Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat tak terkecuali di daerah Perdesaan. Sistem
transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas
penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya
pertumbuhan ekonomi daerah perdesaan. Dengan adanya transportasi
harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah
perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri
maupun sektor lainnya di daerah perdesaan.
Transportasi sangat penting bagi daerah perdesaan di negara-negara yang
sedang berkembang, karena menyediakan akses bagi masyarakat desa untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta meningkatkan
kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa
masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru kesemuanya
merupakan kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan.
Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat,
pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan perdesaan pada
kawasan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah
dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat perdesaan ini akan berkembang
apabila mempunyai prasarana untuk pemasaran. Pemasaran yang baik dan
inovasi teknologi hanya bisa diperoleh apabila akses ke daerah tersebut baik.
Morlok (1988) mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat
pemilikan sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam
mendukung kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya

pertukaran barang, orang dan jasa antar wilayah. Pertukaran ini diawali
dengan proses penawaran dan permintaan. Sebagai alat bantu proses
penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan menuju wilayah lain
diperlukan sarana transportasi. Sarana transportasi yang memungkinkan untuk
membantu mobilitas berupa angkutan umum.
Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu
melalui jalur-jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu
sama lain dengan suatu jaringan (network) dalam ruang. Jaringan tersebut
dapat berupa jaringan jalan, yang merupakan bagian dari sistem transportasi.
Transportasi merupakan hal yang penting dalam suatu sistem, karena tanpa
transportasi perhubungan antara satu tempat dengan tempat lain tidak
terwujud secara baik (Bintaro, 1982).
Hurst (1974) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin
pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa.
Transportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah
dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu
wilayah. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang
ada di Provinsi Sumatera Utara. Di kabupaten ini, begitu banyak masalahmasalah transportasi yang tidak ada penyelesaiannya. Di antara lain: kondisi
jalan, jarak antar desa yang begitu jauh, waktu tempuh yang sangat lama
dalam menuju suatu kecamatan, biaya perjalanan yang tidak terjangkau bagi
masyarakat dan hubungan tata guna lahan dengan transportasinya tidak
memadai.
Mengungkapkan transportasi bukanlah tujuan akhir, tapi merupakan suatu
alat untuk mencapai maksud lain dan sebagai akibat adanya pemenuhan
kebutuhan (devided demand) karena keberadaan kegiatan manusia dan timbul
dari permintaan atas komoditas jalan. Untuk mencapai kondisi yang ideal
sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang menjadi komponen transportasi,

yaitu kondisi prasarana jalan serta sistem jaringan dan kondisi sarana
(kendaraan). Dan yang tidak kalah pentingnya ialahsikap mental pemakai
fasilitas transportasi tersebut.
Transportasi diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman,
cepat,lancar,tertib dan teratur;
2. Memadukan transportasi lainnya dalam suatu kesatuan sistem
transportasi nasional;
3. Menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjang
pemerataan perturnbuhan dan stabilitas serta sebagai pendorong,
penggerak dan penunjang pembangunan nasional.
Pola pergerakan di Kecamatan dolok masihul umumnya mengikuti pola
perkembangan jaringan jalan. Sedangkan untuk jaringan jalan perdesaannya
belum terpenuhi sarana transportasinya. Beberapa desa tidak dilayani
angkutan umum, sehingga masyarakat sulit untuk melakukan kegiatan
bepergian. Dari hasil pengamatan di lapangan dan data yang diperoleh
kecamatan ini hanya di layani oleh dua trayek angkutan umum yaitu CV.
Tambun dan CV. Netis. Kedua angkutan umum melintasi jalan utama yang
sama. Perbedaannya adalah CV. Tambun melayani dari Tebing Tinggi Dolok
Masihul sedangkan CV. Netis melayani dari Tebing Tinggi Medan. CV
Tambun memiliki armada sebanyak 14 buah sedangkan CV Netis dilayani 72
armada namun dengan jumlah armada yang sudah ada tetap dianggap kurang
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat karena angkutan umum ini memiliki
waktu tunggu yang tidak pasti dan tidak ada jarak pelepasan di waktu waktu
tertentu juga kondisi fisik beberapa angkutan umum yang tidak layak
beroperasi. Angkutan umum beroperasi hanya sampai pukul 18.00 wib
dianggap kurang efektif. Hal ini tentunya dianggap kurang melayani
masyarakat dengan baik.

