Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mineral sangatlah erat kaitannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Namun orang awam sering tidak memahami definisi yang sebenarnya dari
mineral. Menurut L.G. Berry dan B. Manson, mineral adalah suatu bahan
padat homogen yang terdapat di alam dan terbentuk secara anorganik,
memiliki komposisi kimia dalam batas tertentu dan susunan atomnya teratur.
Mineral terdiri dari beberapa jenis salah satunya adalah mineral sedimen.
Sektor industri berperan penting dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional khususnya sektor tambang yang cukup tahan terhadap
kondisi krisis yang berkepanjangan selama ini. Hal ini ditandai dengan
terjadinya pergeseran kegiatan produksi dari sektor tradisional ke arah industri
proses dan rekayasa yang menuntut nilai daya saing tinggi dari produk yang
dihasilkan dalam menghadapai pasar bebas. Gipsum merupakan salah satu
bahan galian industri yang cukup penting pada sektor industri, konstruksi,
maupun kesehatan, baik sebagai bahan utama maupun bahan penolong. Bahan
galian gipsum dapat diolah dan dikembangkan menjadi suatu produk berdaya
saing tinggi dan merupakan produk substitusi impor karena adanya sentuhan
teknologi proses didalam pengolahannya
Gipsum merupakan salah satu mineral sedimen dari proses
sedimentasi magma yang terdapat didalam kerak bumi. Gipsum berasal dari
dalam bahasa Yunani yang artinya memasak, karena di daerah Montmartre,
Paris, pada beberapa abad yang lalu orang-orangnya membakar gipsum untuk
berbagai keperluan, dan material tersebut kemudian disebut dengan plester
dari Paris. Selain itu, gipsum juga digunakan sebagai krim untuk kaki,
sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya.
Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam
waktu yang lama, menyebabkan gipsum banyak ditemukan dalam bentuk
kristal dan jarang ditemukan dalam bentuk butiran atau pasir. Namun, bukan

berarti gipsum tidak ditemukan dalam bentuk butiran atau pasir, di White
Sands National Monument, Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km pasir
gipsum putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama
1000 tahun.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asal mula terbentuknya Gypsum?
2. Apa saja karakteristik dari Gypsum?
3. Dimana lokasi penyebaran Gypsum di Indonesia?
4. Bagaimana proses kegiatan pertambangan (Teknik Eksplorasi, Cara
penambangan dan cara pengolahan) dari Gypsum?
5. Apa saja kegunaan dari Gypsum?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mengetahui asal mula terbentuknya Gypsum
2. Mengetahui karakteristik dari Gypsum.
3. Mengetahui lokasi penyebaran Gypsum di Indonesia.
4. Mengetahui proses kegiatan pertambangan dari Gypsum dimulai dari
teknik eksplorasi, metode penambangan hingga tahap pengolahan
5. Mengetahui kegunaan dari Gypsum

BAB II
PEMBAHASAN
A. ASAL MULA

Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang


bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses
evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah.
Sebagai mineral evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuanbatuan sedimen batu gamping, serpih merah, batu pasir, lempung, dan garam batu,
serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan
sedimen. Menurut para ahli, endapan gipsum terjadi pada zaman Permian.
Endapan gipsum biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur
endapan belerang yang berasal dari gunung api.
Selain diproduksi oleh alam, gipsum dihasilkan juga dengan memproses air
laut dan air kawah yang banyak mengandung sulfat dengan menambahkan unsur
kalsium. Sebagai produk samping, pembuatan asam fosfat, asam sulfat dan asam
nitrat. Produk ini disebut gipsum sintetis.
Sebagian besar gipsum (98%) dipakai oleh industri semen. Sisanya
dimanfaatkan untuk industri keramik dll.
Di lapangan gipsum didapatkan dalam bentuk pipih, kristalin, serabut di
daerah batu gamping, batu gamping dan furmarole. Konsep utama terbentuknya
gipsum adalah terdapatnya Ca2+ dan SO42-, yang disebut terakhir dapat berasal dari
belerang (S) atau pirit (FeS2). Adanya kondisi reduksi dari daerah sedimentasi
yang bersifat karbonatan (misalnya pada batu lempung) akan menghasilkan
gipsum yang berlembar pipih. Adanya fumarol dari daerah sedimentasi yang
bersifat karbonatan akan menghasilkan gips kristal. Demikian pula adanya pirit
(FeS2). Di samping itu gipsum terbentuk akibat hidrotermal yang berdekatan
dengan batuan karbonat akan menghasilkan gips kristal seperti didapatkan di
daerah Ponorogo. Secara teoritis gipsum mempunyai komposisi CaO 32,6%, SO3
46%, dan H2O 20,9%. Dipasaran dikenal:

Gelas maria
pandang.

