Anda di halaman 1dari 27

Pembuatan Fullwave Motor Grand

Saya membuat tulisan ini sekedar untuk membantu kawan2 di forum grandkuser yang
ingin mengubah kelistrikan ac menjadi dc juga biasa di bilang dari halfwave ke
fullwave.

Jika diliat dari gambar diatas :


Gambar 1 : ini kelistrikan yang ada pada motor grand /legenda / Astrea dimana
pengisian ke aki hanya ada 1 dan lampu mengikuti putaran mesin atau spull sehingga
lampu baru akn lebih terang seiring dengan putaran mesin
Gambar 2 : Ini kelistrikan yg akan di rubah sehingga pengisian ke aki sekarang
menjadi 2 atau double. Karena sebelumnya yang menjadi ground di cabut dan
menjadi pengisian aki. Artinya awalnya yg menjadi beban magnet di modifikasi
sebagai pengisian aki. Kabel untuk lampu di putus nantinya akan akan langsung di
ikut ke kontak atau langsung ke aki.
Gambar 3 : Hasil yang di dapat dengan merubah kelistrikan Halfwave menjadi
fullwave.
Dari penjelasan gambar diatas maka kita sekarang akan mengerti apa terjadi
jika kita merubah kelistrikan motor halfwave menjadi fullwave atau biasa kita kenal
dari AC menjadi DC. Mungkin dari beberapa kawan bertanya apa keuntungan
menggunakan fullwave :
Kelistrikan motor akan stabil karena langsung dari aki sehingga kita
memasang perangkat accesoris kelistrikan ndak perlu bingung masang
kemana untuk mendapat tegangan 12 V.


Awalnya pengisian ke aki hanya 1 karena di lakukan sedikit perubahan maka
pengisian ke aki sekarang menjadi 2 artinya pengisian ke aki atau system
recharge ke aki menjadi lebih cepat.
Memperingan kerja magnet spull kenapa ? karena sebelumnya kabel ground
yang menjadi beban magnet di spull di cabut dan dipakai sebagai
pengisian ke aki. Juga lampu yg awalnya ikut putaran spull di cabut dan
kemudian di sambungkan ke aki. Sehingga 2 beban spull ground dan lampu
hilang semua sehingga beban magnet jauh lebih ringan.
Ini sedikit keuntungan apa yg didapat jika kita merubah kelistrikan motor. Mungkin
bertanya apa effect negatifnya :

Selama saya merubah kelistrikan ndak ada effect negative yang di dapat malah
menjadi enak kalau masang2 alat listrik

Harus mengeluarkan uang untuk merubah halfwave menjadi fullwave


perkiraan biaya sekitar 150 ribu .

Apabila kalian emang ingin merubah kelistrikan maka berikut ini akan kita bahas
untuk persiapan alat-alat yang di butuhkan untuk merubah hal tersebut :

1. Kabel AWG 16 butuh 3 meter (permeter Rp 3000)


2. Socket untuk ke kiprok isi 6 (beli punya tiger Rp 15 ribu eceran socket isi 6
beserta skunnya sekitar Rp 6000)
3. Kiprok tiger ( pakai fukuyama Rp 90 ribu, kiprok Mas nanang Rp 125 ribu ,
pakai Tiger ori AHM Rp 260 ribu) Saya sendiri menggunakan kiprok mas
nanang,

untuk

yg

ingin

menggunakan

Kiprok

Mas

Nanang.

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=424757987572454&set=a.4247576
04239159.85405.424598637588389&type=3&theater
4. Avometer
5. Heatshrink butuh 1 meter (permeter Rp 3000)
6. Solder Beserta Timah
7. Kunci shock 8 untuk membuka kalter kiri dan kunci di spull
8. Gunting lebih bagus pakai tang potong, isolasi listrik (kalau mau bagus pakai
3M atau scootbright 1 gulung harga Rp 6000)

