Oleh:
I Gusti Ayu Puskita Dewi
NIM. 1213011011
NIM. 1213011027
PRAKATA
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Strategi
Pembelajaran Matematika yang berjudul Model Pembelajaran Kooperatif STAD
Dalam penyusunan makalah Strategi Pembelajaran Matematika ini, kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan banyak masukan
dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, serta teman-teman yang telah
memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
Prakata........................................................................................................................ ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
Daftar Tabel................................................................................................................ iv
BAB I Pendahuluan.................................................................................................... 1
1.1
1.2
1.2
1.3
Latar Belakang.................................................................................................. 1
Rumusan Masalah............................................................................................. 2
Tujuan............................................................................................................... 3
Manfaat............................................................................................................. 3
BAB II Pembahasan................................................................................................... 4
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
DAFTAR TABEL
14
BAB I
PENDAHULUAN
yang
lainnya
dalam
menciptakan
suatu
pembelajaran
yang
efektif.Pendidikan harus dilandaskan pada empat pilar pendidikan, yaitu: (1) learning
to know, di mana siswa mempelajari pengetahuan; (2) learning to do, di mana siswa
menggunakan pengetahuannya untuk mengembangkan keterampilan; (3) learning to
be, di mana siswa belajar menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk
hidup; dan (4) learning to live together, di mana siswa belajar untuk menyadari bahwa
adanya saling ketergantungan sehingga diperlukan adanya saling menghargai antara
sesama.
yang
diterapkan
di
sekolah
adalah
dan
tertantang
untuk
memecahkan
setiap
soal-soal
kooperatif STAD.
c.Untuk mengetahui langkah langkah (sintaks) model pembelajaran kooperatif
d.
STAD.
Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran kooperatif STAD
c.
kooperatif STAD.
Mengetahui langkah langkah (sintaks) model pembelajaran kooperatif
d.
STAD.
Mengetahui implementasi model pembelajaran kooperatif STAD dalam
e.
BAB II
PEMBAHASAN
paling
sederhana.
Masing-masing
kelompok
memiliki
kemampuan akademik yang heterogen, sehingga dalam satu kelompok akan terdapat
satu siswa berkemampuan tinggi, dua orang kemampuan sedang dan satu siswa lagi
berkemampuan rendah.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar
beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya,
jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim
untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.
Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka
tidak boleh saling membantu.
Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative
Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal.Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi
akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
Jadi, pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran yang secara
sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk
menghindari
ketersinggungan
dan
kesalahpahaman
yang
dapat
menimbulkan
permusuhan.
kooperatifadalah
suatu
strategi
belajar
mengajar
yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara
sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih.Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki
jalur utama praktik pendidikan. Diantaranya adalah untuk meningkatkan pencapaian
prestasi para siswa, mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap
teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, meningkatkan harga diri,
6
tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan
masalah, mengaplikasikan kemampuan serta pengetahuan mereka. Pembelajaran
kooperatif menjadi semakin penting.Lebih jauh lagi, pembelajaran kooperatif memiliki
kelebihan yang sangat besar untuk mengembangkan hubungan antar siswa dari latar
belakang etnik yang berbeda dan antara siswa-siswa pendidikan khusus terkebelakang
secara akademik dengan teman sekelas mereka.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif, antara lain: (1) siswa bekerja dalam
kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya; (2) kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah; (3) bilamana
mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, serta jenis kelamin yang berbeda;
dan (4), penghargaan lebih berorientasi kelompok dari pada individu.
Manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa antara lain: (1) meningkatkan
kemampuan bekerjasama dan bersosialisasi; (2) melatih kepekaan diri, empati melalui
variasi perbedaan sikap dan prilaku; (3) mengurang rasa kecemasan dan menumbuhkan
rasa percaya diri; (4) meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap prilaku yang
positif, sehingga siswa akan tahu kedudukannya dan belajar untuk saling menghargai
satu sama lain; (5) meningkatkan prestasi belajar dengan menyelesaikan tugas
akademik, sehingga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD)lebihmenekankan interaksi antar-siswa. Siswa belajar dalam kelompok kecil
yang terdiri dari 46 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan
yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus
dipelajari dan dalam berdiskusi anggota kelompong menghindari menimbulkan
kesalahpahaman antar anggota.STADdidesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
2.3. Kajian Teoritik Model Pembelajaran Kooperatif STAD
Model pembelajaran kooperatif STAD merupakan salah satu model
pembelajaran yang dikembangkan berdasarkanteori belajar social dan teori psikologi
sosial.
