Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Di Jawa Timur tepatnya di Pacitan mendirikan sebuah unit power plan
(PLTU) yang menampung segala kebutuhan listrik, dimana PLTU tersebut
menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Hal ini menyebabkan adanya
limbah pabrik PLTU yang terus meningkat karena tidak semuanya dapat didaur
ulang menjadi bahan yang bermanfaat, limbah hasil pembakaran batu bara adalah
berupa fly ash. Fly ash merupakan limbah sisa hasil pembakaran batu bara yang
ringan dan berbutir halus. Dalam skala besar limbah tersebut bukan hanya
menuntut ketersediaan lahan pembuangan semata tetapi juga dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan yang membahayakan kesehatan. Oleh karena itu
permasalahan abu layang batubara (fly ash) harus segera diselesaikan.agar
penumpukan tidak semakin meningkat dan tidak mencemari lingkungan.
Salah satu alternatif untuk memanfaatkan abu layang batubara adalah
dengan mengubah abu layang tersebut menjadi bahan campuran beton sebagai
bahan penganti semen. Sehingga perlu dilakukan pengujian kuat tekan beton,
yang dibuat dengan komposisi fly ash sebagai bahan tambahan. Dengan
dilakukan variasi dari komposisi tersebut, maka dapat diketahui apakah dengan
melakukan variabel komposisi bahan tambahan fly ash akan mempunyai
pengaruh terhadap kuat tekan beton yang dibuat. Pemilihan bahan-bahan dalam

pembuatan beton sangat penting untuk mendapatkan mutu beton yang diinginkan
sesuai dengan kegunaan beton itu sendiri. Dari berbagai alasan diatas maka
dilakukan penelitian tentang kuat tekan pada pembuatan beton k175 dengan
menggunakan fly ash.

1.2. Rumusan Masalah


1. Membuat perbandingan beton K175 dengan menggunakan bahan subtitusi fly
ash.
2. Berapa nilai kuat tekan rata-rata tertinggi yang menggunakan penambahan
limbah batubara fly ash sebagai campuran beton?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui perbandingan beton K175 dengan fly ash.
2. Mengetahui kuat tekan beton K175 dengan menggunakan bahan tambahan fly
ash.
1.4. Manfaat
1. Mengetahui perbandingan beton K175 normal dengan beton K175
menggunakan fly ash
2. Mengetahui kuat tekan beton K175 dengan fly ash
1.5.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian
eksperimental di Laboratorium Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Pacitan. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
1. Penyediaan bahan penyusun beton: agregat kasar, agregat halus, semen
dan bahan tambahan fly ash (abu terbang).
2. Pemeriksaan bahan penyusun beton.
Analisa ayakan agregat halus dan agregat kasar.
Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar.
Pemeriksaan berat isi pada agregat halus dan agregat kasar.

Pemeriksaan kadar lumpur (pencucian agregat kasar dan halus lewat

ayakan n0.200).
Pemeriksaan kandungan organik (colorimetric test) pada agregat halus.
3. Mix design (perancangan campuran)
Penimbangan/penakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji

1.6.

karakteristik fc 30 Mpa.
4. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji silinder.
Percobaan
Pembuatan benda uji: Pembuatan beton dengan menggunakan campuran
kombinasi antara semen, fly ash dan faktor air semen tetap untuk setiap
variasi. Benda uuji yang dibuat adalah silinder dengan diameter 15 cm dan

tinggi 30 cm.
Adapun variasi yang digunakan adalah:
a. Sampel 1, tanpa penambahan fly ash (beton normal).
b. Sampel 2, penambahan fly ash 2,5% dari penggunaan semen.
c. Sampel 3, penambahan fly ash 5% dari penggunaan semen.
Pengujian slump (slump test ASTM C 143-90A), untuk mengetahui tingkat
kemudahan pengerjaan (workability) setelah penambahan fly ash dan

sebelumnya.
Pengujian kekuatan tekan beton (ASTM C 39-86) umur 7, 14 dan 28 hari

Tabel 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji Silinder Dengan Penambahan Fly Ash
dan Beton Normal
Variasi Kombinasi
Fly Ash
Beton Normal
Umur 7 hari
Umur 14 hari
Umur 28 hari
Fly Ash 2,5%
Umur 7 hari
Umur 14 hari
Umur 28 hari

Kuat Tekan
Beton

Jumlah
Benda Uji

3
3
3

3
3
3

Fly Ash 5%
Umur 7 hari
Umur 14 hari
Umur 28 hari
Total

3
3
3

9
27

Total jumlah benda uji yag digunakan untuk seluruh pengujian adalah
27 sampel. Pengujian kuat tekan sebanyak 9 silinder untuk umur 7 hari, 9
silinder untuk umur 14 hari dan 9 silinder untuk umur 28 hari.

Anda mungkin juga menyukai