Anda di halaman 1dari 8

Circuit Switching versus Packet Switching

Aulian Vardani / 1441160082 / 05


D-4 Jaringan Telekomunikasi Digital, Politeknik Negeri Malang
Aulianvardani89@gmail.com

Abstrak
Packet switching adalah metode komunikasi jaringan digital yang ditransmisikan kelompok
semua data - terlepas dari konten, tipe struktur, atau - menjadi blok-blok berukuran yang
sesuai, yang disebut paket . dan Circuit switching sendiri merupakan metodologi penerapan
jaringan telekomunikasi di mana dua node jaringan membentuk suatu saluran komunikasi
khusus (sirkuit) melalui jaringan sebelum node dapat berkomunikasi. dan Circuit switching
ini berbeda dengan packet switching yang membagi data yang akan ditransmisikan menjadi
paket-paket ditransmisikan melalui jaringan secara mandiri. Packet switching yang saham
bandwidth jaringan yang tersedia antara sesi komunikasi.

I.

PENDAHULUAN
Sirkuit switching tentu berbeda dengan paket switching dan

Perbedaan yang

mendasar antara Packet Switching dengan Circuit Switching adalah bahwa jalur komunikasi
tidak ditujukan untuk meneruskan message dari sumber ke tujuan. Dalam Packet Switching,
message-message yang berbeda (ataupun paket-paket yang berbeda) dapat melewati rute
yang berbeda, dan ketika ada dead time antara sumber dan tujuan, maka jalurnya dapat
digunakan oleh rute lain. Dalam dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah
jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan
terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat
digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun.
Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal
tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk
hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle. Dan pada paket switching ini
merupakan Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet.
Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah

menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari
paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari
berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian
diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
II.

PRINSIP KERJA SIRKUIT SWITCHING DENGAN PACKET SWITCHING

A. Adapun prinsip kerja dari circuit switching adalah:


1. Pembangunan Sirkuit: Sebelum terjadi komunikasi antara transmitter dan receiver, terlebih
dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang akan dilewati data yang akan dikirimkan dari
transmitter (pengirim) ke receiver (penerima).
2. Transfer Data: Setelah sirkuit terbangun, maka agar data bisa sampai ke receiver harus
dilakukan transfer data dari transmitter ke receiver. Data yang dikirim akan dilewatkan di
sirkuit yang sudah dibangun sebelumnya.
3. Diskoneksi Sirkuit: Receiver akan mengirimkan konfirmasi ke sirkuit transmitter bahwa
data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.

B. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:


1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan
dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan
terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian
paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber.
2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang
ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang
dikehendaki oleh router.
3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian
receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya.

Dan dibawah ini merupakan ilustrasi dari paket switching

Sebelum data dikirim data dipecah-pecah terlebih dahulu menjadi paket-paket dan diberi
nomor urut. Antara paket switching dan circuit switching sama-sama menggunakan virtual
circuit.

Paket-paket tadi ditransfer melalui rute yang berbeda-beda yang ditentukan oleh router. Jadi,
hal ini berbeda dengan circuit switching yang menggunakan jalur tetap.

Pada akhirnya data diterima oleh komputer B dan data tersebut disusun ulang sesuai urutan.
III.

PERBEDAAN ANTARA SIRKUIT SWITCHING DENGAN PAKET SWITCHING


A. SIRKUIT SWITCHING
-

Tergantung pada path transmisi


Transmisi data secara kontinu
Interaksi yang cukup cepat
Message-message tidak disimpan
Path dibentuk untuk seluruh percakapan
Delayy setup panggilan; delay transmisi diabaikan
Sinyal sibuk bila party yang dipanggil sibuk
Kelebihan beban mungkin memblok setup panggilan; tidak ada delay untuk

pembentukan panggilan-panggilan
Elektromekanikal atau komputerisasi switching node
Pemakai bertanggung jawab untuk kehilangan proteksi message
Biasanya tidak ada konversi kecepatan atau kode
Bandwidth transmisi yang tetap
Tidak ada kelebihan bit-bit setelah setup panggilan

B. PAKET SWITCHING
-

Tidak tergantung
Transmisi paket-paket
Paket-paket mungkin disimpan sampai dikirim
Rute terbentuk untuk tiap paket
Delay transmisi paket
Pengirim mungkin memberitahukan jika paket tidak dikirimkan
Kelebihan beban meningkatkan delay paket
Small switching node
Jaringan mungkin bertanggung jawab untuk paket-paket individu
Ada
Pemakaian bandwidth yang dinamis
Kelebihan bit-bit dalam tiap message

IV.