Bertitik tolak dari adanya permasalahan angkutan umum perdesaan yang


mana terjadi pada jam sibuk dan untuk hari hari tertentu. adapun kegiatan
yang menjdi masalah adalah tingkat pelayanan yang masih minim dan jadwal
kegiatan kendaraan yang belum pasti (tidak sesuai dengan jadwal) yang
diterapkan oleh pengelola angkutan itu sendiri, pola dan sistem manajemen
yang lemah, dan terbatasnya jumlah armada yang tersedi. hal ini dapat
diketahui dari banyaknya keluhan keluhan dari pengguna jasa angkutan
umum di Kecamatan Dolok Masihul.
Tugas akhir ini akan membahas tentang Kajian Transportasi Angkutan
Umum Perdesaan Di Kecamatan Dolok Masihul. Defenisi dari kajian
transportasi angkutan perdesaan di kecamatan dolok masihul merupaka
penilaian ataupun pengujian penelitian dari keadaan pergerakan transportasi
angkutan perdesaan tepatnya di Kecamatan Dolok Masihul. Adapun sistem
angkutan yang ada sekarang ini seharusnya dijadikan moda yang ditingkatkan
dan diprioritaskan pelayanannya.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan bahwa :
1. Apakah rute / trayek angkutan yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan
masyarakat Perdesaan yang ada di Kecamatan Dolok Masihul?
2. Bagaimana kondisi saranaprasaranatransportasi di Kecamatan Dolok
Masihul?
3. Bagaimana karakteristik penumpang dan kondisi pelayanan angkutan
umum?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui Apakah rute / trayek yang sudah ada sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Perdesaan yang ada di Kecamatan Dolok Masihul
2. Mengetahui kondisi sarana dan prasaranatransportasi di Kecamatan Dolok
Masihul

3. Mengetahui karakteristik penumpang dan kondisi pelayanan angkutan


umum terrhadap masyarakat selaku pengguna angkutan umum

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
Untuk menyusun sistem jaringan pelayanan seluruh moda yang
terintegrasi;
Untuk mengetahui tingkat peranan transportasi yang ada terhadap
masyarakat antar desa ;
Untuk mengetahui karakteristik penumpang pelaku perjalanan di
Kecamatan Dolok Masihul

1.5
1.5.1

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup wilayah studi


Kecamatan Dolok Masihul adalah salah satu dari 17 kecamatan yang
berada di Kabupaten Serdang Berdagai.Wilayah Dolok Masihul sebahagian besar
terletak di dataran rendah dan sebagian kecil terletak di dataran tinggi yaitu
sekitar 200 m di atas permukaan air laut.Kecamatan Dolok Masihul terdiri 27
desa, 1 kelurahan, 110 dusun dan 8 lingkungan.
Batas-batas Kecamatan Dolok Masihul diantaranya :

Sebelah Utara

: Kecamtan Sei Rampah

Sebelah Selatan : Kecamatan Sipispis

Sebelah Timur

: Kecamatan Tebing Tinggi

Sebelah Barat

: Kecamatan Serbajadi danKecamatan Bintang

Bayu
Untuk lebih lanjut mengenai batas administrasi kecamatan Dolok Masihul dapat
dilhat pada Gambar 1.1 berikut. Pada tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan
Dolok Masihul sekitar 48.239 jiwa. Jika dibandingkan dengan luas wilayah, maka
kepadatan penduduk rata-rata di kecamatan ini adalah 198,17 jiwa/Km2.

Gambar 1.1
Peta Administrasi Kecamatan Dolok Masihul

Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Kecamatan Dolok Masihul Tahun 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Desa/ Kelurahan
Pertambatan
Bah Kerapuh
Dolok Sagala
Bukit Cermin Hilir
Tanjung Maria
Ujung Silau
Kerapuh
Sarang Torop

Rumah
Tangga
703
38
1083
231
155
63
529
50

Laki-laki
1263
76
2041
387
283
107
972
103

Perempua

Jumlah

n
1422
78
2094
366
262
112
1003
97

Penduduk
2685
154
4135
753
545
219
1975
200

9
10
11

Sarang Ginting
Dolok Manampang
Pekan Dolok

Masihul
12
Aras Panjang
13
Martebing
14
Bantan
15
Batu 12
16
Silau Merawan
17
Batu 13
18
Pekan Kemis
19
Pardomuan
20
Dame
21
Tegal Sari
22
Havea
23
Baja Rongi
24
Durian Puloan
25
Kota Tengah
26
Blok Sepuluh
27
Huta Nauli
28
Malasori
Jumlah Total

