Oleh :
Tri Suwarto
NIM. 22020114410026
Peminatan : Manajemen Keperawatan
ABSTRAK
Latar belakang : Perubahan pola aktivitas dan perubahan lingkungan belajar menjadi
pemicu stress pada mahasiswa s 1 keperawatan tahun pertama yang melibatkan reaksi
pembelajaran. Salah satu intervensi keperawatan yang sering digunakan di klinik untuk
mereduksi dampak stress adalah Progresive Muscle Relaxation/PMR, sehingga perlu
dilakukan critical appraisal untuk mengetahui evidence menurunkan stress mahasiswa
dengan support PMR
.
Metode : Populasi disini adalah mahasiswa s 1 keperawatan yang mengalami gejala stress,
dengan tindakan PMR dengan pembanding terapi/tindakan selain PMR dan mengukur
outcome berupa tingkat stress, gangguan istirahat . Penelusuran dilakukan menggunakan
MEDLINE, Psychology and Behavior, Googlesearch, gen.lib.rus.ec serta Sciencedirect.com
dengan kata kunci yang dipilih dan dibatasi pada artikel terbitan 2010 sampai 2014 yang
dapat diakses fulltext dalam format pdf. Artikel yang ada kesamaan diambil salah satunya,
lalu dianalisis menggunakan Critical Appraisal Guidelines for Quantitative Experimental
and Quasi-Experimental Research serta ditentukan level of evidence masing-masing. Data
diekstraksi dari artikel yang berkualitas kemudian dikelompokkan, dibahas dan ditarik
kesimpulan.
Hasil :
Kata kunci : PMR, Stress, Mahasiswa s 1 keperawatan
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan menjadi mahasiswa dan menjalani perkuliahan di perguruan tinggi
adalah salah satu perubahan peran dalam kehidupan yang menimbulkan perubahan
pola aktivitas dan perubahan lingkungan sehingga terjadi stress. Prato dan Yucha
(2013) mengungkapkan bahwa hampir separuh mahasiswa baru mengalami stressor
derajat tinggi pada tahun pertama dan menurut Suresh (2012) stress yang tidak teratasi
pada tahap awal perkuliahan mahasiswa keperawatan bisa memanjang dan dirasakan
dampaknya hingga mereka lulus dan bekerja sebagai perawat.
Stress yang dialami mahasiswa dapat menyebabkan perubahan irama sirkadia
dan keluhan-keluhan fisik. Stimulus-stimulus yang berasal dari luar dan dari dalam
individu berupa lingkungan perkuliahan menimbulkan reaksi-reaksi tubuh baik secara
neural maupun secara kimiawi. Hal ini menstimulasi sistem saraf pusat untuk
melakukan respon adaptif (meningkatkan integritas personal) atau inefektif sehingga
menghambat proses adaptasi. Disisi lain Gaultney (2010) mengemukakan bahwa 27%
mahasiswa memiliki resiko mengalami kesulitan istirahat dan ras Afrika-Amerika dan
Asia memiliki resiko yang lebih kecil mengalami gangguan tidur dibandingkan ras
Latin.
Metode relaksasi ini bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot seluruh
tubuh dan meningkatkan suplai oksigen. Heenan-Troje (2014) melaporkan bahwa
physical exercise dan progressive muscle relaxation menimbulkan perubahan ekspresi
wajah sebagai salah satu indikator ketegangan psiko-fisiologis. Teknik PMR
direkomendasikan oleh Boyd (2014) sebagai salah satu bekal yang harus dikuasai
oleh para mahasiswa menjelang akhir studi.
Dengan banyaknya manfaat latihan PMR yang dilaporkan maka Penulis
merasa tertarik telususr apakah denagn PMR bisa menurunkan stress pada mahasiswa
s 1 di bandingkan mahsiswa yang tidak di beri tindakan PMR
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Mengetahui dengan support PMR bisa menurunkan stress mahasiswa s 1
keperawatan
b. Tujuan khusus
1) Mengetahui evidence stress pada mahasiswa
1. Tipe studi
2. Tipe partisipan
3. Tipe perlakuan
4. Tipe Outcomes
Eksperimen
4
Mahasiswa
4
PMR
3
Respon fisik
3
Quasy eksperimen
1
Umum
1
Kombinasi
2
Respon psikologis
2
chemotherapy. Journal
Of
Clinical
Nursing, 19(7-8),
1073-1083.
doi:10.1111/j.1365-2702.2009.03037.x
Fatima, H. (2014). An extensive mixed-methods analysis: mindfulness meditation, attentional
abilities, perceived stress and emotional acceptance.
