NASKAH PSIKIATRI
Nama Perseptor
P 1975 A2
P 1984 A2
I. IDENTITAS
KETERANGAN PRIBADI PASIEN
Nama (inisial)
: Ny. E
panggilan: El
Jenis kelamin
: Perempuan
:54 tahun
Status perkawinan
: belum Kawin,
Kewarganegaraan
: Indonesia
Suku bangsa
: Minangkabau
Negeri Asal
: bukittingi
Agama
: Islam
Pendidikan
:SMA
Pekerjaan
Alamat
:Bukittingi
:-
Jenis kelamin
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Alamat
1. Autoanamnesis
2. Alloanamnesis
1. Pasien datang ke fasilitas kesehatan ini atas keinginan (lingkari pada huruf yang
sesuai)
a. Sendiri
b. Keluarga
c. Polisi
d. Jaksa/ Hakim
e. Dan lain-lain
2. Sebab Utama
Pasien gelisah dan berbicara sendiri sejak 3 hari yang lalu
3. Keluhan Utama (Chief Complaint)
Pasien marah-marah dan merusak barang-barang yang ada dirumah
4. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien gaduh gelisah, berbicara dan tertawa sendiri sejak 3 hari yang lalu,
pasien dibawa keluarga untuk
Keterangan
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Umur
Alamat
Hubungan pasien*
Minangkabau
Minangkabau
Islam
Islam
(almarhum)
(almarhumah)
Akrab
Akrab
Biasa
Biasa
Kurang
Kurang
Tak peduli
Tak peduli
Dan lain-lain
::`Ket : * coret yang tidak perlu
b) Sifat/ Perilaku Orang tuatua kandung/ pengganti............. :
Bapak (Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya/ diragukan)
Pemalas ( - )**, Pendiam ( - ), Pemarah ( - ), Mudah tersinggung ( - ), Tak
suka Bergaul ( - ), Banyak teman ( - ), Pemalu ( - ), Perokok berat ( ),
Penjudi ( - ), Peminum ( - ), Pecemas ( - ), Penyedih ( - ), Perfeksionis ( - ),
Dramatisasi ( - ), Pencuriga ( - ), Pencemburu ( - ), Egois ( - ), Penakut ( - ),
Tak bertanggung jawab ( - ).
Ibu ( Dijelaskan oleh pasien dapat dipercaya/ diragukan )
Pemalas ( - )**, Pendiam ( - ), Pemarah ( - ), Mudah tersinggung ( - ), Tak
suka Bergaul ( - ), Banyak teman ( - ), Pemalu ( - ), Perokok berat ( ), Penj
udi ( - ), Peminum ( - ), Pecemas ( - ), Penyedih ( - ), Perfeksionis ( - ),
Dramatisasi ( - ), Pencuriga ( - ), Pencemburu ( - ), Egois ( - ), Penakut ( - ),
Tak bertanggung jawab ( - ).
c) Saudara
Jumlah bersaudara 2 orang dan pasien anak ke 2
d) Urutan bersaudara dan cantumkan usianya dalam tanda kurung untuk pasien
sendiri lingkari nomornya.*
1. Lk/ Pr (58tahun)
e) Gambaran sikap/ perilaku masing-masing saudara pasien dan hubungan pasien
terhadap masing-masing saudara tersebut, hal yang dinyatakan serupa dengan yang
dinyatakan pada gambaran sikap/ perilaku pada orang tua.*
Saudara
ke
Biasa
Kualitas
hubungan
dengan saudara (akrab/
biasa,/kurang/tak peduli)
Biasa
Ket:
*) coret yang tidak perlu
**) diisi dengan tanda ( + ) atau ( - )
f) Orang lain yang tinggal di rumah pasien dengan gambaran sikap dan tingkah
laku dan bagaimana pasien dengan mereka.*
No Hubungan dengan pasien Gambaran
sikap
dan Kualitas
tingkah laku
hubungan (akrab/
biasa,/kurang/tak
peduli)
1.
2.
3.
