Anda di halaman 1dari 40

MODUL PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI

coppyright; Asnawi
1. Tujuan Pembelajaran Umum
a. Memahami konstruksi dan cara kerja sistem suspensi.
b. Memahami prosedur pemeriksaan, pengujian dan menentukan
kondisi sistem / komponen system suspensi.
2. Rincian Kegiatan Belajar
a. Membaca dan memahami isi modul
b. Mengerjakan soal latihan secara mandiri
c. Mengerjakan soal tes akhir dalam modul secara mandiri

3. Petunjuk Belajar
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam
modul ini, kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contohcontoh soal beserta cara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi
yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan kepada guru
yang mengampu mata pelajaran tersebut.
b. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa
terhadap materi-materi yang telah dibahas.
c. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi
pada level yang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi
latihan-latihan dan jika bertanya kepada guru yang mengampu mata pelajaran
tersebut.

BAB I
KONSTRUKSI DAN CARA KERJA SISTEM SUSPENSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan konstruksi sistem suspensi

2. Siswa dapat menjelaskan cara kerja sistem suspensi


B. MATERI POKOK
1. Konstruksi sistem suspensi
2. Cara kerja sistem suspensi
C. URAIAN MATERI
1. Konstruksi dan Cara Kerja Sistem Suspensi
Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang
harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun
demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau
goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena
kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan
goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan
sistem suspensi.
Apabila salah satu komponen system suspensi mengalami
gangguan, maka akan terjadi hal yang tidak diharapkan. Sehingga
kenyamanan pengendaraan tidak akan dapat dicapai.

Gambar 1. Penggunaan sistem suspensi

Pada umumnya sistem suspensi kendaraan dapat digolongkan


menjadi 2 jenis yaitu suspensi independent dan suspensi rigid

Konstruksi dan kerja jenis ini roda sebelah kanan dan roda
sebelah kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda
dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan
Ada dua macam konstruksi suspensi independent depan yaitu
suspensi wishbone dan suspensi mac pherson :
a. Suspensi wishbone pegas coil
Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang
dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm) dan lengan
atas (upper arm)
Lengan atas

Penahan benturan

Sambungan peluru bawah

Gambar 2. Suspensi wishbone dengan pegas koil

Suspensi ini mempunyai sifat :


1) Dengan desain yang kompak dari pegas hasil , sangat
cocok digunakan untuk system suspensi roda depan.
2) Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang
dipasangkan pada knuckle kemudi menggunakan
sambungan peluru, sehingga memungkinkan arm dapat
bergerak ke atas dank ke bawah mengikuti gerakan
roda.
3) Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian
ujung lengan atas dan bawah dipasang menggunakan
sambungan
peluru,
sehingga
memungkinkan
knucklekemudi dapat diarahkan.

Kerjanya bila roda-roda depan menerima kejutan dari


permukaan jalan maka pegas koil menerima gaya dari
lower arm sehingga mengakibatkan pegas mengalami
pemendekan dan pemanjangan sesuai dengan
kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan)
b. Suspensi wishbone pegas torsi

Su
spensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang
dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka
kendaraan.

Lengan atas
Pengikat bodi (frame)

Peredam getaran

Pegas torsi
stabiliser

Spindle roda
Lengan bawah

Gambar 3. Suspensi wishbone dengan pegas torsi

Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan


yang tidak menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas
daun pada suspensi depan
2) Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya
dipasang pada kerangka kendaraan , sedangkan ujung
depannya dipasangkan pada lengan bawah (lower arm) dan
kedua tempat pemasangannya dibuat mati.
3) Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran
karena batang torsi dibuat dari baja yang mempunyai
elastisitas tinggi
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari
permukaan jalan dan diteruskan ke lower arm maupun upper arm
melalui knuckle kemudi. Gaya yang diterima lower arm ditahan
dengan kemampuan puntiran pegas torsi yang dipasangkan
antara lower arm dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus
proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka peredam getaran
dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang
dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan
c. Suspensi Mac pherson
Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan
dengan shock absorber menggunakan lengan bawah ( lower
arm ) sebagai dudukan komponennya
Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu
dengan lengan melintang dan lengan L
1) Suspensi mac pherson lengan melintang
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm)
berbentuk lurus , salah satu ujung lengan bawah dipasang
knuckle kemudi dengan sambungan peluru sedangkan ujung
yang lain dipasangkan pada kerangka kendaraan.
Bantalan atas

Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan


beban kendaraan keroda dan mengontrol gerakan samping,
lengan ini bersama-sama batang penahan (strut bar ) berfungsi
mencegah perubahan jejak roda-roda depan

Penutup debu

Bodi
( frame)

Batang piston

Gamabar 4. Suspensi mac pherson dengan lengan melintang

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari


permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm melintang
sehingga mengakinatkan terjadinya pemendekan dan
pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara peredam
getaran dengan kerangka ( frame ). Untuk memperhalus
proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan
maka peredam kejut dipasangkan bersama pegas koil antara
lower arm dengan rangka ( frame)
2) Suspensi mac pherson lengan L

Suspen
si jenis ini mempunyai lengan bawah ( lower arm ) berbentuk
L yang digunakan pada roda sebagai penggerak ( front wheel
drive) dengan engine di depan ( front engine)

Dudukan pegas

Peredam getaran

Lengan bawah

Gambar 5. Suspensi mac pherson dengan lengan L

Lengan bawah L mempunyai dua tempat


pemasangan
pada
kerangka
yang
masing-masing
dipasangkan menggunakan bushing karet, dengan dua tempat
pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah gerakan
dari arah samping dan gerakan aksial roda. Oleh karena itu
suspensi jenis ini tidak memerlukan lagi batang penahan (sturt
bar)
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan
dari permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm L
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan
pada pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran
dengan rangka (frame) kendaraan.
Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi
oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan
bersaman pegas koil antara lower arm L dengan rangka
(frame) kendaraan .
Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang
yaitu : Suspensi mac pherson penggerak roda depan dan suspensi
mac pherson penggerak roda belakang.

a. Suspensi mac pherson penggerak roda depan.


Pembatas peredam

Suspensi
jenis
ini
dilengkapi lengan bawah ( lower arm) dan lengan penopang (strut
bar)

Stabilisator

Strut bar
Tromol rem

Gamabar 6. Suspensi mac pherson bagian belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :


1) Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan rangka
silang
kendaraan
menggunakan
bhusing
karet
sedangkan ujung yang lainnya dipasangkan pada
knuckle kemudi.
2) Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka
dengan lengan control bawah yang berfungsi untuk
mengurangi terjadinya gaya lateral yang berlebihan.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm yang
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas
koil yang dipasang antara peredam getaran dengan rangka
(frame) kendaraan.
Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi
yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersama pegas
antara lower arm dengan rangka (frame ) kendaraan.
b. Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi

Suspensi jenis
ini menggunakan poros kaku ( rigid) berbentuk U yang
didalamnya dipasangkan batang tiorsi akan bekerja secara
puntiran saat terjadi gerakan roda.
Pegas koil

Peredam getaran

Batang lateral

Batang torsi

Gambar 7. Suspensi mac pherson dengan batang torsi

Suspensi ini mempunyai sifat :


1) Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja
secara aktif sebagai suspensi
2) Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspensi
agar dapat mengurangi roling body, hingga menghasilkan
pengemudian yang stabil
3) Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspensi
diteruskan kedalam gerakan puntiran aksel belakang.
Puntiran ini sangat menghasilkan gaya reaksi yang
berlawanan dengan lengan-lengan suspensi
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke rumah poros, lengan
suspensi sehingga mengakibatkan bagian ini bersama pegas koil
berayun terhadap rangka (frame) kendaraan.
Untuk memperhalus proses pemegasan dan ayunan (oksilasi)
yang berlebihan pegas koil bersama dengan peredam getaran
dipasang antara rumah poros roda belakang dengan rangka
(frame) kendaraan
c. Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.

