tujuan Kegiatan :

Menjelaskan Prinsip kerja TV LCD


A. Pendahuluan
Kehadiran teknologi LED, LCD dan plasma saat ini memang masih belum mampu
menggeser posisi TV CRT. Hal ini disebabkan perbedaan harga yang cukup tinggi,
sementara setiap orang sudah terbiasa dengan televisi bertabung. TV CRT memang jauh
lebih terjangkau masyarakat Indonesia terutama untuk kelas menengah ke bawah.
B. Keuntungan TV LCD
Kehadiran teknologi LED, LCD dan plasma saat ini memang masih belum mampu
menggeser posisi TV CRT.
Salah satu alasan yang membuat TV LCD menjadi pengganti CRT adalah bentuknya yang
jauh lebih langsing. CRT menggunakan tabung untuk menembakkan elektron-elektron
yang akan melakukan scanning pada layar dan membuat fosfor pada layar CRT bercahaya
dan membentuk gambar.
LCD tidak menggunakan tabung melainkan kristal cair (Liquid Crystal). Ia juga tidak
memerlukan tembakan elektron melainkan hanya membutuhkan aliran listrik. Itu sebabnya
TV LCD menjadi lebih langsing dibandingkan TV CRT.
Bayangkan jika Anda membeli sebuah TV CRT yang berlayar besar, misalnya 29 inci.
Layar besar ini akan membutuhkan tabung yang juga besar akibatnya bentuk TV menjadi
besar

dan

gemuk

dan

beratnya

secara

otomatis

juga

akan

bertambah.

Dengan ukuran layar yang sama TV LCD akan terlihat lebih langsing tanpa harus
menambah ketebalan di bagian belakangnya. Akibatnya TV ini juga akan lebih ringan dan
memiliki sifat portabilitas yang tinggi.
Oleh sebab itu TV LCD menjadi harapan banyak orang untuk menggantikan TV
bertabung. Selain tipis, TV LCD dapat menampilkan gambar dengan lebih bagus dan mata
juga tidak cepat lelah dibandingkan dengan TV CRT.
Jika dilihat dari segi fitur, TV LCD biasanya juga dapat dihubungkan dengan PC. Ini
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
35

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

karena pada TV LCD umumnya turut diberikan sebuah konektor VGA. Jadi selain
berfungsi sebagai televisi, ia juga dapat menghemat pengeluaran Anda yang tidak perlu
lagi membeli monitor TV. Beberapa TV LCD juga ada yang dilengkapi dengan DVI. DVI
ini berfungsi untuk menerima input video digital baik dari PC maupun peralatan lainnya.
Ada juga yang berupa koneksi HDMI ( high definition multimedia interface ).
Jika berbicara mengenai TV CRT (Cathode Ray Tube), sudah cukup banyak yang
mengenalnya, meskipun hanya sebatas mengetahui bahwa TV ini menggunakan tabung.
Penggunaan tabung juga yang membuatnya memiliki ukuran besar. Semakin besar ukuran
layarnya, bentuk dan ukuran TV CRT juga akan semakin besar.
Kehadiran TV LCD (Liquid Crystal Display) memberikan banyak keuntungan yang bisa
dinikmati. Dengan TV LCD sekalipun layarnya berukuran besar, namun TV ini dikenal
cukup tipis. Anda tidak perlu dibayangi oleh sebuah televisi yang tebal dan berat seperti
CRT. TV LCD akan lebih menghemat ruangan Anda. Yang lebih menyenangkan lagi,
beberapa TV-TV LCD dapat di pasang di dinding rumah, sehingga akan lebih menghemat
ruangan lagi.
LCD sendiri sebenarnya sudah sejak lama hadir hanya saja belum dalam bentuk televisi.
Bahkan setiap hari Anda sering menggunakannya tanpa menyadarinya. Teknologi LCD
dapat ditemukan pada kalkulator, jam tangan digital, microwave, termometer dan
bermacam peralatan Elektronik lainnya. Jadi bukanlah hal yang mengejutkan jika
teknologi LCD mengalami perkembangan menjadi televisi.
C. Cara Kerja LCD TV
Pada gambar 29 dapat kita lihat lapisan LCD