Ket:
untuk e) dan f) hanya diisi bila informan benar-benar mengetahuinya.
g) Apakahada riwayat penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakit fisik ( yang
ada kaitannya dengan gangguan jiwa) pada anggota keluarga o.s :
Anggota
Penyakit
KebiasaanPenyakit
keluarga
jiwa
kebiasaan
fisik
Bapak
--Ibu
-Saudara
1
--Nenek
--Kakek
--Dan lain- --lain
Skema Pedegree
( tiga generasi)
Keterangan:
: Wanita
: Laki-laki
: Pasien
:Meninggal
Tenang
Cocok
Nyaman
Tidak nyaman
SD
6 tahun
Baik
Sedang
Kurang
Baik
SMP
12 tahun
Baik
Sedang
Kurang
Baik
SMA
15 tahun
Baik
Sedang
Kurang
Baik
PT
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
(
baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
) (
baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
) (
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
) (
)
(
)
Kehidupan rumah tangga: rukun (-), masalah rumah tangga (-)(bila ada
jelaskan masalah tersebut di halaman kiri).
Keuangan
: Kebutuhan sehari-hari terpenuhi (+), pengeluaran dan
pendapatan seimbang (-), dapat menabung (-).
Mendidik Anak
: suami-istri bersama-sama (-), istri saja (-)
suami saja (-), selain orang tua sebutkan
Kesehatan
Fisik Mental
1
.
Paranoid
Skizotipal
Siklotimik
Gambaran Klinis
Emosi dingin ( - ), tidak acuh pada orang lain ( - ), perasaan hangat
atau lembut pada orang lain ( - ), peduli terhadap pujian maupun
kecaman ( - ), kurang teman ( - ), pemalu (- ), sering melamun ( - ),
kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual (- ), suka
aktivitas yang dilakukan sendiri ( - )
Merasa akan ditipu atau dirugikan ( - ), kewaspadaan berlebihan ( - ),
sikap berjaga-jaga atau menutup-nutupi (- ), tidak mau menerima
kritik ( - ), meragukan kesetiaan orang lain (- ), secara intensif
mencari-cari kesalahan dan bukti tentang prasangkanya ( - ),
perhatian yang berlebihan terhadap motif-motif yang tersembunyi (
-), cemburu patologik ( - ), hipersensifitas ( -), keterbatasan
kehidupan afektif ( - ).
Pikiran gaib ( - ), ideas of reference (- ), isolasi sosial ( - ), ilusi
berulang (- ), pembicaraan yang ganjil ( - ), bila bertatap muka
dengan orang lain tampak dingin atau tidak acuh ( - ).
Ambisi berlebihan ( - ), optimis berlebihan ( - ), aktivitas seksual
yang berlebihan tanpa menghiraukan akibat yang merugikan ( - ),
melibatkan dirinya secara berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan tanpa menghiraukan kemungkinan yang merugikan
Histrionik
Narsisistik
Dissosial
Ambang
Menghindar
Anankastik
Dependen
(-), perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena
ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus
diri sendiri (-), takut ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya
(-)
7. Stresor psikososial (axis IV)
Pertunangan ( - ), perkawinan ( - ), perceraian ( - ), kawin paksa ( - ), kawin
lari ( - ), kawin terpaksa ( - ), kawin gantung ( - ), kematian pasangan ( - ),
problem punya anak ( - ), anak sakit ( - ), persoalan dengan anak ( - ),
persoalan dengan orang tua ( - ), persoalan dengan mertua ( - ), persoalan