194
1235

372
2298

330
2272

1254

2533

2566

214
673
1238
586
152
161
234
122
218
370
87
705
46
776
824
323
322
12586

433
1308
2345
1078
288
313
389
212
437
680
193
1391
97
1508
1603
538
604
23852

434
1350
2356
1182
321
324
420
250
435
703
158
1366
97
1542
1562
655
630
24387

702
4570
5099
867
2658
4701
2260
609
637
809
462
872
1383
351
2757
194
3050
3165
1193
1234
48239

Sumber : Dolok Masihul Dalam Angka 2014

1.6 METODE PENELITIAN


1.6.1

Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah merupakan cara ilmiah yang dilakukan seseorang


peneliti yang bertujuan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
(Sugiono : 2003 :1) untuk metode pada penelitian Kajian Transportasi Angkutan
Umum Di Kecamatan Dolok Masihul.ini terbagi menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu
tahap pengumpulan data, penentuan jumlah sampel, tahap penentuan variabel
penelitian, serta tahap analisa data. Untuk lebih rinci tiap tahapan dijelaskan lebih
lanjut di bawah ini

10

Pendekatan yang digunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu


mendeskripsikan fenomena yang berkaitan dengan Sistem Sarana Transportasi
Perdesaan dengan batasan wilayah studi di Kecamatan Dolok Masihul.
Lingkup materi yang dibahas dalam penelitian ini yaitu terkait dengan sistem
transportasi yang ada di kecamatan Dolok Masihul. Menurut Sugiyono dalam
Yasman (2012;10) variabel penelitian adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk input atau data awal yang digunakan, serta dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya .
Penelitian dilakukan di wilayah kecamatan dolok masihul , dengan
mengambil rute Terminal Amplas Tebing Tinggi untuk CV netis dan Dolok Msihul
tebing tinggi untuk CV tambun. Responden dalam penelitian ini berjumlah 50
responden, dimana keseluruhan responden adalah pengguna langsung angkutan
umum. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner langsung bertipe pilihan bagi
para responden, selain itu juga dilakukan wawancara, diskusi, pengamatan langsung
di lapangan dan mencari data sekunder di instansi terkait
1.6.2

METODE PENGUMPULAN DATA

Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi keberhasilan suatu


penelitian. Sedangkan keberhasilan dalam pengumpulan data tergantung pada metode
yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengumpulan data diperlukan
guna mendapatkan data-data yang obyektif dan lengkap sesuai dengan permasalahan
yang diambil.
Data merupakan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang dikaitkan
dengan tempat dan waktu, yang merupakan dasar suatu perencanaan dan merupakan
alat bantu dalam pengambilan keputusan. Masalah, tujuan, dan hipotesa penelitian,
untuk sampai pada suatu kesimpulan harus didukung oleh data-data yang relevan.
Relevansi data dengan variabel-variabel penelitian didasari oleh metode pendekatan
masalah yang relevan (Sumatmaja, 1998 : 14)

11

1. Pengumpulan data primer dengan cara observasi langsung kelapangan


Pengumpulan data dengan cara melakukan observasi langsung ke lapangan yaitu
dengan cara melihat langsung masyarakat selaku pengguna angkutan umum,
menghitung jumlah angkutan umum yang beroperasi dalam sehari dan jarak
pelepasan antar kendaraan,tempat perberhentian angkutan, kondisi fisik angkutan
dan lokasi studi serta mengambil sampel gambar dengan menggunakan kamera.
2. Pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang berasal
instansi yang terkait dengan studi untuk memperoleh data-data yang butuhkan
sebagai bahan proses analisis yang akan dilakukan. Di samping itu, data sekunder
lainnya adalah studi literature untuk mendapatkan literatur yang berkaitan dengan
studi. Pengumpulan data ini dilakukan melalui survey kebeberapa intansi
pemerintah yang terkait, yaitu antara lain :
Data jaringan jalan, data ini di perlukan untuk mengetahui kondisi masing
masing ruas jalan serta fungsi dari jalan yang ada di dalama wilayah studi
Data lalu lintas dan trayek angkutan perdesaan, data ini diperlukan untuk
mengetahui jumlah dan jenis kendraan yang beroprasi di wilayah studi serta
jalan yang di lalui.
Data penduduk, yaitu untuk mengetahui kepadatan penduduk pada wilayah
studi.
3. Dengan cara penyebaran kuesioner
Pengumpulan data denagn cara penyebaran kuesioner adalah membagikan
kuesioner-kuesioner kepada seluruh sampel yang terlebih dahulu sudah ditetapkan
sebagai sampel penelitian.
1.6.3 Metode Analisis Data
Analisis data menggunakan Analisis kualitatif digunakan untuk
menjelaskan tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan mengenai
tingkat pelayanan angkutan umum di Kecamatan Dolok Masihul.