Gambar 29. Lapisan LCD


LCD menggunakan komponen utama yang berupa kristal cair. Kristal cair ini bukanlah
sebuah kristal yang benar-benar berbentuk cair, namun berada diantara cair dan padat. Ia
lebih mendekati cair dibandingkan padat. Untuk mengubahnya menjadi benar-benar cair,
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
36

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

hanya dibutuhkan sedikit panas. Ia sangat sensitif terhadap suhu, itulah sebabnya mengapa
layar LCD pada notebook biasanya akan bereaksi sedikit aneh ketika berada pada cuaca
dingin atau panas terik.
Salah satu fitur dari kristal cair adalah mereka mudah bereaksi terhadap arus listrik. Kristal
cair ini disusun dengan cara di lilit (twisted) dan di sebut dengan Twisted Nematics (TN).
Dengan memberikan arus listrik akan membuat kristal cair ini saling melepaskan
lilitannya ke dalam bermacam sudut, tergantung dari besarnya arus listrik. LCD
menggunakan kristal cair ini karena mereka dapat bereaksi dengan tepat terhadap arus
listrik sehingga dapat digunakan untuk mengontrol cahaya.
D. Matriks Pasif dan matriks Aktif
Ada dua macam LCD yang digunakan yaitu matriks pasif dan matriks aktif. Pada matriks
pasif, LCD menggunakan kisi-kisi listrik yang sederhan untuk mensuplai tegangan pada
piksel tertentu di layar. Kisi-kisi ini dibuat menggunakan dua lapisan yang di sebut
substrat. Satu substrat membentuk kolom dan yang lainnya membentuk baris.
Baris dan kolom ini terhubung dengan IC (Integrated Circuit) yang mengontrol kapan
tegangan dikirimkan pada kolom atau baris tertentu. Baris dan kolom ini saling
berpotongan untuk membuat piksel-piksel.
Untuk menyalakan sebuah piksel, IC mengirimkan tegangan pada kolom tertentu dan
sebuah ground yang mengaktifkan bagian baris tertentu. Tegangan ini kemudian akan
menyebabkan lilitan kristal cair menjadi terbuka (untwist) pada piksel tersebut.
Cara kerja matriks pasif yang sederhana memang mengagumkan, sayangnya cara ini
memiliki kelemahan yaitu waktu respon yang rendah yang lebih sulit untuk mengontrol
tegangannya. Ini dapat menghasilkan gambar yang lambat dan kontras yang lemah.
Pada matriks aktif LCD menggunakan Thin Film Transistor (TFT). Pada dasarnya TFT
merupakan transistor-transistor dan kapasitor kecil. Mereka tersusun pada matriks
dilapisan substrat. Untuk mengaktifkan piksel tertentu, bagian baris tertentu dinyalakan,
dan selanjutnya tegangan dikirimkan ke kolom yang tepat.
Karena semua baris dan kolom yang saling berpotongan ini dalam kondisi mati, hanya
kapasitor pada piksel yang yang dituju saja yang dapat menerima tegangan listrik.
Kapasitor ini akan mampu menyimpan tegangan sampai pengisian yang berikutnya. Jika
tegangan dengan tepat di kontrol ke kristal, kita akan dapat membuatnya menjadi untwist
dengan tepat untuk menghasilkan cahaya.
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
37

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Bila semuanya ini dapat dilakukan dengan tepat, LCD akan menghasilkan skala abu-abu.
Saat ini banyak TV LCD yang sudah memiliki 256 level brightness per pikselnya.
E. Gangguan Pixel
Untuk dapat memproduksi beragam warna, pada masing-masing pixel terdapat tiga
subpixel yang terdiri dari warna merah, hijau dan biru (RGB). Kombinasi ketiga warna ini
akan mampu menghasilkan 16,8 juta warna. Misalnya sebuah layar memiliki resolusi
1024768 pixel, ini berarti terdapat 1024 kolom x 768 baris x 3 subxel, kita akan
memperoleh 2.359.296 transistor. Pada gambar 30 dapat kita lihat bentuk pixel.