.
Gaultney, J.F. (2010) The Prevalence of Sleep Disorders in College Students: Impact on
Academic Performance. Journal of American College Health, Vol. 59, No. 2
Lauche R; Materdey S; Cramer H; Haller H; Stange R; Dobos G; Rampp T, (2013)
Effectiveness of Home-Based Cupping Massage Compared to Progressive
Muscle Relaxation in Patientswith Chronic Neck PainA Randomized
Controlled Trial. Plos One [PLoS One], ISSN: 1932-6203, 2013 Jun 07; Vol. 8
(6), pp. e65378; Publisher: Public Library of Science; PMID: 23762355
Prato, C.A. & Yucha, C.B. (2013) Biofeedback-Assisted Relaxation Training to Decrease Test
Anxiety in Nursing Students. Nursing Education Perspective. March/April 2013.
Vol.34., No.2.
Schrder, A. R., Heider, J., Zaby, A., Gollner, R. (2013). Cognitive Behavioral Therapy
Versus Progressive Muscle Relaxation Training for Multiple Somatoform
Symptoms: Results of a Randomized Controlled Trial. Cognitive Therapy &
Research, 37(2), 296-306.
Alexandru, B.V., Robert, V., Viorel, L., Vasile, B. (2009) Treating Primary Insomnia: A
Comparative Study of Self-Help Methods and Progressive Muscle Relaxation.
Journal of Cognitive and Behavioral Psychotherapies, Vol. 9, No. 1, March 2009,
67-82.
Cheung, Y. L., Molassiotis, A., & Chiang, A. M. (2011). A pilot study on the effect of
progressive muscle relaxation training of patients after stoma surgery. European
Journal Of Cancer Care, 10(2), 107-114.
Clark, C. M., Nguyen, D. T., & Barbosa-Leiker, C. (2014). Student Perceptions of Stress,
Coping, Relationships, and Academic Civility
Singh, V. P., Rao, V., V, P., R C, S., & K, K. P. (2009). Comparison of the effectiveness of
music and progressive muscle relaxation for anxiety in COPD--A randomized
controlled pilot study. Chronic Respiratory Disease, 6(4), 209-216.
doi:10.1177/1479972309346754
Suresh, P., Matthews, A., Coyne, I. (2012) Stress and stressors in the clinical environment: a
comparative study of fourth-year student nurses and newly qualified general
nurses in Ireland. Journal of Clinical Nursing, 22, 770779, doi: 10.1111/j.13652702.2012.04145.x
Takasu, N.N., Takenaka, Y., Fujiwara, M., and Toichi, M. (2012) Effects of regularizing
sleepwake schedules on daytime autonomic functions and psychological states
in healthy university students with irregular sleepwake habits. Sleep and
Biological Rhythms. 2012; 10: 8493 doi:10.1111/j.1479-8425.2011.00524.x
Zhou, K., Li, X., Li, J., Liu, M., Dang, S., Wang, D., & Xin, X. (2014). A clinical randomized
controlled trial of music therapy and progressive muscle relaxation training in
female breast cancer patients after radical mastectomy: Results on depression,
anxiety and length of hospital stay. European Journal Of Oncology Nursing: The
Official Journal Of European Oncology Nursing Society, [Eur J Oncol Nurs],
ISSN: 1532-2122, 2014 Aug 30; Publisher: Churchill Livingstone; PMID:
25181938
Lampiran 1
Critical Appraisal Guidelines for Quantitative Experimental and
Quasi-Experimental Research
1.
2.
What was the research question and have the authors used the right
study design?
(Apa
pertanyaan
penelitiannya,
dan
apakah
peneliti
sudah
4.
What type of methods were used, are they appropriate for the design?
