BAB II
PEMBAHASAN
Pasien Tn.R datang ke IGD RSUD Embung Fatimah Kota Batam,
kegawatan pada kasus ini adalah penurunan kesadaran.
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan fokal dari pembuluh darah
dalam parenkim otak. Penyebabnya biasanya hipertensi kronis. Gejala umum
termasuk defisit neurologis fokal, seringkali dengan onset mendadak sakit kepala,
mual, dan penurunan kesadaran.
Pada pasien ini ditemukan tanda perdarahan intraserebral yakni penurunan
kesadaran dan pada pasien ditemukan riwayat hipertensi tak terkontrol.
I.
13
Kecepatan infus
Tingkatkan hingga
Ulang pemeriksaan
Tidak ada
glukosa dalam
1 jam
Tidak ada
1 jam
25% ( kecepatan
sebelumnya X 1,25
= kecepatan baru ;
minimum 40
mL/jam); jangan
ditingkatkan jika
glukosa turun
menjadi 80 mg/dl
130-159
per jam
Tingkatkan hingga
10 % ( kecepatan
sebelumnya X 1,1
= kecepatan baru);
14
jangan
ditingkatkan jika
glukosa turun
menjadi 80 mg/dl
90-129
per jam
Tidak ada
Tidak ada
1 jam
80-89
perubahan
Turunkan hingga
Tidak ada
1 jam
2 menit
50% ( kecepatan
sebelumnya X 0,5
<80
= kecepatan baru)
Hentikan infus dan
15
a.
b.
c.
d.
e.
f.
6. Manajemen hipertensi
Tabel 2. pendekatan terhadap peningkatan tekanan darag dalam stroke iskemik
akut
Tekanan darah (mmHg)
A. tidak memenuhi syarat untuk
terapi thrombolitik
140
menit
Dapat mengulang atau menggandakan
setiap 10 menit (dosis maksimum 300
mg) atau
Nicardipin 5 mg/jam IV sebagai dosis
awal; titrasi hingga maksimum 15 mg/
hari
Tujuan adalah penurunan teanan darah
16
10-15%
Diastolikb > 140
thrombolitik
menit
pre treatment
maksimum 15 mg/jam.
Periksa TD setiap 15 menit selama 2
tekanan darah
17
II.
A. PENDAHULUAN
Stroke perdarahan lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan stroke
iskemik. Tingkat mortalitas PIS dalam 30 hari 35-52% dan separuh dari
kematian tersebut terjadi dalam dua hari pertama.
Teori perdarahan mikroaneurisma untuk stroke perdarahan telah
mendapat sanggahan baru-baru ini, dan di postulasikan bahwa nekrosis
fibrinoid pada arteri kecil dan arteriola yang disebabkan karena hipertensi
mungkin berakibat langsung pada perdarahan serebral. Hipertensi adalah
penentu yang paling penting pada perdarahan intraserebri dan infark serebral
dimana telah diketahui berakibat pada atherosclerosis, dengan predileksi arteri
preserebral dan serebral besar. Di sisi lain, ateri serebral hialin dan nekrosis
fibrinoid yang berhubungan dengan infark lacunar dan perdarahan, tetapi
bukti yang ada jauh lebih lemah untuk menjelaskan hal ini di bandingkan
hubungan antara hipertensi dan atherosclerosis.
Secara luas, perdarahan intraserebral dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1. perdarahan dalam (deep hemorrhage)
2. Perdarahan lobar (lobar hemorrhage)
Penentuan kategori perdarahan intraserebral sangat penting secara klinis
dalam menentukan prognosis serta terapi karena adanya hubungan yang kuat
antara defisit klinis dengan lokasi perdarahan.
B. Penangan enam puluh menit pertama stroke
Terapi dini, baik di dalam lingkungan sebelum rumah sakit dan di
dalam UGD sebelum scanning diagnostik, sama untuk semua pasien dengan
onset deficit neurologis. Langkah pertama yang paling awal adalah ABC (
airway, breathing dan circulation). Masalah dengan jalan napas dan
pernapasan lebih sering timbul pada psien dengan ICH daripada pasien
dengan stroke iskemik dan mungkin akan memerlukan intubasi dan ventilasi.
Gangguan jalan napas yang terjadi adalah hal lazim pada individu dengan
perdarahan yang mengalami hemparese nervus kranialis yang bawah. Tidak
18
jarang gangguan jalan napas sudah terlihat pada individu dengan (skor GCS
<9), intubasi diperlukan.
19
Obat
Labetolol
Kecepatan infus
mg
setiap
15 2
kontinyu
mg/
menit
menit
(maksimum
300
Nicardipin
mg/hari)
5-15 mg/jam
Esmolol
Enalapril
Hydralazine
Nipride
Nitroglycerine
Keterangan :
IVP : intravenous push
*karena rsiko penurunan tekanan darah yang mendadak, dosis uji enapril pertama
kali seharusnya 0,625 mg.
D. Manajemen kenaikan tekanan intrakranial
Secara umum, kenaikan tekanan intrakranial dan monitoring
hemodinamik invasiv dan resusitasi serebrovaskuler yang cepat mungkin akan
menyelamatkan jiwa. Tetapi ada kekurangan data mengenai outcome dan
menejemen agresif, terutama karena balasan etika dalam rancangan penelitian,
20
21
Osmolaritas
seharusnya
dipertahankan
antara
300-310
mOsm
jika
dengan
22
reperfusi. Cairan yang berisi glukosa harus dihindari. Pertama karena efek osmotic
dari infuse air dengan jumlah yang sama dan, kedua karena berhubungan antara
hiperglikemia dan outcome yang buruk. Asupan enteral harus dilakukan secepat
mungin dengan monitoring glukosa darah.
