coppyright; Asnawi
1. Tujuan Pembelajaran Umum
a. Memahami konstruksi dan cara kerja sistem suspensi.
b. Memahami prosedur pemeriksaan, pengujian dan menentukan
kondisi sistem / komponen system suspensi.
2. Rincian Kegiatan Belajar
a. Membaca dan memahami isi modul
b. Mengerjakan soal latihan secara mandiri
c. Mengerjakan soal tes akhir dalam modul secara mandiri
3. Petunjuk Belajar
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam
modul ini, kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contohcontoh soal beserta cara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi
yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan kepada guru
yang mengampu mata pelajaran tersebut.
b. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa
terhadap materi-materi yang telah dibahas.
c. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi
pada level yang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi
latihan-latihan dan jika bertanya kepada guru yang mengampu mata pelajaran
tersebut.
BAB I
KONSTRUKSI DAN CARA KERJA SISTEM SUSPENSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan konstruksi sistem suspensi
Konstruksi dan kerja jenis ini roda sebelah kanan dan roda
sebelah kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda
dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan
Ada dua macam konstruksi suspensi independent depan yaitu
suspensi wishbone dan suspensi mac pherson :
a. Suspensi wishbone pegas coil
Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang
dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm) dan lengan
atas (upper arm)
Lengan atas
Penahan benturan
Su
spensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang
dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka
kendaraan.
Lengan atas
Pengikat bodi (frame)
Peredam getaran
Pegas torsi
stabiliser
Spindle roda
Lengan bawah
Penutup debu
Bodi
( frame)
Batang piston
Suspen
si jenis ini mempunyai lengan bawah ( lower arm ) berbentuk
L yang digunakan pada roda sebagai penggerak ( front wheel
drive) dengan engine di depan ( front engine)
Dudukan pegas
Peredam getaran
Lengan bawah
Suspensi
jenis
ini
dilengkapi lengan bawah ( lower arm) dan lengan penopang (strut
bar)
Stabilisator
Strut bar
Tromol rem
Suspensi jenis
ini menggunakan poros kaku ( rigid) berbentuk U yang
didalamnya dipasangkan batang tiorsi akan bekerja secara
puntiran saat terjadi gerakan roda.
Pegas koil
Peredam getaran
Batang lateral
Batang torsi
Suspensi
jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah ( lower arm)
dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat berayun
secara bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan.
Suspensi ini juga disebut aksel berayam
Penopang
Pegas atas
Deferensial
Lengan
Peredam
getaran
atas
Rangka silang
Lengan
Bawah
Pegas daun
Poros depan
Poros depan
2) Jenis eliot
3) Jenis Lemoine :
Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena knuckle kemudi
dipasangkan pada ujung poros bagian atas sehingga poros
menjadi tambah tinggi
4) Jenis marmon
Jenis
ini
juga
tidak
memerlukan poros kingpin kare knuckle kemudi dipasangkan
pada bagian bawah ujung poros sehingga daya kekuatannya
agak berkurang bila dibandingkan dengan jenis yang lain.
1) Pegas daun
Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel
antara rangka dengan poros belakang, sehingga tenaga yang
dihasilkan oleh motor dipindahkan ke roda-roda melalui poros
yang berputar dalam rumah.
2) Pegas koil
Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan
dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat
menahan gaya samping atau tekanan samping.
Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus
dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod dan
stabilisator.
Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan akan diteruskan kerumah poros roda
Peredam
getaran
D. LATIHAN
1. Jelaskan cara kerja suspensi wishbone pegas koil
2. Jelaskan cara kerja suspensi rigid pegas daun
KUNCI JAWABAN :
a. Cara kerja suspensi wishbone pegas koil adalah bila roda-roda
depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas koil
menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas koil
mengalami pemendekan sesuai dengan kemampuan pemegasan
(konstanta pegas)
b. Cara kerja suspensi rigid pegas daun bila roda-roda belakang
menerima kejutan dari permukaan jalan dan diteruskan ke rumah
poros belakang sehingga mengakibatkan pegas daun terjadi
pemanjangan dari bentuk elip mendekati lurus
E. RANGKUMAN
1. Sistem suspensi berfungsi
a. Pegas daun
b. Pegas koil
5. Komponen utama suspensi independen
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a. Pegas daun
b.
c.
d.
e.
F.
Pegas koil
Shock absorber ( peredam kejut )
Lateral rod
Bumper karet
TUGAS
1. Gambarkan dua macam konstruksi suspensi poros independent pada
kendaraan dan sebutkan komonen-komponennya?
2. Gambarkan dua macam konstruksi suspensi poros rigit dan sebutkan
sebutkan komponen-komponennya?
BAB II
FUNGSI DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN
KOMPONEN SISTEM SUSPENSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengetahui fungsi komponen sistem suspensi
2. Siswa dapat mengetahui pemeriksaan komponen sistem suspensi
B. MATERI POKOK
1. Fungsi komponen sistem suspensi
2. Pemeriksaan komponen sistem suspensi
C. URAIAN MATERI
Fungsi dan Pemeriksaan Komponen Sistem Suspensi.
1. Upper arm dan lower arm
Gambar 17. Pemeriksaan upper arm, lower arm dan knuckle kemudi
Pengujian lower arm dan upper arm : dalam keadaan lower arm dan
upper arm terpasang dalam kerangka (frame) kendaraan komponen
ini digerakkan kearah atas atau kearah bawah .
Bila tidak timbul suara yang aneh maka bias dipastikan lower arm
dan upper arm dalam keadan baik.
Gerakkan
roda
samping kanan samping kiri dan pastikan tidak ada gerakan
yang berlebihan.
Gambar 18. Pemeriksaan ball joint terhadap loer arm dan upper lower
Pengujian pegas koil dalam keadaan pegas koil terlepas ukur tinggi
bebas pegas, kemudian tekan pegas dengan beban tertentu.
Ukur kembali tinggi bebas pegas , bila ukuran kurang dari batas limit
spesifikasi sesuai yang ditentukan maka pegas perlu diganti, dan
sebaliknya
Catatan :
a. Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal saat
kendaraan melewati jalan yang rata.
b. Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal
5. Shock absorber (peredam getaran )
Meja rata
Kebengkokan
tidak
boleh
melebihi batas limit yang sudah ditentukan pada buku manual dari
jenis kendaraan tersebut
V blok