Anda di halaman 1dari 44

IMPLEMENTASI

JABATAN FUNGSIONAL
PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

JAKARTA,

JULI 2014

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI


SETJENSETJEN-KEMENKES
2014

1. Arah kebijakan organisasi pemerintah


ke depan adalah rightsizing yaitu
upaya
penyederhanaan
birokrasi
pemerintah agar lebih proporsional,
datar,
transparan,
hierarki
yang
pendek
dan
terdesentralisasi
kewenangannya.
2. Setiap Kementerian/Lembaga/Pemda
harus mengantisipasi hal ini dengan
menyesuaikan organisasinya ke arah
hemat struktur kaya fungsi.

Kesehatan merupakan kebutuhan


pokok, sehingga Yankes diberikan
di seluruh strata;
Penghargaan bagi pemberi Yankes
(pengembangan
karier
dan
kesejahteraannya);
Terbatasnya
jabatan
struktural
maka jabatan fungsional menjadi
solusinya.

1. JUMLAH ANGKATAN KERJA INDONESIA


(119,4 JT/BPS-2011);
2. TINGGINYA PENYAKIT AKIBAT KERJA &
KECELAKAAN AKIBAT KERJA;
3. LULUSAN SARJANA KESJA ( 10.339/2010)
4. REWARD BAGI PEMBIMBING KESJA
WADAH
JF PEMKESJA;

4
4

TUJUAN PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESJA

1.
2.
3.
4.

Peningkatan Produktivitas Kerja PNS


Peningkatan Produktivitas Unit kerja
Peningkatan Karier PNS
Peningkatan Profesionalisme PNS

(Dapat
bekerja
mandiri,
Mampu
memecahkan
masalah
organisasi, Mampu membuahkan karya sebagai karya
individu,
Mampu
mengembangkan
diri
dengan
kompetensi yang telah dimiliki)

RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK


PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
1. RUMPUN KESEHATAN;
2. KEDUDUKAN
SBG
PELAKSANA
TEKNIS
FUNGSIONAL KESJA PD INSTANSI PEMERINTAH;
3. TUPOK: MELAKUKAN KEG PEMBIMBINGAN KESJA;

6
6

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANG


1. PEMBIMBING KESEHATAN KERJA AHLI PERTAMA :
a. Penata Muda, golongan ruang III/a;
b. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b;
2. PEMBIMBING KESEHATAN KERJA AHLI MUDA :
a. Penata, golongan ruang III/c;
b. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d;
3. PEMBIMBING KESEHATAN KERJA AHLI MADYA :
a. Pembina, golongan ruang IV/a;
b. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
c. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c;

RINCIAN KEGIATAN JF PEMBIMBING KESJA

UNSUR, SUB UNSUR, KEGIATAN


I. UNSUR : PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan mendapat
gelar/ijazah : (1.Doktor; 2.Magister;
3.Sarjana/DIV)
B.Diklat Fungsional
C.Diklat Prajabatan

II. UPAYA KESEHATAN KERJA


A. PERSIAPAN

1. Mengumpulkan Data Demografi Kesja;


2. Melakukan pemetaan di wilayah kerja;
3. Mengumpulkan data kegiatan di tempat
kerja/penilaian risiko kesehatan kerja;
4. Mengumpulkan data kesehatan kerja;
5. Menyusun perencanaan upaya kesehatan kerja
di wilayah kerja berdasarkan waktu;
6. Menyusun
perencanaan
program
upaya
kesehatan kerja di wilayah kerja;
7. Menyusun rencana aksi upaya kesehatan kerja;
8. Melakukan pengembangan kebijakan K3.

B. PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA

1. Mengenalkan potensi bahaya di lingkungan kerja;


2. Melakukan pengamatan lingkungan kerja;
3. Mengenalkan potensi kecelakaan kerja;
4. Melakukan identifikasi potensi kecelakaan kerja;
5. Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan
program kecelakaan kerja;
6. Mencatat hambatan pelaksanaan program
kecelakaan kerja;
7. Menyusun saran/rekomendasi kepada pemberi
kerja/pengusaha/pengurus untuk melakukan
pengendalian kecelakaan kerja;
8. Dst... Pertama 86, Muda 112, Madya 66.

