Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH APLIKASI KOMPUTER 1

SISTEM APLIKASI KOMPUTER GRAFIK KOMPUTER DAN KONSEP DASAR


OLAH CITRA
Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM
Semester Genap Tahun Akademik 2014 / 2015
Angkatan XIII

Disusun Oleh :
Andri Irawan Sanjaya
( 2130 402 028 )

FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INTERNASIONAL
STEIN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Sistem Aplikasi
Komputer Berbasis Setting Awal Dan Pemrosesan Digital. Makalah ini bertujuan untuk
memperbaiki citra agar mudah diinperpretasi oleh manusia atau komputer dalam
operasional dengan lebih mudah.

Dalam Makalah ini menjelaskan konsep dasar olah citra secara detail dari mulai
pengertian sampai pengetahuan konsep dasar olah citra dan implementasinya untuk dapat
bekerja seperti halnya yang dilakukan manusia.
Dengan adanya Makalah ini kami berharap dapat menambah wawasan atau pun
menambah Referensi dalam kaitannya dengan olah citra. Kami mohon maaf, jika terdapat
suatu kekurangan karena pengetahuan yang masih kurang.
Makalah ini tidak akan berhasil tanpa bantuan Dosen pembimbing yaitu Bp. Salman
Paludi, S.Si. dan pihak teman teman yang ikut mendukung dan memberikan informasi
lebih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi kami selaku
mahasiswa. Pepatah mengatakan Tak ada gading yang tak retak kami yakin dalam
menyusun laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 14 Februari 2016


Penulis.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
BAB I

PENGERTIAN CITRA.............................................................................1
1.1. Grafika Komputer...................................................................................2

1.2. Pengolahan Citra.....................................................................................7


1.3. Pengenalan Pola......................................................................................8
BAB II PENGOLAHAN CITRA..........................................................................9
2.1. Citra Analog............................................................................................9
2.2. Citra Digital.............................................................................................10
BAB III ELEMENT SISTEM PEMROSESAN DIGITAL.................................16
3.1. Kecerahan................................................................................................16
3.2. Kontras....................................................................................................16
3.3. Kontur.....................................................................................................16
3.4. Warna......................................................................................................17
3.5. Bentuk.....................................................................................................17
3.6. Tekstur.....................................................................................................17
BAB IV PENUTUP................................................................................................19
4.1. Kesimpulan.............................................................................................19
4.2. Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN

Citra ( Image ) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia
yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual.
Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan
informasi. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi Sebuah gambar bermakna lebih dari
seribu kata ( A picture is more than a thousand words ).

Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak
daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata - kata ( Tekstual ). Secara
harfiah, citra ( Image ) adalah gambar pada bidang Dwimatra ( Dua Dimensi ). Ditinjau
dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus ( Continue ) dari
intensitas cahaya pada bidang Dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek
memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini
ditangkap oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai
( Scanner ), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut
terekam.
Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat:
1. Optik berupa foto,
2. Analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor televisi,
3. Digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik

PEMBAHASAN

BAB I
Pengertian Citra

Citra adalah suatu representasi ( Gambaran ), kemiripan, atau imitasi dari suatu
objek ( Sutoyo, 2009: 10 ). Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat
bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinya-sinyal video seperti gambar pada
monitor televisi atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media
penyimpanan.
Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat
berupa gambar,audio dan video. Keempat macam data atau informasi ini sering disebut
Multimedia.
Citra sebagai salah satu komponen multimedia yang memegang peranan penting
sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh
data teks, yaitu citra kaya dengan informasi.
Pengertian citra secara umum adalah merupakan suatu gambar, foto ataupun berbagai
tampilan dua dimensi yang menggambarkan suatu visualisasi objek. Citra dapat
diwujudkan dalam bentuk tercetak ataupun digital. Citra digital adalah larik angka-angka
secara dua dimensional ( Liu and Mason, 2009 ).
Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi ( Baik oleh manusia
maupun mesin), maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang
kualitasnya lebih baik. Bidang studi yang menyangkut hal ini adalah pengolahan citra
1

( Image Processing ).
Menurut Kamus Webster, citra merupakan Suatu representasi, kemiripan, atau
imitasi dari suatu obyek atau benda. Citra dapat dikelompokkkan menjadi citra tampak
( Misalnya,: Foto diri atau lukisan dinding ) dan citra tidak tampak ( Misalnya; data
gambar dalam file ) dan citra yang dipresentasikan berupa fungsi matematis.
Diantara jenis citra tersebut hanya citra digital yang dapat diolah menggunakan komputer.
Citra yang lain jika ingin diolah menggunakan komputer harus diubah terlebih
dahulu menjadi citra digital.
Di dalam bidang komputer, sebenarnya ada tiga bidang studi yang berkaitan dengan data
citra, namun tujuan ketiganya berbeda, yaitu:
1. Grafika Komputer (computer graphics).
2. Pengolahan Citra (image processing).
3. Pengenalan Pola (pattern recognition/image interpretation).