Suspensi
jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah ( lower arm)
dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat berayun
secara bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan.
Suspensi ini juga disebut aksel berayam
Penopang
Pegas atas

Deferensial
Lengan

Peredam
getaran

atas

Rangka silang

Lengan
Bawah

Gambar 8. Poros berayun pada bagian belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :


1) Poros ( aksel ) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat
barayun bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja
sebagai tumpuan.
2) Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body
kendaraan. Berat body kendaraan dan komponen yang lain
ditopang oleh pegas suspensi
3) Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrrol
atas dan bawah juga lengan jejak.
4) Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah
yang lain dipasangkan pada kerangka body kendaraan
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm dan upper arm
sehinga pegas koil mac pherson mengalami memendekan dan
pemanjangan .
Untuk memperhalus proses pemegasan pegas koil dan
ayunan (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan
kejut dipasang antara lower arm dengan rangka (frame).
Konstruksi jenis suspensi rigid
a. Jenis suspensi rigit roda depan
Suspensi jenis ini biasanya dipasangkan pada poros rigit
( kaku) yang terbuat dari baja tempa pejal berbentuk I Roda
sebelah kanan dan kiri dipasangkan pada ujung poros tunggal.
Pada bagian tengah poros berfungsi menahan beban
kendaraan,sedangkan pada ujung poros berfungsi menahan
momen punter karena gaya pengereman

Pegas daun

Poros depan

Gambar 9. poros rigid depan jenis I beam

Bagian ujung poros ini juga dipasangkan knuckle kemudi


dengan menggunakan poros kingpin . Ada empat jenis knuckle
kemudi yang dipasangkan pada suspensi rigid roda depan yaitu :
1) Jenis reverse eliot
Jenis ini ujung poros sangat sederhana konstruksinya dan
mudah untuk pemasangan komponen rem
Knuckle kemudi

Poros depan

Gambar 10 : Jenis Reverse Eliot

2) Jenis eliot

Jenis ini ujung


porosnya dibuat sangat komplek , knuckle kemudi dipasangkan
ditengah ujung poros dengan menggunakan poros kingpin

Gambar 11: Jenis Eliot

3) Jenis Lemoine :
Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena knuckle kemudi
dipasangkan pada ujung poros bagian atas sehingga poros
menjadi tambah tinggi

4) Jenis marmon

Jenis
ini
juga
tidak
memerlukan poros kingpin kare knuckle kemudi dipasangkan
pada bagian bawah ujung poros sehingga daya kekuatannya
agak berkurang bila dibandingkan dengan jenis yang lain.

Gambar 13: Jenis Marmon

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari


permukaan jalan akan diteruskan keporos depan rigit yang
berbentuk I hingga mengakibatkan pegas daun terjadi
pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati
lurus ( pemegasan pegas daun)
Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun / ayunan
pegas daun yang berlebihan maka dipasangkan peredam
getaran antara poros depan dengan rangka (frame).
b. Jenis suspensi rigit roda belakang
Suspensi jenis ini biasanya roda-roda dipasangkan pada satu
poros. Ada dua jenis pegas yang digunakan pada jenis ini yaitu

1) Pegas daun
Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel
antara rangka dengan poros belakang, sehingga tenaga yang
dihasilkan oleh motor dipindahkan ke roda-roda melalui poros
yang berputar dalam rumah.

Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka mobil


diteruskan ke rumah poros melalui pegas daun
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan maka diteruskan kerumah poros belakang
yang mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau
pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus ( pemegasan
pegas daun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan
pegas
Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang
berlebihan maka suspensi ini dilengkapi peredan getaran yang
dipasangkan antara penopang pegas daun dengan (frame).
Ayunan
Pegas

Gambar 15: Suspensi pegas daun

2) Pegas koil
Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan
dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat
menahan gaya samping atau tekanan samping.
Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus
dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod dan
stabilisator.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan kerumah poros roda

belakang yang mengakibatkan pegas koil mengalami


pemendekan dan pemanjangan ( konstanta pegas) untuk
mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada
suspensi ini dilangkapi peredam getaran yang dipasangkan
antara rumah poros dengan kerangka (frame) kendaraan.
Rumah poros
belakang

