PENDAHULUAN
1.1. Definisi
Hematemesis atau muntah darah, biasanya menunjukkan adanya perdarahan saluran cerna
bagian atas (di sebelah proksimal ligamentum treitz). Pada hematemesis, darah bisa
dalam bentuk segar (bekuan/gumpalan atau cairan berwarna merah cerah) atau berubah
warna karena enzim dan asam lambung, menjadi kecoklatan dan berbentuk seperti butiran
kopi (coffee ground). Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak
antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan. Jika muntahnya terjadi
segera setelah terjadinya perdarahan, muntahan akan tampak berwarna merah dan baru
beberapa waktu kemudian penampakannya menjadi merah gelap, coklat, atau hitam.
1.2. Epidemiologi
Upper gastrointestinal tract bleeding (UGI bleeding) atau lebih dikenal perdarahan
saluran cerna bagian atas memiliki prevalensi sekitar 75 % hingga 80 % dari seluruh
kasus perdarahan akut saluran cerna. Insidensinya telah menurun, tetapi angka kematian
dari perdarahan akut saluran cerna, masih berkisar 3 % hingga 10 %, dan belum ada
perubahan selam 50 tahun terakhir. Tidak berubahnya angka kematian ini kemungkinan
besar berhubungan dengan bertambahnya usia pasien yang menderita perdarahan saluran
cerna serta dengan meningkatnya kondisi comorbid. Peptic ulcers adalah penyebab
terbanyak pada pasien perdarahan saluran cerna, terhitung sekitar 40 % dari seluruh
kasus. Penyebab lainnya seperti erosi gastric (15 % - 25 % dari kasus), perdarahan
varises (5 % - 25 % dari kasus), dan Mallory-Weiss Tear (5 % - 15 % dari kasus).
Penggunaan aspirin ataupun NSAIDs memiliki prevalensi sekitar 45 % hingga 60 % dari
keseluruhan kasus perdarahan akut. (Alexander, J.A., 2008)
1.3. Etiologi
Kemungkinan penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas pada buku The Merck
Manual of Patient Symptoms (Porter, R.S., et al., 2008) adalah:
1. Duodenal ulcer (20 30 %)
2. Gastric atau duodenal erosions (20 30 %)
3. Varices (15 20 %)
1.4. Akan dilaporkan sebuah kasus Hematemesis pada seorang wanita usia 63 tahun
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 63 Tahun
Alamat
: Airmata
Agama
: Muslim
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Status
: Menikah
MRS
: 12 April 2016
Dikasuskan
: 22 April 2016
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital
TD
: 130/80 mmHg
: 36,4oC (aksiller)
RR
: 22x/mnt, torakoabdominal
Habitus
: obesitas
Kepala
Kulit
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
: Pembesaran KGB dan tiroid (-), trakea letak tengah, JVP R-2 cm H2O
Thoraks
Bentuk
Paru-Paru Depan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Sonor (+/+)
Auskultasi
Paru-paru Belakang
Inspeksi
: Simetris saat statis dan dinamis, pelebaran sela iga (-), kelainan
tulang belakang (-)
Palpasi
Perkusi
: Sonor +/+
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Punggung
Inspeksi
Palpasi
Ekstremitas
2.4
:
Edema
Sianosis
Superior
Inferior
-/-/+/+, clubbing +/+
Akral
Tonus
finger (-/-)
Dingin
N
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. EKG (12-04-2016)
b. Ro Paru (12-04-16)
Dingin
N
2.5
12-04-2016
Darah lengkap:
13-04-2016
Darah lengkap:
14-04-2016
Darah lengkap:
Lym(%) : 12,0
Lym(%) : 14,4
Lym(%) : 10,0
Mid(%) : 10,0
Mid(%) : 5,0
Mid(%) : 8,0
Gra(%) :78,0
Gra(%) :80,6
Gra(%) :82,0
PLT (103/ul) : 90
Asam Urat: 6,7 mg/dl
FOLLOW UP
Tanggal 13 April 2016
Keluhan
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien Ny.S (63
tahun) dapat didiagnosis dengan Hematemesis ec Susp. Gastritis erosif, Anemia
Defisiensi Besi dan Gout Artritis.
3.1 Gejala Klinis
Pada anamnesis diketahui bahwa pasien memiliki riwayat penggunaan obat-obat
NSAID seperti piroxicam dalam jangka waktu lama. Obat Anti Inflamasi
Steroid (OAINS/NSAID)
sudah
lokal
maupun
Non
mukosa
lambung
baik
terjadi
kontak
selama
jam,
dengan
NSAID
ini
berfungsi sebagai proteksi mukosa lambung. Hal ini yang menyebabkan pasien
mengalami hematemesis atau muntah darah. Pada saat MRS, muntah darah pasien
berwarna merah kehitaman, hal ini menunjukkan bahwa perdarahan sudah bercampur
dengan enzim dan asam lambung pasien.
3.2 Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa kulit pasien ikterik, konjungtiva anemis,
mukosa bibir dan ujung-ujung jari terlihat pucat. Pada pemeriksaan DL pertama kali
Hb pasien: 4,6 mg