(Apa tipe metode yang digunakan dalam memperoleh partisipan, dan
apakah mereka sesuai untuk desain yang digunakan)
5.
6.
Lampiran 2
Kata Kunci Penelusuran Literatur
a. Progressive Muscle Relaxation
b. Stress
c. Nursing student stress
d. Student nurses
e. College Student
f. (c) OR (d) OR (e)
g. (b) AND (f)
h. (a) AND (f)
i. Relaxation
j. (a) OR (i)
k. (f) AND (i)
l. (b) AND (f)
Lampiran 3
Hasil Penelusuran Literatur dan Ekstraksi Data
Mesin Pencari
MedlinePsychology and
Behavior Sciences
Collection
Goooglesearch
gen.lib.rus.ec
Hasil penelusuran
234
300
50
120
Fulltext, pdf,
2010 s/d 2014
96
150
40
98
Eligible with
inclusy critheria
15
15
Eligible to
analyzed
RESULT
Sciencedirect.co
m
10
Lampiran 4
Level of Evidence Research Design
Sumber : http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fwww.scielo.org.za
%2Fimg%2Frevistas%2Fsajot%2Fv43n3%2F02t01.jpg&imgrefurl=http%3A%2F
%2Fwww.scielo.org.za%2Fscielo.php%3Fpid%3DS2310-38332013000300002%26script
%3Dsci_arttext&h=505&w=427&tbnid=juMYBgg14n99rM
%3A&zoom=1&docid=UP7Ew7cC4bfDiM&ei=6JtxVJq9Asm1uATiIG4Cw&tbm=isch&ved=0CC8QMygTMBM&iact=rc&uact=3&dur=5729&page=2&start=1
7&ndsp=23
11
Lampiran 5
Level of Evidence Hasil Penelitian, Kategori Validitas Penelitian,
dan Tingkatan Rekomendasi
Level of Evidence Hasil Penelitian
Level I
Evidence yang didapat sekurang-kurangnya 1 penelitian Randomized Control
Trial (RCT) yang benar
Level II-1 Evidence yang didapatkan dari penelitian eksperimen dengan kelompok kontrol
tanpa randomisasi yang didesain dengan benar (peneljitian quasi eksperimen)
Level II-2 Evidence yang didapatkan dari penelitian kohort atau case control analitic yang
didesain dengan benar atau penelitian multicentre (lebih dari 1 tempat
penelitian)
Level II-3 Evidence yang didapatkan dari penelitian multiple time series dengan atau tanpa
intervensi
Level III
Pendapat atau opini dari pakar, berdasarkan pengalaman klinik, penelitian
deskriptif dan laporan kasus.
Kategori Validitas Penelitian
Baik
Terpenuhinya seluruh kriteria yang benar untuk penelitian tersebut
Sedang
Tidak semua kriteria yang benar terpenuhi untuk desain penelitian tersebut,
tetapi tidak mengandung kesalahan yang fatal yang menyebabkan hasil
penelitian tidak valid.
Buruk
Penelitian mengandung kesalahan yang fatal
Tingkatan Rekomendasi Hasil Penelitian
A
Sangat direkomendasikan bagi praktisi untuk memberikan intervensi/prosedur tersebut
pada pasien sesuai kriteria (ditemukan bukti yang kuat bahwa intervensi/prosedur
tersebut meningkatkan outcome kesehatan dan keuntungan yang didapat melebihi efek
negatif yang membahayakan)
B
Merekomendasikan kepada praktisi untuk memberikan intervensi/prosedur tersebut
secara rutin (ditemukan cukup bukti bahwa intervensi/prosedur tersebut dapat
meningkatkan outcome kesehatan dan keuntungan yang didapat melebihi efek negatif
yang membahayakan)
C
Tidak ada rekomendasi untuk menerima atau menolak intervensi/prosedur tersebut
(ditemukan sedikit bukti bahwa intervensi/prosedur tersebut dapat meningkatkan
outcome kesehatan dan keuntungan yang didapat dengan efek negatif hampir sama)
D
Merekomendasikan untuk menolak intervensi/prosedur tersebut (ditemukan cukup
bukti bahwa intervensi/prosedur tersebut tidak efektif dan efek negatif yang
ditimbulkan lebih besar daripada keuntungan)
E
Tidak cukup bukti untuk merekomendasikan atau menolak intervensi/prosedur
tersebut (kurang bukti untuk menyatakan intervensi/prosedur tersebut efektif, kualitas
hasil penelitian buruk, atau keuntungan dan efek negatif tidak dapat ditentukan
12
Lampiran 6
Chiang
(2012)
Pengaruh
Tidur
Terhadap
Penampilan
Akademik
dan
Penampilan
Klinik
a.
b.
c.
