KOMITE PASTORAL
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013
RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
ii
BAB I. Pendahuluan....................................................................................
10
11
11
11
11
4.1.3. Prosedur.............................................................................................
11
11
12
12
12
12
4.2.3. Prosedur.............................................................................................
12
13
13
14
ii
4.3.1. Hakekat...................................................................................................14
4.3.2. Maksud Dan Tujuan................................................................................14
4.3.3. Prosedur.................................................................................................. 14
4.3.4. Metode /Teknik.......................................................................................17
4.3.5. Faktor Penyulit........................................................................................17
4.4. Pertolongan Pastoral..................................................................................17
4.4.1. Hakekat...................................................................................................17
4.4.2. Maksud Dan Tujuan................................................................................18
4.4.3. Prosedur.................................................................................................. 18
4.4.4. Metode /Teknik.......................................................................................19
4.4.5. Faktor Penyulit........................................................................................19
4.5. Administrasi Pelayanan............................................................................. 19
4.5.1. Hakekat...................................................................................................19
4.5.2. Maksud Dan Tujuan................................................................................19
4.5.3. Prosedur.................................................................................................. 19
4.5.4. Metode /Teknik.......................................................................................20
4.5.5. Faktor Penyulit........................................................................................20
BAB V. Logistik............................................................................................... 21
BAB VI. Keselamatan Pasien...........................................................................22
BAB VII. Keselamatan Kerja........................................................................... 23
7.1. Pengertian.................................................................................................. 23
7.2. Tujuan........................................................................................................ 23
7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan.......................................................23
BAB VIII. Pengendalian Mutu.........................................................................25
8.1. Umum........................................................................................................ 25
8.2. Khusus....................................................................................................... 25
BAB IX. Penutup..............................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
bagi
terciptanya
bahkan
seluruh
kegiatan
layanan
secara
ringkas,
yang
berkesinambungan
dilakukan
untuk
secara
memelihara
terpadu
dan
terintegrasi
meningkatkan
dan
derajat
norma
agama
berarti
pembangunan
kesehatan
harus
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
sebagai pelayanan
kristen.
Unsur Kompetensi :
(1) Pengalaman pertobatan
(2) Pengalaman pembaruan hidup
(3) Pengalaman keterpanggilan
(4) Kesadaran dan penghayatan pengutusan Tuhan
(5) Kesadaran dan penghayatan sebagai Hamba Tuhan
(6) Kesadaran dan penghayatan sebagai Representasi Tuhan
(7) Kesadaran dan penghayatan sebagai penolong yang terluka
(8) Kepekaan dan keteladanan moralitas
Jenis Pendidikan
Jumlah Tenaga
Pelatihan
S2 Teologia
ada
S1 Teologia
ada
Pagi hari yang berlangsung dari jam 07.00 wib 14.00 wib.
Sore hari yang berlangsung dari jam 11.00 wib 18.00 wib.
sampai dengan pukul 07.00 wib pagi hari berikutnya, dan juga pada hari libur/hari
besar.
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1.DENAH RUANGAN.
SATPAM
SATPAM
P
AMBULANCE
Ruang
Studio (Lantai 2)
P
WARTEL
INSTALASI
GAWAT
DARURAT
POLIKLINIK
3.2.STANDART FASILITAS.
Adapun fasilitas yang diperlukan untuk melengkapi kinerja komite
pastoral adalah sebagai berikut:
Ruang kantor yang terdiri atas komponen:
Meja kantor.
Kursi kantor
Rak buku
Komputer
Ruang studio yang terdiri atas komponen:
Meja studio
Kursi studio
Rak buku
Rak kaset
CD Player
Amplifier
Tape kaset
Mike
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
4.1. MEMBANGUN RELASI TERAPEUTIK .
4.1.1. Hakekat.
Adalah sebuah hubungan timbal balik antara pelayan dan klien sedemikian
rupa sehingga menghasilkan kontribusi positif bagi terciptanya atmosfer
pertolongan yang kondusif dan hubungan baik.
4.1.3. Prosedur.
Prosedur yang sebaiknya dilakukan agar relasi terapeutik dapat terbangun
adalah sebagai berikut:
1. Memilih waktu dan tempat layanan yang tepat.
2. Hadir secara fisik yang ditunjukkan melalui jarak fisik, ekspresi wajah,
tatapan mata, cara duduk/berdiri, sikap tubuh dan ketenangan
sedemikian rupa sehingga terbangun atmosfer pelayanan yang
kondusif.
3. Hadir secara psikologis yang ditunjukkan melalui perhatian, keseriusan
dan kesiapan mendengar.
4.2.
4.2.1. Hakekat.
Adalah sebuah komunikasi timbal balik antara pelayan dan klien
sedemikian rupa yang kemudian menghasilkan efek bagi peningkatan pemahaman
bahkan fasilitas pemulihan bagi klien
4.2.3. Prosedur.
Prosedur yang sebaiknya jalankan agar komunikasi terapeutik dapat
terbangun adalah sebagai berikut:
1. Memulai dengan membicarakan hal-hal umum.
2. Fokus pada gejala-gejala masalah yang ditemukan.
3. Menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terbuka dalam rangka eksplorasi.
4. Mendengarkan klien secara verbal dan non verbal.
5. Fokus sumber-sumber masalah.
6. Melakukan diskriminate ke dalam alam perasaan, pikiran dan keyakinan
klien.
4.3.
