IKATA
N
HIDROGEN
Afinanisa Ihsan
Citra Hesti W.
Idzni Qistinha
Fachri Rachmat
Fauzan Arif B.
IKATAN HIDROGEN
A. Pendahuluan
Menurut konsep yang digunakan oleh IUPAC, terminologi ikatan kimia
digambarkan sebagai suatu bentuk interaksi elektrostatik antara atom hidrogen
yang terikat pada atom elektronegatif dengan atom elektronegatif lainnya.
Interaksi elektrostatik tersebut diperkuat oleh kecilnya ukuran atom hidrogen yang
memudahkan terjadinya interaksi dippol-dipol antara atom donor proton (D)
dengan atom akseptor proton (A).
Ikatan hidrogen ini, yang digambarkan dengan garis putus-putus, dapat
terjadi antar-molekul maupun intra molekul. Selain itu, kedua atom elektronegatif
tersebut biasanya (tetapi tidak harus) berasal dari baris pertama tabel periodik
unsur, yaitu nitrogen, oksigen, dan fluor.
Secara sederhana interaksi ini ditulis dengan D-H---A. Donor proton (D)
adalah atom elektronegatif yang mengikat hidrogen dan menyebabkan hidrogen
memiliki parsial positif, sedangkan akseptor proton (A) merupaka atom
elektronegatif lain yang berinteraksi dengan parsial positif dari atom hidrogen
tersebut.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan
ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan
dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion. Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan
antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas.
Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini
membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan
hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom atom
penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen
yang dibentuknya. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat
dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain seperti interaksi dipol-dipol dari
Van Der Waals, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan
kovalen maupun ikatan ion.
Gambar 1. Muatan parsial yang berasal dari atom yang memiliki pasangan
elektron bebas.
Kekuatan
ikatan
hidrogen
ini
dipengaruhi
oleh
perbedaan
Bila antara molekul-molekul hidrida pada tabel di atas hanya terdapat gaya
van der Waals, dapat diharapkan bahwa dalam 1 golongan, titik didih hidrida akan
meningkat sesuai dengan bertambahnya jumlah elektron yang terdapat di dalam
molekul hidrida tersebut. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa NH3, H2O, dan HF
yang merupakan hidrida paling ringan dalam golongannya, mempunyai titik didih
yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.penyimpangan tersebut disebabkan
karena adanya ikatan hidrogen antar molekul molekul yang polar, NH3, H2O, dan
HF dapat membentuk polimer (NH3)n, (H2O)n, dan (HF)n. Untuk memutuskan
ikatan hidrogen tersebut diperlukan energi lebih banyak dan ini berarti bahwa titik
didih menjadi lebih tinggi. Titik didih dan titik beku hidrida unsur golongan IVA,
tidak mengalami penyimpangan karena molekul-molekulnya nonpolar dan tidak
membentuk ikatan hidrogen.
Bila diurutkan, penyimpangan titik didih NH3, H2O, dan HF dari titik didih
hidrida pada peiode bentuknya dalam golongan yang sama adalah H 2O >NH3>HF.
Urutan penyimpangan titik didih tersebut disebabkan karena atom N dalam
molekul NH3 hanya mempunyai 1 pasang elektron bebas, sedangkan atom O
dalam molekul H2O mempunyai 2 pasang elektron bebas yang dapat
disumbangkan pada atom hidrogen untuk membentuk ikatan hidrogen.
Karena keelektronegatifan atom O> keelektronegatifan atom N, maka
ikatan hidrogen pada N-H . N lebh lemah dari ikatan hidrogen pada O-H . O.
Walaupun
ikatan
hidrogen
pada
F-H
lebih
besar
dari
pada
electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron
bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai
dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).
Kekuatan
ikatan
hidrogen
ini
dipengaruhi
oleh
perbedaan
2. Ikatan Hidrogen Intramolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada satu
molekul (dalam satu senyawa). Contohnya molekul air (H2O), dalam air
terdapat ikatan hidrogen sejumlah pasangan elektron bebas pada pusat
senyawa.
masalah yang muncul adalah kekurangan hidrogen. Pada molekul air, hal itu
terpenuhi dengan baik. Air dapat digambarkan sebagai sistem ikatan hidrogen
yang sempurna.
H
CH3
O H [CH3NH3]+ + OH-
H
Gambar 9. Reaksi amina dalam air
Sebagian besar basa di atas ada dalam bentuk molekul, hingga basanya sangat
lemah, tidak seperti (CH3)4 NOH.
CuSO4.5H2O
CuSO4.H2O + 4 H2O
Hal ini disebabkan karena H2O yang terakhir ini diikat dengan ikatan hidrogen.
Struktur dari CuSO4.5H2O terdapat pada Gambar berikut :
Kelarutan yang kecil dalam air dari zat ini disebabkan karena gugus OH
dalam molekul tidak bebas lagi, jadi tidak dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan air.
Zat lain yang membentuk ikatan hidrogen dengan cara sama ialah :
b) etil asetoasetat
Etil asetoasetat didapatkan dalam dua bentuk tautomer . Pada tahun
1920 meyer telah berhasil memisahkan kedua bentuk ini dengan jalan destilasi
fraksional pada tekanan direndahkan dalam alat dari kuarsa yang sangat bersih.
Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen akan memiliki titik didih lebih
tinggi daripada molekul yang memilih ikatan Van der Waals atau gaya tarik dipoldipol. Hubungan antara kelarutan dengan titik didih berhubungan erat dengan
ikatan pada atom hidrogen dengan molekul yang berikatan dengannya.
F.Mekanisme Terjadinya Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen pada suatu molekul terjadi karena adanya gaya
elektrostatik antarmolekul yang saling berikatan. Ikatan tersebut terbentuk dari
interaksi
antarmolekul
senyawa
kovalen
polar
yang
memiliki
nilai
keelektronegatifan (momen dipol) yang besar antara hidrogen dengan unsur yang
berikatan dengannya. Ikatan hidrogen tersebut dapat terjadi pada senyawasenyawa yang memiliki gugus NH- atau -OH pada senyawa-senyawa organik
yaitu golongan-golongan amina dan al\kolhol.
pada temperatur 160 0C kekuatan kevlar menurun 10% setelah 500 jam dan pada
temperatur 260 0C kekuatan kevlar menurun 50% setelah 70 jam.
Semua sifat kekuatan dan ketahanan kevlar disebabkan oleh ikatan
hidrogen dalam molekul polimernya, ikatan hidrogen tersebut juga yang
mengakibatkan polimer kevlar berbentuk radial. Gugus-gugus bebas yang dimiliki
kevlar dapat membentuk ikatan hidrogen pada bagian luarnya,sehingga dapat
mengabsorp air dan mempunyai sifat basah yang baik.Sifat ketahanan panas dari
kevlar juga berasal dari cincin aramidanya,sedangkan kekuatannya juga
dipengaruhi oleh struktur para.
a). Struktur
Polimer kevlar tersusun berupa poli para-fenilena tereftalamida dengan
rumus molekul sebagai berikut:
Pada polimer kevlar, terjadi cross linking berupa ikatan hidrogen yang
mengakibatkan kevlar menjadi sangat kuat. Susunan monomer-monomer pada
poli (p-fenilena tereftalamida) digambarkan sebagai berikut:
b) . Produk Kevlar
Berdasarkan sifatnya yang sangat kuat dan tahan terhadap panas, kevlar
banyak digunaakan sebagai rompi antipeluru, helm antipeluru, glove, jaket,
parasut, bahkan papan ski.
/////