If I have the time, I will go. (Jika saya punya waktu, saya akan pergi).
If I dont have the time, I will not go. (Jika saya tidak punya waktu,
saya tidak akan pergi).
+ Verb1
If + S + verb1, S + verb1
If + S + verb1, S + verb1
Contoh:
1. If you finish with your work, please help me. (Jika kamu selesai dengan
pekerjaanmu, tolong bantu saya).
Ada dua tipe kalimat unreal conditionals, yaitu: jika faktanya dalam simple
present tense dan jika faktanya dalam simple past tense. Unreal conditionals
dapat dibuat dengan menggunakan conjunctions if (seperti halnya dalam
real conditionals), dengan menginversi (menempatkan kata bantu) ke depan
subject kalimat, dengan menggunakan as if atau as though, dan verb
wish. Penggunaan verb wish ini akan dibandingkan dengan penggunaan
verb hope.
A. Unreal conditionals jika faktanya dalam simple present tense
a. Jika faktanya dalam simple present tense atau future tense, maka
conditionalnya mengikuti pola berikut:
If + S + verb2, S +
would
could
might
+ Verb1
Contoh:
1. If the teacher didnt speak quickly, I could understand better what he is
teaching about. (Jika guru itu tidak berbicara dengan cepat, saya dapat
memahami dengan lebih baik apa yang dia sedang ajarkan). Fakta dari
kalimat ini adalah: the teacher speaks quickly, so that, I cant
understand well what he is teaching about.
2. He could hug me, if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di
sini). Faktanya: he cant hug me, because, he is not here.
3. If I had a pair of wings, I would fly high. (Jika saya punya sepasang
sayap, saya mungkin terbang tinggi). Faktanya: I dont have a pair of
wings, I cannot fly high.
Perhatikan:
If + S + had +verb3, S +
would
could
might
+ have +Verb3
Contoh:
1. If Robby had not gone to a movie last night, he would not have met
Susan (jika Robby tidak pergi nonton film (di bioskop) tadi malam, dia
tidak akan berjumpa dengan Susan). Fakta dari kalimat ini adalah:
Robby went to a movie last night, then, he met Susan.
2. If the German football team had played well, it could have beaten
Spanish team (jika team sepak bola Jerman bermain bagus, team itu
dapat mengalahkan team Spanyol). Faktanya: German foot ball team
didnt play well, it couldnt beat the Spanish team.
3. You could have answered the questions well If you had studied well last
night (kamu dapat menjawab soal-soal dengan baik, jika kamu belajar
dengan baik tadi malam). Faktanya adalah: you couldnt answer the
questions well, because, you didnt study well last night.
Perhatikan: Unreal condition yang kedua ini juga dapat diekspresikan
dengan menempatkan auxiliary had di awal kalimat. Arti kalimat tidak
berubah. Dalam hal ini, kata if tidak digunakan. Jika formula berikut yang
digunakan, main clause selalu ditempatkan di belakang (setelah sub-clause).
Had + S + verb3, S +
would
+ have +Verb3
could
Contoh:
1. Had Robby not gone to a movie last night, he would not have met
Susan.
2. Had the German football team played well, it could have beaten the
Spanish team.
3. Had you studied well last night, you could have answered the
questions well.
Penggunaan As if/As though dalam unreal conditionals
Conjunction as if atau as though (artinya: seolah-olah) juga dapat
digunakan untuk mengekspresikan situasi yang bertolak belakang dengan
kenyataan. Untuk tujuan ini, verb yang mengikuti conjunction ini harus
dalam bentuk past tense (verb2) atau past perfect tense (had + verb3).
S + verb1 + as if/as though + S + verb2
Contoh:
1. Norman behaves as if he were a president. (Norman berperilaku
seolah-olah dia seorang presiden). Faktanya, he is not a president.
2. You look as though you saw a ghost (you tampak seolah-olah kamu
melihat setan). Faktanya, you dont see a ghost.
3. The plant grows fast as if it were 5 years old (tanaman itu tumbuh
cepat seolah-olah tanaman itu berumur 5 tahun). Faktanya, the plant is
1 years old.
S + verb2 + (as if/as though) + S + had + verb3
Contoh:
1. Ali talked about the contest as if he had won the grand prize. (Ali
bercerita tentang kontes itu seolah-olah dia telah memenangkan
hadiah utama). Faktanya, he didnt win the grand prize.
2. He spoke as though he had not stolen the money. (Dia berkata
seolah-olah dia tidak mencuri uang itu). Faktanya, he stole the money.
3. She cried as though she had not been happy at all. (Dia menangis
seolah-olah dia tidak bahagia sama sekali) Faktanya, she was happy at
all (itu tangis kebahagiaan kali!).
Penggunaan Wish/ hope dalam conditional sentences
Verb wish dan hope sama-sama berarti berharap, tetapi penggunaannya
dalam kalimat sangat berbeda. Hope digunakan untuk mengekspresikan
sesuatu yang mungkin terjadi atau akan mungkin terjadi. Sebaliknya, wish
digunakan untuk menyatakan sesuatu yang pasti tidak terjadi atau tidak
akan mungkin terjadi. Hope dapat diikuti oleh verb dalam sembarang tensis;
wish tidak dapat diikuti oleh verb dalam simple present tense atau modal
auxiliary simple present tense.
Perhatikan perbedaan penggunaan wish dan hope pada contoh-contoh di
bawah ini:
1. We hope that they can come. (kita berharap bahwa mereka bisa
datang). Dalam kalimat ini subject we tidak tahu apakah they bisa
datang atau tidak. Tetapi, ada kemungkinan bahwa they bisa datang.
2. We wish that they could come. (kita berharap bahwa mereka bisa
datang). Di sini, we sudah tahu bahwa they tidak bisa datang.
Faktanya adalah: they cant come.
3. I hope that they came yesterday. (saya berharap kamu datang
kemarin). Di sini, I tidak tahu apakah they datang atau tidak kemarin.
4. I wish that they had come yesterday. (saya berharap bahwa mereka
datang kemarin). Di sini, I sudah tahu bahwa they didnt come
yesterday. Faktanya adalah: they didnt come yesterday.
Jadi, clause yang mengikuti wish clause pada prinsipnya adalah unreal
conditional.
Penggunaan wish dalam unreal conditionals ada 3, yaitu: future wish, present
wish, dan past wish.
a. Future wish
S + wish + (that) + S +
could + verb1
would +verb1
were + verb-ing
4. I wish I didnt have to come to class today. (Saya berharap saya tidak
harus pergi kuliah hari ini). Faktanya: I have to go to class today.
5. I wish my TOEFL score were over 650 now. (Saya berharap nilai TOEFL
saya sekarang lebih dari 650). Faktanya: my TOEFL score is not over
650 now.
c. Past wish
S + wish + (that) + S +
had + verb3
could + had + verb3
Contoh:
1. I wish I had washed my clothes yesterday. (Saya berharap saya telah
cuci pakaian-pakaian saya kemarin). Faktanya: I didnt wash my
clothes yesterday.
2. Irwan wishes that he had answered the questions well. (Irwan
berharap bahwa dia telah menjawab soal-soal dengan baik). Faktanya:
Irwan didnt answer the questions well.
3. Christian Ronaldo wishes that his team could have beaten the
German team. (Christian Ronaldo berharap bahwa teamnya dapat
mengalahkan team Jerman). Faktanya: Christian Ronaldos team
couldnt beat the German team.
4. I wish you had been here last night. (Saya berharap kamu ada di sini
tadi malam). Faktanya: you were not here last night.