Gambar 30. Bentuk pixel


Jika terdapat masalah pada transistor-transistor ini akan menimbulkan gangguan
piksel/piksel mati. Kebanyak layar matriks aktif memiliki beberapa gangguan piksel pada
layar. Gambar diatas menunjukkan salah satu pixel yang mati atau biasa disebut dengan
dead pixel.
F. Spesifikasi LCD TV
Mengetahui spesifikasi LCD TV sangat penting dilakukan sebelum anda membelinya, ada
beberapa point penting dalam spesifikasi LCD TV, diantaranya :
a. Resolusi (Resolution)
Merupakan ukuran pixel (banyaknya titik tampilan) antara panjang dan lebar/tinggi
layar monitor. Monitor tabung (CRT) biasanya mempunyai ukuran 800600,
1024768 (ukuran standard) atau 12801024. Biasanya dengan perbandingan 4:3.
Sedangkan untuk monitor LCD biasanya terdapat dua jenis yang satu memiliki ukuran
yang sama dengan CRT, sedangkan satu lagi dengan istilah Wide Screen.
LCD Wide Screen ini biasanya mempunyai perbandingan panjang x lebar 16:9.
Resolusi yang umum yang biasa kita jumpai adalah : 1280768, 1360768,
1440900, 16801050, 19201080, 19201200 dan 25601600.
b. Viewable size
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
38

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan
Ukuran diagonal layar monitor. Misalnya LCD 17 (inch), yang berarti ukuran
diagonal layar tersebut (pojok kiri bawah ke pojok kanan atas) sepanjang 17 inchi.
Ukuran yang biasa dijumpai misalnya 15, 16, 17, 18.5, 19, 22 dan lainnya.

c. Response time
Waktu terkecil (minimal) yang diperlukan untuk mengubah warna pixel dari hitam ke
putih dan kembali ke hitam lagi (black to black), dan ada juga yang menggunakan
metode abu-abu ke putih lalu ke abu-abu lagi (gray to gray). Nilai respond time ini
dinyatakan dalam milisecond (ms / mili detik). Semakin kecil nilai response time,
secara teori transisi gambar/warna akan semakin cepat dan cacat tampilan akan
semakin kecil. Meskipun nilai dibawah 10ms perbedaannya tidak akan terlihat, karena
terbatasnya kemampuan mata manusia.
d. Refresh Rate
Jumlah gambar tiap detik yang ditampilkan monitor. Karena pixel di LCD monitor
tidak menggunakan metoda hidup mati antara frame satu dengan lainnya (seperti yang
digunakan di CRT Monitor), maka di LCD monitor saat ini, nilai refresh rate tidak
akan begitu mempengaruhi tampilan. Berbeda dengan CRT (biasanya mempunyai
refresh rate 60 Hz, 75 Hz atau 85 Hz), terkadang tampilan sering berkedip (flicker).
LCD bisa mempunyai refresh rate lebih dari 100 Hz. Sebagai perbandingan, televisi
kita mempunyai refresh rate 25 Hz ( 25 gambar/frame tiap detik).
e. Viewing Angle (Viewing Direction)
Merupakan nilai sudut maksimum dimana kita masih dapat melihat tampilan dengan
baik. Misalnya Viewing angle sebesar 160 derajat, maka ketika kita melihat layar dari
sudut kurang atau maksimal 160 derajat, tampilan masih terlihat dengan baik. Jika
lebih dari itu, maka tampilan sudah tidak jelas lagi, kadang sebagian terlihat agak
hitam.
Kalau CRT Monitor biasanya mempunyai sudut yang lebih tinggi, hampir dari 180
derajat kita masih dapat melihat tampilan dengan jelas tanpa perubahan.

