Anda di halaman 1dari 26

BAB 2

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehamilan Trimester Pertama
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung 40
minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai
minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah yang terjadi karena
perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil, nyeri pada payudara biasanya disebabkan
oleh membesarnya payudara ibu karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah
meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi
melekatkan diri ke dinding rahim.
B. Tanda tanda Kehamilan
Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :
a. Rahim membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan
b. Pada pemeriksaan dijumpai :

1) Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemikian
lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya pada
dinding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama
sekali terpisah dari cervik
2) Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
tersebut.
3) Tanda Chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah muda
4) Kontraksi Braxton hicks
Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba menjadi keras karena
berkontraksi.
5) Teraba Ballottement
Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil dibandingkan dengan
volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat
menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi
semula.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
Tanda- tanda fisiologis :
a. Amenore (tidak adanya menstruasi)
Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang menyebabkan tidak
terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu sangat penting juga untuk
mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan
dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)
b. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan
muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
hiperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2008).
c. Mengidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan
pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
d. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul
karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing
(Wiknjosastro, 2008).
e. Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan
sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat
ramai. Biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
f. Mammae menjadi tegang dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen
dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula montgomeri
tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).
g. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu nafsu
makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua
orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).
h. Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik
usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro, 2008).
i. Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang

berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen
menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).
j. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu
(Wiknjosastro, 2008 ).
k. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya
penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadangkadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah
genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat
menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
Berdasarkan pemeriksaan :
a. Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah
pembuahan
b. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoskop
leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
c. Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan
berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu. Terlihat atau teraba
gerakan janin dan bagian-bagian janin.
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak
perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan).
Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi anda.
1. Tahap pertumbuhan janin
1. Minggu ke 1

Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya konsepsi atau
fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan
akhirnya bernidasi di endometrium yang telah disiapkan.
2. Minggu ke 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian blastokist,
terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi
seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi
ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah
ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan
endoderm. selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm.
Endoderm menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.
3. Minggu ke 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai hari ke 15
sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh
sederhana, yaitu :
a. Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit dan sistem saraf
seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir
berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah
tetapi membesar sesuai pertumbuhan tubuh.
b. Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung, pembuluh darah
dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c. Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum, paratiroid, tiroid,
timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah,
kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar
vestibulum dan garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari
penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan
migrasi sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum allantois.
4. Minggu ke 4

Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kira-kira
5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke
arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas
bawah oksiput. Pericardial jantung membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan
laringotracheal dan paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi
rahang yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran
darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver dan pankreas,
tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh sempurna.
5. Minggu ke 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong (CRL). Sebelum
pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4
mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat
dari pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan
bentuk kaki dan tangan berupa benjolan.
6. Minggu ke 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung. Posisi mata, hidung
dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan
berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis mulai terjadi,
sedangkang ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih
cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan
perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu,
karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah,
tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50.
7. Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya.
Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan berenang di
dalam rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan
terbentuk lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulangtulang mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.

8. Minggu ke 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer
serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah
setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai
berkembang. jari-jari memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan.
Perbedaan jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai
pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin, namun masih membingungkan.
Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar
kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin perempuan dibentuk dari
duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari sistem duktus Wolfii.
9. Minggu ke 9 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar,
perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah
berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama pada
minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12.
Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil
alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
2. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad.
Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan
menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
b. Serviks Uteri
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini
terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos
dan jaringan elatis, serabut kolagaen bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya
sehingga serviks menjadi lunak pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu
mempertahankan kehamilan.
c. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum, korpus luteum
graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum mengecil setelah plasenta
terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi
selama kehamilan akan terhenti dan kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus
luteum yang dpat ditemukan oleh ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berepran sebagai penghasil progesteron dalam
jumlah yang relatif minimal dengan korpus luteum gravidarum akan meneruskan funsinya
sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
d. Payudara
Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon somatomamotropin,estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi. Estrogen menimbulkan hipertropik sistem
saluran, sedangkan prgesteron menambah sel-sel asinus pada payudara.
Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan
dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasien. Dengan demikian payudara di persiapakan
untuk laktasi. Disamping itu perubahan progesteron dan somatomatropin terbentuk lemak di
sekitar alveolua-alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papilia mamae akan membesar,
lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areole mamae karena hiperpigmentasi.
Lemak yang muncul di aerola primer disebut lemak tuberkel montgomery. Grandula
montgomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan aerola mamae.
3. Sistem Endokrin
1. Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin secara
langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin meningkat dan
menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan akibatnya plasma yang
mengandung hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya. Tetapi kadar hormon bebas
tidak mengalami peningkatan yang besar.
2. Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang menyebabkan perempuan
hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon adrenokortikotropik, hormon tirotropik
dan melanocyt stimulating hormon meningkat.