PARAMETER PENENTU KINERJA JARINGAN SWITCHING


1. Penundaan Perambatan (Propagation Delay)
Waktu yang diperlukan sinyal merambat dari satu simpul ke simpul
berikutnya.
2. Waktu transmisi
Waktu yang diperlukan transmitter untuk mengirim sebuah blok data
3. Penundaan Simpul
Waktu yang diperlukan sebuah simpul untuk melakukan fungsi di
pengolahan saat switching data

V.

TEKNIK PENDEKATAN PAKET SWITCHING


1. Virtual Circuit Packet Switching
Dalam pendekatan ini, perencanaan dasar rute diwujudkan sebelum paket-paket
apapun dikirim. Jadi karakteristik utama dari teknik ini yaitu bahwa rute antara
stasiun-stasiun diset sebelum transfer data.
2. Datagram Switching
Dalam pendekatan ini, tiap paket diperlakukan sendiri-sendiri, dengan tidak ada
referensi pada paket yang telah keluar sebelumnya. Datagram ini digunakan pada
network layer dari Internet.

Keuntungannya Datagram :
Mencegah terjadinya fase setup dari panggilan. Dengan demikian, jika suatu stasiun
hanya ingin mengirim satu atau sebagian kecil paket-paket, maka pengiriman dengan
datagram akan lebih cepat.
Karena datagram lebih primitif maka akan lebih fleksibel.
Pengiriman dengan datagram akan lebih dapat dipercaya.
Perbedaan datagram dengan virtual circuit :

Dengan virtual circuit, node tidak perlu membuat keputusan-keputusan perjalanan


untuk tiap paket. Hal tersebut hanya dibuat sekali untuk semua paket dengan
menggunakan virtual circuit tersebut.
Dengan virtual circuit, paket-paket mengikuti definisi awal rute, dan dengan demikian
hal tersebut lebih sulit untuk jaringan beradaptasi untuk keadaan dengan beban yang
penuh.
Pada virtual circuit, jika suatu node gagal, semua virtual circuit yang melewati
nodenode
tersebut akan hilang. Sedangkan pengiriman dengan datagram, jika suatu node gagal,
maka paket berikutnya akan menemukan rute alternatif yang mem-bypass node
tersebut.

VI.

KESIMPULAN
-

Paket Switching lebih efisien dibandingkan sirkuit switching


Dalam Packet Switching, message-message yang berbeda (ataupun paket-paket yang
berbeda) dapat melewati rute yang berbeda, dan ketika ada dead time antara sumber

VII.