Peredam
getaran

Gambar 16: Suspensi pegas koil

D. LATIHAN
1. Jelaskan cara kerja suspensi wishbone pegas koil
2. Jelaskan cara kerja suspensi rigid pegas daun

KUNCI JAWABAN :
a. Cara kerja suspensi wishbone pegas koil adalah bila roda-roda
depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas koil
menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas koil
mengalami pemendekan sesuai dengan kemampuan pemegasan
(konstanta pegas)
b. Cara kerja suspensi rigid pegas daun bila roda-roda belakang
menerima kejutan dari permukaan jalan dan diteruskan ke rumah
poros belakang sehingga mengakibatkan pegas daun terjadi
pemanjangan dari bentuk elip mendekati lurus
E. RANGKUMAN
1. Sistem suspensi berfungsi

a. Bersama-sama dengan roda menyerap kejutan dan oksilasi dari


permukaan jalan.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui
gesekan antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang body / kerangka pada poros dan memelihara letak
geometri antara body dengan roda.
2. Sistem suspensi dapat digolongkan menjadi dua jenis

d. Suspensi Independen (suspensi bebas)


e. Suspensi Rigid ( Suspensi kaku )
3. Suspensi independen menggunakan dua macam pegas

Yaitu : Pegas koil dan pegas torsi


4. Suspensi rigid menggunakan dua macam pegas yaitu

a. Pegas daun
b. Pegas koil
5. Komponen utama suspensi independen

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pegas koil / torsi


Shock absorber (peredam kejut)
Stabilizer bar
Strut bar
Upper arm
Lower arm
Ball joint

6. Komponen utama suspensi rigid

a. Pegas daun

b.
c.
d.
e.
F.

Pegas koil
Shock absorber ( peredam kejut )
Lateral rod
Bumper karet

TUGAS
1. Gambarkan dua macam konstruksi suspensi poros independent pada
kendaraan dan sebutkan komonen-komponennya?
2. Gambarkan dua macam konstruksi suspensi poros rigit dan sebutkan
sebutkan komponen-komponennya?

BAB II
FUNGSI DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN
KOMPONEN SISTEM SUSPENSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengetahui fungsi komponen sistem suspensi
2. Siswa dapat mengetahui pemeriksaan komponen sistem suspensi
B. MATERI POKOK
1. Fungsi komponen sistem suspensi
2. Pemeriksaan komponen sistem suspensi
C. URAIAN MATERI
Fungsi dan Pemeriksaan Komponen Sistem Suspensi.
1. Upper arm dan lower arm

Komponen ini berfungsi untuk menyangga pegas coil, pemasangan


knuckle kemudi dan memelihara letak geometris body dan roda-roda.
Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas lower arm dan upper arm,
dengan cara disemprot menggunakan penetrant warna untuk
menyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik atau
retak.
2. Knuckle kemudi
Komponen ini berfungsi untuk pemasangan roda-roda depan /
sumbu roda, sehingga memungkinkan kendaraan membelok
kekanan dan kekiri.
Upper arm

Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas


dan bersih knuckle kemudi disemprotkan menggunakan penetrant
warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan
baik atau retak.

Gambar 17. Pemeriksaan upper arm, lower arm dan knuckle kemudi

Pengujian lower arm dan upper arm : dalam keadaan lower arm dan
upper arm terpasang dalam kerangka (frame) kendaraan komponen
ini digerakkan kearah atas atau kearah bawah .
Bila tidak timbul suara yang aneh maka bias dipastikan lower arm
dan upper arm dalam keadan baik.

Pengujian knuckle kemudi : dalam keadaan terpasang pada lower


arm maupun upper arm komponen ini digerakkan kearah samping
kiri, kanan, atas dan bawah .
Bila tidak timbul suara aneh maka bias dipastikan knuckle kemudi
dalam kondisi baik.
3. Ball Joint
Komponen ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan
membentuk, pemasangannya antara lower arm dengan steering
knuck dan upper arm dengan steering knuekle.
a. Pemeriksaan kekendoran ball joint bawah terhadap lower arm.
Dongkrak bagian depan kendaraan dan di topang dengan
penyangga.
Pastikan kendaraan sudah disangga dengan aman
Pastikan bahwa roda depan telah lurus posisinya dan tekan
pedal rem.
Gerakkan lengan suspensi bawah ke atas dan kebawah dan
pastikan tidak ada gerak bebas ball joint (berlebihan)

Ball joint atas

Gerakkan
roda
samping kanan samping kiri dan pastikan tidak ada gerakan
yang berlebihan.