dengan menantu ( + ), masalah dengan teman dekat ( - ), masalah dengan
atasan/ bawahan ( - ), mulai pertama kali bekerja ( - ), masuk sekolah (+),
pindah kerja ( - ), persiapan masuk pension ( - ), pensiun ( -), berhenti
bekerja (- ), masalah di sekolah ( -), masalah jabatan/ kenaikan pangkat ( -),
pindah rumah ( - ), pindah ke kota lain ( - ), transmigrasi ( - ), pencurian (
- ), perampokan ( - ), ancaman ( - ), keadaan ekonomi yang kurang ( - ),
memiliki hutang ( - ), usaha bangkrut ( - ), masalah warisan ( - ), mengalami
tuntutan hukum ( -), masuk penjara ( - ), memasuki masa pubertas( - ),
memasuki usia dewasa ( - ), menopause ( - ), mencapai usia 50 tahun ( + ),
menderita penyakit fisik yang parah ( - ), kecelakaan ( - ), pembedahan ( - ),
abortus ( - ), hubungan yang buruk antar orang tua ( - ), terdapatnya gangguan
fisik atau mental dalam keluarga ( - ), cara pendidikan anak yang berbeda oleh
kedua orang tua atau kakek nenek ( - ), sikap orang tau yang acuh tak acuh
pada anak ( - ), sikap orang tua yang kasar atau keras terhadap anak ( - ),
campur tangan atau perhatian yang lebih dari orang tua terhadap anak ( - ),
orang tua yang jarang berada di rumah ( - ), terdapat istri lain ( - ), sikap atau
kontrol yang tidak konsisten ( - ), kontrol yang tidak cukup ( - ), kurang
stimulasi kognitif dan sosial ( - ), bencana alam ( - ), amukan masa ( - ),
diskriminasi sosial ( - ), perkosaan ( - ), tugas militer ( - ), kehamilan ( - ),
melahirkan di luar perkawinan ( - ), dan lain-lain.
8. Pernah suicide(-), kemungkinan sebab suicide
9. Riwayat pelanggaran hukum
Tidak pernah ada riwayat pelanggaran hukum
11. Riwayat agama
Pasien beragama Islam, melakukan aktivitas sholat wajib dan mengaji.
12. Persepsi dan Harapan Keluarga
Keluarga dapat memahami kondisi pasien dan mendukung pasien untuk
sembuh
13. Persepsi Dan Harapan Pasien
Pasien ingin sembuh.
10
11
V. STATUS MENTAL
A. Keadaan Umum
1. Kesadaran/ sensorium
: compos mentis ( + ), somnolen ( ), stupor
( ), kesadaran berkabut ( ), konfusi ( ), koma ( ), delirium ( ), kesadaran
berubah ( ), dan lain-lain..
12
2. Penampilan
Sikap tubuh: biasa ( + ), diam ( ), aneh ( ), sikap tegang ( ), kaku ( ),
gelisah ( ), kelihatan seperti tua ( ), kelihatan seperti muda ( ), berpakaian
sesuai gender ( +).
Cara berpakaian : rapi ( + ), biasa ( ), tak menentu ( ),sesuai dengan
situas( + ),kotor ( ), kesan ( dapat/ tidak dapat mengurus diri)*
Kesehatan fisik : sehat ( + ), pucat ( ), lemas ( ), apatis ( ), telapak tangan
basah ( ), dahi berkeringat ( ), mata terbelalak ( ).
3. Kontak psikis
Dapat dilakukan (+ ), tidak dapat dilakukan ( - ), wajar ( + ), kurang wajar
( - ), sebentar ( - ), lama ( + ).
4. Sikap
Kooperatif (+ ), penuh perhatian ( - ), berterus terang ( + ), menggoda ( - ),
bermusuhan ( - ), suka main-main ( - ), berusaha supaya disayangi ( - ),
selalu menghindar ( - ), berhati-hati ( - ), dependen (- ), infantil ( - ), curiga
( - ), pasif ( - ), dan lain-lain.