Gambar diatas adalah alat tambahan untuk criping kabel ke skun ini ndak
wajib punya karena masih bisa di akalin menggunakan tang mulut panjang
Setelah persiapan peralatan yang di butuhkan sudah lengkap maka kita siap
untuk melakukan perubahan dari halfwave ke fullwave. Pertama yang kalian lakukan
buka kalter kiri, buka dulu mur 2 di footstep kiri kemudian buka penutup gear ( di atas
gear ada switch untuk top gear dan Netral gear jangan lupa untuk di lepas) setelah itu
buka kalter kirinya. Setelah di buka maka akan di dapat seperti gambar berikut ini :

kabel yang perlu di lepas dari solderan yg di lingkarin itu yang harus di lepas, untuk
meyakinkan kalau kalian takut salah indicator yang kalian bisa melihat kabel yang di
sebelah spul yang ada isolasi hitamnya kabel tembaga itu di copot dari solderan
kemudian di sambung dengan kabel AWG 16 .


pada gambar diatas kita dapat melihat sedang melakukan proses pelepasan kabel
ground dari spul. Dengan cara memanaskan timah yang menutupin ujung kabel spul
ada timah yg gampang copot ada yang harus lama di panaskan. Kuncinya
mengerjakan ini harus sabar. Perhatikan yg di copot itu di samping spul yang
lilitan isolasi hitam.

pada gambar diatas kita bisa melihat kabel spull untuk ground yg sudah di lepaskan,
maka selanjutnya kita BERSIHKAN SISA TIMAH yang tersisa tujuan agar nanti saat
penyambungan dengan kabel AWG dapat di lakukan dengan mudah.


Pada gambar diatas

proses penyambungan tembaga di KIKIR ATAU

DIBERSIHAKAN PAKAI GUNTING APAAJA UNTUK MENGHILANGKAN


LAPISAN YANG ADA DI DI TEMBAGA SPUL kemudian sambungkan dengan
kabel AWG dengan menggunakan timah.

sesudah tersambung pada bagian sambungan di tutup menggunakan heatshrink


(HEATSHRINK DISINI BERTUJUAN UNTUK MENAHAN MUDAHNYA
TERLEPAS DARI TIMAH JADI SEBAGAI PENGAMAN KEDUA) tujuannya agar
sambungan tersebut dapat terpasang dengan sempurna dan tidak mudah lepas.


kemudian kabel ditutup lagi asbes tahan panas seperti tampak pada gambar di atas.
Pertama ukur dulu kabel yang akan memutar di spull sampai masuk ke tempat kabel
yang keluar. Seperti yg kalian dapat liat di gambar bawah nomer 3.

Keterangan :
1. Disini bisa diliat solderan spul yg telah dilepas dan di sambungkan dengan
kabel AWG16
2. Disini saya membungkus kabel sambungan dengan kabel asbes tahan panas
yang kemudian di lilit mengikuti spul dan yang di perhatikan harus nempel
bener ke spul agar nanti tidak bergesekan dengan mangkok magnetnya.
3. Kabel yang dililit sampai mengikuti kabel yg sudah ada sebelumnya seperti di
gambar
Sebelum kabel di masukan mengikuti kabel lain maka hal yg perlu di lakukan
memutuskan kabel lampu yg di spul (kabel tersebut berwana kuning) di lepas dari
solderannya yg ada di spul. Setelah di lepas makan kabel tersebut bisa kita gunakan
untuk menyambung kabel dari ground tadi. Tujuannya agar kita tidak perlu menarik
keluar melalui selang hitam ATAU bisa juga menarik kabel sendiri langsung keluar
melalui selang hitam (saya lebih suka yang kedua karena tidak banyak sambungan


emang sedikit ribet ). Pada gambar berikut yang di lingkarin merah itu merupakan
kabel kuning untuk lampu yg nempel ke spull di copot dan di lepaskan karena tidak di
gunakan jika kalian menggunakan kabel baru untuk kabel ground yang tadi di
sambung.