12

Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan


nyata dari obyek yang diteliti yang diperoleh dari sumbernya. Langkah-langkah
analisis kualitatif yang dilakukan peneliti adalah:
1.

Mendeskripsikan fenomena yang diteliti. Peneliti mencoba memahami


fenomena gambaran konsep penelitiannya dengan cara memperkaya
informasi melalui studi literatur.

2.

Mengumpulkan deskripsi fenomena melalui pendapat atau pernyataan


partisipan.

3.

Membaca seluruh deskripsi fenomena yang telah disampaikan oleh semua


partisipan.

4.

Mengorganisir kumpulan-kumpulan makna yang terumuskan ke dalam


kelompok variabel. Peneliti membaca seluruh kategori yang ada, dan
membandingkan jawaban partisipan.

5.

Menuliskan deskripsi yang lengkap dan menuliskannya menjadi sebuah


deskripsi dalam bentuk hasil penelitian.

6.

Menyimpan data.
Analisis kualitatif tentang kajian transportai angkutann umum adalah
analisis yang dilakukan dan disimpulkan berdasarkan data yang diperoleh melalui
pengamatan langsung ke obyek penelitian terhadap perubahan situasi yang terjadi
dari waktu ke waktu. Selain itu analisis dari data yang diperoleh melaui
wawancara yang dilakukan dengan para pengguna mengenai fungsi dan
kenyamanan dalam menggunakan angkutan umum tersebut.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan
metode jenis penelitian pendekatan kualitatif yaitu pendekatan dengan cara
memandang objek kajian sebagai sistem, artinya objek kajian dilihat sebagai
satuan yang terdiri dan unsur yang saling terkait dan mendiskripsikan fenomenafenomena yang ada (Arikunto, 1993 209). Penelitian kualitatif menekankan sifat
realita yang dibangun secara sosial, hubungan yang intim antara peneliti dengan

13

yang dipelajari dan kendala situasional yang membentuk penyelidikan..Penelitian


kualitatif memiliki lima ciri yaitu:
1. Dilaksanakan dengan latar yang alami, karena merupakan alat penting
adalah adanya sumber data yang langsung dan peristiwanya.
2. Bersifat deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata atau
gambar, yang berasal dari para pengguna jalur pedestrian.
3. Lebih memperhatikan proses dan pada hasil atau produk semata.
4. Dalam menganalisa data cenderung cara induktif, maksudnya analisa data
yang berasal dari individu informan dan pengamatan peneliti.
Adapun analisis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Metode analisis karakteristik penduduk, yaitu metode analisis dengan
memberikan gambaran informasi dan indentitas pengguna angkutan
umum
Metode analisis kualitatif dengan mengganbarkan persepsi
masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum berdasarkan variabel
yang berhubungan dengan pelayanan angkutan umum seperti
kecepatan angkutan, waktu tunggu, keamanan dan kenyamanan
selama berada dalam perjalanan
1.6.4Penetapan Sampel
Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi.
Sampel adalah wakil dari populasi yang dipergunakan untuk menentukan sifat serta
ciri yang dikehendaki dari populasi. Penetapan sampel penelitian ini ditempuh
melalui teknik area sampling adalah populasi yang berada pada daerah besar
kemudian dibagi menjadi daerah-daerah kecil yang jelas batas-batasnya (Bungin :
2006).
Menurut Arikunto (2006 : 131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

14

menggenerasikan hasil penelitian. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan


adalah mengagkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi.
Sampel adalah wakil dari populasi yang dipergunakan untuk menentukan sifat serta
ciri yang dikehendaki dari populasi. Penetapan sampel penelitian ini ditempuh
melalui teknik area sampling adalah populasi yang berada pada daerah besar
kemudian dibagi menjadi daerah-daerah kecil yang jelas batas-batasnya (Bungin :
2006).
Menurut Arikunto (2006 : 131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggenerasikan hasil penelitian. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan
adalah mengagkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode non probability, karena populasi yang diteliti infinite (populasi yang jumlah
dan identitas anggota populasi tidak diketahui) selain itu juga dilakukan pengambilan
sampel secara Accidental Sampling (convenience sampling). Accidental sampling
adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan di temui cocok sebagai sumber data dan secara acak dengan
kriteria utamanya adalah masyarakat dan pengguna angkutan umum di Kecamatan
Dolok Masihul.
Semakin banyak sampel, atau semakin besar persentase sampel dari populasi,
hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian
hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subjek penelitian
dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan
homogenitas subjek dalam populasi. Apabila suatu populasi homogen dalam keadaan
yang demikian, sampel yang dibutuhkan tidak usah terlalu banyak. (Arikunto, 2006 :
134)