C. MONEV UPAYA KESEHATAN KERJA

1. Melakukan monitoring kesehatan kerja;


2. Melakukan evaluasi;
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan;
4. Melakukan investigasi di fasilitas kesehatan;
5. Melakukan pembinaan upaya kesehatan kerja;

III. PENGEMBANGAN PROFESI

1. Pembuatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang


upaya kesehatan kerja;
2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan
lainnya di bidang upaya kesehatan kerja;
3. Pembuatan
buku
pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang upaya
kesehatan kerja.

IV. PENUNJANG TUGAS PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

1. Pengajar/pelatih/penyuluh /pembimbing di bidang


upaya kesehatan kerja;
2. Peran serta dalam seminar/ lokakarya/ konferensi
/pelatihan di bidang upaya kesehatan kerja;
3. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan
fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja;
4. Keanggotaan
dalam
organisasi
profesi
Pembimbing Kesehatan Kerja;
5. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
6. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

PENGANGKATAN DALAM JABATAN


FUNGSIONAL PEMBIMBING KESJA
1. Inpassing/
Penyesuaian

Pengangkatan dlm
JF bagi PNS
yang melaksanakan
tugas pokok
pada saat JF tersebut
ditetapkan dgn menetapkan
jenjang jabatan sesuai
dengan pangkat yang dimiliki

2. Pengangkatan
Pertama

3. Perpindahan diagonal
Dari jab S/ jab F Lain

Pengangkatan Untuk
Mengisi Formasi
Melalui
CPNS
14

pengangkatan yg
dilakukan melalui
perpindahan dari
JS atau JF atau JF
ke JF lain

PENYESUAIAN/INPASSING
DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT
(JUNI 2014-MEI 2015)
PNS yang pada saat ditetapkan PermenPANRB ini telah dan
masih melaksanakan tugas di bidang kesehatan kerja dapat
disesuaikan/ di inpassing dalam JF Pemkesja, dengan
ketentuan:
a. berijazah paling rendah Sarjana
Terapan di bidang kesehatan;

(S1)/Diploma

IV/Sarjana

b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;


c. mengikuti dan lulus uji kompetensi, (yang dibuktikan dengan
Sertifikat Pelatihan Pembimbing Kesehatan Kerja)
d. prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.

TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING KE DALAM


Pembimbing Kesehatan Kerja

1.
2.
3.
4.
5.
6.

SYARAT UMUM :
TERSEDIA FORMASI
PNS
TIDAK MENDUDUKI JAB S/F;
MELAKS TGS KESJA;
SKP/DP3 NILAI BAIK;
SRT PERNYATAAN MEMILIH JAB
KESJA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.

SYARAT TEKNIS :
SARJANA /D-IV KES
SERTIFIKAT PELAT KESJA;
BAGI SARJANA KESJA
TRANSKRIP NILAI;
MINIMAL GOL III-A

KELENGKAPAN BERKAS :
FC KARPEG
FC IJAZAH;
FC SK KP TERAKHIR;
FC DP3/SKP TERAKHIR;
SRT PERNYATAAN MELAKS TGS (MIN
PJT ES III);
SRT PERNYATAAN MEMILIH JF KESJA;

BUKTI

TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING


DI LINGKUNGAN PEMDA PROVINSI/KAB/KOTA

Calon PJF Kesja melengkapi dan


menyerahkan berkas kepada Pimpinan Unit
Kerja untuk pengusulan

Pimpinan Unit Kerja


kepada KADINKES

mengusulkan

Dinkes memeriksa berkas usulan yang


memenuhi persyaratan disampaikan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota

SK
penyesuaian/inpassing
Pemkesja
Pertama
s/d
ditetapkan
Gubernur/Bupati/Walikota

bagi
Madya,
oleh

SK asli disampaikan kepada PNS yang


bersangkutan dan Kepala KPPN pegawai
yang bersangkutan, tembusan kepada
Kepala BKD, Sekretaris Jenderal Kemekes

TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING


DI K/L SELAIN KEMENKES

Calon PJF Kesja melengkapi dan


menyerahkan berkas kepada Pimpinan Unit
Kerja untuk pengusulan

Bagian Kepegawaian Instansi memproses


penyesuaian/inpassing

SK penyesuaian/inpassing bagi Pemkesja


Pertama s/d Madya, ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi ybs

Pimpinan Unit Kerja mengusulkan kepada


Pimpinan Instansi ybs

Bag.Kepeg Instansi memeriksa berkas


usulan yang memenuhi persyaratan
disampaikan kepada Pimpinan Instansi

SK asli disampaikan kepada PNS ybs dan


Kepala KPPN pegawai ybs, tembusan
kepada Kepala BKN, Sesjen Kemenkes,
pjb Es I ybs

ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI


JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESJA

NO

GOL
RUANG

III/a

STTB/IJAZAH
ATAU YG
SETINGKAT

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN


KURANG
1 TH

1 TH

2 TH

3 TH

4 TH
LEBIH

SARJANA
(S1)D-IV

100

112

124

136

148

III/b

SARJANA
(S1)D-IV

150

162

174

186

197

III/b

MAGISTER
(S2)

150

163

177

188

199

III/c

SARJANA
(S1)D-IV

200

224

247

271

294

III/c

MAGISTER
(S2)

200

226

249

273

296

III/c

DOKTOR (S3)

200

228

251

275

298

ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI


JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESJA

NO

GOL
RUANG

III/d

STTB/IJAZAH
ATAU YG
SETINGKAT

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN


KURAN
G 1 TH

1 TH

2 TH

3 TH

4 TH
LEBIH

SARJANA
(S1)D-IV

300

322

345

368

391

III/d

MAGISTER
(S2)

300

325

347

370

393

III/d

DOKTOR (S3)

300

327

349

372

395

IV/a

SARJANA
(S1)D-IV

400

434

468

502

536

IV/a

MAGISTER
(S2)

400

437

471

505

539

IV/a

DOKTOR (S3)

400

440

474

508

542

ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI


JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESJA

NO

GOL
RUANG

IV/b

STTB/IJAZAH
ATAU YG
SETINGKAT

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN


KURAN
G 1 TH

1 TH

2 TH

3 TH

4 TH
LEBIH

SARJANA
(S1)D-IV

550

584

618

652

686

IV/b

MAGISTER
(S2)

550

587

621

655

689

IV/b

DOKTOR (S3)

550

590

624

658

692

IV/c

SARJANA (S1)
S/D DOKTOR
(S3)

700

700

700

700

700

PENGANGKATAN DALAM JABATAN


FORMASI CPNS
a. berijazah paling rendah
IV/Sarjana
Terapan
di
kerja/hyperkes;

Sarjana (S1)/Diploma
bidang
kesehatan

b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang


III/a;
c. Prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir;
d. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
e. memiliki pengalaman di bidang upaya kesehatan
kerja paling kurang 2 (dua) tahun;

PENGANGKATAN DALAM JABATAN


FORMASI CPNS
a. CPNS dengan formasi jabatan fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja setelah ditetapkan sebagai PNS paling
lama 1 (satu) tahun harus diangkat dalam jabatan
fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja;
b. paling lama 2 (dua) tahun setelah diangkat dalam
jabatan, harus mengikuti dan lulus diklat dasar
fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja;
c. PNS yang tidak mengikuti dan lulus diklat dasar
Pembimbing Kesehatan Kerja dapat diberhentikan dari
jabatan Pembimbing Kesehatan Kerja.

PNS

memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam


pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja;
usia paling tinggi 50 tahun;

memiliki pengalaman di bidang upaya


kesehatan kerja paling kurang 2 (dua) tahun;
Pangkat sama dengan pangkat yang dimiliki,
dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan
jumlah angka kredit yang ditetapkan;
24
24

1. Direktur Jenderal yang membidangi kesehatan


kerja Kemenkes
Jenjang Madya (IV/b,IV/c) di lingkungan
Kemkes dan instansi lainnya
2. Pejabat eselon II yang membidangi kesja
Kemenkes
Jenjang Pertama-Madya (III/a-IV/a) di
lingkungan Kemenkes
3. Pejabat eselon II yang membidangi kesja instansi Pusat selain
Kemenkes
Jenjang Pertama-Madya (III/a-IV/a) di instansi Pusat selain
Kemenkes
4. Pejabat eselon II yang membidangi kesja Provinsi
Jenjang Pertama-Madya (III/a-IV/a) di Pemda Provinsi
5. Pejabat eselon II yang membidangi kesja Kab/Kota
Jenjang Pertama-Madya (III/a-IV/a) di Pemda Kab/Kota
25