Quasi
Eksperimen
II-1
d.
Li dkk
(2011)
Bagaimana tidur
mempengaruhi penampilan
akademik pada mahasiswa?
Bagaimana tidur
mempengaruhi penampilan
klinik pada mahasiswa?
Apakah perbedaan
hubungan antara tidur
dengan penampilan
akademik mahasiswa yang
melaksanakan fase klinik di
industri rumah sakit dengan
mahasiswa lainnya yang
melaksanakan praktek di
industri lainnya?
Apakah perbedaan
hubungan antara tidur
dengan penampilan klinik
mahasiswa yang
melaksanakan fase klinik di
industri rumah sakit dengan
mahasiswa lainnya yang
melaksanakan praktek di
industri lainnya?
Partisipan
desainKesesuaian dg
Pertanyaan Penelitian
design Kesesuaian
N
o
Peneliti
Tahun
Judul
Desain
LoE
Orisinil
Mahasiswa
pendidikan Diploma
di Universitas yang
berada di Midwest
dalam area Program
Manajemen Rumah
Sakit.
Populasi berjumlah
2.651 orang terdiri
dari laki-laki 1.537
orang dan
perempuan 1.114
orang.
Sampel berjumlah
49 mahasiswa
Analisis Data
dan
Kategori Validitas
Statistik deskriptif digunakan
untuk membuat analisa data
demografi.
Uji t digunakan untuk
membandingkan hubungan
antara tidur dengan penampilan
akademik dan penampilan
klinik antara kedua kelompok.
Principal component analysis
digunakan untuk menemukan
10 besar faktor yang menjadi
masalah tidur.
Untuk mengembangkan
interpretasi, uji validitas
digunakan untuk mencari
korelasi masing-masing item.
Analisis multiple linear
regression digunakan untuk
menemukan efek dari tidur
terhadap penampilan akademik
dan penampilan klinik
mahasiswa.
Statistik deskriptif digunakan
untuk mendeskripsikan variabel
Kesimpulan
dan
Tingkatan
Rekomendasi
Keterlambatan tidur
adalah masalah utama
yang dialami seluruh
mahasiswa.
Keterlambatan tidur
dan penggunaan obat
tidur berbading terbalik
dengan penampilan
akademik dan
penampilan klinik.
Kualitas tidur memiliki
hubungan signifikan
dengan penampilan
klinik.
Pengetahuan tentang
dampak tidur ini efektif
bagi dosen dan staff
dalam menolong
mahasiswa yang
mengalami masalah
tidur.
Skor stress tertinggi
(akibat kurang
13
Efek Strategi
Mentor
Rekan
Sebaya Pada
Mahasiswa
Perawat
Untuk
Menurunkan
Stress Pada
Saat Praktek
Klinik.
Eksperimen
II-1
Heenan &
Troje
(2014)
Latihan Fisik
dan
Progressive
Muscle
Relaxation
Dalam
Menurunkan
Bias FTV
Pada
Biological
keperawatan junior
yang sedang
menjalankan stase
medikal bedah dari
universitas yang
berada di Taiwan
selatan
Kelompok
perlakuan terdiri
dari masing-masing
17 mentor dan 17
mahasiswa yang
dibimbing.
Kelompok kontrol
adalah mahasiswa
yang tidak memiliki
pengalaman stase
medikal bedah
berjumlah 32 orang.
