Anda di halaman 1dari 2

Jamaah shalat Jumat yang semoga dirahmati Allah,.

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang dilimpahkan
kepada kita semua, sehingga kita dapat beribadah mengabdi kepada-Nya setiap waktu demi menggapai
ridha-Nya.
Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita terus menerus berusaha meningkatkan kualitas ketakwaan
kita kepada Allah SWT; takwa dalam arti yang sebenar-benarnya. Semoga Allah SWT menempatkan kita
semua pada derajat yang Dia ridhai di dunia dan di akhirat. Amin ya rabbal 'alamin.
Rasulullah. Nabi Muhammad shallallhu alaihi wasallam bersama para sahabat berjuang keras
melindungi hak-hak mereka. Mereka berperang bukan semata hanya untuk menyerang. Mereka berperang
karena sedang diserang dan melawan kezaliman kaum Musyrik Quraisy yang merenggut kebebasan kaum
Muslim dalam bertauhid dan hidup tanpa gangguan siapapun. Artinya, umat Islam berperang justru
karena tak menginginkan perang itu terjadi sama sekali di muka bumi.
Semangat serupa juga dikobarkan para ulama-ulama kita era pra-kemerdekaan Indonesia. Selama proses
penjajahan Jepang dan Belanda, penduduk pribumi tak aman dan tak nyaman di tanah air sendiri. Mereka
tersingkir dari kehidupan yang layak: susah belajar, susah makan, susah bekerja, dan susah beribadah.
Berbagai kekejaman dan kezaliman inilah mendorong para ulama bersama umat Muslim, dan para
pahlawan lain untuk mengusir kaum kolonial. Kalau kita pernah mendengar Resolusi Jihad maka itu
adalah salah satu cerminan nyata dari semangat tersebut. Resolusi Jihad adalah deklarasi perang
kemerdekaan sebagai jihad suci yang digelorakan para kiai di Indonesia pada 22 Oktober 1945 guna
menghadang pasukan Inggris (NICA) yang hendak menjajah Indonesia. Berkat perjuangan yang gigih,
gelora keislaman yang tinggi, serta riyadlah dan doa para ulama, serangan NICA dapat digagalkan dan
bangsa Indonesia tetap merdeka hingga kini sejak Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Sebagian ulama tersebut bahkan tak hanya memimpin perlawanan, tapi juga aktif bergerilya, menyusun
strategi, bahkan perang fisik secara langsung dengan pasukan musuh. Umat Islam sadar bahwa membela
tanah air dari penindasan adalah bagian dari perjuangan Islam, yang nilai maslahatnya akan dirasakan
oleh jutaan orang. Terlebih saat Resolusi Jihad dikumandangkan, Indonesia adalah negara yang baru dua
bulan berdiri.
Para ulama dan cendekia Muslim sadar betul, bahwa sebagai makhluk sosial kehadiran negara merupakan
sebuah keniscayaan, baik secara syari maupun aqli, karena banyak ajaran syariat yang tak mungkin
dilaksanakan tanpa kehadiran negara. Oleh karena itu, al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali
dalamIhy Ulmid Dn mengatakan:

Kekuasaan (negara) dan agama merupakan dua saudara kembar. Agama adalah landasan, sedangkan
kekuasaan adalah pemelihara. Sesuatu tanpa landasan akan roboh. Sedangkan sesuatu tanpa pemelihara
akan lenyap.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullh,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kini kita diami adalah hasil kesepakatan bangsa
(muahadah wathaniyyah), dengan Pancasila sebagai dasar negara. Ia dibangun atas janji bersama,
termasuk di dalamnya mayoritas umat Islam. Bahkan, sebagian perumus Pancasila adalah para tokoh dan
ulama Muslim. Karena itu, sebagai penganut agama yang sangat menghormati janji, seluruh umat Islam
wajib mentaati dasar tersebut, apalagi nilai-nilai di dalamnya selaras dengan substansi ajaran Islam.
Rasulullah shallallhu alaihi wasallam bersabda:

Artinya: Kaum Muslimin itu berdasar pada syarat-syarat (kesepakatan) mereka. (HR Al-Baihaqi dari
Abi Hurairah)
Indonesia memang bukan Negara Islam (dawlah Islamiyyah), akan tetapi sah menurut pandangan Islam.
Demikian pula Pancasila sebagai dasar negara, walaupun bukan selevel syariat/agama, namun ia tidak
bertentangan, bahkan selaras dengan prinsip-prinsip Islam. Sebagai konsekuensi sahnya NKRI, maka
segenap elemen bangsa wajib mempertahankan dan membela kedaulatannya. Pemerintah dan rakyat
memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Kewajiban utama pemerintah ialah mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya secara berkeadilan dan berketuhanan. Sedangkan kewajiban
rakyat ialah taat kepada pemimpin sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullh,
Kita patut bersyukur bahwa negara kita, Indonesia, cukup aman dibanding sebagian negara di belahan
lain dunia. Umat Islam di sini dapat menjalankan ibadah dan menuntut ilmu agama dengan. Kita juga
relatif bebas dari kekangan di Tanah Air dalam menjalankan hidup sehari-hari. Udara kemerdekaan ini
adalah karunia besar dari Allah subhanahu wataala.
Mari kita syukuri kemerdekaan ini dengan hamdalah, sujud syukur, dan mengisinya dengan kegiatankegiatan positif. Kita mungkin tak lagi sedang berperang secara fisik sebagaimana ulama-ulama dan
pahlawan kita terdahulu, tapi kita masih punya cukup banyak masalah kemiskinan, kebodohan, korupsi,
kekerasan, narkoba, dan lain-lain yang juga wajib kita perangi.

Anda mungkin juga menyukai