KEWENANGAN PENILAIAN
ANGKA KREDIT JF PEMKESJA
Golongan Ruang
Pembimbing
Kesehatan
Kerja

III/a

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

Kemenkes

Unit Kerja

UK

UK

UK

UK

UK

Instansi

Provinsi

Kab/Kota

KK

KK

KK

KK

KK

Prosedur Penilaian Angka Kredit


Pembimbing Kesehatan Kerja

DIREKTUR BINA KESJA


PIMPINAN INSTANSI
KADINKES PROVINSI
KADINKES KAB/KOTA

TPAK UK
TPAK INSTANSI
TPAK PROV
TPAK KAB/KOTA

6a
PENILAIAN
Pemkesja ybs,
Bag.Kepeg

6b

3a
5a

Set TPAK, BKD/KANREG


/Prov,Kab/Kota, BagPeg
ybs, Pimpinan Instansi
ybs

SET TPAK UK
SET TPAK INSTANSI
SET TPAK PROV
SET TPAK KAB/KOTA

2
JF KESJA :
KEMENKES
INSTANSI
PROV
KAB/KOTA

5b

DIREKTUR BINA KESJA


PIMPINAN INSTANSI
KADINKES PROVINSI
KADINKES KAB/KOTA

3b

Pejabat fungsional yang senior


Dapat aktif melaksanakan tugas apabila jumlah tidak
terpenuhi dari jabatan yang sama dapat diangkat dari
pejabat lain yang kompeten

Pembentukan Tim Penilai jabatan fungsional


satu Tim Penilai untuk satu jabatan fungsional

Pembentukan Tim Penilai jabatan fungsional


satu Tim Penilai untuk satu jabatan fungsional

28

TIM PENILAI TINGKAT PUSAT

TIM PENILAI TINGKAT UNIT KERJA

TIM PENILAI TINGKAT INSTANSI


TIM PENILAI TINGKAT DAERAH PROP/
KAB/KOTA
Tim Penilai Teknis
Tim Penilai Pengganti
29

SUSUNAN TIM PENILAI


a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
d. paling kurang 4 (empat) orang anggota.

TIM PENILAI DITETAPKAN :


a. Direktur Jenderal yang membidangi kesehatan kerja
Kemenkes untuk Tim Penilai Pusat;
b. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja
Kemenkes untuk Tim Penilai Unit Kerja;
c. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja
instansi pusat selain Kemenkes untuk Tim Penilai
Instansi;
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja
Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi;
e. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja
Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.

KOMPETENSI
a. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
Pembimbing Kesehatan Kerja yang akan naik jenjang jabatan
setingkat lebih tinggi, yang bersangkutan harus mengikuti dan
lulus uji kompetensi;
b. Uji kompetensi adalah uji keahlian melalui pelatihan/
wawancara/pengisian lembar penilaian dan dibuktikan dengan
sertifikat atau bentuk lain yang ditetapkan oleh organisasi
profesi Pembimbing Kesehatan Kerja;
c. Apabila suatu Kabupaten/Kota
belum memiliki organisasi
profesi Pembimbing Kesehatan Kerja, maka uji kompetensi
dapat dilakukan oleh organisasi profesi Pembimbing Kesehatan
Kerja di Provinsi atau organisasi profesi Pembimbing
Kesehatan Kerja di Pusat;

FORMASI
1. Pengangkatan PNS Pusat dalam JF Pemkesja
dilaksanakan sesuai dengan formasi Pemkesja yang
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara setelah
mendapat pertimbangan Kepala BKN;
2. Pengangkatan PNS Daerah dalam JF Pemkesja
dilaksanakan sesuai dengan formasi Pemkesja yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan
aparatur negara dan memperoleh pertimbangan
Kepala BKN

INDIKATOR PENETAPAN FORMASI

1. Jumlah pekerja;
2. Luas wilayah kerja;
3. Jumlah unit organisasi lingkup kesehatan
kerja pada instansi pemerintah.

PENGATURAN FORMASI
(Berdasarkan Anjab dan Perhitungan Beban Kerja)
a. Di lingkungan Kemenkes : Paling sedikit 15 (lima
belas) orang dan paling banyak 35 (tiga puluh lima)
orang;
b. Kementerian selain Kementerian Kesehatan, paling
sedikit 4 (empat) orang dan paling banyak 8
(delapan) orang;
c. Pemerintah Daerah Provinsi paling sedikit 5 (lima)
orang dan paling banyak 25 (dua puluh lima) orang;
d. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 3
(tiga) orang dan paling banyak 15 (lima belas) orang;

