Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A; Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di
negara berkembang. Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada
munculnya penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan
penyakit pembuluh darah perifer. Dari seluruh penderita hipertensi, 90-95%
hipertensi esensial atau hipertensi primer, yang penyebabnya tidak diketahui.
Jika tidak dilakukan penanggulangan hipertensi dengan baik keadaan ini
cenderung akan meningkat.
Cara yang paling baik dalam menghindari komplikasi hipertensi
adalah dengan mengatur diet / pola makan seperti rendah garam, rendah
kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak
mengkonsumsi alkohol dan rokok. Kebanyakan penderita hipertensi tidak
merasakan apa pun. Hal inilah yang membuat penderita mengabaikan
lonjakan tekanan darah tersebut.
B; Tujuan Pelaksanaan
1; Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah setelah dilakukan pendidikan
kesehatan tentang diet hipertensi, keluarga dan pasien lansia mampu
memahami arti penting diet hipertensi
2; Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi diharapkan:
a; Keluarga dan pasien memahami tentang apa saja diet hipertensi.
b; Keluarga dan pasien mampu memahami manfaat dari diet hipertensi.
c; Keluarga dan pasien mampu melakukan pengaturan diet hipertensi.

C; Strategi Pelaksanaan
1

1; Metode
a; Ceramah
b; Tanya jawab
2; Media
a; Leaflet
b; LCD
3; Waktu dan Tempat

Waktu:
Rabu, 30 November 2016
Tempat:
Rumah pasien
4; Garis besar materi
Diet Hipertensi
D; Setting Tempat

Keterangan :
: pembimbing 1
: pembimbing 2
: Operator
: Penyaji
E; Pengorganisasian
1; Pendahuluan
2; Penyampaian materi
3; Penutup
F; Kriteria Evaluasi

Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang diet hipertensi yang benar.


BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Tema
Sasaran
Hari/Tanggal
Tempat
Waktu

: Diet Hipertensi
: Keluarga dan Pasien
: Rabu, 30 November 2016
: Rumah pasien
: 20 menit

A; Analisa Situasi

Kebanyakan masyarakat kurang memahami dan melaksanakan diet


hipertensi khususnya bagi lansia. Kebiasaan yang ada di masyarakat dari
mereka menyantap makanan tinggi kadar garam serta lemak sehingga
dimungkinkan akan memperparah tekanan darah dan akhirnya akan dapat
menimbulkan masalah kesehatan. Untuk itulah saya mahasiswi profesi ners
STIKES Sari Mulia Banjarmasin akan memberikan penyuluhan tentang diet
hipertensi yang baik dan sesuai.
B; Pokok Bahasan
1; Pengertian Hipertensi
2; Etiologi Hipertensi
3; Diet Bagi Hipertensi
4; Pencegahan Hipertensi
C; Metode
1; Ceramah
2; Tanya Jawab
3; Demonstrasi
D; Alat Bantu
1; Leaflet
2; LCD

E; Kegiatan Penyuluhan

No
1.

Tahap
Pembukaan

Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audien
5 Menit 1; Salam Pembuka
1; Menjawab salam
2; Memperkenalkan
2; Memperhatikan
3; Memperhatikan
diri
4; Memperhatikan
3; Menjelaskan maksud
dan tujuan
4; Kontrak Waktu
3

2.

Isi

10 Menit 1; Menjelaskan materi1; Memperhatikan dan


tentang
hipertensi

pengertian mendengarkan
2; Memperhatikan dan
mendengarkan

2; Menjelaskan tentang

3; Memperhatikan dan

penyebab dan tanda

mendengarkan

gejala hipertensi
3; Menjelaskan
pencegahan dan diet
bagi
3.