Gambar 18. Pemeriksaan ball joint terhadap loer arm dan upper lower

Pengujian ball joint : dalam keadaan roda terpasang gerakkan roda


bagian atas kedalam dan bagian bawah keluar atau sebaliknya bila
terjadi kekocakan yang berlebihan maka ball joint perlu diganti bila
tidak terjadi kekocakan dapat dipastikan ball joint dalam keadaan
baik.
4. Pegas Koil (Coil Spring)
Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan/gaya yang
diakibatkan dari permukaan jalan tidak rata, penempatannya diantara
lower arm dan upperr arm. Pemeriksaan pegas koil dalam keadaan
terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak atau aus,
ukur tinggi bebas pegas sesuai dengan buku manual sesuai dengan
jenis mobil yang diperiksa .batas limit = 273 mm.

Gambar 19: Pemeriksaan pegas koil

Pengujian pegas koil dalam keadaan pegas koil terlepas ukur tinggi
bebas pegas, kemudian tekan pegas dengan beban tertentu.

Ukur kembali tinggi bebas pegas , bila ukuran kurang dari batas limit
spesifikasi sesuai yang ditentukan maka pegas perlu diganti, dan
sebaliknya
Catatan :
a. Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal saat
kendaraan melewati jalan yang rata.
b. Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal
5. Shock absorber (peredam getaran )

Komponen ini berfungsi


untuk mengurangi oksilasai yang berlebihan pada pegas bila
kendaraan berjalan dijalan tidak rata. Pemeriksaan peredam getaran
dalam keadaan terlepas dan bersih, pastikan tidak ada kebocoran
minyak dan gas.

Gambar 21a. Pemeriksaan shock sbsorber

Gambar 21b. Pemeriksaan shock absorber

Pengujian : Dalam keadaan terlepas dengan cara ditekan dan ditarik


bila dengan tahanan yang tetap pastikan kondisi peredam gataran
dalam keadaan baik . bila ada bushing peredam getaran yang rusak
perlu dilakukan penggantian
Dalam keadaan terpasang:

a. goyangkan mobil kearah samping, dan goyangan kesamping


harus cepat berhenti
b. Pada mobil sedan tekan pada bagian depan mobil kemudian
lepas maka getaran tambah setengah dari tekanan semula dan
kembali pada posisi sebelumnya.
6. Strut bar
Komponen ini berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak maju
atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan
maupun dorongan akibat terjadinya pengereman, atau saat
pemindaan tenaga dari motor, strut bar berupa batangan baja yang
dipasang pada lower arm dan frame kendaraan. Pemeriksaan strut
bar dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian
yang retak.
Pemeriksaan kebengkokan :
Letakkan strut bar pada v blok.
Ukur run out bagian tengah strut bar menggunakan dial indikator
magnetik.

Meja rata

Kebengkokan
tidak
boleh
melebihi batas limit yang sudah ditentukan pada buku manual dari
jenis kendaraan tersebut

V blok

Gambar 22. Pemeriksaan kebengkokan strut bar

Pengujian : Dalam keadaan terpasang dan mobil di jack stand


dengan aman :
Dengan rem kendaraan diinjak dorong bagian roda yang diuji
kedepan atau kebelakang
Pastikan tidak ada bagian bushing strutbar yang aus atau rusak.
Bila ada bagian bushing yang aus/rusak lakukan penggantian.
7. Stabilizer bar
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan
kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat membelok atau saat
lurus mengurangi tenaga guling. Stabilizer ini di pasangkan pada
lower arm kiri dan kanan, bagian tengahnya diikatkan pada frame /
body kendaraan, sehingga beban yang diterima komponen ini saat
kendaraan membelok adalah beban puntiran.

Gambar 23. Pemeriksaan stabilizer dan bushing karet

Pemeriksaan stabilizer bar :


a. dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan komponen ini tidak
ada bagian yang retak, aus atau patah.
b. Karet-karet pengikat dalam keadaan terpasang pastikan karetkaret pengikat pada frame tidak ada yang retak
Pengujian : Dalam keadaan stabilizer terpasang tekan bagian depan
mobil sebelah kanan atau tekan bagian mobil sebelah kiri secara
bergantian .bila tekanan dilepaskan maka kondisi mobil cepat
kembali seperti posisi semula pastikan stabilizer masih dalam
kedaan normal
Bila pengujian diatas timbul suara yang aneh maka bushing pengikat
stabilizer dengan rangka perlu diganti.
Baut U

Prosedur Pemeriksaan Komponen Sistem Suspensi Rigid

Anda mungkin juga menyukai