Tujuan : untuk menetapkan apakah bahan farmakope yang harus steril memenuhi syarat
berkenaan dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masing masing monografi.
MEDIA
Media yang dapat digunakan untuk pengujian adalah :
1. Media Tioglikolat Cair (Fluid Thioiglikolat Medium), media ini digunakan untuk
2.
menumbuhkan bakteri.
Media Tioglikolat Alternatif, media ini digunakan untuk menumbuhkan bakteri terutama
uji
secara
langsung.
Cara
ini
umumnya
dilakukan
terhdap
sediaan
Pengujian sterilitas dengan cara penyaringan dilakukan untuk sediaan larutan dengan
volume besar, serbuk yang dapat larut, sediaan yang mengandung antibiotika/antimikroba
serta sediaan lemak/minyak.
Untuk pengujian bahan farmakope uji penyaringan membrane merupakan metode pilihan.
CARA MEMBUKA WADAH
Bersihkan permukaan luar ampul dan tutup vial dan tutup botol menggunakan bahan
dekontaminasi yang sesuai dan ambil isi secara aseptic. Jika isi vial dikemas dalam hampa udara,
masukkan udara steril dengan alat steril yang sesuai, seperti alat suntik dengan jarum yang
dilengkapi bahan penyaring untuk sterilisasi.
Untuk kapas murni, perban, pembalut benang bedah dan bahan farmakope sejenis, buka kemasan
atau wadah secara aseptis.
PEMILIHAN JUMLAH SPESIMEN UJI
Penetapan jumlah spesimen uji mengikuti tabel di bawah ini
Isi (ml)
Volume media
Volume media
Jumlah
(ml)
(ml)
wadah per
wadah
Metode Inokulasi
Metode Filtrasi
media
< 10
1 atau semua
langsung
15
Membran
100
20 40
10 - < 50
40
100
20
50 - < 100
10
80
100
20
Semua
100
10
100 500
Semua
100
10
> 500
Semua
100
10
PROSEDUR :
Metode Inokulasi Langsung
Pindahkan cairan dari wadah uji menggunakan pipet atau jarum steril
Secara aseptic inokulasikan sejumlah tertentu bahan dari tiap wadah uji ke dalam tabung
media
Campur cairan dengan media uji tanpa aerasi berlebihan
Inkubasi dalam media tertentu selama tidak kurang dari 14 hari
Amati pertumbuhan pada media secara visual sesering mungkin, sekurang kurangnya
pada hari ke 3 atau ke 4 atau ke 5, pada hari ke 7 atau ke 8 serta pada hari
terkahir masa uji
Metode Penyaringan Membran
Peralatan unit penyaring membrane yang sesuai terdiri dari atau perangkat yang dapat
memudahkan penanganan bahan uji secara aseptis dan membrane yang telah diproses dapat
dipindahkan secara aseptis untuk inokulasi ke dalam medaia atau satu perangkat yang dapat
ditamabahkanmedia steril ke dalam penyaringnya dan membrane di inkubasi in situ. Membran
yang sesuai, umumnya mempunyai porositas 0,45 m, dengan diameter lebih kurang 47 mm, dan
kecepatan penyaringan air 55 75 ml/menit pada tekanan 70 cm Hg.
KONTROL UJI
Validitas hasil uji sterilitas dipengaruhi oleh kondisi dari media yang digunakan, untuk
mendapatkan hasil yang valid diperlukan dua jenis kontrol uji yaitu kontrol positif dan kontrol
negatif.
Kontrol positif dibuat untuk mengetahui
mikroorganisme.
Pembuatan kontrol positif dilakukan dengan menginokulasikan 10 100 mikroorganisme uji
(Tabel) kemudian diinkubasi sesuai persyaratan masa inkubasi.
Kontrol negatif dibuat untuk mengetahui sterilitas media yang digunakan, dilakukan dengan
menginkubasikan media yang telah disterilkan.