I.1. Grafika Komputer ( Computer Graphics ).


Grafika komputer ( Bahasa Inggris: Computer Graphics ) adalah bagian dari ilmu
komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar ( Visual ) secara
digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalah grafika komputer 2D yang
kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D, pemrosesan citra ( Image
Processing ), dan pengenalan pola ( Pattern Recognition ). Grafika komputer sering
dikenal juga dengan istilah visualisasi data.
Bertujuan menghasilkan citra ( Lebih tepat disebut grafik atau picture ) dengan
primitif - primitif geometri seperti garis, lingkaran, dan sebagainya. Primitif-primitif

geometri tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-elemen gambar.


Contoh data deskriptif adalah koordinat titik, panjang garis, jari -jari lingkaran, tebal
garis, warna, dan sebagainya. Grafika komputer memainkan peranan penting dalam
visualisasi dan virtual reality.
Pembagian Grafika Komputer
Berikut ini adalah pembagian bidang dalam Grafika Komputer :

Geometri

: mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang

Animasi

: mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan

Rendering

: mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya

Citra (Imaging)

: mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar

Aplikasi Grafika Komputer dalam kehidupan sehari-hari


Lalu, apa saja aplikasi Grafika Komputer dalam kehidupan sehari-hari? Banyak sekali
aplikasi atau penerapan grafika komputer dalam kehidupan sehari-hari. Saya akan
menjabarkan kegunaan grafika komputer dalam berbagai bidang kehidupan.

Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, kita biasa menggunakan grafika komputer untuk


keperluan presentasi, entah itu menggunakan Power Point, Prezi, atau yang lain. Untuk
menampilkan data-data angka, supaya mudah dianalisa, kita menggunakan diagram
( Chart ). Ini juga merupakan salah satu penerapan dari grafika komputer yang berguna
untuk keperluan sehari hari.

Bidang Hiburan
Penerapan dalam bidang hiburan adalah pada pembuatan film, acara televisi, dan

video musik. Misalnya pada pembuatan film, grafika komputer berperan dalam
pembuatan efek animasi. Terkadang juga untuk menggabungkan aktor dunia nyata
dengan obyek grafis.

Computer Art
Computer Art adalah penggunaan grafika komputer untuk menghasilkan karya-

karya seni. Hasilnya dapat berupa kartun, lukisan, foto, poster, logo, dan lain-lain. Contoh
aplikasi yang digunakan : Adobe Photoshop, Corel Draw, Inkscape, GIMP, dan lain-lain.

Computer-Aided Design ( CAD )


CAD digunakan untuk analisis dan desain, umumnya di engineering dan arsitektur.

Misalnya untuk desain pesawat terbang, rumah, kapal, mobil, dan lain-lain.

Computer - Aided Software Engineering ( CASE )


CASE mirip seperti CAD, hanya saja CASE digunakan dalam bidang software

engineering. CASE digunakan dalam memodelkan basis data, workflow, struktur


program, dan lain-lain.

Simulasi
Contoh penerapan grafika komputer dalam simulasi adalah simulator training pilot,

simulator training operator alat berat, simulator training air traffic control, network
simulator, dan lain-lain. Simulator membantu user untuk belajar mengendalikan misalnya
pesawat terbang.

Video
Game

Grafika
Komputer

juga

diterapkan dalam video game. Video game adalah permainan yang melibatkan interaksi
dengan user interface untuk menghasilkan umpan balik berupa visualisasi pada perangkat
video.

I.2.
Pengolahan
Citra
( Image Processing ).
Bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau
mesin ( Dalam hal ini komputer ). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan
citra menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, namun

citra keluaran mempunyai kualitas lebih baik daripada citra masukan. Termasuk ke dalam
bidang ini juga adalah pemampatan citra ( Image Compression ). Bidang inilah yang akan
kita pelajari lebih lanjut.

I.3. Pengenalan Pola ( Pattern Recognition / Image Interpretation ).


Mengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra) secara otomatis oleh
mesin ( Dalam hal ini komputer ). Tujuan pengelompokan adalah untuk mengenali suatu
objek di dalam citra. Manusia bisa mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia
telah belajar mengklasifikasi objek objek di alam sehingga mampu membedakan suatu
objek dengan objek lainnya. Kemampuan sistem visual manusia inilah yang dicoba ditiru
oleh mesin. Komputer menerima masukan berupa citra objek yang akan diidentifikasi,
memproses citra tersebut, dan memberikan keluaran berupa deskripsi objek di dalam
citra.

10

BAB II
Pengolahan Citra

Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan


komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Meskipun sebuah citra kaya
informasi, namun seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan mutu
( Degradasi ), misalnya mengandung cacat atau Derau ( Noise ), warnanya terlalu
kontras, kurang tajam, kabur ( Blurring ), dan sebagainya. Tentu saja citra semacam ini
menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra tersebut
menjadi berkurang. Pengolahan citra dibagi menjadi 2 macam, yaitu Citra Analog dan
Citra Digital.

2.1 Citra Analog


Citra analog adalah citra yang bersifat continue, seperti gambar pada monitor

11

televisi, foto sinar X, foto yang tercetak dikertas foto, lukisan, pemandangan alam, hasil
CT Scan dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat dipresentasikan dalam komputer
sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab itu, agar citra ini
dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih
dahulu. Citra analog dihasilkan dari alat alat analog diantaranya adalah video kamera
analog, kamera foto analog dan CT Scan.

2.2 Citra Digital


Citra digital adalah sebuah fungsi 2D, f ( x,y ), yang merupakan fungsi intensitas
cahaya, dimana nilai x dan y merupakan koordinat spasial dan nilai fungsi di setiap titik (
x,y ) merupakan tingkat keabuan citra pada titik tersebut. Citra digital dinyatakan dengan
sebuah matriks dimana baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan
elemen matriksnya ( yang disebut sebagai elemen gambar atau pixel ) menyatakan tingkat
keabuan pada titik tersebut. Matriks dari citra digital berukuran
dimana:
N = Jumlah baris 0 < y N 1
M = Jumlah kolom 0 x M 1
L = Derajat keabuan 0 f(x,y) L 1

Berikut ini adalah gambaran matriks dari citra digital:

12

N x M (tinggi x lebar),

Dimana indeks baris ( x ) dan indeks kolom ( y ) menyatakan suatu koordinat titik pada
citra, sedangkan f ( x,y ) merupakan intensitas ( derajat keabuan ) pada titik (x,y).
Berdasarkan jenisnya, citra digital dapat dibagi menjadi 3 ( Sutoyo, 2009), yaitu:

A. Citra Biner ( Monokrom )

Memiliki 2 buah warna,


yaitu hitam dan putih.
Warna hitam bernilai 1 dan warna putih bernilai 0. Untuk menyimpan kedua warna ini
dibutuhkan 1 bit di memori.

B. Cita Grayscale ( Skala Keabuan )

Citra

grayscale

mempunyai
kemungkinan warna hitam untuk nilai minimal dan warna putih untuk nilai maksimal.
Banyaknya warna tergantung pada jumlah bit yang disediakan di memori untuk
menampung kebutuhan warna tersebut. Semakin besar jumlah bit warna yang disediakan
di memori, maka semakin halus gradasi warna yang terbentuk.
Contoh:
Skala keabuan 2 bit jumlah kemungkinan 22 = 4 warna

13

Jadi,, kemungkinan warna 0 (minimal) sampai 4 (maksimal)

C. Citra Warna ( True Color )

Setiap piksel pada citra


warna

mewakili

warna

yang merupakan kombinasi


tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru ( RGB = Red, Green, Blue ). Setiap warna
dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte ( Nilai maksimum 255 warna ), jadi satu
piksel pada citra warna diwakili oleh 3 byte.

Pengolahan citra digital adalah salah satu bentuk pemrosesan informasi dengan
inputan berupa citra ( Image ) dan keluaran yang juga berupa citra atau dapat juga bagian
dari citra tersebut. Tujuan dari pemrosesan ini adalah memperbaiki kualitas citra agar
mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin computer. Operasi-operasi pada
pengolahan citra digital secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Perbaikan kualitas citra ( Image Enhancement )
contohnya perbaikan kontras gelap atau terang, penajaman ( Sharpening ), dan
perbaikan tepian objek ( Edge Enhancement )
Restorasi citra ( Image Restoration )
contohnya penghilangan kesamaran ( Deblurring )
Pemampatan citra ( Image Compression )