15

Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel begitu juga sebaliknya semakin
heterogen populasi, semakin besar sampel. Populasi dalam penelitian ini merupakan
populasi yang homogen, dengan demikian maka jumlah reponden atau sampel yang
mewakili yaitu sebesar 50 orang
1.6.5 Pembuatan Data Quisioner
Daftar yang akan digunakan dalam penelitian ini dibuat sedemikan rupa
sehingga memudahkan pewawancara dalam mekakukan pendataan dan
mempermudah tiap masyarakat dalam pengisian tabel quisioner. daftar yang dibuat
berdasarkan variabel variabel yang terdiri dari :
a. Daftar karakteristik responden yang tinggal perdesaan, yang berisi:
1. Nama
2. Usia
3. Pekerjaan
4. Pendidikan terakhir
b. Daftar variabel variabel yang mempengaruhi transportasi angkutan umum
perdesaan pada Kecamatan Dolok Masihul yang ditinjau dari segi
ketersediaan angkutan umum, , pelayanan angkutan umum, kemudahan dalam
transportasi dan usulan terhadap pemerintah untuk peningkatan transportasi
angkutan umum perdesaan.
1.6.6

Rumusan Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono dalam Yasman (2012;10) variabel penelitian adalah

Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk input atau data awal yang
digunakan, serta dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Dapat dilihat
pada tabel 1.2

16

Tabel 1.2
Variabel Penelitian Kualitas Kinerja Operasi Angkutan

17

No.

Variabel

Penjelasaan

Sumber

1.

Reabilitas

Reabilitas atau keandalan adalah faktor

Chrisdianto

utama kepercayaan masyarakat akan

(2004) dan

pelayanan angkutan umum. Istilah ini

Dina (2008)

digunakan untuk satu ketataan bis bis


pada jadwal yang telah ditentukan
sebelumnya. Sebelum bis tepat waktu
jika bis tersebut tiba dalam interval waktu
yang telah dijadwalkan, standar waktu
terlambat awal dating antara 0 5 menit.
2.

Kenyamanan, Aspek yang harus betul-betul


keamanan

dipertimbangkan adalah kenyamanan

dan

yang diterima oleh pengguna, yang

keselamatan.

diasumsikan dengan pengaturan tempat

Warpani (1992)

duduk, kemudahan bergerak dalam bis,


diturunkan ditempat henti bis,
kenyamanan mengendarai, kemudahan
naik turun bis serta kondisi kebersihan
bis
3.

Lama

Lama perjalanan ke dan dari tempat

perjalanan

tujuan setiap hari, rata-rata 1 1,5 jam,

Warpani (1992)

dan maksimal 2 3 jam. Waktu


perjalanan penumpang rata rata pada
saat melakukan penyimpangan harus
tidak melebihi 25% dari waktu perjalanan
kalau tidak melakukan penyimpangan
terhadap lintasan pendek.
4.

Kecepatan

Kecepatan adalah laju perjalanan yang

Hobbs.F.D

biasanya dinyatakan dalam kilometer per


jam ( km/jam )

( 1995 )

18

1.7 Kerangka Pemikiran


Untuk dapat mempermudah dalam rangkaian kerja maka penulis membuat kerangka
pemikiran, untuk lebih jelas lihat gambar 1.2
1.8

Sistematika Pembahasan

Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah :


Bab I, Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang permasalahan yang berisi
tentang suatu kajian transportasi angkutan umum di Kecamatan Dolok Masihul
berdasarkan tingkat pelayanan terhadap penggunanya dan menemukan jawaban atas
fenomena yang ada.
Bab II, Tinjauan Pustaka, berisikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini yang dianggap mampu memecahkan
permasalahan yang diteliti.
Bab III, Gambaran Umum Wilayah Penelitian, berisi tentang keadaan eksisting sarana
prasarana transportasi di Kecamamtan Dolok Masihul, serta data fisik maupun non
fisik dari kawasan yang diambil untuk objek penelitian.
Bab IV, Pembahasan Penelitian, berisi tentang penganalisaan untuk mencari citra
pengguna angkutan umum di Kecamatan Dolok Masihul sebagai obyek penelitian.
Analisa ini membahas tentang pengolahan hasil uji responden serta variabel-variabel
yang diangkat dari Kajian teori dengan menggunakan metode kualitatif.
Bab V, Kesimpulan dan Saran, menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian
tentang kajian sistem transportasi di Kecamatan Dolok Masihul yang kemudian
diikuti dengan memberikan saran.

Anda mungkin juga menyukai