Penutup

5 Menit

penderita

hipertensi
1; Tanya jawab
2; Menanyakan
kembali
3; Mereview
materi

kembali

yang

1; Bertanya dan menjawab


2; Mendengarkan
3; Memperhatikan
4; Menjawab salam

telah

diberikan
4; Salam penutup

F; EVALUASI
1; Evaluasi persiapan

Diharapkan :
a; Media yang di sampaikan
1; Tulisan rapi dan bisa di baca oleh peserta (leaflet)
2; Tidak terlalu berbelit-belit (ringkas)
3; Terpisah antara gambar dengan tulisan sehingga tidak
membingungkan peserta penyuluhan (jika ada)
b; Fasilitas yang memadai sehingga membantu lancarnya penyuluhan
2; Evaluasi proses
Diharapkan :
a; Penyuluhan berjalan dengan lancar.
b; Peserta datang tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan.
4

3; Evaluasi Hasil

Diharapkan :
a; Peserta mengerti apa yang dijelaskan.
b; Peserta bertanya jika merasa kurang jelas atau kurang paham.
c; Peserta memahami apa yang disampaika penyaji.
d; Peserta mampu menjawab pertanyaan tentang diet bagi penderita
hipertensi dan pencegahannya yang benar.

LAMPIRAN : MATERI
DET BAGI PENDERITA HIPERTENSI
1; Pengertian Hipertensi
Penyakit Hipertensi berasal dari kata Hyper dan Tension. Hyper
berarti lebih tinggi, sedangkan Tension artinya tensi atau tekanan, jadi
hipertensi adalah tekanan darah yang tinggi atau di atas normal.
Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh
angka sistolik (bagian atas) dan angka bawah (diastolik) pada pemeriksaan
tekanan

darah

menggunakan

alat

pengukur

tekanan

darah

baik

sphygmomanometer ataupun alat digital lainnya.


Nilai normal tekanan darah sesorang dengan ukuran tinggi badan,
berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah
kurang dari 120/80 mmHg. Dalam aktifitas sehari-hari, tekanan darah
normalnya adalah dengan angkat kisaran stabil. Tetai pada umumnya, angka

pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat


beraktifitas atau berolah raga.
Ada beberapa klasifikasi tekanan darah sebagai berikut :
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
Kategori
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
Normal
< 120 mmHg
(dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi
120-139 mmHg
(atau) 80-89 mmHg
Stadium 1
140-159 mmHg
(atau) 90-99 mmHg
Stadium 2
>= 160 mmHg
(atau) >= 100 mmHg
Saat pemeriksaan tekanan darah biasanya akan didapat dua angka,
angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi atau disebut
dengan sistolik, sedangkan angka yang lebih rendah diperoleh saat jantung
berelaksasi atau biasa disebut dengan diastolik.

2; Etiologi Hipertensi
Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa hal :
a; Hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti
ginjal dan jantung namun disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti
faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress dan
pekerjaan, kebiasaan konsumsi tinggi lemak dan garam, aktifitas yang
kurang, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein. Hipertensi ini
biasa disebut dengan hipertensi primer
b; Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ginjal, endokrin dan kekakuan
aorta, kelainan hormonal, penggunaan obat-obatan, hipertensi ini biasa
disebut dengan hipertensi sekunder
Bila

seseorang

menderita

hipertensi

dan

tidak

mendapatkan

pengobatan yang tepat dan pengontrolan secara teratur maka akan membawa
penderita ke dalam kasus yang serius bahkan berujung pada kematian.
Tekanan darah tinggi yang terus menerus memaksa jantung untuk bekerja
keras yang akhirnya berakibat pada kerusakan pembuluh darah jantung,
ginjal, otal dan mata. Seperti kita ketahui bahwa penyebab umum stroke dan
serangan jantung adalah hipertensi.
6