PENGATURAN FORMASI
e. Rumah Sakit Umum Kelas A, paling sedikit 3 (tiga)
orang dan paling banyak 15 (lima belas) orang;
f. Rumah Sakit Umum Kelas B, paling sedikit 2 (dua)
orang dan paling banyak 10 (sepuluh) orang;
g. Rumah Sakit Umum Kelas C, paling sedikit 1 (satu)
orang dan paling banyak 7 (tujuh) orang;
h. Rumah Sakit Umum Kelas D, paling sedikit 1 (satu)
orang dan paling banyak 5 (lima) orang;
i. Balai paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak
10 (sepuluh) orang;

PENGATURAN FORMASI
j. Loka paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak
2 (dua) orang;
k. Kantor Kesehatan Pelabuhan, paling sedikit 2 (dua)
orang dan paling banyak 10 (sepuluh) orang;
l. Puskemas, paling sedikit 2 (dua) orang dan paling
banyak 5 (lima) orang;
m. Politeknik Kesehatan, paling sedikit 2 (dua) orang
dan paling banyak 5 (lima) orang.

PENURUNAN JABATAN
1. Pemkesja yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat
berat berupa pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan, melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang
jabatan yang baru;
2. Penilaian prestasi kerja dalam masa hukuman
disiplin dinilai sesuai dengan jabatan yang baru.

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN


DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JAFUNG PEMBIMBING
KESJA DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1)/DIPLOMA IV

NO

UNSUR

JENJANG JABATAN/GOL RUANG


DAN ANGKA KREDIT

PRESENTASE

PERTAMA

MUDA

MADYA

III/a

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

100

100

100

100

100

100

100

80 %

40

80

160

240

360

480

UNSUR PENUNJANG
Penunjang Tugas
Kesehatan Kerja

20 %

10

20

40

60

90

120

JUMLAH

100 %

100

150

200

300

400

550

700

UTAMA
A. Pendidikan Sekolah
2. Diklat
B. Upaya Kesehatan Kerja
C. Pengembangan Profesi

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN


DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JAFUNG PEMBIMBING
KESJA DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER (S2)

NO

UNSUR

JENJANG JABATAN/GOL RUANG


DAN ANGKA KREDIT

PRESENTASE
PERTAMA

MUDA

MADYA

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

150

150

150

150

150

150

80 %

40

120

200

320

440

UNSUR PENUNJANG
Penunjang Tugas Kesehatan
Kerja

20 %

10

30

50

80

110

JUMLAH

100 %

150

200

300

400

550

700

UTAMA
A. Pendidikan Sekolah
2. Diklat
B. Upaya Kesehatan Kerja
C. Pengembangan Profesi

ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN


DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT JAFUNG PEMBIMBING
KESJA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S3)

NO

UNSUR

JENJANG JABATAN/GOL RUANG


DAN ANGKA KREDIT

PRESENTASE

MUDA

MADYA

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

200

200

200

200

200

80 %

80

160

280

400

UNSUR PENUNJANG
Penunjang Tugas Kesehatan
Kerja

20 %

20

40

70

100

JUMLAH

100 %

200

300

400

550

700

UTAMA
A. Pendidikan Sekolah
2. Diklat
B. Upaya Kesehatan Kerja
C. Pengembangan Profesi

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah


dalam jabatan fungsional Pembimbing Kesja
dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan
fungsional Pembimbing Kesja yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah masing-masing setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan
aparatur negara dan memperoleh pertimbangan
Kepala Badan Kepegawaian Negara

TUNJANGAN JABATAN
1. SUDAH
DISUSUN
DAN
DIBAHAS
ANTARA
KEMENKES
KEMENPANRB
BKN INFO FAKTOR
SBG PENDUKUNG PENETAPAN GRADE JABATAN;
2. SUDAH DIUSULKAN KE KEMENPANRB UNTUK
DIPROSES
LEBIH
LANJUT
(KEWENANGAN
MENGUSULKAN KE KEMENKEU ADA DI MENPAN);
3. JAWABAN KEMENPANRB
MENUNGGU TL UU A S N

DIPENDING DAHULU

44

Anda mungkin juga menyukai