Tabel 6. EBM untuk terapi kenaikan tekanan intrakranial
Pernyataan
Kortikosteroid
digunakan
Rekomendasi
seharusnya
untuk
terapi
tidak
perdarahan
intraserebral primer
Manitol IV seharusnya tidak digunakan
pada
pasien
dengan
Antiperdarahan
Pembesaran hematom terjadi pada 38% pasien perdarahan intraserebral dalam
24 jam pertama sejak onset stroke. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan mortalitas
dan outcome yang buruk. Oleh karena itu mencegah perdarahan yang meluas adalah
tujuan pokok dalam terapi PIS. Sejak lama berbagai obat dicba untuk menghentikan
perluasan hematom ini. Salah satunya adalah
(rFVIIa). Semula obat ini digunakan untuk terapi perdarahan atau pencegahan
perdrahan selama tindakan invasive pada pasien-pasien hemophilia kongenital
dengan inhibitor terhadap faktor koagulasi VII dan I untuk gejala perdarahan pasien
karier hemfilia dan defisiensi congenital factor VII. Penggunaanya pada pasien stroke
perdarahan dengan system koagulasi normal masih terbilang baru. Walaupun gagal
23
kemampuan
membatasi
pembesaran
hematom
dengan
hanya
Pernyataan
Protamine
sulfate
Rekomendasi
perdarahan
(growth
sebuah
penelitian
fase
II
24
direkomendasikan
diluar
penelitian klinis.
Konsentrat
kompleks
peningkatan
INR
FFP
tetapi
dengan
dengan
terapi
mungkin
secara
25
di
bandingkan
warfarine
menjadi
terapi
memerlukan
antitrombolitik
terapi
empiris
segera
Tabel 8. evidence based medicine dalam standar pelayanan medik dalam manajemen
umum stroke perdarahan
pernyataan
rekomendasi
kondisi,
sering
terjadinya
dibutuhkannya
penggunaan
masalah
medis
yang
mempersulit.
Terapi antiepileptic yang sesuai harus Class I level of evidence B
selalu
digunakan
untuk
penanganan
26
harus
diberikan
untuk
iskemik,
mobilisasi
dan
kenaikan
TIK
TIK,
seperti
diuretic
dengan
tujuan
untuk
persisten
(>140mg/dL)
dengan
outcome
yang
27
bahwa
peningkatan
lainnya
yang
disertai
dengan
yang
masih
akan
berlangsung
mengklarifikasi
rekomendasi
atau
batang
yang
otak
memiliki
dan.\/
atau
28
jendalan
secara
invasive
dan
endoskopi
mengunggu
yang
sangat
awal
mortalitas.
Evakuasi
operasi
dalam
12
khususnya
ketika
jam,
29
koma
dengan
perdarahan
Tabel 10. Eveidence based medicine dalam standar pelayanan medic manajemen
bedah pada stroke perdarahan.
Pernyataan
Rekomendasi
30
Perawatan Umum
Pasien dengan perdarahan intraventrikuler atau kombinasi dengan
perdarahan subarakhnoid atau parenkhimal akibat robeknya aneurisma nimodipin
diberikan 60 mg melalui mulut atau NGT setiap 4 jam. Belum ada
bukti pemberian intravena lebih baik.
Pengelolaan metabolik yang baik diperlukan pada pasien dengan PIS. Status
cairan, elektrolit serum, dan fungsi renal harus ditaksir berulang, terutama pada
pasien dengan restriksi cairan, mendapat manitol atau diuretika lain, atau tidak
makan. Nutrisi memadai adalah esensial.
Penggunaan manitol
Pada gangguan neurologis, Diuretic Osmotik (Manitol) merupakan
jenis diuretik yang paling banyak digunakan. Manitol adalah suatu
Hiperosmotik Agent yang digunakan dengan segera meningkat. Volume
plasma untuk meningkatkan aliran darah otak dan menghantarkan oksigen
(Norma D McNair dalam Black, Joyce M, 2005). Ini merupakan salah satu
alasan manitol sampai saat ini masih digunakan untuk mengobati klien
menurunkan peningkatan tekanan intrakranial. Manitol selalu dipakai untuk
terapi edema otak, khususnya pada kasus dengan Hernisiasi.
Indikasi dan dosis pada terapi menurunkan tekanan intrakranial.
31
32
2. Injeksi Citicoline
Indikasi : Gangguan kesadaran yang menyertai kerusakan atau cedera
serebral, trauma serebral, operasi otak, dan infark serebral. Mempercepat
rehabilitasi tungkai atas dan bawah pada pasien hemiplegia apopleksi.
Dosis : Gangguan kesadaran karena cedera kepala atau operasi otak 100500 mg 1-2x/hari secara IV drip atau injeksi. Gangguan kesadaran karena
33
34
35
berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan mortalitas yang tinggi. Adanya
darah dalam ventrikel bisa meningkatkan resiko kematian dua kali lipat. Pasien yang
menggunakan antikoagulan oral yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral
juga memiliki outcome fungsional yang buruk dan tingkat mortalitas yang tinggi.