: selenit, lembaran gips dengan ukuran cukup besar dan tembus

Gips serat atau dikenal pula sebagai gips sutra


Alabaster; jenis gips yang berbutir halus
Batu gips; berbutir halus sekali dan kompak
Gipsum sering didapatkan bersama dengan halit dan anhydrit (Gips: CaSO 4.
2H2O; anhydrit CaSO4).

B. KARAKTERISTIK DAN SIFAT GYPSUM


Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis
hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu
dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut
adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut,
danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika
air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi
basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO 4). Dalam keadaan
seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 F atau 42 C dalam air murni
akan berubah menjadi anhidrit.
Gipsum umumnya merupakan kristal atau batu putih yang terbentuk karena
pengendapan air laut, kemudian dipanaskan 175oC disebut STUCCO. Gipsum
adalah salah satu mineral terbanyak dalam lingkungan sedimen yaitu batu yang
terdiri dari mineral yang diproduksi secara besar-besaran biasanya dengan
persitipasi dari air asin.
Kristal gipsum dapat tidak berwarna dan transparan secara ekstrim membuat
kontras yang kuat untuk pemakaian paling banyak di dinding kering. Gipsum
adalah penyekat alami, hangat bila disentuh dibandingkan dengan batu biasa.
Rumus gipsum

: CaSO4. 2H2O dengan

Berat molekul

: 172,17 gram.
Komposisi bahan gipsum

No

Bahan

Kandungan (%)

Kalsium (Ca)

23,28

Hidrogen (H)

2,34

Kalsium oksida (CaO)

32,57

Air (H2O)

20,93

Sulfur (S)

18,62

Sumber: Anonim, 2007


Gipsum memiliki beberapa sifat atau karakteristik baik secara kimia maupun
fisika antara lain adalah sebagai berikut:
a. Merupakan kategori kalsium mineral
b. Gipsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun
kristal gipsnya masuk ke dalam sistem kristal orthorombik.
c. Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan
transparan. Hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan
gipsum.
d. Gipsum umumnya memiliki sifat lunak dan pejal dengan kekerasan
1,52 skala Mohs. Berat jenis gipsum antara 2,31 2,35.
e. Kelarutan dalam air 1,8 gr/liter pada 0oC yang meningkat menjadi 2,1
gr/liter pada 40oC, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi.
f. Gipsum memiliki pecahan yang baik, antara 66o sampai dengan 114o dan
belahannya adalah jenis choncoidal.
g. Gipsum memiliki kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya.
h. Keras seperti mutiara terutama permukaan
i. Transparan
j. Gores gipsum berwarna putih, memiliki derajat ketransparanan dari
jenis transparan hingga translucent, serta memiliki sifat menolak magnet
atau disebut diamagnetit.

Tabel Identifikasi Gypsum


NO
1

IDENTIFIKASI GYPSUM
WARNA
Umumnya

KETERANGAN

berwarna

putih,

kelabu,

KILAP

cokelat, kuning, dan transparan.


Kilap lilin hingga kilap sutra tergantung

3
4
5

KEKERASAN
CERAT
BELAHAN

jenisnya
1,5 2 mohs
Berwarna putih
Perfect (sempurna) pada {010}, distinct

PECAHAN

(jelas) pada {100}


Jenis Conchoidal pada {100}, splintery

parallel pada [001]

Klasifikasi Gypsum
Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan,
gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan
belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau guagua kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit
di daerah batu gamping.
Berikut merupakan penjelasan dari beberapa bentuk Gypsum:

1. Selenite: berbentuk pipih, terkadang memiliki kristal kembar. Gypsum jenis


ini memiliki serabut dan lembut. Jenis ini bisa menjadi butiran kecil.
2. Alabaster: berwarna putih dan berjaring halus. Jenis ini banyak digunakan
untuk ornamen rumah.