Teori belajar sosial (social learning theory) dikembangkan oleh Albert
Bandura, seorang psikolog kelahiran Mundare, Kanada, 4 Desember 1925.Teori belajar
sosial ini pada awalnya dinamakan sebagai Teori Kognitif Sosial oleh Bandura
sendiri.Teorikognitifsosial(SocialCognitiveTheory) yang dikemukakan oleh Albert
7
tuanya.Menurut
dapatmerepresentasikan
Bandura
atau
ketika
siswa
belajar
mentrasformasipengalamanmereka
mereka
secara
mempengaruhi
lingkungan,
faktor
person/kognitif
mempengaruhi
mudah
dalam
menghadapi
hari.
Bersamaan
dalam
aktivitasnya
rnemecahkan
masalah
di
konflik.
Dari
sini
muncul
berbagai
strategi
pembelajaran
Guru
Aktivitas Guru
menyampaikan
Aktivitas Siswa
tujuan Siswa mendengarkan arahan
dan pembelajaran
tersebut
untuk
melaksanakan
Motivasi
Fase 2
Pembagian
kelompok,
Kelompok
Fase 3
Kegiatan
dalam
Belajar
dibentuk
dimana
kelompok
yang
dibagi
ke
dalam
dalam Tim
10
Fase 4
Kuis
(evaluasi)
melakukan
presentasi
penilaian
hasil
terhadap
kerja
masing-
Fase 5
masing kelompok
Guru memberikan
Penghargaan
sesuai
Prestasi Tim
dengan
penghargaan Siswa
prestasi
memberikan
yang kepada
siswa
lain
selamat
yang
mendapatkan penghargaan
Berikut ini uraian selengkapnya dari sintaks pembelajaran kooperatif STAD menurut
(Rusman ; 2012) :
1. Fase 1 ; Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. Tujuan utama dari pengajaran ini adalah
guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan.Setiap awal dalam
pembelajaran
kooperatif
STAD
selalu
dimulai
dengan
penyampaian
12
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka
dengan rentangan 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan
kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Menurut Slavin (Trianto, 2007:55), untuk menghitung perkembangan skor individu
dihitung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 1.2 Perhitungan Perkembangan Skor Individu
No
Nilai Tes
1
2
3
4
5
Skor
Perkembangan
0 poin
10 poin
20 poin
30 poin
30 Poin
kelompok, (3) kegiatan belajar dalam tim, (4) kuis (evaluasi), (5) penghargaan kerja tim.
Pengimplementasian model pembelajaran kooperatif STAD dalam pembelajaran
matematika, yaitu konsep himpunan dan diagram Venn.
Berikut ini disajikan sebuah contoh implementasi model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk materi konsep himpunan dan diagram Venn.
1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, pembentukan kelompok dilakukan
secara heterogen terdiri dari 4-5 siswa.
2. Siswa diberikan LKS (Lembar Kerja Siswa), yaitu :
Gambar 1.1
Negara-negara Peserta Piala Dunia Pertandingan Sepak Bola Tahun 2010 di
Afrika Selatan
Instruksi : Amatilah pengelompokan negara-negara yang menjadi peserta piala
dunia pertandingan sepak bola tahun 2010 di Afrika Selatan yang disajikan dalam
Gambar 1.1 diatas. Temukan konsep himpunan dengan menggunakan diagram
Venn.
3. Ketua kelompok diberikan arahan oleh guru tentang petunjuk pengerjakan LKS dan
ketua kelompok menyampaikan kembali kepada anggotanya.
4. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengerjakan LKS yang diberikan oleh
guru.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
15
6. Kuis.
2.6. Situasi Ideal Pembelajaaran Kooperatif STAD
Situasi ideal dalam penerapan model pembelajaran kooperatif STAD yaitu:
1. Jumlah anggota di kelas cukup banyak sehingga memungkinkan membentuk
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang heterogen.
2. Materi yang dibelajarkan harus hirearkis dan eksak.
3. Ketika keadaan kelas kurang aktif, STAD cocok diterapkan untuk
meningkatkan keaktifan siswa.
14. Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh
rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru
15. Model ini dapat mengurangi sifat individualistis siswa. Belakangan ini, siswa
cenderung berkompetisi secara individual, bersikap tertutup terhadap teman,
kurang memberi perhatian ke teman sekelas, bergaul hanya dengan orang tertentu,
ingin menang sendiri, dan sebagainya. Jika keadaan ini dibiarkan tidak mustahil
akan dihasilkan warga negara yang egois, introfert (pendiam dan tertutup), kurang
bergaul dalam masyarakat, acuh tak acuh dengan tetangga dan lingkungan, kurang
menghargai orang lain, serta tidak mau menerima kelebihan dan kelemahan orang
lain. Gejala seperti ini kiranya mulai terlihat pada masyarakat kita, sedikit-sedikit
demonstrasi, main keroyokan, saling sikut dan mudah terprovokasi (Rusman,
2011: 204).
Selain berbagai kelebihan, model STAD ini juga memiliki kelemahan.Semua
model pembelajaran memang diciptakan untuk memberi manfaat yang baik atau positif
pada pembelajaran, tidak terkecuali model STAD ini.Namun, terkadang pada sudut
pandang tertentu, langkah-langkah model tersebut tidak menutup kemungkinan
terbukanya sebuah kelemahan, seperti yang dipaparkan di bawah ini.
1. Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional
(yang
hanya
penyajian
materi
dari
guru),
pembelajaran
insindental. Disamping itu, guru sendiri perlu lebih aktif lagi dalam
mengembangkan kemampuannya tentang pembelajaran
3. Pembelajaran kooperatif STAD bukanlah obat yang paling mujarab untuk
memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok kecil, adanya suatu
ketergantungan, menyebabkan siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih
belajar mandiri.
4. Pembelajaran kooperatif STAD memerlukan waktu yang lama sehingga target
mencapai kurikulum tidak dapat dipenuhi, tidak dapat menerapkan materi
pelajaran secara cepat, serta penilaian terhadap individu dan kelompok dan
pemberian hadiah menyulitkan bagi guru untuk melaksanakannya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas bahwa untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif metode
STAD, sebaiknya dalam satu anggota kelompok ditugaskan untuk membaca bagian
yang berlainan, sehingga mereka dapat berkumpul dan bertukar informasi.Selanjutnya,
pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian materi. Dengan cara inilah
maka setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar
berhasil mencapai tujuan dengan baik.
2.8. Upaya Optimalisasi Model Pembelajaran Kooperatif STAD
Bedasarkan kelemahan yang dimiliki model pembelajaran kooperatif STAD,
dilakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif STAD, antara lain sebagai berikut:
1. Guru harus mengerti apa pengertian model pembelajaran STAD dan bagaimana
model tersebut berlangsung di kelas, agar dalam pengimplementasiannya dapat
berjalan baik.
2. Guru dituntut menyiapkan RPP dengan baik, agar dapat memaksimalkan waktu
pembelajaran yang diperlukan dalam menggunakan model ini.
3. Guru wajib mengasah kemampuannya sebagai fasilitator, mediator, motivator
dan evaluator untuk bisa menerapkan model ini dengan baik
4. Pembagian kelompok harus dilaksanakan dengan adil, diusahakan jumlah
anggota masing-masing kelompok sama banyak.
5. Siswa diberikan pengarahan-pengarahan sebelum melaksanakan diskusi
kelompok tentang apa yang harus dikerjakan saat diskusi.
6. Dalam pembahasan hasil diskusi guru harus memberikan perhatian ke semua
kelompok, tidak terfokus pada kelompok atau individu tertentu.
7. Komunikasi yang baik antara pendukung proses belajar mengajar juga sangat
diperlukan.
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
4. Model pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran yang secara sadar
dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk
menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan.
5. Kajian filosofis dan teoritik Model pembelajaran kooperatif STAD
merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
teori psikologi sosial. Ada bebrapa ahli yang mendukung teori psikologi
social yaitu: (a) Teori John Dewey dan Herbert Thelan, (b) Teori Gordon
Allport, (c) Teori Kurt Lewin.
6. Langkah-langkah (sintaks)
pembelajaran
kooperatif
STAD,
yaitu
kooperatif
STAD,
bagaimana
langkah-langkah
(sintaks)
model
Daftar Pustaka
20
21