66 orang
mahasiswa Naive
(42 perempuan, 24
laki-laki) baik
diploma maupun
sarjana. Semua
partisipan memiliki
tajam penglihatan
yang normal dan
tidak pernah terlibat
dalam penelitian
yang berhubungan
dengan biological
pengetahuan
profesional dan
keterampilan) sebelum
praktik klinik pada
kelompok perlakuan
paling tinggi 3,78 dan
pada kelompok kontrol
3,57. Skor stress
tertinggi (akibat tugas
dan beban pekerjaan)
sesudah praktik klinik
pada kelompok
perlakuan adalah 3,25
dan pada kelompok
kontrol 3,44.
Hasil uji Wilcoxon
matched paired signed
ranks menjelaskan
tidak ada perbedaan
skor stress bermakna
pada kedua kelompok.
Pada kedua
percobaaan, partisipan
menyelesaikan
anxiety questionnaires.
Kemudian latihan
treadmill (Percobaan 1)
atau melakukan tugas
yang
meningkatkan/menurun
kan kecemasan
(Percobaan 2),
kemudian dengan
segera menyelesaikan
14
Motion
Perception
motion stimuli.
pelatihan/kursus. Dari 66
partisipan, 11 orang
dikeluarkan (10 perempuan,
1 laki-laki) karena tidak
berespon dengan benar pada
tahap uji coba.
Berdasarkan statistik 55
partisipan (32 perempuan,
23 laki-laki), berusia antara
18 to 26 tahun (means=
19.95 tahun, SD= 2.32
tahun).
Mahasiswa
keperawatan
semester III
Mahasiswa semester I IV
berjumlah 155 diperiksa
menggunakan TAI.
Mahasiswa semester III
(berjumlah 37 orang)
teridentifikasi memiliki level
anxietas paling tinggi dan 14
orang diantaranya menjadi
partisipan.
Eksperimen
I
Prato &
Yucha
(2013)
BiofeedbackDibantu
Latihan
Relaksasi
Untuk
Menurunkan
Test Anxiety
Pada
Mahasiswa
Keperawatan
a.
b.
Case Control
II-2
15
Feldman
(2012)
Dapatkah
Harapan
Berubah
Dalam 90
Menit ?
Pengujian
Efektifitas
Sesi Tunggal
Intervensi
Penemuan
Tujuan
Terhadap
Mahasiswa
a.
Krajewski
(2011)
Relaksasi
b.
c.
Eksperimen
I
Partisipan
berjumlah 96
mahasiswa (27 lakilaki dan 69
perempuan) dari
Universitas di
California Utara
yang ambil bagian
dalam penelitian ini
untuk memenuhi
syarat
menyelesaikan Mata
Kuliah Pengantar
Psikologi. Rentang
usia antara 18-22
tahun, dengan
rerata 18.71
(SD=0.85).
Sebanyak 67 orang
Caucasian, 12 orang
Latino, 10 orang
Asian atau Asian
American, 4 orang
African American,
dan 3 orang lainlain. Tidak ada
perbedaan
signifikan dari jenis
kelamin, usia dan
etnis di antara
partisipan.
Seluruh partisipan
yang bekerja di call
centre tertentu yang
Partisipan yang
mendapatkan intervensi
harapan menunjukkan
peningkatan dalam
harapan, tujuan hidup,
dan etos kerja dari
pretest ke post test
relatif terhadap
kelompok kontrol
(yang mendapatkan
PMR dan tanpa
perlakuan). Mereka
juga melaporkan
peningkatan progress
yang lebih tinggi dalam
hal penominasian
tujuan pada saat 1
bulan follow-up.
Namun demikian,
meskipun harapan
dapat memprediksikan
progress tujuan,
harapan tidak serta
merta memiliki
hubungan antara
kondisi intervensi
dengan progress tujuan.
16
Menstimulasi
Perubahan
Kortisol Pada
Saat Lunch
Breaks
Experimental
Longitudinal
Worksite
Field Study
Eksperimen
II-2
memenuhi kriteria
inklusi : (a) telah
bekerja di unit call
centre selama 6
bulan, secara teratur
selama 5 hari dan
jam kerja 40
jam/minggu dengan
jadwal tetap dari
pukul 08:00 sampai
17:00; dan (b) tidak
memiliki
pengalaman terlibat
dalam prosedur
relaksasi secara
mendalam.
17
18