Anda di halaman 1dari 3

Media Karton bekas Membuat Peserta didik Semakin

Mudah Memahami Aplikasi Program Linear dalam


Kehidupan sehari-hari dan Merumuskan nya dalam
Model Matematika.
Media Karton bekas Membuat Peserta didik Semakin Mudah Memahami Aplikasi Program Linear dalam
Kehidupan sehari-hari dan Merumuskan nya dalam Model Matematika.

Sahabat SUKA ILMU, kali ini kami akan menghadirkan cara enaktif untuk membantu peserta didik lebih mudah
memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan model matematika. Cara ini sangat efektif,
ekonomis, dan aman bagi peserta didik. EFEKTIF karena secara nyata membantu memahamkan konsep program
linear . EKONOMIS karena menggunakan media karton bekas hampir tanpa biaya. Dan AMAN karena karton bekas
lebih bersahabat dengan peserta didik dan tidak berbahaya.

Peserta didik kelas XI TGB A 2014/2015 praktik media karton bekas

Jika Anda berminat mengetahui bagai mana mengunakan media karton bekas ini, berikut ini penjelasannya.
MENYIAPKAN MEDIA :
1.
2.
3.
4.

Guru menyediakan karton bekas dengan warna lebih dari satu dan digunting menyerupai rumah-rumah kecil
Guru menyiapkan minimal dua macam potongan kecil karton berbentuk persegi dibedakan dalam dua macam
warna
Guru menyiapkan kamera untuk mendokumentasi kerja peserta didik
Guru menyiapkan lembar kerja peserta didik dan penilaian

Belajar seperti menyusun strategi bisnis properti


KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Persiapan media
1.
2.
3.

Peserta didik bergabung dengan kelompoknya (satu kelompok minimal 4 orang)


Guru meminta masing-masing kelompok memberi nama kelompok dengan nama CV atau PT yang bergerak
dibidang property.
Guru membagi potongan karton berbentuk rumah masing-masing kelompok mendapat 50 potongan karton
berbentuk rumah yang terdiri dari dua macam warna (25 warna 1 dan 25 warna 2).

1.

Guru membagi potongan karton berbentuk persegi masing-masing kelompok mendapat 40 warna 1 dan 30
warna 2.

1.

Potongan karton berbentuk rumah dan persegi ditaruh dengan rapi di meja dengan dibedakan warnanya.

Kegiatan inti
1.

2.
3.
4.

Guru menyampaikan sebuah masalah dan peserta didik diminta memecahkan bersama kelompoknya. Misalkan
masalah sebuah perusahaan properti ingin membangun 2 tipe rumah, yaitu tipe 36 dan 45. Setelah dianalisis
ternyata untuk rumah tipe 36 memerlukan bahan A sebanyak 1 satuan dan bahan B sebanyak 1 satuan,
sedangkan untuk tipe 45 memerlukan bahan A sebanyak 2 satuan dan bahan B sebanyak 1 satuan. Namun
perusahaan tersebut hanya memiliki persediaan bahan A sebanyak 40 satuan dan bahan B sebanyak 30 satuan.
Keuntungan penjualan satu unit tipe 36 sebesar Rp. 30.000.000 dan tipe 45 sebesar Rp. 45.000.000. Jika
banyaknya tipe 36 dinyatakan dengan x dan tipe 45 dengan y. Tentukan berapa unit tipe 36 dan 45 yang harus
dibangun agar mendapatkan keuntungan maksimal.
Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi selama 15 menit
Guru meminta kelompok yang sudah selesai mengerjakan mempresentasikan hasil diskusinya
Bagi kelompok yang belum benar diminta mencari lagi. Jika sudah ada yang menemukan cara yang tepat maka
guru merekam (video) langkah-langkah mengerjakannya.

Langkah yang tepat adalah :

Disepakati potongan karton di susun berdasarkan warna secara bersebrangan dengan asumsi tipe 36 dan tipe 45
secara bersebrangan.
Peserta didik menaruh bahan A dan bahan B berdasarkan kebutuhan masing-masing tipe
Kemudian peserta didik menghitung berapa unit tipe 36 dan tipe 45 yang dapat dibangun berdasarkan ketersediaan
bahan A dan bahan B yang dimiliki perusahaan.

Peserta didik melalui perwakilan tiap kelompok mempersentasikan hasil diskusinya dan memberikan informasi
berapa keuntungan yang mereka peroleh dan sisa bahan yang ada jika ada.
1.
2.
3.

4.

Guru mengulang memberikan soal yang berbeda


Langkah selanjutnya sama dengan langkah 2, 3, dan 4 di atas.
Guru memberikan lembar kerja yang berisi pertanyaan berapa tipe 36 dan tipe 45 yang dibangun dan berapa
banyak bahan A dan B yang digunakan serta sisa bahan yang tersisa, peserta didik menyelesaikan dengan
media karton bekas bersama kelompoknya.
Secara terpisah peserta didik mengerjakan secara mandiri LK selanjutnya, tentunya tetap dengan media karton
bekas.

Kegiatan ini sangat mengasyikan. Tak terasa peserta didik bermain seolah menjadi pengusaha juga belajar, belajar
juga berdiskusi. Jika Anda tidak percaya bisa mencobanya, dan kami yakin Anda akan percaya setelah melihat
hasilnya. Selamat mencoba

Anda mungkin juga menyukai