f. Contrast Ratio
Merupakan perbandingan (rasio) intensitas dari kecerahan/warna putih (brightest) dan
kegelapan/warna hitam (dark). Secara umum, semakin tinggi nilai contrast Rasio akan

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
39

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan
semakin baik. Tetapi kadang produk yang satu dengan lainnya menggunakan metode
yang berbeda, sehingga tidak mudah untuk dibandingkan.
Nilai contrast ratio bermacam-macam, misalnya : 20000:1, 10000:1, 5000:1, 2000:1,
700:1 dan lainnya.

g. Aspect Ratio
Perbandingan antara panjang dan lebar/tinggi layar monitor. Misalnya 4:3, 5:4, 16:9
atau 16:10. Untuk LCD Wide Screen akan mempunyai perbandingan 16:9 atau 16:10.
Sedangkan untuk monitor CRT yang umum mempunyai perbandingan 4:3.
h. Input Port
Jenis/tipe koneksi kabel yang digunakan, misalnya DVI, VGA, S-Video, HDMI dan
lainnya. Untuk CRT Monitor biasanya menggunakan port VGA.
Ketika membeli VGA (kartu grafis) yang hanya mempunyai port DVI, biasanya juga
disertakan tambahan koneksi VGA to DVI atau DVI to VGA agar tetap kompatibel
dengan port yang ada.
i. Tambahan
Ukuran Monitor terkadang tidak bisa dijadikan referensi dalam menentukan
resolusinya. Ukuran 17 bisa jadi mempunyai resolusi maksimal yang sama dengan
ukuran monitor 16, misalnya sama-sama mempunyai resolusi 1360768. Atau bisa
juga monitor 17 mempunyai nilai yang lebih rendah.
G. Tips Membersihkan Layar Monitor LCD
Tips Membersihkan Layar Monitor LCD sebenarnya sudah sangat banyak dibahas di
internet. Layar Flat monitor, juga dikenal sebagai monitor LCD, sedikit berbeda dari CRT
ketika dibersihkan. Monitor CRT standar memiliki layar kaca dan dibersihkan dalam
cukup banyak cara yang sama seperti yang Anda lakukan setiap kaca lainnya di rumah
atau kantor Anda. Namun monitor layar Flat, memerlukan sedikit perawatan khusus saat
membersihkan. Hal ini karena LCD jauh lebih sensitif dan mudah tergores dan rusak. Hal
yang sama berlaku untuk televisi LCD Anda.
Langkah-langkah membersihkan monitor LCD adalah sbb:

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
40

PPPPTK MEDAN
1.

Drs. Tudenwan
Siapkan alat-alat bantu yang dibutuhkan yaitu kuas halus, kain lap halus dll. Jika anda
membeli paket pembersih LCD yang bagus, misalnya dari Pixel Clean Deluxe, semua
kebutuhan sudah include.

2.

Matikan monitor. Jika layar dimatikan, akan lebih mudah untuk melihat daerah yang
kotor atau berminyak.

3.

Semprotkan cairan khusus pembersih LCD dan setelah itu gunakan kain halus yang
kering, lembut dan sangat lembut menghapus layar. Kain halus yang saya maksud
kira-kira sama dengan kain pembersih kacamata.

4.

Jika kain kering tidak sepenuhnya menghilangkan kotoran atau minyak, jangan
menekan lebih keras karena cara ini sering dapat menyebabkan pixel terbakar atau
rusak.

5.

Ulangi semprotkan cairan khusus pembersih LCD lalu lap kembali dengan hati-hati.

6.

Bagian pinggir layar yang terbuat dari plastik yang mengelilingi layar dapat
dibersihkan dengan pembersih multiguna tapi berhati-hati untuk menghindari kontak
dengan layar LCD itu sendiri.