3. Desert Rose: berbentuk seperti bungan dan berpasir. Biasa ditemukan di


daerah yang gersang.
Gipsum adalah mineral yang bahan utamanya terdiri dari hydrated calsium
sulfate. Seperti pada mineral dan batu, gipsum akan menjadi lebih kuat apabila
mengalami penekanan (Gypsum Association, 2007). Gipsum pada industri keramik
umumnya banyak digunakan untuk pembuatan cetakan (Mould) dalam proses
pembentukan barang keramik dengan cara slip casting.

C. POTENSI BAHAN GALIAN DI INDONESIA

Peta Persebaran Sumber Daya Alam Di Indonesia

Seperti diuraikan di atas gipsum didapatkan dalam berbagai bentuk kristal.


Tempat didapatnya gipsum antara lainn:

Daerah Istimewa Aceh: Pante Raya, Kecamatan Trenggading, Kabupaten


Aceh Utara didapatkan berwarna bening, berupa bongkah dengan ukuran

sampai 30 cm.
Jawa Barat: Jati, Cibareng, Teluk Jambe Kabupaten Kerawang; Cidadap

Tasikmalaya; Subang dan Sumedang.


Jawa Tengah: Jatingaleh, Semarang dan Gaplok Kabupaten Blora; Mojosari,

Sedang, Tanjung Sulang, Ngadang Kabupaten Rembang.


Kalimantan Timur: Sedadap, Pulau Nunukan, Pulau Sebatik Kabupaten

Bulungan; Sungai Belayan, Kabupaten Kutai.


Nusa Tenggara Barat: Desa Kuta, Pujut Lombok Tengah.
Nusa Tenggara Timur: Teun, Boutena, Lamaknen; Managa, Lamakera,
Kukuwerang Kecamatan Solor Timur (dijumpai berupa lensa-lensa pada

batuan dasit terubah),


Sulawesi Tengah: Pulipohon Kabuppaten Donggala,
Sulawesi Selatan: Cangkareng, Kabupaten Soppeng (diperkirakan terbentuk
akibat proses penguapan air laut pada zaman Miosen-Pliosen); Laballe,

Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone (berbentuk urat-urat pada batu


lempung).
D. KEGIATAN PERTAMBANGAN
1. Metode Eksplorasi
Teknik eksplorasi yang digunakan adalah dengan pemetaan geologi dan
pengambilan contoh tipe paritan tegak dengan pemilihan daerah endapan
Gypsum yang kemudian dilakukan perhitungan kadar Gypsum.
2. Teknik Penambangan
Teknik penambangan dilakukan dengan sistem kuarin dengan peralatan
sederhana ataupun dengan sistem gophering apabila bentuk deposit sebagai
teras-teras atau mengisi bongkahan.
Dapat dilakukan juga dengan cara:
a. Gypsum sintesis dari air laut
Air laut banyak mengandung ion SO4 = dibanding ion Ca+ (sebagian
terikat oleh Mg++) maka jika kedalam larutan tersebut ditambah suatu
larutan yang banyak mengandung Ca+ maka akan terjadi pengendapan
gypsum. Ca+ dapat diperoleh dari larutan CaCl2 sebagai Galian buangan
pabrik soda abu atau larutan Ca(OH)2 dari kapur.
b. Gypsum sintesis dari air kawah
Dilakukan dgn menambah batu gamping kedalam air kawah dengan
reaksi:
CaCO3 + air kawah CaSO4.2H2O
c. Gypsum sintesis dari produk pembakaran batubara
Pembakaran batu bara sering menghasilkan SO3 yg berbahaya namun bila
gas ini disemprot dengan Ca(OH)2 maka akan menghasilkan gypsum.
Reaksi:
SO3+Ca(OH)2 + H2O CaSO4.2H2O
3. Proses Pengolahan
DIAGRAM PROSES PENGOLAHAN GIPSUM

Gipsum dari tambang


(mineral/batuan)

