Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
:Anggrek
No cm
:-
Diagnosa
:Skizoprenia paranoid
Tanggal di rawat
Tanggal pengkajian
1.dentitas klien
Nama
: TnR
Umur
:22 tahun
Suku Bangsa
:Indonesia
Agama
:Islam
Pendidikan
:SLTP
Status perkawinan
:Belum kawin
Alamat
Nama Keluarga
:NyM
Umur
:34 Tahun
Hubungan
:Bibik
Alamat
1. Alasan Masuk
Klien masuk rumah sakit jiwa mataram ke 3 kalinya dengan keluhan sering
bicara sendiri, melihat bayangan, merasa badannya aneh,klien takut bertemu dengan
orang lain suka membenturkan kepalanya, gelisah,dan mengamuk.
Masalah Keperawatan :
Gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran
Harga diri rendah
Resiko perilaku kekerasan
:110/70 mmHg
:80x/menit
:36
RR
:20x/menit
5. Psikososial
1. Genogram
Keterangan
: Laki-Laki
: Perempuan
: laki-laki atau perempuan meninggal
: garis keturunan
: garis perrkawinan
: menunjukkan klien
--- : tinggal serumah
Penjelasan :
Klien mengatakan seorang anak tunggal, klien belum menikah dan tinggal satu rumah dengan
orang tuanya
2. konsep diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak di sukai
b. Identitas Klien
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
klien mengatakan bahwa dirinya beragama islam dan meyakini adana allah SWT
sebagai tuhanya
b. kegiatan ibadah
Saat di rawat di rumah sakit klien tidak pernah melaksanakan shalat 5 waktu.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klen cukup rapi, klien mandi 2x sehari menggunakan sabun dan sampo, kuku tangan dan
kaki tampak pendek dan bersih.
2. Pembicaraan
Klien bicara lembut,kontak mata kurang mengalihkan pandangan, dan saat di ajak
berkomunikasi klien kooperatif.
3. Aktivitas motorik
Klien tampak tenang, mampu beraktivitas secara mandiri seperti mandi, makan, minum
obat dan bersih-bersih.
4. Alam perasaan
Klien tampak sedih dan kebingungan
5. Afek
Klien tampak berespon jika di berikan stimulus, seperti jikadi beri stimulus yang lucu
klien tertawa.
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang. Mengalihkan pandangan saat di ajak berbicara dan berbicara
seperlunya.
7. Persepsi
Klien mengatakan kadang-kadang mendengar suara-suara bisikan orang ribut dan klien
mendengar suara tersebut pada saat klien menyendiri dan respon klien yaitu tidak
menghiraukan halusinasinya tersebut.
8. Isi pikir
Isi pikir klien realitis/ sesuai kenyataan tidak ada waham.
9. Proses pikir
Tidak ada gangguan proses pikir, pembicaraan koheren : nyambung klien bicara
seperlunya.
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran compos mentis / baik, tidak ada disorientasi waktu tempat dan orang.
11. Memori
Klien dapat mengingat kejadian pada masa lalu.dan mengimgat kejadian yang membuat
dia masuk Rsjp NTB.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Perhatian klien mudah beralih, klien mampu berhitung sederhana misalnya 1-10.
13. Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana seperti mencuci tangan sebelum makan
dan mencuci piring dengan sendiri setelah selesai makan.
14. Daya Tilik Diri
Klien tidak mengingkari penyakit yang di deritanyadan mengtakan pernah mengalami
penyakit seperti ini sebelumnya.
POHON MASALAH
Isolasi sosial
XIV.
N
O
1
ANALISA DATA
DATA FOKUS
PROBLEM
keadaannya
sekarang
jarang
bercanda-canda/
XV.
berkomunikasi
DS : klien berbicara seperlunya
DO :
- Kontak mata kurang
- Kluen tampak gelisah
Isolasi Sosial
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
D
Hari/tgl
Tujuan
X
1
Senin
TUM:
14
oktober
yang dialaminya
trafiutik:
20013
Tuk : 1
Klien dapat membina hubungan
saling percaya.
Dengan criteria hasil:
Intervensi
dan tujuan
Tanyakan nama lengkap dan
berinteraksi
Tunjukan sikap empati dan
hadapi
2 Adakah kontak sering dan
TUK 2:
Klien dapat mengenal
halusinasinya
Dengan criteria hasi: klien
mampu menyebut
isi,frekuensi situasi dan
kondisi yang menimbulkan
halusinasi dan respon saat
bertahap
Jika menemukan klien yang
halusinasi:
Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
Jika menjawab ia,tanyakan apa
mengalami halusinasi
seperti
marahmtakut,sedih,senang,c
mengalaminya
Katakana bahwa klien akan
emas jengkel
berhalusinasi diskusikan
mengenai: isi,waktu,frekuensi
terjadinya halusinasi
(Pagi,siang,sore,malem atau
sering dan kadang-kadang)
3 Identifikasi bersama klien cara
TUK 3: Klien dapat
mengontrol halusinasinya:
Dengan criteria hasil:
Klien menyebutkan
tindakan yang biasanya
di lakukan untuk
mengontrol
halusinasinya
Klien mampu
menyebutkan cara baru
mengontrol halusinasi
Dapat memilih dan
digunakan klien:
Jika cara yang di gunakan
memperagakkan cara
mengatasi halusinasi
Dapat melaksanakan
keluargadan prawat
mengontrol
halusinasinya
berhalusinasi.
Bantu klien untuk melakukan
cara-cara yang di pilih untuk
mengontrol halusinasi
TUK 4:
Klien dapat dukungan
dari keluarga
dalammengontrol
halusinasi
XVI.
Catatan Perkembangan
o
1
Evaluasi
Paraf
Ds :
Klien mengatakan kadang kadang O : Klien mampu mengontrol
mendengar
melakukan
cara
menghardik
Do :
Klien tampak bingung
Sehari
mampu
halusinasinya
mengontrol
dengan
cara
tidak
menghiraukan halusinasinya.
Diagnosa :
Gangguan Sensori Persepsi :
Halusinasi pendengaran.
Tindakan Keperawatan :
Mengajarkan klien cara mengontrol
halusinasinya dengan cara Latihan
menghardik (SP.1)
Rencana Tindak Lanjut :
Kontrol klien dalam melakukan
cara menghardik sendiri
Latih bercakap-cakap/ interaksi
dengan orang lain
Masukkan dalam aktivitas
terjadwal
S : klien mengatakan merasa
2
Ds :
Klien
mengatakan
mendengar
sudah
suara-suara
halusinasi dengan
bercakap-cakap
dengan
orang lain.
Do :
Klien tampak melamun
Klien Tampak Tremor (gemetaran)
Kemampuan :
Klien mampu mengontrol
P:
dalam
Diagmosa :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
terjadwal 2X sehari
latihan minum obat secara
pendengaran.
teratur
Tindakan Keperawatan :
Mengontrol klien dalam melakukan
cara menghardik
Latihan bercakap-cakap
dengan
N
O
3
Catatan Perkembangan
Kamis, 17/10/13 jam: 15.00
Evaluasi
S: Klien mengatakan merasa
Paraf
latihan
Klien mengatakan sudah jarang
mendengar
suara-suara,
mampu
aktivitas
diajarkan
melakukan
terjadwal
yang
A: Masalah halusinasi
berkurang
pendengaran.
P: mengawasi klien dalam
Kemampuan:
Klien mampu melakukan aktivitas
terjadwal: menyapu,
membersihkan tempat tidur
Tindakan:
Melatih klien minum obat secara
teratur