PENDAHULUAN
Hampir separuh penduduk Indonesia adalah
wanita (49,7%), dan sekitar 55% di antaranya
berusia 1549 tahun atau masuk dalam kelompok
usia subur.1 Oleh karena itu, perhatian terutama
untuk masalah reproduksi, harus selalu diberikan
kepada kelompok usia ini karena mereka turut
| 197
April 2012
Sebaliknya, menurut beberapa hasil penelitian di sejumlah negara, status perempuan berpengaruh secara negatif terhadap jarak antarkelahiran
anak, yakni semakin tinggi tingkat pendidikan,
kesempatan kerja dan status sosial akan membuat
perempuan memperpendek jarak kelahiran
anaknya. Ini disebabkan oleh adanya keinginan
untuk mengakhiri siklus keluarga secara cepat.8
Perempuan yang bekerja di luar rumah cenderung
ingin melahirkan anak dengan jarak yang rapat
agar setelah mereka mempunyai jumlah anak
yang dirasa cukup, mereka dapat segera kembali
bekerja dengan leluasa tanpa harus disibukkan
oleh aktivitas merawat anak.
Namun demikian, penelitian yang dilakukan
oleh Upadhyay dan Hindin9 menunjukkan hasil
yang berbeda. Tingkat hubungan antara status dan
otonomi perempuan terhadap jarak antarkelahiran
pertama sangat lemah. Status perempuan hanya
akan berpengaruh secara signifikan jika kelahirannya bukan merupakan kelahiran anak pertama.
Dengan kata lain, dibandingkan dengan jarak
kelahiran antara anak pertama dengan anak kedua,
jarak kelahiran anak kedua dengan anak ketiga
dan seterusnya lebih dipengaruhi oleh status
perempuan.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah perempuan yang memiliki status sosial
lebih tinggi memiliki jarak antarkelahiran pertama
yang lebih lama.
METODE PENELITIAN
Sumber Data dan Variabel Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007. SDKI merupakan survei berskala nasional
yang mencakup seluruh provinsi di Indonesia
dan diadakan setiap lima tahun sekali. Survei ini
bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai
fertilitas, keluarga berencana, kesehatan ibu dan
anak, kematian ibu dan anak serta kesadaran
akan HIV/AIDS dan penyakit menular seksual
lainnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan
metode stratifikasi dua tahap, yaitu dari total
1.694 blok sensus di Indonesia dipilih 25 rumah
tangga secara acak dan semua wanita umur 1549
tahun yang ada dalam rumah tangga tersebut
Pengaruh Status Sosial... | Desy Nuri Fajarningtiyas | 199
Teknik Analisis
Untuk keperluan analisis data, metode yang
dipakai adalah regresi logistik multinomial.
Metode ini dipilih karena variabel terikat penelitian ini, yaitu jarak antarkelahiran pertama, terdiri
dari tiga kategori antara lain: jarak kelahiran yang
kurang dari 36 bulan, antara 36 sampai dengan
59 bulan, dan jarak kelahiran yang lebih dari 59
bulan. Pemilihan kategori ini didasarkan pada
risiko kesehatan yang dapat dialami ibu maupun
bayi atas kelahiran oleh setiap jarak. Menurut
Rutstein,2 jarak kelahiran yang kurang dari 36
bulan dan yang lebih dari 59 bulan merupakan
kehamilan/kelahiran dengan risiko yang sangat
tinggi, sedangkan jarak yang ideal adalah 36
sampai dengan 59 bulan.
