/SOP-RPU/NGASEM/2014
Disusun
00
30 SEPTEMBER 2014
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
Halaman
:
1 dari 5
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan sebagai acuan pelayanan pelanggan dengan TB Paru di Ruang Pemeriksaan
Umum di UPTD Puskesmas Ngasem.
2. RUANG LINGKUP
Tindakan mulai dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, penegakan
diagnosa sampai dengan pemberian terapi pada pelanggan TB paru
3. KRITERIA PENCAPAIAN
Semua pelanggan yang dicurigai TB paru di UPTD Puskesmas Ngasem tertangani 100% sesuai
dengan prosedur Penanganan TB Paru
4. DEFINISI
TB Paru adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri yang
bernama Mycrobacterium tuberculosa.
5. URAIAN UMUM
5.1.
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat
5.2.
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran
darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara
dengan karbon dioksida dari darah
5.3.
7. ALUR PROSES
1
2
Apabila hasil BTA positif pada pelanggan kambuh atau gagal atau
putus berobat, diobati kategori II.
8. DIAGRAM ALIR
9. REFERENSI
9.1.
9.2 Standard Puskesmas, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, Dinkes Provinsi JATIM, 2013
9.3
ISO 9001:2008 klausul 7.5.1 tentang pengendalian produksi dan penyediaan jasa
( SDKI, 2007) menjadi 118 per 100 ribu kelahiran hidup dan menurunkan gizi
kurang (termasuk gizi buruk ) dari 18,4% (Riskesdas, 2007 ) menjadi kurang
dari 15% dan menurunkan balita pendek dari 36,8% ( Riskesdas, 2007)
menjadi kurang dari 32%.
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2010 2014 Bidang Kesehatan,
Kementerian Kesehatan telah menetapkan RENSTRA Kementerian
Kesehatan 2010-2014, yang memuat indikator keluaran yang harus dicapai.
Salah satu dari 8 indikator keluaran di bidang Perbaikan Gizi yang harus
dicapai pada tahun 2014 yaitu 90 % rumah tangga mengonsumsi garam
beryodium dengan kadungan yodium cukup. Oleh karena itu program
penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatkan konsumsi garam
beryodium.
Untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium tersebut perlu disusun
Pedomam Pemantauan Garam Beryodium di Rumah Tangga sebagai acuan
para pengelola program di pusat maupun daerah. Pedoman ini ini digunakan
untuk menilai keberhasilan program, perencanaan dan menetapkan kebijakan
dalam rangka penanggulangan GAKY melalui konsumsi garam beryodium
dengan kadungan yodium cukup .
II. Tujuan
Tujuan Umum :
Tersedianya informasi secara terus menerus setiap tahun tentang garam
beryodium yang dikonsumsi oleh anak anak sekolah di Kota Surakarta.
Tujuan Khusus :
1. Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan
yodium cukup (>=30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak mengandung yodium melalui
sekolah.
2. Diperolehnya informasi tentang :
a. Jenis garam yang digunakan di rumah tangga.
b. Merk garam yang digunakan di rumah tangga
d. Cara penyimpanan garam beryodium
f. Tempat membeli
III. Sasaran
Garam yang dikonsumsi oleh siswa SD
IV. Metode
Petugas gizi dibantu petugas kesehatan lainnya mengumpulkan garam yang
dibawa oleh anak sekolah, kemudian menguji dan menganalisa garam
tersebut dengan iodine test dihadapan siswa sekolah.
V. Kegiatan
Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium dimasyarakat meliputi
beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Membuat daftar seluruh Sekolah Dasar yang ada di tiga (3)
Kelurahan yaitu Kelurahan Pucangsawit, Kelurahan Sewu da Kelurahan
Jagalan.
2. Petugas gizi meminta siswa sekolah untuk membawa garam yang
digunakan di rumah pada saat besok akan diadakan pemeriksaan garam
Documents.tips
Login / Signup
Leadership
Technology
Education
Marketing
Design
More Topics
Search
1. Home
2. Documents
3. KAK Pemantauan Status Gisi Anak Sekolah
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH
UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT
I. Latar Belakang
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental. Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat
dampaknya secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia yang mencakup 3
aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial
dan aspek perkembangan ekonomi.
Salah satu dari 8 indikator keluaran di bidang Perbaikan Gizi yang harus
dicapai pada tahun 2014 yaitu 90 % rumah tangga mengonsumsi garam
beryodium dengan kadungan yodium cukup. Oleh karena itu program
penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatkan konsumsi garam
beryodium.
Untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium tersebut perlu disusun
Pedomam Pemantauan Garam Beryodium di Rumah Tangga sebagai acuan
para pengelola program di pusat maupun daerah. Pedoman ini ini digunakan
untuk menilai keberhasilan program, perencanaan dan menetapkan kebijakan
dalam rangka penanggulangan GAKY melalui konsumsi garam beryodium
dengan kadungan yodium cukup .
II. Tujuan
Tujuan Umum :
Tersedianya informasi secara terus menerus setiap tahun tentang garam
beryodium yang dikonsumsi oleh anak anak sekolah di Kota Surakarta.
