Anda di halaman 1dari 4

Tugas Analisis Kasus

Kanjeng Dimas Taat Pribadi


Dalam Ilmu Antropologi Hukum

Nama

: Oka Vernando

NIM

: B10013134

Dosen pengampu : Hafrida, SH.,MH

Fakultas Hukum
Tahun Ajaran 2016/2017
Universitas Jambi

LATAR BELAKANG
Seperti diketahuin pada saat sekarang telah sangat terkenalnya kasus Kanjeng Dimas Taat Pribadi
(kemudian disebut KDTP), ini berawal dari ditemukanannya dua sosok mayat tanpa identitas lengkap
yang kemudian baru diketahui bahwa dua mayat tersebut adalah pengikut setia dari padepokan KDTP
yang telah dibunuh oleh pengikut lainnya. Dan kemudian baru mulai muncul lah laporan laporan
masyarakat kepada POLRI bahwa telah menjadi korban penipuan dari KDTP. Pelapor pelapor ini
mengatakan bahwa KDTP telah menipu mereka dengan mengatakan bahwa ia bias melakukan
penggandaan uang yang sebelumnya telah diserahkan terlebih dahulu, tindak tanggung tanggung banyak
korban yang mengaku dirugikan hingga puluhan Miliyar rupiah oleh sang KDTP tersebut. Dan kini
kasus ini masih terus dilakukan penyidikan oleh pihak berwajib dan status dari KDTP telah ditetapkan
menjadi tersangka dalam kasus ini.

ANALISIS KASUS
Dari Sudut Pandang Ekonomi
Indonesia adalah suatu Negara yang masih berkembang dan masih bisa dikatakan dengan rata2
pendapatan perkapita rakyatnya banyak dibawah angka kesejahteraan, sulitnya mencari lapangan
pekerjaan terutama didalam kota kota besar membuat tingginya tingkat kriminalitas yang terjadi, dan juga
kesenjangan kehidupan antara sikaya dan simiskin terlampau jauh, hal inilah yang menjadi dasar
banyaknya kasus penipuan yang terjadi dan banyak pula korban yang tertipu. dikasus KDTP ini banyak
korban yang mengalami penipuaan berasal dari rakyat menengah kebawah yang bahkan rela berpindah
tempat kepadepokan karena seluruh harta yang ada telah dijual dan berharap akan digandakan oleh sang
KDTP. Mereka adalah bukti nyata dari kurangnya kesejahteraan rakyat Indonesia dari segi ekonomi yang
berimbas dari mudahnya mereka teriming imingi oleh mendapatkan kekayaan dengan cara instan yang itu
semua hanyalah sebuah penipuan.

Dari Sudut Pandang Kebiasaan/Tradisi


Kebiasaan adalah suatu hal yang terus-menerus dilakukan atau sering kali dikerjakan, sedangkan
tradisi merupakan segala sesuatu seperti adat, kepercayaan, atau kebiasaan. Dan kepercayaan rakyat
Indonesia akan hal hal gaib dan magis masih teramat kental, seperti adat pemberian sesaji yang dilakukan
rakyat di daerah pantai selatan kepada yang mereka sebut sebagai Ratu Pantai Selatan. Inilah juga yang
menjadi salah satu faktor ataupun alasan mudahnya para korban tertipu penipuan yang dilakukan oleh
KDTP dengan berkedok penggandaan uang. Masyarakat sajatinya masih banyak percaya dengan hal
seperti itu. Ini didasari dari nenek moyang atau leluhur kita banyak sekali mencerita hal hal seperti ini
kepada generasi penerusnya yang kemudian menjadi kepercayaan yang sangat dipegang oleh generasi
penerusnya tersebut.

Dari Sudut Pandang Hukum


Kasus KDTP ini jelas telah melanggar 2 pasal dalam KUHP sekaligus. Ini didasari dari terjadinya
kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak buah dari KDTP dan didalangi oleh KDTP itu sendiri, kasus
ini telah melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang diancam hukuman minimal 20
tahun penjara dan maksimal hukuman mati, kemudian didalam kasus kedua KDTP juga telah

melakuktindak pidana penipuan terhadap korbannya yang mengatakan dapat melakukan penggandaan
uang, kasus ini melanggar pasal 378 tentang penipuan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. Namun
karena ini termasuk dalam jenis tindak pidana perbarengan maka hukuman yang dapat dijatuhin kepada
KDTP adalah hukuman yang terberat yaitu 20 tahun atau maksimal hukuman mati.

Dari Sudut Pandang pendidikan


Sebenarnya dalam kasus ini bukan lah rakyat dengan pendidikan rendah saja yang menjadi
korban, tetapi juga rakyat dari pendidikan tinggi juga. Ini dibuktikan dengan banyaknya pejabat tinggi
pemerintah yang menjadi korbannya, seperti ibu Marwah Daud yang memiliki pendidikan sangat tinggi,
jadi saya berasumsi bahwwa pendidikan yang rendah ataupun tinggi tidak menjadi penyebab dari
mudahnya mereka percaya kepada hal tentang penggandaan uang tersebut, namun berasal dari pola pikir
masyarakatnya yang telah terpengaruhi oleh tipu daya dari KDTP tersebut, mereka berasumsi bahwa yang
dilakukan oleh KDTP tersebut merupakan suatu ilmu pengetahuan yang dapat menyelamatkan kehidupan
bangsa, seperti kata Ibu Marwah Daud tersebut,

Anda mungkin juga menyukai