jika sudah terlepas maka akan terliat seperti berikut ini


maka dapat kita lakukan proses penyambungan antara kabel ground spul yang
kita sambung dengan kabel lampu yang barusan kita copot. Maka setelah proses
penyambungan akan terliat seperti berikut ini

setelah selesai maka kita harus mengatur dan menarik kabel perlahan agar
kabel yang melilit di spul bener bener rapat dan kencang. TUJUAN KENAPA
HARUS KENCANG DAN RAPAT : AGAR NANTI TIDAK BERGESEKAN
DENGAN MAGNET SPULL.
Jika sudah maka dapat di lakukan pengecekan Jika sudah, cek lagi dengan multimeter
digital set ke mode continuity, colok probe merah ke salah satu output stator dan
probe hitam ke bodi stator. Multimeter harus tidak berbunyi menandakan kawat
kumparan tidak lagi terhubung dengan ground. Tahap modifikasi di kalter kiri sudah
SELESAI.
Sesudah tertutup semua kalter maka kita akan mempunyai 1 kabel tambahan
yang berasal dari kabel ground tadi di sambungkan. Maka bisa di mulai ke tahap
berikutnya untuk merubah urutan kabel untuk masuk ke kiprok fullwave. Tahap ini
lebih mudah hanya perlu teliti saja.


Sekarang mari kita mengenal dulu skema dari kiprok yang akan kita gunakan
supaya nanti mengerti kabel A itu masuk ke mana. Jadi akan saya tunjukan skema
dari Kiprok tiger yg akan di gunakan

Nah sekarang udah mengerti skema dari kiprok nya khan nah sekarang kita lanjut
melihat skema pemasangan kabel secara keseluruhan agar bener paham urutan
pemasangan kabel2nya

10


Ini skema perkabelan yang akan di buat untuk menjadikan fullwave nah berikut
ini akan saya tampilkan kabel kiprok dari motor grand supaya nantinya jelas
mana yang di pakai


Dari gambar diatas kita dapat liat ada 4 kabel yg ke kiprok
1. R (merah) kabel ke Aki +
2. Y (Kuning) Lampu
3. W (Putih) Pengisian dari spul
4. G (Hijau) Kabel ground
Ok sekarang mari kita mulai ketahap perubahan kabel di kiprok terdahulu kabel yang
akan di gunakan R, Y dan W . Kabel W tidak perlu di pakai JIKA langsung tarik
kabel dari spul langsung ke kiprok jadi kabel ini tidak perlu di gunakan. Untuk saya
tidak menggunakan kabel W karena tarik kabel dari spul jadi yang saya sambung
hanya kabel R dan Y

11


Seperti di gambar atas saya hanya nyambung kabel R dan Y sedangkan G dan W saya
cuma putus aja dan saya buntu pakai Heatshrink

Dari gambar atas ini saya mengeluarkan 2 kabel langsung dari kalter cuma saya ganti
kabelnya dengan warna Kuning aslinya 1 kabel W yg dari spul dan 1 kabel baru dari
hasil penyambungan spul ground di sambung pakai kabel AWG di awal saat proses di
spul. Sedangkan untuk kabel G saya langsung sambung ke aki tersendiri itu kenapa
kabel G dari kiprok asli saya buntu juga
Artinya Sekarang saya mempunyai 2 kabel dari Spul dan 2 kabel R dan Y dari kabel
kiprok aslinya. Berikutnya kita ambil kupas atau sambung kabel baru dari flasher
(untuk sein) disitu ada 2 kabel B (Hitam) dan Gy (abu) kita sambungkan kabel baru
dari kabel B yg dari Flasher saya menggunakan kabel Merah.

12

kabel yang sambung dari Flasher kabel Merah yang ada heatshrinknya. Sekarang kita
siap untuk merangkai kabel untuk ke kiprok urutannya berikut

:.

13


jadi urutan kabel :
1. Kabel R dari Kiprok masuk ke + aki
2. Kabel Y dari Kiprok di gabung dengan kabel merah (flasher) masuk ke Volt
Monitor
3. 2 kabel dari spul (saya menggunakan Kuning) masuk ke alternator
4. untuk Ground menggunakan kabel baru (saya menggunakan Hijau) langsung
ke Aki maka rangkaian kabelnya akan seperti berikut ini .