14

Segmentasi citra ( Image Segmentation )


Pengorakan citra ( Image Analysis )
contohnya pendeteksian tepi objek ( Edge Enhancement ) dan ekstraksi batas
( Boundary )
Rekonstruksi citra ( Image Recronstruction )
Semua itu dapat dikategorikan dalam dua hal yang saling berkaitan dalam hal perubahan
warna atau pengaturan kontras.
Digitalisasi Citra
Digitalisasi

citra

merupakan

proses

untuk

mengkonversi

objek

yang

diindera/didapatkan oleh sensor menjadi citra digital. Digitalisasi citra terdiri dari dua
proses, yaitu:
Sampling

: Proses pengambilan nilai diskrit koordinat ( x,y ) dengan melewatkan citra

melalui grid ( Celah )


Kuantisasi : Proses pengelompokan nilai tingkat keabuan citra kontinu ke dalam
beberapa level atau bisa juga dikatakan sebagai proses yang membagi skala keabuan ( 0,L
) menjadi G buah level yang dinyatakan dengan suatu harga bilangan bulat ( Integer ),
dapat dituliskan sebagai berikut: G=2m dimana G adalah derajat keabuan dan m
merupakan bilangan bulat positif.
Untuk penyimpanan citra digital yang disampling dengan NxM ( N baris dan M kolom,
sperti pada posting sebelumnya ) pixel dan dikuantisasi menjadi 2m level derajat
keabuannya membutuhkan memori: M x N x m.
Misalnya, sebuah citra berukuran 512512 dengan 256 derajat keabuan membutuhkan
memori sebesar 512x512x8bit=2.048.000bit

15

Resolusi Citra
Resolusi citra menentukan tingkat kerincian ( seberapa detail ) suatu citra. Terdapat
dua macam resolusi citra yang berpengaruh pada besarnya informasi citra yang hilang,
yaitu:

Resolusi spasial
Sampling

: halus / kasarnya pembagian kisi kisi baris dan kolom. Transformasi citra

kontinu ke citra digital disebut digitisasi ( Sampling ). Hasil digitisasi dengan jumlah
baris 256 dan jumlah kolom 256 adalah resolusi spasial 256 x 256. Terdapat dua macam
sampling, yaitu:
Sampling Uniform, mempunyai spasi ( Interval ) baris dan kolom yang sama pada
seluruh area sebuah citra. Proses Sampling melalui celah yang berukuran sama.
Sampling Non uniform, bersifat adaptif tergantung karakteristik citra dan bertujuan
untuk menghindari adanya informasi yang hilang. Daerah citra yang mengandung
detail yang tinggi di Sampling secara lebih halus, sedangkan daerah yang homogen
dapat di Ssampling lebih kasar. Kerugian sistem sampling Non Uniform adalah
diperlukannya data ukuran spasi atau tanda batas akhir suatu spasi. Proses sampling
melalui celah yg bervariasi.
Resolusi kecemerlangan ( Intensitas / Brightness )
kuantisasi: halus / kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan. Transformasi data
analog yang bersifat continue ke daerah intensitas diskrit disebut kuantisasi. Bila
intensitas piksel berkisar antara 0 dan 255, maka resolusi kecemerlangan citra adalah
256. Terdapat tiga macam kuantisasi, yaitu:

16

Kuantisasi Uniform, mempunyai interval pengelompokan tingkat keabuan yang sama


(misal: intensitas 1 s/d 10 diberi nilai 1, intensitas 11 s/d 20 diberi nilai 2)
Kuantisasi Non Uniform, Kuantisasi yang lebih halus diperlukan terutama pada
bagian citra yang menggambarkan detail atau tekstur atau batas suatu wilayah obyek, dan
kuantisasi yang lebih kasar diberlakukan pada wilayah yang sama pada bagian obyek.
Kuantisasi Tapered, bila ada daerah tingkat keabuan yang sering muncul sebaiknya
di-kuantisasi secara lebih halus dan diluar batas daerah tersebut dapat di-kuantisasi secara
lebih kasar ( Local Stretching ).