7.

Saya kira tidak susah membersihkan LCD, yang penting kita hati-hati melakukannya.

Hal-hal yang dilarang dalam membersihkan layar LCD :


1. Hindari menggunakan handuk kertas, kertas toilet, kertas tisu, atau sesuatu seperti
baju Anda untuk menghapus layar LCD. Bahan-bahan non-ultrasoft dengan mudah
bisa menggaruk layar.
2. Hindari produk pembersih yang mengandung amonia, etil alkohol, aseton, toluena,
asam etil, atau metil klorida. Bahan kimia ini dapat bereaksi dengan bahan layar LCD
yang terbuat dari layar yang dapat kuning atau menyebabkan kerusakan jenis lain.
3. Jangan semprot cair secara langsung pada layar LCD yang sedang dinyalakan karena
itu akan menyebabkan kerusakan.
4. Ketikan monitor dibersihkan, monitor harus dalam keadaan off dan kabel listrik
dicabut.
Contoh produk pembersih LCD yang dapat anda gunakan untuk membersihkan LCD yaitu
PixelClean Deluxe

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
41

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

LATIHAN 5
Tuliskan cara kerja TV LCD

Persiapan Praktek 4
Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :
A. Alat
Toolset

1 set

Multimeter

1 bh

TV LCD

1 set

B. Bahan
1. Kain pembersih

1 buah

2. Kuas

1 buah

Praktek 4:
Langkah Kerja
1.

Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Buka tutup TV LCD dan amati permukaan PCB


3.

Tentukan bagian-bagian dari TV LCD

6. Buat kesimpulan dari percobaan 4.

PENUTUP
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
42

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktek untuk
menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat
kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke
topik/modul berikutnya. Mintalah pada instruktur/widyaiswara untuk melakukan uji
kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau
asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi
tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka
hasil yang berupa nilai dari instruktur/widyaiswara atau berupa porto folio dapat dijadikan
sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil
tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila
memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yangdikeluarkan oleh
dunia industri atau asosiasi profesi.

DAFTAR PUSTAKA
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
43

PPPPTK MEDAN

Drs. Tudenwan

1. Indrawan 1985, Teknik Servis/Reparasi TV Transistor Hitam-Putih, Penerbit


Bintang Terang Servis.
2. PT. Bukaka Teknik Utama 1988, Petunjuk Praktikum BW TV Trainer Model IB
3611.
3. PT. Bukaka Teknik Utama 1988, Petunjuk Praktikum Color TV Trainer Model
CE 140 F.
4. S. Reka Rio, Ir dan Yoshikatsu Sawamura 2002, Teknik Reparasi Televisi
Berwarna, PT. Pradnya Paramita Jakarta.
5. Sofyan 2005, Mencari & Memperbaiki Pada TV Berwarna, Penerbit Kawan
Pustaka.
6. Wasito S 1982, Tehnik TV Teori dan Menyervisnya, Penerbit Karya Utama
Jakarta.
7. Wasito S 1986, Tehnik TV Warna Teori dan Menyervisnya, Penerbit Karya
Utama Jakarta.

GLOSARIUM
Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
44

PPPPTK MEDAN
Audio
Vidio
AC
DC
IC
TTL

Drs. Tudenwan
: Suara
: gambar
: Alternating Current
: Direct Current
: Integrated Circuit
: Transistor Transistor Logik

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Page
45

PPPPTK MEDAN

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Drs. Tudenwan

Page
46

PPPPTK MEDAN

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Drs. Tudenwan

Page
47

PPPPTK MEDAN

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Drs. Tudenwan

Page
48

PPPPTK MEDAN

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Drs. Tudenwan

Page
49

PPPPTK MEDAN

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Drs. Tudenwan

Page
50

PPPPTK MEDAN

Perinsip Dasar Penerima Televisi

Drs. Tudenwan

Page
51

Anda mungkin juga menyukai