Disini rangkaian kabel ke kiprok sudah selesai di buat, jadi tinggal di masukan ke
kiprok RR. Maka sekarang sudah selesai selanjutnya kita masuk dalam tahap
pengetesan kabel yang udah kita rangkai.

PENGETESAN :
sekarang semua tahap sudah selesai, sekarang masuk tahap pengetesan. Menggunakan
voltmeter di putar ke DC di angka 20 kalau pakai Avometer kayak punya saya.
Jangan Lupa kunci posisi On belum di stater

14

colok kabel merah ke kabel merah kiprok dan yang hitam di colok ke kabel hijau
kiprok. Disini saya mendapatkan angka 12.47 (ini kapasitas aki saat kunci on)
kemudian test lampu di nyalakan tanpa di STATER jika nyala maka normal dan
sudah benar. Kalau tidak nyala check sambungan kabel dari flasher kabel hitam ke
kabel kuning kiprok volt monitor. Gunakan Avometer mode continuity yg ada
gambar speakernya harus Bunyi jika ndak bunyi check kabelnya.
Selanjutnya stater motornya kemudian perhatikan avometer kembali
menggunakan DC di angka 20 saat di gas apakah angka di situ menunjukan naik
setiap di gas jika di biarkan idle angkanya seharusnya di atas saat tadi kunci ON.
Dapat di liat gambar berikut ini .

15

di gambar atas punya saya saat idle atau konstan 12.72 V kalau di gas kebetulan
punya saya sampai 14.7 dengan kondisi spull udah di gulung ulang. Saya ndak ingat
klau kondisi standart dapat berapa volt saat di gas.

16

Untuk mengecek pengisian maka kita harus merubah selector di avometer


pindah ke VAC kenapa kita pindah VAC karena aliran listrik yg dari spull itu masih
berasal dari spull yg keluar karena gaya magnet sehingga masih AC (semoga logika
saya bener) sesudah itu colokan merah dan hitam di masukan ke lubang 4 dan 5 kalau
di motor saya kebetulan kabel kuning semua. Di avometer menunjukan angka : 9.2
angka ini masih VAC jadi masih separuh dari nilai VDC kutipan om Sigit Yuliardi
Cahyonawanggono. Note : angka yang keluar dari spull ke kiprok yang
menunjukan angka 9.2 itu masih VAC untuk mendapatkan harus di kalikan
akar 2 hasilnya dapat VDC dari om Sigit Yuliardi Cahyonawanggono untuk
yang ingin lebih jelas silahkan tanyakan beliau. Terima kasih untuk
koreksinya om.






17


PENGETESAN KABEL LAMPU KIPROK.


Untuk Tahap selanjutnya pengecekan apakah aki telar mengaliri listrik ke kabel
lampu maka dapat di lakukan tahap pengecekan sebagai berikut: Pada gambar diatas
kita masukan avometer pada mode DC di masukan ke kiprok merah ke kabel nomer 2
atau Kuning kemudian kabel hitam masukan ke kabel nomer 3 di kiprok atau hijau.
Pada saat kunci belum di putar ke posisi ON maka di avometer akan menunjukan 0
karena On lampu mengikuti Kontak.

18

Pada gambar diatas kunci saya putar pada posisi ON maka di avometer menunjukan
angka 11.76 VDC artinya lampu bisa nyala meskipun motor belum di nyalakan.
Artinya keseluruhan proses Fullwave berjalan dengan baik, dan lampu sudah
mendapat aliran listrik dari aki. Note : Semua tahap di atas untuk proses fullwave
ini berlaku untuk motor yang posisi kabelnya masih standart, untuk motor yang
berposisi sudah di pangkas maka ANDA harus mengenal betul kelistrikan dan
perkabelan motor anda sendiri.