Tujuan Khusus :
1. Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan
yodium cukup (>=30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak mengandung yodium
melalui
sekolah.
2. Diperolehnya informasi tentang :
a. Jenis garam yang digunakan di rumah tangga.
b. Merk garam yang digunakan di rumah tangga
d. Cara penyimpanan garam beryodium
f. Tempat membeli
III. Sasaran
Garam yang dikonsumsi oleh siswa SD
IV. Metode
Petugas gizi dibantu petugas kesehatan lainnya mengumpulkan garam yang
dibawa oleh anak sekolah, kemudian menguji dan menganalisa garam
tersebut dengan iodine test dihadapan siswa sekolah.
V. Kegiatan
Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium dimasyarakat meliputi
beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Membuat daftar seluruh Sekolah Dasar yang ada di tiga (3)
Kelurahan yaitu Kelurahan Pucangsawit, Kelurahan Sewu da Kelurahan
Jagalan.
2. Petugas gizi meminta siswa sekolah untuk membawa garam yang
digunakan di rumah pada saat besok akan diadakan pemeriksaan garam
beryodium di sekolah. Garam tersebut sebanyak 1-2 sendok makan, dibungkus
dalam plastik yang telah diipersiapkan oleh petugas untuk diberikan kepada para
siswa.
3. Meminta siswa untuk mencatat bentuk garam, merk dagang/label, dan nomor
pendaftaran dari garam yang digunakan di rumah.
4. Masing-masing contoh garam yang dibawa siswa dianalisis/diuji oleh petugas
Puskesmas dihadapan para siswa dengan cara sebagai berikut:
1. Mengambil sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam berbentuk
briket, garam tersebut dihaluskan.
2. Meneteskan 2-3 tetes cairan uji garam beryodium ke permukaan garam
tersebut.
3. Petugas bersama dengan para siswa memperhatikan perubahan warna
yang terjadi pada garam segera setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.
Tabel . Perubahan warna garam setelah ditetesi yodium tes
No
.
Warna garam Artinya
1. Ungu pekat Garam mengandung cukup
yodium
2. Ungu pucat Garam tidak mengandung cukup
yodium
3. Putih (tidak berubah) Garam tidak mengandung
yodium
VI. Jadwal Kegiatan
Petugas gizi membuat jadwal kegiatan pelaksanaan pemeriksaan garam
beryodium di sekolah sebagai berikut:
Jadwal Pemeriksaan garam beryodium di sekolah
Kelurahan Nama SD
Hari dan
tanggal
Nama
Petugas
Keterangan
Pucangsawit
Jagalan
38. Sewu
VII. Pembiayaan
Pemeriksaan Garam beryodium di sekolah didanani menggunakan dana BOK
2016
VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Hasil Kegiatan
Category:
Documents
Download: 2
Comment: 0
15
views
Share
Comments
Description
Pemantauan Status Gisi Anak Sekolah
Download KAK Pemantauan Status Gisi Anak Sekolah
Transcript
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH UPTD
PUSKESMAS PUCANGSAWIT I. Latar Belakang Masalah kekurangan yodium sudah
sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium merupakan zat gizi mikro penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Masalah GAKY merupakan masalah
yang serius mengingat dampaknya secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia yang
mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan
sosial dan aspek perkembangan ekonomi. Hasil Riskesdas tahun 2007, secara
keseluruhan (perkotaan dan pedesaan) rumah tangga yang mengonsumsi garam
mengandung cukup yodium mencapai 62,3%, yang mengonsumsi garam kurang
mengandung yodium sebesar 23,7% dan yang tidak mengandung yodium sebesar
14,0%. Berkaitan dengan itu Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat,
mengeluarkan Surat Edaran Nomor : JM.03.03/BV/2195/09 tertanggal 3 Juli 2009,
mengenai Percepatan Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium yang
antara lain menginstruksikan kepada seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar
meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam peningkatan garam
White Person Bingo (brought to you by the publishers of STUFF WHITE PEOPLE LIKE)
Whiter Shades of Pale: The Stuff White People Like, Coast to Coast, from Seattle's Sweaters to
Maine's MicrobrewsIf you thought you had white people pegged as Oscar-party-throwing,
Web-
Presentaciones Exitosas
Adapatacin y mejoramiento de un original de Utcl, traducida al espaol, que contiene una serie
de mejoras y cambios no solo en su estructura, sino en sus patrones, ya
Documents detailing the text messages between Michelle Carter and Conrad Roy. Roy
committed suicide in 2014 and Carter is charged with involuntary manslaughter for
encouraging
- -
1:00 - .
Terry C. Hendrix seeks over $88 billion "for but not limited to: negligence, breach of fiduciary
duty, and also reckless disregard" after an overturned call in
A Cottleville watering hole has written an open letter to Starbucks and mailed a check for $6
after receiving a cease and desist letter from the coffee chain over the use
The Jan. 22 and Jan. 31 letters between American Traffic Solutions and the U.S. Postal Service
regarding unpaid traffic infractions by mail carriers in East Cleveland, Ohio.
View more
Subscribe to our Newsletter for latest news.