Anda di halaman 1dari 10

PARIWISATA DI KABUPATEN BULELENG

OLEH:
Komang Dandi Krismawan

NIM 1607031008

JURUSAN PERHOTELAN PROGRAM DIPLOMA III


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN AJARAN 2016

Pariwisata di Kabupaten Buleleng

Page 1

Pariwisata di Kabupaten Buleleng

Page 2

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudu
lDESKRIPSI PARIWISATA DI KABUPATEN BULELENG. Saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membntu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu, krtik dan saran yang bersifat
membangun semangat saya harapkan demi sempurna nya makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua

Singaraja 04 oktober 2016

Komang Dandi Krismawan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.............................................................................................................................1
1.2 rumusan masalah.........................................................................................................................1
1.2.1 pariwisata apa yang ada di buleleng ?.................................................................................1
1.2.2 bagaimana perkembangan pariwisata di buleleng ?.............................................................1
1.2.3 obyek wisata apa yang ada di kabupaten buleleng?..............................................................1
1.3 tujuan...........................................................................................................................................1
1.3.1 untuk mengetahui pariwisata apa yang ada di buleleng.......................................................1
1.3.2 untuk mengetahui bagaimana perkembangan pariwisata di buleleng....................................1
1.3.3 untuk mengetahui obyek wisata apa ayang ada di buleleng.................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 tujuan pariwisata di buleleng......................................................................................................2
2.2 Perkembangan pariwisata di buleleng..........................................................................................3
2.3 obyek wisata dii kabupaten buleleng..........................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................................5
PENUTUP.............................................................................................................................................5
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................5
3.2 SARAN.......................................................................................................................................5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kata yaitu pari yang berarti
banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti pergi. Didalam kamus besar
indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi.
Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan
seseorang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain
dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan
pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
1.2 Rumusan Masalah
Pariwisata apa yang ada di Buleleng ?

Bagaimana Perkembangan Pariwisata di Buleleng ?

Obyek Wisata apa yang ada di Kabupaten Buleleng?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Pariwisata apa yang ada di Buleleng

Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan Pariwisata di Buleleng

Untuk mengetahui obyek wisata apa ayang ada di buleleng

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Pariwisata di Buleleng


Kabupaten Buleleng sebagai daerah tujuan wisata memiliki beberapa kelemahan,
sehingga wisatawan yang berkunjung relatif kecil bila dibandingkan dengan daerah lain yang
berada di bagian selatan pulau Bali. Kelemahan-kelemahan tersebut diantaranya jarak ke ibu
kota propinsi dan bandara udara yang cukup jauh, jalan yang berliku dan kurang tepatnya
strategi promosi wisata. Terlebih lagi melihat sejarah Bali yang dahulu Ibu Kota Propinsi
terletak di Kabupaten Buleleng termasuk menjadi pintu masuk bagi orang asing melalui
pelabuhan laut, sesungguhnya Kabupaten Buleleng telah dikenal oleh wisatawan dari tahun
1920an (Diparda, 2003). Padahal sesungguhnya Kabupaten Buleleng memiliki banyak daya
tarik wisata alam dan budaya yang dapat dikemas ke dalam berbagai jenis paket wisata
seperti wisata spiritual dan ekowisata yang sedang disegani oleh wisatawan, terutama
wisatawan manca negara. Melihat potensi-potensi tersebut, perlu adanya strategi pemasaran
yang tepat sehingga sasaran dan tujuan dapat dicapai. Namun, sebagai daerah tujuan wisata
Kabupaten Buleleng memiliki beberapa kelemahan, sehingga wisatawan yang berkunjung
relatif kecil bila dibandingkan dengan daerah lain yang berada di bagian selatan pulau Bali.
Adapun obyek wisata di Buleleng yang sudah di kenal oleh banyak wisatawan yang
pernah berkunjung ke Pulau Bali yaitu:
NO

OBYEK WISATA DI BULELENG

PANTAI LOVINA

AIR TERJUN GITGIT

AIR PANAS BANJAR

WIHARA BANJAR

PULAU MENJANGAN

DANAU TAMBLINGAN

2.2 Perkembangan Pariwisata di Buleleng


Namun pada sat ini perkembangan pariwisata di buleleng sudah megalami
perkembangan yang cukup bagus karena kabupaten Buleleng yang terletak di bagian utara
Pulau Bali memiliki keragaman obyek wisata, mulai dari hutan alam yang tersebar dari
Taman Nasional Bali Barat sampai mendekati Kota Singaraja. Begitu pula keindahan Danau
Buyan dan Danau Tamblingan, keheningan air terjun Gitgit dan mata air panas Banjar serta