dan tujuan
Pada Circuit Switching, jika jalur penuh, data berikutnya dibloking.
Pada Packet Switching, data berikutnya menunggu antrian.
REFERENSI
[1]
http://www.hds.com/assets/pdf/gartner-market-trends-revenueopportunities-fortelecomcarriers.pdf/ Retrieved: Feb, 2015.
[2] Sneps-Sneppe, M. A., Circuit switching is coming back? Automatic Control and
Computer
Sciences, 2015, Vol. 49, No. 1.
[3] Pasricha, S. and Dutt, N., On-Chip Communication Architectures, Elsevier, 2008.
[4] Chen, G., Anders, M.A., Kaul, H., Satpathy, S.A., Mathew, S.K., Hsu, S.K.,
Agarwal, A., Krishnamurthy,R.K., Borkar, S., and De, V., A 340mV-to-0.9V 20.2Tb/s
source-synchronous hybrid
packet/circuit-switched 16@x16 network-on-chip in 22 nm tri-gate CMOS, Proc.
Solid-State Circuits
Conf. Digest of Technical Papers (ISSCC), IEEE International, 2014, pp. 276--277.
[5] Kuei-chung Chang, Jih-sheng Shen, and Tien-fu Chen, Evaluation and design
trade-offs between
circuit-switched and packet-switched NoCs for application-specific SoCs, Proc.
Design Autom. Conf.,
San Francisco, 2006, pp. 143--148.
[6] Shaoteng, L., Jantsch, A., and Lu, Z., Analysis and evaluation of circuit switched
NoC and packet
switched NoC, Proc. Euromicro Conf. on Digital System Design (DSD), 2013, pp.
21--28.
[7] Molinero-Fernandez, P., Circuit Switching in the Internet. Stanford University,
2002
http://yuba.stanford.edu/~molinero/thesis/html/
[8] Das, S., Unified control architecture for packet and circuit network convergence,
Ph.D.thesis,
Stanford University< Stanford, CA, June 2012.
[9] Molinero-Fernndez, P. and McKeown, N., The performance of circuit switching
in the Internet.
OSA Journal of Optical Networking, 2 ( 4 ): 83 96, 2003 .
[10] Bennet, B.T., Information dissemination management, Proc. Military
Communications Conf.,
MILCOM99, Adv. Intell. Network Serv. Department of Defense, 1999.
[11] http://jitc.fhu.disa.mil/tssi/cert_pdfs/tekeleceagle_tn1030701.pdf/ Retrieved: Feb,
2015.
[12] Global Information Grid 2.0. Architectural Vision for a Net-Centric, ServiceOriented DoD
Enterprise, Department of Defense. Version 1.0, 2007.

[13] The Global Information Grid 2.0. Concept of Operations Version 1.1,
Washington: Joint Staff J6,
2009.
[14] Global Information Grid Convergence Master Plan, Defense Information System
Agency, Vol. 1,
2012.
[15] Chao, W.W., Emerging Advanced Intelligent Network (AIN) For 21st Century
War fighters// Proc.
Military Communications Conf., MILCOM99, 1999
[16] https://sjobs.brassring.com/tgwebhost/jobdetails.aspx?partnerid=2503
7&siteid=5010&jobid=288372/ Retrieved: Feb, 2015.
[17] http://www.defenseindustrydaily.com/gig-a-bite-lockheed-takes-46- contractfrom-saic-07452/ Retrieved: Feb, 2015.
[18]
http://en.wikipedia.org/wiki/Global_Information_GridBandwidth_Expansion/
Retrieved: Feb, 2015.
[19] Department of Defense. Unified Capabilities Framework. January 2013.
[20]
https://www.cisco.com/web/strategy/docs/gov/Cisco_LSC_Overview
_Jan2011.pdf/ Retrieved: Feb, 2015.
[21] Shneps-Shneppe M. A. Telekommunikacii dlja jekstrennyh i voennyh nuzhd:
paralleli //International Journal of Open Information Technologies. 2014. vol. 2.
no. 7. S. 25-36.
[22] Shneps-Shneppe M. A., Namiot D. E. Telekommunikacii dlja voennyh nuzhd: ot
seti GIG1 k seti GIG2 //International Journal of Open Information Technologies.
2014. T. 2. no. 9. S. 9-17.
[23] Shneps-Shneppe M. A., Namiot D. E. Ob jevoljucii telekommunikacionnyh
servisov na primere GIG //International Journal of Open Information Technologies.
2015. T. 3. no. 1. S. 1-13.
[24] Shneps-Shneppe M. A., Namiot D. E., Suhomlin V. A. O sozdanii edinogo
informacionnogo prostranstva obshhestva //International Journal of Open Information
Technologies. 2015. T. 3. no. 2. S. 1-10.
-

https://giat501.wordpress.com/tag/metode-switching/
https://adysuryadi.wordpress.com/circuit-switching-dan-packet-switching/
http://ruangbelajarbareng.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-circuit-swithchingdan.html
http://kevinekaputra16.blogspot.co.id/2016/01/perbedaan-circuit-switching-danpacket.html
http://irham93.blogspot.co.id/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html
http://zenhadi.lecturer.pens.ac.id/kuliah/Komdat/T8%20Packet%20Switching.pdf

Anda mungkin juga menyukai