19

jika semua sudah bener akhirnya fullwave anda udah selesai tinggal merapikan serta
mengatur posisi kiprok kebetulan saya menaruh kiprok di sisi kiri, saat memasang
kiprok sebaiknya yg rapat agar panas kiprok dan di hantarkan ke body.
Semoga tulisan ini dapat membantu kawan2 grandkuser yang ingin fullwave
kendaraannya. Saya berusaha menulis dan memberikan gambaran dengan bahasa saya
sendiri, saya bukan orang tehnik dan tidak mengerti mesin cuma penghobie sepeda
grand aja. Kalau ada salah kata atau membikin rancu mohon maaf. Mungkin jika ada
pertanyaan silahkan ajukan ke grandkuser supaya bisa di jawab bareng2 terima kasih.
Beberapa catatan dari om Novaera

Apakah setelah modip harus ganti aki berkapasitas gede? Tergantung


kebutuhan, Fungsi aki nggak beda ama batere cas (chargeable battery) bisa
nyimpan dan bisa nyuplai listrik dalam durasi yang relatif lama. Yang jelas
keberadaan aki adalah WAJIB! Meski kerjanya bisa dibilang nggak 100%
kontinyu. Pada saat putaran mesin rendah atau berhenti, ada kalanya
voltase_output_regulator lebih rendah daripada voltase_output_aki. Pada
kondisi ini aki menjadi suplier listrik ke beban-beban listrik seperti lampu,
klakson, starter elektrik, dll. Pada saat putaran mesin meningkat, hingga
voltase_output_regulator lebih tinggi daripada voltase_output_aki, maka aki

20


berhenti menyuplai listrik, karena potensial listriknya lebih rendah daripada
potensial listrik dari regulator sama kayak air, listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah sehingga pada kondisi ini listrik
disuplai oleh alternator (setelah dikonversi & dilimit oleh regulator),
sementara aki berfungsi sebagai buffer, beban, dan referensi voltase bagi
regulator.Jadi, tergantung apakah motormu lebih sering dipake nangkring atau
jalan (dengan berbagai pernak-pernik listrik menyala).

Apakah setelah modip bisa pasang macam-macam aksesoris listrik? Ini


bukan cheat godmode semua ada batasnya. Modifikasi fullwave bukan
berarti motormu bisa suplai listrik tanpa batas. Jadi, pinter-pinterlah memilih
& memasang pernak-pernik elektrik di motor, sesuaikan fungsinya dan
efisiensinya. Kalo ada yang lebih irit, ngapain pilih yang boros? Kalo lampu
rem dengan LED bisa keliatan dari jarak 50-100m, ngapain musti pake
bohlam yang boros energi? Kalo dengan headlamp 35W~55W bisa ngeliat
jalanan dengan jelas ngapain pake lampu 100W?

Apakah dengan aki standar berpotensi overcharge? Yang ngatur charging itu
REGULATOR

Meski pake aki 30Ah sekalipun, kalo fungsi monitoring

pada regulatornya error, potensi overcharge pasti ada. Jadi, selama komponenkomponen kelistrikan berfungsi normal (alternator, jalur kabel, regulator, aki,
dkk) DAN instalasinya benar, nggak ada masalah kalo masih pengen memakai
aki standar.

Apakah jika aki mati maka motor tidak bisa nyala ? Jika motor kondisi tetap
menggunakan cdi AC maka meskipun aki mati tidak masalah tetap akan nyala
karena dapat arus dari spull by om Sigit Yuliardi Cahyonawanggono.

Bagaimana aki mati sedangkan lampu sudah ikut aki ? lampu akan tetap
nyala cuma nyala kedap kedip by om Sigit Yuliardi Cahyonawanggono.

Bagiamana jika CDI DC ? motor akan tetap nyala cuma batuk batuk alias
tidak normal. By om Sigit Yuliardi Cahyonawanggono.