pemandangan Pantai Lovina dengan atraksi ikan lumba-lumba. Saat ini juga dikembangkan
beberapa obyek wisata baru, wisata spiritual dan wisata sejarah.
Kabupaten ini juga menyimpan catatan sejarah masyarakat Bali, mulai zaman
megalitik sampai ke zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berbekal potensi alam dan
sejarah, Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana mengoptimalkan pengembangan industri
pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD). Namun, upaya tersebut
masih terhambat oleh belum memadainya sarana infrastruktur penunjang.
Kenyataan tersebut diakui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Drs
Made Sudarsana sebagai satu permasalahan yang dihadapi untuk pengembangan pariwisata
Buleleng. Dikatakan, terbatasnya sarana penunjang seperti agen perjalanan wisata, pusat
belanja wisatawan, dan transportasi menyebabkan upaya pengembangan pariwisata di daerah
tersebut belum maksimal.
DALAM brosur Map of Bali: Showing Places of Interest in Buleleng dari Kantor
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng disebutkan, 25 obyek wisata alam dan sejarah
dimiliki kabupaten ini. Wisata alam meliputi wisata darat dan laut, antara lain sebagian
kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), kawasan Pulau Menjangan, Teluk Terima,
Labuhan Lalang, dan Danau Beratan serta Pantai Lovina. Obyek wisata sejarah di kabupaten
ini antara lain wihara Buddha di Banjar Tegehe, monumen perang Temukus, dan temuan
arkeologi di Sembiran serta museum lontar Gedong Kirtya di Kota Singaraja. Jumlah ini
dapat bertambah setelah pemerintah kabupaten (pemkab) meresmikan Museum Buleleng
akhir Maret, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Singaraja ke-398.
2.3 Obyek Wisata di Kabupaten Buleleng
Obyek wisata tersebut tersebar di empat kawasan wisata, yaitu kawasan Batuampar di
Kecamatan Gerokgak, kawasan Kalibukbuk atau Lovina di Kecamatan Buleleng, dan
kawasan Bedugul di Kecamatan Sukasada serta kawasan Air Sanih di Kecamatan Tejakula.
Saat ini, Pemkab Buleleng dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Gedong Kirtya sedang
mengembangkan wisata sejarah Kota Singaraja yang bermodalkan aset peninggalan
Pemerintah Kolonial Belanda seperti Pelabuhan Buleleng dan bangunan zaman Belanda di
sekitar ibu kota Buleleng tersebut.
Dilihat dari potensinya, kata Sudarsana, seharusnya Kabupaten Buleleng mampu bersaing
dengan daerah pariwisata lainnya di Bali, seperti Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota
Denpasar. Bahkan, Buleleng pernah menjadi pintu pariwisata Bali zaman pemerintahan
Kolonial Belanda di Bali.
Potensi alam Buleleng berbeda dengan Bali selatan, di mana wisatawan dapat melihat
panorama pegunungan sekaligus panorama pantai. Kawasan hutan di Buleleng, ujar Sukarma,
masih tergolong lebat dan panorama air terjun serta keindahan Pantai Buleleng adalah aset
daerah yang dapat dijual kepada wisatawan.

Belakangan ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng berencana


mengembangkan wisata spiritual, yaitu jenis wisata yang menawarkan meditasi dan yoga
sebagai atraksi wisata. Sudarsana menambahkan, banyak wisatawan luar negeri yang justru
datang ke Buleleng untuk melakukan meditasi di tempat yang dianggap memiliki getaran
spiritual tinggi, seperti di Pura Puncak Sinunggal dan Pura Pulaki serta di Sidatapa, dan
Seririt.
"Kebanyakan dari mereka datang dalam grup dan mengunjungi beberapa pura dan hutan
untuk meditasi atau yoga. Sampai saat ini belum ada laporan bahwa kegiatan tersebut
menimbulkan hal-hal negatif di masyarakat. Mungkin mereka sudah mengadakan
perbincangan dan izin dari pengemong (pengelola) pura setempat," kata Sudarsana.
BERDASARKAN data PHRI Buleleng, wisatawan yang menginap di Buleleng tahun
2001 sekitar 62.991 orang dan sampai bulan April 2002, berjumlah 16.197 orang. Menurut
Englan, jumlah tersebut termasuk rendah apabila dibanding jumlah hotel sekitar 138.
"Hunian hotel kelas menengah ke bawah sekitar 15 persen saat sepi dan hanya 40 persen saat
ramai," kata Ketua PHRI Buleleng ini. Menurut dia, pengembangan pariwisata Buleleng
masih terhambat antara lain oleh terbatasnya anggaran promosi, rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap unsur Sapta Pesona seperti kebersihan dan keamanan, dan belum
optimalnya kerja sama antara pelaku pariwisata dan pemerintah.
"Sehingga, terkesan kita berjalan sendiri dan pemerintah daerah juga jalan sendiri," ujarnya.
Englan mengakui hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan Pemkab dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Buleleng melainkan kelemahan seluruh komponen pariwisata setempat.
Menanggapi hal tersebut Sudarsana mengatakan, pemerintah selalu melibatkan komponen
pelaku pariwisata dalam setiap upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng.
Justru terbatasnya anggaran pemerintah untuk promosi, maka peranan pelaku pariwisata
sangat penting untuk pengembangan industri jasa tersebut. "Misalnya, bagaimana kami justru
bekerja sama untuk pelestarian terumbu karang di daerah Pemaron sampai ke Pulau
Menjangan," ujarnya.
Sudarsana mengatakan, untuk mengembangkan potensi pariwisata di daerah, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng melibatkan desa yang bersentuhan dengan
obyek wisata dalam bentuk Kelompok Sadar Wisata. Saat ini, lanjutnya, sudah ada sembilan
Kelompok Sadar Wisata sebagai mitra pemerintah dan berada di beberapa kecamatan, antara
lain Kecamatan Sukasada, Kecamatan Banjar, dan Kecamatan Gerokgak. "Saya optimistis
kegiatan ini akan berhasil karena inisiatif tersebut justru timbul dari masyarakat setempat,"
ujarnya tegas.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Potensi alam Buleleng berbeda dengan Bali selatan, di mana wisatawan dapat melihat
panorama pegunungan sekaligus panorama pantai. Kawasan hutan di Buleleng, ujar Sukarma,
masih tergolong lebat dan panorama air terjun serta keindahan Pantai Buleleng adalah aset
daerah yang dapat dijual kepada wisatawan.
3.2 SARAN
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan akses menuju buleleng karena pariwisat
di buleleng masih terhalang oleh akses karena jalaan nya yang naik dan berliku liku dan
buleleng jauh dari bandara.

Anda mungkin juga menyukai