13 50 1 PB PDF
13 50 1 PB PDF
1. Pendahuluan
Batako merupakan blok beton cetak
sebagai alternatif pengganti bata merah yang
dibuat dengan tujuan menekan biaya pada bata
merah tetapi memiliki kualitas pasang dinding
yang tidak kalah baiknya pada bata merah.
Batako merupakan bahan bangunan yang
tersusun dari komposisi semen, air dan agregat
(pasir dan kerikil). Batako digunakan untuk
dinding bangunan nonstruktural, yaitu sebagai
dinding pengisi yang harus diperkuat oleh
rangka.
Komposisi batako sendiri merupakan
bahan-bahan
yang
mudah
diperoleh
masyarakat. Mengingat komposisi batako yang
mudah didapat, sebenarnya batako sangat
terjangkau dalam segi harga.
Terdapat beberapa material yang
dianggap limbah oleh masyarakat mempunyai
karakteristik teknis sama dengan bahan-bahan
penyusun batako, misalnya limbah pembakaran
batubara (fly ash) dan juga limbah lumpur
Lapindo. Mengingat unsur-unsur yang terdapat
2. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam tipe
penelitian eksperimen. Penelitian mengikuti
langkah-langkah lengkap mulai dari sebelum
eksperimen dilakukan hingga menganalisa hasil
eksperimen, sehingga data yang diperoleh dapat
menunjang analisis yang obyektif. Variabel
bebas dijadikan sebagai variabel eksperimen
serta variabel terikat merupakan hasil
eksperimen.
Orthogonal Array L9
ditunjukkan Tabel 1.
Air semen
Air
Agregat
Kasar
(kerikil)
Semen
Semen
Fly ash
Halus
(pasir)
Pasir
Lumpur
lapindo
(34)
seperti
yang
Faktor
A
1
1
1
2
2
2
3
3
3
B
1
2
3
1
2
3
1
2
3
C
1
2
3
3
2
1
3
1
2
D
1
2
3
3
1
2
2
3
1
R1
x
x
x
X
X
X
X
X
X
Replikasi
R2
X
X
X
X
X
X
X
X
X
R3
x
x
x
x
x
x
x
x
x
1
1:4
50%:50%
25%
Level Faktor
2
1:6
40%:60%
35%
3
1:7
60%:40%
50%
40%:60%
50%:50%
60%:40%
58
40000
Beban Maksimum
R1
(N)
R2
(N)
R3
(N)
R1
R2
R3
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
7,45
7,0
7,25
40000
7,1
7,375 7,625
40000
6,65
6,75
7.05
17,190
7,367
17,349
6,550
16,330
3
1
7,200
17,162
7,483
17,484
6,775 7,775
5,958
15,509
6,492
16,275
6,608
16,408
5,950
15,502
40000
7,45
7,325
40000
5,925
6,25
40000
5,7
6,85
40000
6,9
6,275
6,65
40000
6,1
6,225 5,525
2.
3.
7,233
2.
40000
SNR
6,25
5,7
Rata-rata
A
Level 1
Level 2
Level 3
Selisih
Ranking
A
7,05
6,880556
6,35
0,7
2
Faktor
B
C
6,975
6,6
7,152778 6,838889
6,152778 6,841667
1
0,241667
1
4
D
6,888889
6,605556
6,786111
0,283333
3
Mpa
59
5.
6.
7.
(
(
8.
Menghitung derajad
perhitungan faktor A
9.
bebas,
ratio,
contoh
Sourc
SS
e
2,4006
A
B
5,1230
0,3464
C
0,3703
D
Error 2,5488
10,7891
SSt
Mean 1233,903
SStotal 1244,692
DF
MS
F Ratio
SS
Ratio
%
F
tabel
2
2
2
2
18
26
1
27
1,2003
2,5615
0,1732
0,1852
0,1416
0,4150
8,4769
18,0899
1,2233
1,3077
1
2,1174
4,8398
0,0632
0,0871
3,6815
10,7891
19,6255
44,8581
0,5862
0,8076
34,1227
100
3,55
3,55
3,55
3,55
(
(
)
)
contoh
Pada Tabel 7. berikut perhitungan
ANOVA nilai rata-rata setelah pooling
60
SS
DF
2,4006
2
5,1230
2
0,3464
0,3703
2,5488
3,2655 22
10,7891 26
1233,903 1
1244,692 27
Y
Y
Y
F
Ratio
MS
1,2003
2,5615
0,1484
0,4150
8,0865
17,2569
1
SS
Ratio
F
%
tabel
2,1037 19,4988
4,8261 44,7314
3,8592 35,7699
10,7891
100
3,55
3,55
-
4.
5.
6.
2.
(
(
(
)
)
)
7.
8.
9.
Menghitung
nilai
perhitungan faktor A
3.
F-ratio,
contoh
Faktor
A
Level 1
Level 2
Level 3
16,95607565
16,71792813
16,06317085
16,87684
17,08034
15,78
16,3689
16,67078
16,69749
16,72494
16,37907
16,63316
Selisih
Ranking
0,892904802
2
1,300341
1
0,328589
4
0,345871
3
61
a.
b.
SS
DF
MS
F Ratio
SS
A
B
C
D
e
SSt
Mean
SStotal
1.2827
2.9354
0,1998
0,19261
0,3924
4,6105
2473,787
2478,397
2
2
4
8
1
9
0,6414
1,4677
0,0981
6,5373
14,9600
1
1,0865
2,7392
0,7849
4,6105
Y
Y
Ratio
F
%
tabel
23,5656 6,94
59,4111 6,94
17,0233
100
Dengan neff :
2.
a.
b.
Dengan neff:
62
1.
2.
Luas
Penampang
(mm2)
40000
40000
40000
40000
40000
40000
40000
40000
40000
40000
Beban
maks
(N)
290000
283000
267000
277000
269000
261000
271000
274000
281000
266000
Kuat
Tekan
(Mpa)
7,25
7,075
6,675
6,925
6,725
6,525
6,775
6,85
7,025
6,65
2.
63
Berdasarkan
Gambar
4.
diatas
menunjukkan
bahwa
hasil
eksperimen
konfirmasi untuk nilai rata-rata dapat diterima
dengan petimbangan selang kepercayaan karena
pada gambar diatas menjelaskan bahwa hasil
eksperimen konfirmasi berada dalam interval
hasil optimal.
64
65