Tabel Mikroorganisme Uji yang digunakan untuk Uji Fertilitas
Media
Fluid
Mikrorganisme Uji
Staphylococcus aereus (ATCC 6538)
Suhu Inkubasi
Kondisi
( 0 C)
32,5 2,5
aerobik
Thioglycollate
32,5 2,5
aerobik
Alternative
32,5 2,5
32,5 2,5
aerobik
aerobik
Soybean casein
32,5 2,5
aerobik
digest
32,5 2,5
aerobik
Thioglycollate
32,5 2,5
aerobik
MASA INKUBASI
Jika tidak dinyatakan lain dalam monografi atau bab ini, inkubasi campuran uji dengan Media
Tioglikolat Cair ( atau Media Tioglikolat Alternatif, jika dinyatakan) selama 14 hari pada suhu 30
350C dan untuk Soybean Casein Digest Medium pada suhu 20 250C.
PENAFSIRAN HASIL UJI STERILITAS
Tahap pertama
Pada interval waktu tertentu dan pada akhir periode inkubasi, amati isi semua wadah akan
adanya pertumbuhan mikroba seperti kekeruhan dan atau pertumbuhan pada permukaan. Jika
tidak terjadi pertumbuhan maka bahan memenuhi syarat.
Jika ditemukan pertumbuhan mikroba, tetapi peninjauan dalam pemantauan fasilitas pengujian
sterilitas, bahan yang digunakan, prosedur pengujian dan kontrol negative menunjukkan tidak
memadai atau teknik aseptis yang salah digunakan dalam pengujian, tahap pertama dinyatakan
tidak absah dan dapat diulang.
Tahap kedua
Jumlah specimen uji yang diseleksi minimum dua kali jumlah tahap pertama. Volume minimum
tiap specimen yang diuji dan media dan periode inkubasi sama seperti tertera pada tahap
pertama. Jika tidak ditemukan pertumbuhan mikroba, bahan yang diuji memenuhi syarat. Jika
ditemukan pertumbuhan, hasil yang diperoleh membuktikan bahwa bahan uji tidak memenuhi
syarat. Jika dapat dibuktikan bahwa uji pada tahap kedua tidak absah karena kesalahan atau
teknik aseptic tidak memadai, maka tahap kedua dapat diulang.
HASIL PENGAMATAN
Thioglycollate
Sampel
uji
Kontrol
negatif
Sampel
uji
Kontrol
positif
Soybean - Casein
Kontrol
negatif
Sampel
uji
Kontrol
positif
PEMBAHASAN
Pada praktikum uji sterilitas digunakan kontrol negative yang digunakan untuk
memastikan bahwa media dalam keadaan steril, sedangkan kontrol untuk mengetahui
kemampuan media dalam menumbuhkan mikroorganisme yang ditunjukkan larutan
keruh yang ada gumpalan gumpalan pada larutan.
Pada hasil pengamatan praktikum yang saya lakukan, pengamatan menunjukkan
bahwa media setelah ditambahkan dengan sampel uji dan di inkubasi selama 2 minggu
(14 hari) menunjukkan sediaan baik memakai tioglikolat maupun dengan soy-bean masih
steril yang ditunjukkan dengan sampel uji masih jernih yang sama dengan kontrol
negative. Perlakuan inkubasi selama 14 hari dimaksudkan karena masa bakteri untuk
menyesuaikan diri dengan media selama 14 hari, sehingga dengan begitu jika sampel uji
selama 14 hari masih jernih sama dengan kontrol negatif menunjukkan bahwa sampel uji
masih dalam keadaan steril.
UJI STERILITAS
Oleh :
Citra Rachma Nurulia
09040115
Kelompok 3 B ( PAGI )
Dosen :
Drs. Sugiyartono, M.S.,Apt
M. Agus Syamsu Rizal,S.Si., Apt.,M.Si
Arina Swastika Maulita,S.Farm.,Apt
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt
Heru Prabowo,S. Farm., Apt
2012