Kuliah 7-Modul 6 PROBABILITAS PDF
Kuliah 7-Modul 6 PROBABILITAS PDF
PROBABILITAS1
probability
(peluang/kemungkinan).
Bagian
ini
akan
2. Konsep Dasar:
a. Kejadian (event)
Definisi
Contoh
Contoh:
b. Aturan 2:
Kejadian (event) bahwa A tidak terjadi disebut A complement atau
bukan A. Jika P(A) mewakili kemungkinan kejadian A terjadi,
sedangkan 1-P(A) mewakili kemungkinan kejadian A tidak terjadi.
Contoh:
Pada kasus pelemparan dadu. Complement untuk mendapatkan
sisi 3 berarti tidak mendapatkan sisi 3. Karena kemungkinan untuk
mendapatkan sisi 3 adalah 1/6, maka kemungkinan mendapatkan
bukan sisi 3 adalah (1-1/6) = 5/6 atau 0,833
c. Aturan 3:
Jika kejadian A dan B bersifat mutually exclusive, maka
kemungkinan terjadinya kejadian A dan B secara bersama bernilai
0. Artinya, dua kejadian tidak mungkin terjadi secara bersamaan.
Contoh:
Pada satu pelemparan dadu, tidak mungkin didapatkan sisi 3 dan
sisi 4 secara bersamaan karena elementary events tersebut bersifat
mutually exclusive. Sisi 3 bisa saja muncul dan sisi 4 juga bisa
muncul, tapi tidak keduanya.
d. Aturan 4:
Jika kejadian A dan B bersifat mutually exclusive, kemungkinan
terjadinya kejadian A atau kejadian B merupakan penjumlahan dari
nilai dari kemungkinan masing-masing.
Contoh:
3
e. Aturan 5:
Jika kejadian dalam satu rangkaian bersifat mutually exclusive dan
collectively exhaustive maka total probilitas harus berjumlah 1,0.
Contoh:
Kejadian mendapakan sisi bernilai genap dan mendapatkan sisi
bernilai ganjil adalah bersifat mutually exclusive dan collectively
exhaustive. Bersifat bersifat mutually exclusive karena sisi genap
dan sisi ganjil tidak mungkin terjadi bersamaan pada satu
pelemparan dadu. Bersifat collectively exhaustive karena salah satu
(sisi genap atau sisi ganjil) pasti akan muncul pada satu
pelemparan dadu. Oleh karenanya, kemungkinan mendapatkan
muka
genap
atau
ganjil
adalah
total
dari
kemungkinan
f. Aturan 6:
Jika
kejadian
dan
tidak
bersifat
mutually
exclusive,
Contoh:
Pada sebuah pelemparan dadu, mendapatkan sisi genap tidak
bersifat mutually exclusive dengan mendapatkan muka bernilai
4
Dua
kejadian
bersifat
independen
apabila
Contoh:
Ketika melempar dadu, tiap lemparan merupakan kejadian
independen, karena tidak ada lemparan yang mempengaruhi
lemparan
lainnya.
Karenanya,
nilai
kemungkinan
untuk
h. Aturan 8:
Jika kejadian A dan B bersifat tidak independen, kemungkinan
kedua kejadian, A dan B terjadi adalah hasil kemungkinan kejadian
A dikalikan dengan kemungkinan kejadian B, jika kejadian A telah
terjadi.
Contoh:
Pada sebuah quiz, peserta dipilih secara random dari mereka yang
menonton acara secara langsung. Setelah seseorang dipilih, maka
dia laki-laki atau dia perempuan tidak boleh kembali menjadi
penonton dan tidak boleh dipilih kembali. Hal ini menyebabkan dua
kejadi bersifat tidak independen.
b. Pendekatan Empirik
Probabilitas ditentukan berdasarkan frekuensi yang didapatkan dari
data yang diobservasi secara empris.
c. Pendekatan Subjektif
Probalitas ditentukan berdasarkan pendapat ahli atau metode
subjektif lainnya seperti perasaan atau petunjuk.
5. Latihan
Sumber:
David M. Leine& David F. Stephan (2010), Even You Can Learn Statitiscs
(2nd Ed.): A Guide for Everyone Who Has Ever Been Afraid of
Statistics. Pearson Education, Inc.