April 2012
1. Tingkat pendidikan
Intersep
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA atau lebih
tinggi (ref)**
2. Status bekerja
Intersep
a. Tidak bekerja
b. Bekerja (ref)**
3. Keputusan dalam
membelanjakan uang
Intersep
a. Sendiri
b. Bersama suami
c. Bersama orang lain
d. Suami saja
e. Orang lain (ref)**
4. Status sosial ekonomi
Intersep
a. Bawah
b. Menengah
c. Atas (ref)**
5. Keputusan dalam
mendapatkan perawatan
Kesehatan
Intersep
a. Sendiri
b. Bersama suami
c. Bersama orang lain
d. Suami saja
e. Orang lain (ref)**
Keterangan:
* = signifikan pada =5 %
** = kategori referensi
Jarak Kelahiran
Koefisien
0,166
-0,630
-0,388
-0,396
-0,169
-0,190
0,223
-0,455
-0,440
-1,012
-0,056
-0,435
0,506
0,104
0,272
-0,667
-0,704
-1,105
-0,738
April 2012
<36 bulan
P-Value
0,120
0,461
0,000*
0,000*
0,000
0,554
0,739
0,498
0,513
0,240
0,935
0,000
0,000*
0,260
0,075
0,000*
0,000*
0,001*
0,000*
Exp ()
Koefisien
0,939
0,678
0,673
0,981
0,635
0,644
0,364
0,945
-0,650
-0,260
-0,367
-0,226
-0,330
-0,052
0,405
-0,772
-0,697
1,012
-0,708
1,658
1,110
-0,439
0,191
0,031
0,513
0,494
0,331
0,478
0,026
-0,615
-0,569
-0,766
-0,516
36-59 bulan
P-Value
0,347
0,005*
0,000*
0,002*
0,000
0,126
0,530
0,232
0,282
0,218
0,287
0,000
0,000*
0,000*
0,872
0,000*
0,001*
0,021*
0,002*
Exp ()
0,771
0,599
0,690
0,949
0,462
0,498
0,364
0,492
1,211
1,031
0,541
0,566
0,465
0,597
Jarak Kelahiran
<36 bulan
Koefisien
P-Value
Exp ()
Koefisien
P-Value
1. Tingkat pendidikan
36-59 bulan
Exp ()
Intersep
0,600
0,000
0,281
0,114
a. Tidak sekolah
-0,558
0,000*
0,572
-0,561
0,000*
0,571
b. SD
-0,767
0,000*
0,464
-0,485
0,000*
0,616
c. SMP
-0,505
0,000*
0,603
-0,221
0,005*
0,801
a. Bawah
0,595
0,000*
1,814
0,325
0,000*
1,384
b. Menengah
0,040
0,383
1,041
0,049
0,297
1,050
a. Sendiri
-0,612
0,000*
0,542
-0,622
0,000*
0,537
b. Bersama suami
-0,688
0,000*
0,503
-0,597
0,000*
0,551
-0,978
0,000*
0,376
-0,690
0,502
0,261
d. Suami saja
-0,702
0,004*
0,496
-0,523
0,592
0,426
c. Atas (ref)**
3. Keputusan dalam
mendapatkan pelayanan
kesehatan
Keterangan:
* = signifikan pada =5 %
** = kategori referensi
Kesimpulan
Dari hasil analisis statisik menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan, status sosial ekonomi,
dan keputusan dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan terbukti secara signifikan berpengaruh
terhadap jarak antarkelahiran. Ini dapat dilihat
Pengaruh Status Sosial... | Desy Nuri Fajarningtiyas | 203
Saran
Dari hasil pembahasan dan kesimpulan di
atas, beberapa saran baik yang terkait dengan
kebijakan maupun masukan untuk penelitian
yang akan datang, diajukan dalam bagian ini
guna meningkatkan pemanfaatan hasil dari
penelitian ini. Pertama, meskipun tingkat
pendidikan berpengaruh secara negatif terhadap
peningkatan jarak kelahiran, bukan berarti upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan wanita yang
melahirkan dengan jarak ideal mengabaikan
tingkat pendidikan. Sebaliknya, pendidikan terutama di kalangan wanita harus lebih dioptimalkan
agar para wanita memahami dengan benar akibat
dari melahirkan dengan jarak yang terlalu pendek
maupun terlalu panjang.
April 2012
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2011. Sensus Penduduk
2010. (http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/
tabel?tid=336&wid=0, diakses 11 November
2011).
2
Rutstein, S. O. 2011. Trends in Birth Spacing, DHS
Comparative Reports, No. 28. Calverton,
Maryland, USA: ICF Macro.
3
Rasekh, A. and M. Momtaz. 2007. The Determinants
of Birth Interval in Ahvaz Iran: A Graphical
Chain Model Approach. Journal of Data
Science, 5: 555576.
4
Nath, D. C, K.C. Land, and G. Goswami. 1999. Effects
of the Status of Women on the First-Birth
Interval in Indian Urban Society. J. biosoc. Sci,
31: 5569.
1
April 2012