5. Tingkah laku dan aktifitas psikomotor
Cara berjalan : biasa ( + ), sempoyongan ( - ), kaku ( - ), dan lain-lain
Ekhopraksia ( - ), katalepsi ( - ), luapan katatonik ( - ), stupor katatonik ( - ),
rigiditas katatonik ( - ), posturing katatonik ( - ), cerea flexibilitas ( - ),
negativisme ( - ), katapleksi ( - ), stereotipik ( - ), mannerisme ( - ),
otomatisme
( - ), otomatisme perintah ( - ), mutisme ( - ), agitasi psikomotor ( - ),
hiperaktivitas/ hiperkinesis ( - ), tik ( - ), somnabulisme ( - ), akathisia ( - ),
kompulsi( - ), ataksia, hipoaktivitas ( - ), mimikri ( - ), agresi ( - ), acting out
( - ), abulia ( - ), tremor ( - ), ataksia ( - ), chorea ( - ), distonia ( - ),
bradikinesia ( - ), rigiditas otot ( - ), diskinesia ( - ), convulsi ( - ), seizure ( ), piromania ( - ), vagabondage ( - ).
Ket : ( ) diisi (+ atau (-)
13
Spontanitas pembicaraan *
: spontan/ tidak
Logorrhea ( - ), poverty of speech ( - ), diprosodi ( - ), disatria ( - ), gagap (
- ), afasia ( - ), bicara kacau ( - ).
C. Emosi
Hidup emosi*: stabilitas (stabil/ tidak), pengendalian (adekuat/tidak adekuat),
echt/unecht, dalam/dangkal, skala diffrensiasi ( sempit/luas), arus emosi
(biasa/lambat/cepat).
1. Afek
Afek appropriate/ serasi( + ), afek inappropriate/ tidak serasi( - ), afek
tumpul ( - ), afek yang terbatas ( - ), afek datar ( - ), afek yang labil ( - ).
2. Mood
mood eutimik ( - ),mood disforik ( - ), mood yang meluap-luap (expansive
mood) ( - ), mood yang iritabel ( - ), mood yang labil (swing mood) ( - ),
mood meninggi (elevated mood/ hipertim) ( + ), euforia ( - ), ectasy ( - ),
mooddepresi (-) ( + ), anhedonia ( - ), dukacita ( - ), aleksitimia ( - ), elasi (
), hipomania ( - ), mania( - ), melankolia( - ), La belle indifference ( -),
tidak ada harapan ( - ).
3. Emosi lainnya
Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( - ), ketakutan ( - ), agitasi ( - ), tension
(ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati ( - ), ambivalensi ( - ), abreaksional (
- ), rasa malu ( - ), rasa berdosa/ bersalah( - ), kontrol impuls ( - ).
4. Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood
Anoreksia ( - ), hiperfagia ( - ), insomnia ( - ), hipersomnia ( - ), variasi
diurnal ( - ), penurunan libido ( - ), konstispasi ( - ), fatigue ( - ), pica ( - ),
pseudocyesis ( - ), bulimia ( - ).
Keterangan : *)Coret yang tidak perlu,
( ) diisi (+) atau (-)
14
15
VII.
VIII.
IX.
Axis I
Axis II
:tidak terganggu
:tidak terganggu
16
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
: GAF 60-51
X.
XI.
XII.
Daftar Masalah
Organobiologik
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala atau riwayat kejang
sebelumnya
Psikologis
Lingkungan dan psikososial
Pasien dapat bersosialisasi dengan baik kepada tetangga.
Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi
Risperidon 2x2mg
Asam valproat 2x250mg
Lorazepam 1x2mg
B. Non Farmakoterapi
C. Psikoterapi
Kepada pasien:
Psikoterapi suportif
Memberikan kehangatan, empati, dan optimistik kepada pasien.
Membantu
pasien
mengidentifikasi
dan
mengekspresikan
Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai
gangguan yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai
kemampuan yang semakin efektif untuk mengenali gejala,
mencegah munculnya gejala dan segera mendapatkan pertolongan.
Menjelaskan kepada pasien untuk menyadari bahwa obat
merupakan kebutuhan bagi dirinya agar sembuh.
Kepada keluarga:
Psikoedukasi
17
Terapi
Memberi penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada pasien
(kegunaan obat terhadap gejala pasien dan efek samping yang
mungkin timbul pada pengobatan). Selain itu, juga ditekankan
pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara teratur.
XIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad fungsionam
Quo ad sanctionam
: bonam
: bonam
: dubia ad malam
18