Tambahan dari saya : sangat saya sarankan untuk menggunakan voltmeter tujuan
bukan untuk gaya tapi kita bisa memonitoring kapasitas aki kita apa normal atau
tidak. Beberapa pengalaman dengan kelistrikan saat sekering di samping aki putus
maka akan menunjukan angka yg ane di voltmeter kalau ndak salah menunjukan

21


angka 6,7 V pas di check ternyata sekering putus dan ada kabel yg nge fong. Saya
menggunakan voltmeter Koso harga 240 Ribu

untuk solusi produk lain


http://www.pusatled.com/index.php?route=product/product&path=87_89&product_id
=405
http://www.pusatled.com/index.php?route=product/product&path=87_89&product_id
=436
karena banyaknya keluhan setelah berapa lama kok listrik motor saya ndak normal
sekarang rasanya kurang. Setelah coba search di internet saya menemukan lagi
catatan dari om Coretan Novaera untuk mengecek fullwave motor kita.

Fullwave Electrical Checkup


AFAWK as far as we know sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari 3
komponen penting:
1. Alternator (terdiri dari stator/spul + rotor magnet), fungsinya untuk
menghasilkan listrik (AC) hasil konversi energi gerak
2. Regulator (kiprok), fungsinya untuk mengkonversi listrik AC menjadi DC
(rectifying) dan membatasi voltase output (regulating). Listrik DC ini nantinya

22


didistribusikan ke aki (charging) dan pernak-pernik elektrik lainnya yang
membutuhkan listrik DC.
3. Batere (aki), fungsinya sebagai sumber listrik DC dan menyimpan energi
listrik.
Ketiga komponen tersebut HARUS dalam kondisi baik agar menghasilkan listrik
yang optimal. Kalo salah satunya KO, sedikit/banyak bakal mempengaruhi kelistrikan
secara keseluruhan Selain ketiga komponen tersebut, bagian penting lain yang juga
harus selalu terjaga kondisinya adalah KABEL listrik sebagai jalan raya bagi arus
listrik. Mungkin ada yang bertanya apakah beda antara kabel kw dan ori jawabannya
BEDA. Serabut dalam kabel KW itu sedikit banget sehingga lebih mudah putus kalau
ORI udah pasti lebih banyak serabutnya dan lebih kuat kabelnya

Skema kelistrikan dasar


Ada kalanya hasil modifikasi sistem kelistrikan fullwave nggak semulus yang
diharapkan. Output nggak optimal, tekor, dll. Apa yang salah? Apa ada yang
rusak/error? Yok, kita cek pelan-pelan tapi tolong siapkan dulu multimeter
digitalnya

bagus lagi kalo ada tang ampere sekalian

A. Cek Stator (Spul)


1. Cabut soket kabel stator.

23


2. Cek continuity kawat kumparan stator:

Set multimeter pada range continuity (biasanya berupa simbol buzzer


atau dioda)

Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A
pada skema di atas) dan probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu
lagi (titik B pada skema di atas).

Jika multimeter berbunyi, jalur kumparan dalam kondisi baik (nggak ada
yang putus). Jika nggak berbunyi, berarti kabel atau kawat kumparan ada
yang putus.

3. Cek continuity kumparan stator terhadap ground:

Set multimeter pada range continuity (biasanya berupa simbol buzzer


atau dioda)

Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A
pada skema di atas) dan probe hitam pada ground/massa/rangka.

Jika multimeter berbunyi, berarti kumparan masih terhubung dengan


ground.

Lakukan hal yang sama pada jalur spul yang lainnya (titik B pada skema di
atas).

Untuk stator multi-phase (3-phase atau lebih), caranya sama untuk tiaptiap jalur spul pengisian.

4. Ukur hambatan kawat kumparan stator:

Set multimeter pada range 200 ohm

Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A
pada skema di atas) & probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi
(titik B pada skema di atas)

Nilai hambatan yang terbaca di multimeter harus < 1 ohm.

Jika > 1 ohm, kawat kumparan sudah dalam kondisi jenuh dan harus
diganti (gulung ulang).

Jika angka di multimeter nggak bergeming, berarti ada jalur yang putus
(kabel ataupun kawat kumparan stator).

5. Ukur output stator:

Pastikan aki dalam kondisi full-charge (untuk motor dengan CDI DC).

24

Nyalakan mesin motor pada RPM idle dan beban listrik minimum (lampu
utama & lampu senja OFF).

Set multimeter ke range 200V AC.