Peremukan/ penghancuran I

Pemisahan

Penghancuran II & pengayakan

Kemungkinan pengayakan
buangan

Pengeringan

Kalsinasi

Produk gipsum
untuk semen

Penghalusan

Penghalusan

Kalsinasi

Gipsum untuk filter


dan pertanian

Stucco

Wallboard, mesin
dan tungku

Penghalusan

Produk

Campuran plaste dan


pengendapan
Produk

Bagian alir pengolahan gypsum


Pengolahan gipsum dimaksudkan untuk menghilangkan mineral pengotor
yang terkandung didalamnya serta untuk mendapatkan spesifikasi yang
diperlukan industri pemakai. Pada dasarnya garis besar pengolahan gipsum
terdiri dari 3 tahap yaitu: preparasi (pengecilan ukuran, pengayakan dan lainlain), kalsinasi dan formulasi. Tambahan proses tersebut tidak perlu dilakukan
seluruhnya, tergnatung pada kualitas dan jenis gipsum yang dibutuhkan.
Dalam penggunaanya gipsum dibagi menjadi 2 yaitu:
Gipsum yang belum dikalsinasi, dimanfaatkan untuk:
Industri semen portland dengan persyaratan:
SO3
: minimum 35%

CaO
: minimum 2/3 berat SO3
Garam Na dan Mg
: maksimum 0,1%
Hilang pijar
: maksimum 9%
Ukuran partikel
: 95% (-14 mesh)
Industri pertanian sebagai conditioner tanah yang mengandung alkali dan
sebagai pupuk terutama pada tanaman kacang tanah.
Industri kertas, cat dan insektisida sebagai filter.
Gipsum yang telah mengalami proses kalsinasi antara lain untuk:
Sektor kontruksi
: papan dinding (wallboard) dan partisi
Bidang kedokteran
: cetakan gigi, spalk
Industri pasta gigi dengan persyaratan:
o CaSO4 H2O
: >93%
o Waktu pengerasan : 5-20 menit
o Ukuran partikel
: -100 mesh (>95%)
-30 mesh (100%)
Industri keramik/sanitair, untuk cetakan dengan persyaratan (menurut
ASTM)
o CaSO4 H2O
o Waktu pengerasan

: >80%
: 20-40 menit

o Ukuran partikel

: - 100 mesh (>90%)


- 30 mesh (100%)
Industri bahan tahan api, sumber pembuatan asam sulfat, ammonium

sulfat, untuk kapur tulis, lumpur pemboran.


Selain diproduksi oleh alam, gipsum dihasilkan juga dengan memproses air
laut dan air kawah yang banyak mengandung sulfat dengan menambahkan unsur
kalsium. Sebagai produk samping, pembuatan asam fosfat, asam sulfat dan asam
nitrat. Produk ini disebut gipsum sintetis.
Sebagian besar gipsum (98%) dipakai oleh industri semen. Sisanya
dimanfaatkan untuk industri keramik dll.
E. MAANFAT DAN APLIKASI GYPSUM DALAM KEHIDUPAN
Gypsum merupakan bahan yang sering digunakan oleh masyarakat
akhir-akhir ini selain harganya murah gypsum juga mudah dibentuk menjadi
berbagai macam barang-barang rumah tangga. Gypsum juga merupakan
bahan yang sangat mudah didapatkan di alam meskipun begitu terkadang

dalam pengolahannya Gypsum dapat menghasilkan beberapa zat-zat


berbahaya dan dapat menimbulkan efek samping jangka panjang
Gipsum yang diperoleh dari tempat pertambangan dibersihkan dari
kotoran kemudian dicuci dengan air lalu dikeringkan. Apabila diinginkan akan
dibuat tepung gips, harus diubah dulu gips (CaSO4. 2H2O) menjadi anhidrit
(CaSO4) dengan cara dimasukkan dalam tungku pemanas. Keluarkan gips
yang masih dalam bentuk kristal dari oven. Gips yang telah berubah menjadi
anhydrit siap untuk dibuat serbuk.
Bahan tambahan semen portland
Dalam jumlah yang relatif sangat sedikit gipsum dalam bentuk kristal
dicampur bersama dengan bahan baku semen portland untuk bersama-sama
dipanaskan/dicampur dalam klin. Tujuan menambah gipsum ke dalam semen,
agar semen tidak cepat membeku apabila diaduk dengan air.