17

BAB III
Elemen Sistem Pemrosesan Citra Digital
Citra Digital mengandung sejumlah elemen-elemen dasar. Elemen-elemen dasar
tersebut dimanipulasi dalam pengolahan citra dan dieksploitasi lebih lanjut dalam
computer vision. Elemen-elemen dasar yang penting diantarannya adalah:

3.1. Kecerahan ( Brightness )


Kecerahan adalah kata lain untuk intensitas cahaya. Kecerahan pada titik ( pixel )
di dalam citra bukanlah intensitas yang riil. Tetapi sebenarnya adalah intensitas rata rata
dari suatu area yang melingkupinya. Sistem visual manusia mampu menyesuaikan dirinya
dengan tingkat kecerahan mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

3.2. Kontras ( Contrast )


Kontras menyatakan sebaran Terang ( Lightness ) dan Gelap ( darkness ) di dalam
gambar. Citra dengan kontras rendah dicirikan oleh komposisi citranya adalah sebagian
besar terang atau gelap. Pada citra dengan kontras yang baik, komposisi gelap dan terang
tersebar secara merata.

3.3. Kontur ( Contour )


Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada pikselpiksel yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas ini, mata mampu
mendeteksi tepi tepi ( Edge ) objek di dalam citra.
18

3.4. Warna ( Color )


Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang
gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna mempunyai panjang
gelombang yang berbeda. Warna-warna yang diterima oleh mata ( Sistem visual manusia
) merupakan hasil kombinasi cahaya dengan panjang gelombang berbeda.

3.5. Bentuk ( Shape )


Shape adalah properti intrinstik dari objek tiga dimensi, dengan pengertian bahwa
shape merupakan proses intrinstik utama untuk sistem visual manusia. Manusia lebih
sering mengasosiasikan objek dengan bentuknya ketimbang elemen lainnya.

3.6. Tekstur ( Texture )


Tekstur dicirikan oleh distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam sekumpuan
piksel-piksel yang bertetangga. Jadi, tekstur tidak dapat didefinisikan untuk piksel.
Secara umum elemen yang terlibat dapat dibagi menjadi empat komponen, contoh :

Operasi dari sistem


pemrosesan

citra

pada

gambar di atas dapat dibagi


menjadi empat kategori prinsip: digitalisasi, pemrosesan, penayangan, dan penyimpanan.
Digitizer ( Digital Image Acquisition System ) merupakan sistem penangkap citra digital
yang melakukan penjelajahan citra dan konversinya ke representasi numeric sebagai

19

masukan bagi computer digital. Hasil dari Digitizer adalah matriks yang elemen
elemennya menyatakan nilai intensitas cahaya pada suatu titik.
Contoh : digitizer adalah kamera digital dan scanner.
Digitizer terdiri dari tiga komponen dasar : Sensor Citra yang bekerja sebagai
pengukur intensitas cahaya, Perangkat Penjelajah yang berfungsi merekam hasil
pengukuran intensitas pada seluruh bagian citra, dan Pengubah Analog ke Digital yang
berfungsi melakukan analisis dan kuantisasi. Komputer digital yang digunakan pada
sistem pemrosesan citra dapat bervariasi dari komputer micro sampai komputer besar
yang mampu melakukan bermacam-macam fungsi pada citra digital resolusi tinggi.
Piranti tampilan peraga berfungsi mengkonversi matriks intensitas yang
mempresentasikan citra ke tampilan yang dapat diinterpretasi oleh mata manusia. Contoh
piranti tampilan adalah monitor peraga dan pencetak ( printer ). Media penyimpanan
adalah piranti yang mempunyai kapasitas memori besar sehingga gambar dapat disimpan
secara permanen agar dapat diproses lagi pada waktu yang lain.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
20

Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan computer


menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Teknik-teknik pengolahan citra
mentransformasikan citra menjadi citra lain. Pengolahan citra dapat dibagi kedalam
tiga kategori yakni kategori rendah, menengah, dan tinggi.

3.1 Saran
Dari pengenalan suatu konsep dasar pengolahan citra, para penulis mengajak untuk
menerapkan pengolahan citra pada kehidupan sehari-hari. Dan dengan mempelahari
hal tersebut dapat mempermudah para pemakai komputer untuk merealisasikan suatu
data dalam bentuk gambar.

DAFTAR PUSTAKA

http://balkadabba.blogspot.co.id/2012/09/konsep-dasar-pengolahan-citra-digital.html

http://shofwanalifauji.blogspot.co.id/2012/03/citra-digital-dan-citra-analog.html
http://pengcit.blogspot.co.id/2010/11/elemen-sistem-pemrosesan-citra-digital.html
21

http://slideplayer.info/slide/3279431/
http://www.slideshare.net/DefriTan/digital-image-processing-28711895
http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/126-citra-digital
http://informatika.web.id/pengertian-citra-digital.htm
http://temukanpengertian.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-citra-digital.html

22

Anda mungkin juga menyukai