Posisikan probe (tester) merah & hitam pada masing-masing output spul
(titik A dan B pada skema di atas).

Minimal output stator nggak kurang dari 10V AC. Jika kurang dari itu,
kemungkinan stator short atau nge-ground. Jika short, gulung ulang atau
ganti baru! Jika nge-ground, cek lagi dari langkah awal

B. Cek Regulator
1. Pasang kembali soket kabel stator.
2. Ukur output stator:

Ukur output stator seperti pada langkah A5 dan bandingkan dengan hasil
ukur pada langkah A5.

Jika selisih/turun banyak, kemungkinan regulator short (shunting). Ganti


regulator!

3. Ukur output regulator:

Set multimeter pada range 20V DC.

Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam
pada terminal negatif/ground aki.

Nyalakan mesin pada RPM idle dengan lampu utama & lampu senja OFF.

Nilai voltase yang terbaca musti naik secara bertahap misal 11.9V,
12.0V, 12.3V, dst.

Naikkan RPM ke kisaran 3000. Nilai voltase yang terbaca bisa naik hingga
14~15V DC, atau paling nggak lebih tinggi dibanding voltase pada RPM
idle.

Jika voltase cenderung menurun seiring kenaikan RPM, kemungkinan


regulator short. Ganti regulator!

Jika voltase naik > 16V atau lebih, kemungkinan sirkuit limiter voltase
pada regulator rusak. Ganti regulator!

C. Cek Batere (Aki)


1. Pastikan kunci kontak pada posisi OFF.
2. Lepas semua kabel yang terpasang di terminal negatif dan positif aki.
Pastikan dimulai dari terminal negatif dahulu!

25


3. Ukur voltase aki:

Set multimeter pada range 20V DC

Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam
pada terminal negatif/ground aki.

Pada kondisi full-charged, voltase aki pada kisaran 12.7~12.8V.

Pada kondisi low, voltase aki pada kisaran 12.3V.

Jika voltase aki turun dengan cepat, kemungkinan aki soak/rusak. Ganti
aki!

4. Ukur tingkat kebocoran arus listrik:

Pasang kembali kabel-kabel yang terhubung di terminal positif aki.

Set multimeter pada range 20mA.

Posisikan probe (tester) merah pada terminal negatif aki & probe hitam
pada kabel ground aki.

Nilai arus yang terbaca nggak boleh > 0.5mA. Jika lebih, kemungkinan
ada jalur/kabel yang short.

5. Self-Discharge:

Aki otomatis mengalami pengosongan secara berkala (self discharge)


meski dalam kondisi gak terpasang. Secara umum, 1% kapasitasnya
berkurang setiap hari, dan bergantung suhunya. Pada suhu panas bakal
lebih cepat dan pada suhu dingin bakal lebih lambat.

D. Cek Fuse (Sikring)


1. Cek masing-masing fuse dan pastikan dalam kondisi baik (nggak putus atau
meleleh).
2. Cek terminal fuse dan pastikan fuse terpasang dengan ketat.

Ucapan terima kasih kepada :


1. Om Coretan Novaera saya mengambil beberapa gambarnya serta mengutip
beberapa kata karena lebih pas dan mudah di mengerti
2. Om Akbar 'abbay' Muhamad terima kasih untuk gambar perlengkapan yang
di perlukan memfullwave
3. Om Andi Marza terima kasih untuk masukan dan sarannya

26


4. Om Sigit Yuliardi Cahyonawanggono untuk koreksi perhitungan dari ac ke
dc serta masukan yg lainnya.
5. Om Trie Tjahjo Granderist untuk gambar proses pemotongan kabel spull
serta sambungannya juga. Notice : untuk motor yang kabelnya ringkes
bisa di fullwave kuncinya harus sabar. Serta pastikan kalian
mengenal kelistrikan motor kalian.
6. Om Riza Herman M yang banyak mengajarkan ilmu kelistrikan motor
Sumber gambar :
1. http://kotsk.wordpress.com/category/automods/fullwave-automods/
2. http://www.facebook.com/groups/grandkuser/photos/

27

Anda mungkin juga menyukai