Bahan plester
Anhydrit dalam bentuk serbuk diaduk dengan cairan perakat dan

siapdipergunakan untuk plester diding.


Bahan pembuat cetakan
Serbuk anhydrit ditambah air secukupnya. Bahan campuran ini siao untuk

dipakan sebagai bahan cetakan.


Kedokteran
Serbuk anhydrit direkayasa untuk spalk.
Bahan pembuat kapur tulis
Serbuk anhydrit dicampur dengan air. Adonan ini siap untuk dicetak menjadi
kapur tulis.
Alat optik dalam mikroskop polarisasi
Gips yang pipih untuk keping gips. Dengan adanya keping gips yang
merupakan asesori pada mikroskop petrografi maka identifikasi suatu mineral

dapat lebih nyata.


Industri kimia
Sebagai bahan utama pembuat asam sulfat.
Industri makanan
Dicampur dalam bentuk anhydrit dengan bahan pembuat tahu. Dengan
campuran anhydrit dan kedelai yang sudah dibuat sebagai bahan dasar

perusahaan kecil dalam bentuk bubur tahu. Tahu menjadi relatif keras dan
awet.

Kegunaan gypsum
Drywall
Bahan perekat.
Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19,
gipsum Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister,
digunakan dalam jumlah yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum

di Amerika Serikat.
Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika
kayu menjadi langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebagai bahan

bangunan.
Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya

di Benua Asia (beberapa negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal.
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
Untuk bahan baku kapur tulis
Sebagai indikator pada tanah dan air
Sebagai agen medis pada ramuan tradisional Cina yang disebut Shi Gao.
Gypsum Sebagai Desain Interior Rumah
Gipsum sebagai Glasswool
Gipsum sebagai papan yang kuat

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat
dengan rumus kimia CaSO4.2H2O.

2. Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan,
gipsit alabaster, satin spar, dan selenit.
3. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses
evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin
bertambah.
4. Gipsum memiliki banyak sekali kegunaan di dalam kehidupan sehari-hari
contohnya sebagai drywall, bahan perekat, bahan banunan, dan sebagai
pupuk.
5. Gypsum mempunyai potensi bahaya radiasi karena mengandung unsur-unsur
radioaktif alam dan berperan sebagai penghasil gas radon yang dapat
menaikkan tingkat radiasi alam di lingkungan dan berdampak pada kesehatan
tubuh manusia.
6. Pemanfaatan sirkulasi udara yang lancar, menggunakan kipas angin,
menambal celah lantai yang berlubang, penghisapan udara untuk ruang bawah
tanah, atau menempel lantai dan dinding dengan bahan karpet dalam
bangunan dapat mengurangi dampak radiologis bahaya radiasi yang
diakibatkan oleh Gypsum karena dapat mengurangi konsentrasi radon di
dalam ruangan.

7. Apabila ingin membuat ornamen rumah atau tembok dengan bahan Gypsum
usahakan untuk memakai masker agar radon tidak terhirup masuk.

B. SARAN
Sebaiknya pemakaian Gypsum di kurangi karena dapat mengakibatkan
penyakit pernafasan seperti kanker paru-paru.
Lebih baik kembali ke alam memakai kayu sebagai langit-langit maupun
dinding rumah, apabila tidak memungkinkan memakai kayu dan memilih
memakai Gypsum buatlah sirkulasi udara yang baik agar partikel-partikel
berbahaya yang terdapat pada Gypsum bisa keluar dari ruangan dengan mudah.
Lebih mensosialisasikan efek samping dari Gypsum agar masyarakat dapat
mempertimbangkan lagi apabila ingin menggunakan Gypsum.

DAFTAR PUSTAKA
http://infotambang.com/geologi-bagian-ii-penjelasan-bahan-galian-industri-p243143.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Gipsum
http://dunia-atas.blogspot.co.id/2012/10/mengenal-gypsum.html
http://kampungtambang.blogspot.co.id/2011/09/gypsum.html
http://afanmining10.blogspot.co.id/2013/05/metode-penambangan-tambang-bawahtanah.html

Anda mungkin juga menyukai