4.3.1. Hakekat.
Asesmen adalah upaya mengumpulkan informasi kehidupan klien dengan
menggunakan berbagai metode pengumpulan data yang rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Diagnosa adalah upaya untuk memahami masalah klien secara
komprehensif melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan berbagai
metode yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan
4.3.3. Prosedur.
Langkah 1 : Mengidentifikasi gejala masalah.
Langkah 2 : Melakukan asesmen dengan berbagai metode :
- Metode wawancara pribadi, keluarga dan kelompok
- Metode Observasi
- Metode inventori
- Studi dokumentasi medis
- Tes psikologi (harus dilakukan oleh yang kompeten)
Langkah 3 : Melakukan analisis terhadap berbagai informasi yang ditemukan
terkait dengan masalah klien :
(1) Analisis aspek Biologis/Fisik
Pendalaman terhadap beberapa kemungkinan adanya masalah
fisik yang dialami klien seperti :
- Jenis penyakit dan prognosisnya
- Adanya kemungkinan kecacatan atau kelemahan fisik yang
ditimbulkan
- Adanya pengaruh dari aspek-aspek psikososiospiritual terhadap
keadaan fisik
(2) Analisis aspek Psikologis
Pendalaman
dan
penjernihan
terhadap
aspek-aspek
klien :
- adat istiadat yang berpengaruh
- Mitos yang dianut
- Kepercayaan pada tahyul
(5) Aspek Rohani
Melakukan pendalaman dan penjernihan terhadap aspek-aspek
rohani yang ditemukan sekaligus memastikan ada tidaknya
hubungan yang relevan dan bobot pengaruhnya terhadap klien :
- Masalah pertumbuhan iman klien
- Masalah hubungan pribadi klien dengan Tuhan
- Masalah partisipasi keagamaan
- Masalah ritual keagamaan
- Masalah pemahaman keagamaan
- Tema-tema rohani yang khas
Langkah 4 : Melakukan
Analisa Faktor
Merupakan upaya untuk menilai dan menempatkan suatu aspek hasil
analisis sebelumnya dalam suatu kerangka proses pengaruhnya
terhadap klian :
(1) Mengidentifikasi Faktor Penyebab Utama
(2) Mengidentifikasi Faktor Penyiap
(3) Mengidentifikasi Faktor Pencetus
(4) Faktor Penguat
(5) Sirkularitas Faktor
Langkah 5: Membangun korelasi dan integrasi antar aspek dan faktor
Merupakan upaya untuk menentukan hubungan saling mempengaruhi
antara berbagai aspek masalah sehingga menghasilkan suatu
pemahaman yang integratif tentang persoalan klien.
Upaya korelasi dan integrasi dapat menggunakan beberapa model
diagram seperti Tulang Ikan, Anak Sungai , Gurita atau
gado-gado tergantung mana yang tepat
Langkah 6 : Melakukan Refleksi Interdisipliner
Menerangi isu-isu utama yang ditemukan pada klien dengan berbagai
4.4.
PERTOLONGAN PASTORAL.
4.4.1. Hakekat.
Adalah upaya untuk menolong klien dalam jangka pendek maupun jangka
panjang dengan menggunakan berbagai metode dan sumber informasi dalam
rangka mengatasi masalah, meningkatkan ketrampilan hidup, produktifitas,
aktualisasi diri maupun meraih kebahagiaan hidup. Ciri khas utama pertolongan
SPIRITUAL adalah penyembuhan dan pemulihan bebasis pertumbuhan spiritual
menuju keutuhan.
4.4.3. Prosedur.
Langkah 1 : Menetapkan Tujuan Pertolongan
(1) Tujuan Jangka Pendek dan Tujuan Jangka Panjang
- Aspek Psikologis
- Aspek Sosiologis
- Aspek Budaya
- Aspek Rohani
Langkah 2 : Menetapkan Tehnik / Metode Pertolongan
Penggunaan berbagai metode dan tehnik terapi dalam integrasi
dengan sumber agamawi kristen.
Langkah 3 : Merencanakan suatu Pertolongan
(1) Individual
(2) Pasangan
(3) Keluarga
(4) Kelompok
Langkah 4 : Mengorganisasi dan melaksanakan pertolongan
Langkah 5 : Mengevaluasi pertolongan
Langkah 6 : Tindak lanjut dan perbaikan pertolongan
4.5.
ADMINISTRASI PELAYANAN.
4.5.1. Hakekat.
Adalah upaya untuk mencatat dan mendokumentasikan seluruh kegiatan
layanan secara ringkas, sederhana, jelas dan mudah dipahami
4.5.3. Prosedur.
Langkah 1 : Mempersiapkan Formulir Catatan Pelayanan Spiritual
(1) Memuat formasi umum tentang klien : nama, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, agama, status, alamat
(2) Riwayat sakit : sakit yang pernah atau sedang dialami menurut
diagnosa dokter
(3) Identifikasi masalah klien : psikologis, sosiologis, budaya, rohani
BAB V
LOGISTI
K
II
III
JUMLAH
5
12
20
10
25
1
5
1
6
8
2
6
2
2
1
6
8
2
12 Rim
2 Rim
2
4
8
1
4
180
6 Rim
1
1
343
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1. Pengertian
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
7.2. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. Baptis Batu.
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
pasien
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
8.1.
UMUM.
Hal-hal yang wajib dilakukan oleh seorang pendamping dan konselor
8.2.
KHUSUS.
Hal-hal yang wajib dilakukan oleh seorang konselor kristiani secara
khusus dalam
pendekatan,
metode
dan
tehnik
yang
dapat
diberikan.
5. Mendahulukan pertolongan yang mendesak berdasar prioritas.
BAB IX
PENUTU
P