Pengaturan makanan bagi penderita hipertensi adalah dengan Diet


Rendah Garam. Yang dimaksudkan dengan garam dalam diet rendah garam
adalah garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl),
soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono
natrium glutamat). Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk
natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh,
sehingga menyebabkan edema atau ascites dan atau hipertensi.
3; Diet Bagi Hipertensi
Ada beberapa macam pemberian diet rendah garam :
a; Diit Rendah Garam I (200 400 mg Na), diberikan kepada penderita
dengan oedema, ascites, dan atau hipertensi berat. Pada diet rendah garam
I ini pada pengolahan makanannya tidak diberikan garam dapur sama
sekali dan menghindari bahan makanan yang tinggi natriumnya.
b; Diit Rendah Garam II (600 800 mg Na), diberikan kepada penderita
dengan oedema, ascites, dan atau hipertensi yang tidak terlalu berat. Pada
diet rendah garam II ini, boleh menggunakan sdt garam dapur atau
sekitar 2 gram garam dapur pada pengolahan makanannya dan tetap
menghindari bahan makanna tinggi natriumnya.
c; Diit Rendah Garam III (1000 1200 mg Na), diberikan kepada penderita
oedema atau hipertensi ringan. Pada pengolahan makanan diet rendah
garam III boleh menggunakan 1 sdt atau sekitar 4 gr garam dapur.
Contoh bahan makanan yang tinggi Natrium dan tidak dianjurkan bagi
penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah :
a; Sumber Karbohidrat
Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau
baking powder dan soda.
b; Sumber Protein Hewani
Otak, ginjal, lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur yang diawet
dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, abon,
7

keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin dan
telur pindang.
c; Sumber Protein Nabati
Keju kacang tanah, dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang
dimasak dengan garam dapur
d; Sayuran
Sayuran yang dimasak dan diawet dengan garam dapur dan lain ikatan
natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan acar
e; Buah-buahan
Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur seperti buah dalam
kaleng, durian dan nangka.
f; Lemak
Margarin dan mentega biasa.
g; Minuman
Minuman ringan
h; Bumbu
Garam dapur untuk diet RG I, baking powder, soda kue, vetsin, dan
bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti : kecap, terasi
maggi, saos tomat, petis dan taoco
Bahan makanan yang diperbolehkan atau dianjurkan adalah :
a; Sumber Karbohidrat : Beras, kentang, singkong, tepung terigu, tepung
tapioka, hunkwe, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan
tersebut diatas tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mi,
bihun, roti, biskuit, kue kering.
b; Sumber Protein Hewani :Daging dan ikan maksimal 100 gr sehari;
telur maksimal 1 btr sehari
c; Sumber Protein Nabati : Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang
diolah dan dimasak tanpa garam dapur

d; Sayuran : Semua sayuran segar; sayuran yang diawet tanpa garam


dapur dan natrium benzoat.
e; Buah-buahan : Semua buah-buahan segar, buah yang diawet tanpa
garam dapur dan natrium benzoat.
f; Minyak Goreng : Minyak goreng, margarin dan mentega tanpa garam
g; Minuman : Teh encer
h; Bumbu : Semua bumbu-bumbu kering yang tidak mengandung garam
dapur dan lain ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan Diet RG
II dan III.

4; Pencegahan Hipertensi
a;

Dengan mengatur pola makan


1; Gunakan garam secukupnya saja, perbanyak rempah untuk
meningkatkan cita rasa masakan.
2; Hindari mengkonsumsi alkohol atau makanan yang mengandung
alkohol.
3; Kurangi minuman bersoda.
4; Kurangi mengkonsumsi makanan yang tinggi natrium seperti
udang, jerohan, daging kambing, sosis dan lain sebagainya.

b; Olahraga yang teratur


1; Aerobik, meliputi jalan santai, jogging, lari, bersepeda, renang
secara teratur.
2; Olahraga rileks seperti yoga dan meditasi.
3; Hindari merokok atau terkena asap rokok.
4; Istirahat yang cukup dan mengurangi stress

DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 Jilid 1. Media
Aesculapius: Jakarta
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
http://radioharmonifm.com/home/pengaturan-makan-bagi-penderita-hipertensimateri-talkshow-kesehatan/ (diakses pada 9 November 2016 pukul 09.30
wita)

10

Anda mungkin juga menyukai