3. Kelenjar Tiroid
Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran kirakira 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan peningkatan vaskularitas.
Secara fisiologis akan terjadi peningkatan ambilan iodine sebagai kompensasi kebutuhan
ginjal terhadap iodine yang meningkatkan laju filtrasi glomerolus.
4. Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak
kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan ini terjadi sejak usia 12
minggu hingga masa aterm. Karena kortisol bebas menekan produksi ACTH, disimpulkan
adanya gangguan mekanisme feed-back. Diperkirakan kortisol bebas yang meningkat
mempunyai efek yang berlawanan terhadap insulin. Dengan meningkatkan kadar glukosa
dalam darah, adanya asam lemak dan produksi glikogen serta menurunnya tingkat
penyebaran glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa
terpenuhi.
4. Sistem Kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu, kadar Ig G, Ig
A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar
terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
5. Sistem Perkemihan
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%.
Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan
mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin
menurun namun hal ini dianggap normal.
6. Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu
terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering
lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada

keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per
hari (hiperemesis gravidarum).
7. Sistem Musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvic
pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menguatkan posisi janin di akhir kehamilan dan saat kelahiran.
8. Sistem Kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami hipertrofi,
terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung. pembesaran uterus menekan
jantung ke atas dan kiri. Pembuluh jantung yang kuat membantu jantung mengalirkan darah
keluar jantung ke bagian atas tubuh, juga menghasilkan elektrokardiografi dan radiografi
yang perubahannya sama dengan iskemik oada kelainan jantung. Perlu diperhatikan juga
jantung pada perempuan hamil normal. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubah
adalah normal.
9. Sistem Integumen
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea),
striae lividae pada perut, dsb.
10. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui).
Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol
plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum
meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin
tambahan. Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar
glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :

1. ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat


2.produksi glukosa dari hati menurun
3. produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
4. aktifitas ekskresi ginjal meningkat

5. efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,


hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga
peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
11. Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)
Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adanya adaptasi ibu
terhadap pertumbuhan janin. Analisis dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa berat
badan yang bertambah berhubungan dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada masa
kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu primigravida untuk menambah berat badan pada
masa kehamilan.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan : adanya edema, proses
metabolisme, pola makan, muntah atau diare, dan merokok.
12. Sistem Pernafasan
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke
kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual
capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
13. Sistem Persyarafan
Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia pada ekstremitas
disebabkan postur tubuh ibu membungkuk. Pada bayi, sistem saraf (otak dan struktur-struktur
lain seperti tulang belakang) muncul pada minggu ke-4, sewaktu saraf mulai berkembang.
Pada minggu ke-6 kehamilan, divisi utama dari sistem saraf pusat mulai terbentuk. Divisi ini
terdiri atas otak depan, otak tengah, otak belakang dan saraf tulang belakang. Pada minggu
ke-7 otak depan terbagi menjadi dua hemisfer yang akan menjadi hemisfer otak, disebut
hemisfer serebra.
D. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I dan Adaptasi Psikososial
1. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal
kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual
muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu
kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan
ketiga.
b. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar
dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan
muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
c. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun
keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat
hamil.
d. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena
adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari
duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh
faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga
dapat menyebabkan sakit kepala.
e. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut
bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap
adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk
menyokong rahim.
f. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal
sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
E. Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis
dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya
melalui tahapan sebagai berikut :
1.

Tahap Antisipasi

Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran sosialnya
melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model
peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda
lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya
sebagai seorang ibu.
2.

Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)

Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba
menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih
sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi
kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba
menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif
dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang
berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang
berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang
terdekatnya.
3.

Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)

Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam
penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat positif dan
berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan
kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi
kesehatan keluarga.
4.

Tahap Akhir (perjanjian)

Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan
perjanjian dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin menepati janji mengenai
kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia
perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.

Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama:


1.

Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.

2.

Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadaang

ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.


3.

Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan

sekedar untuk meyakinkan dirinya.


4.

Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan

seksama.
5.

Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang

mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
6.

Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi

kebanyakan akan mengalami penurunan.


F. Gambaran Kondisi Psikologi Selama Kehamilan
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan perasaan : marah, tertekan,
bersalah, bingung, was was, kesal, pilu dan khawatir. Hal ini biasanya ditandai dengan
gejala gejala :
1.

Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.

2.

Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.

3.

Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.

4.

Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.

5.

Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.

6.

Senantiasa berfikiran negatif.

7.

Tanpa berwujud merasa tidak mampu.

8.

Tiba-tiba takut atau gugup.

9.

Tidak bisa memusatkan perhatian.

10. Lebih sering lupa.


11. Rasa bingung dan bersalah.
12. Makan amat sedikit atau amat banyak.
13. Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.
14. Kehilangan kepercayaan dan harga diri.

Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka
akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya
pengobatan.

G. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I


1. Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat pernafaasan,
CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan
hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.
2. Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan
kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 619 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
3. Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi
meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon
kemudian dibilas denga air bersih
4. Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan kandung
kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus menurun
sehingga terjadi konstipasi.
5. Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah
6. Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.
7. Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang kesehatan ibu
dan janin.
8. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang bisa
menyebabkan kematian ibu dan janin.

H. Tanda dan Bahaya Kehamilan Trimester I


1. Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk tanda-tanda vital
(tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)
2. Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati, komplikasi lain
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika muntah.
3. Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, dan
lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
4. Sakit kepala hebat
Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat
5. Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat
6. Odema pada wajah, kaki, dan tangan
Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung protein dan
kurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
7. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-gejala sakit
kepala, mual, dan nyeri uluh hati
8. Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam
kehamilan.
Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres untuk
menurunkan suhu.
I. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)

a. Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah
koitus)
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold
3. Pemeriksaan USG
a. Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
b. Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
4. Pemeriksaan Rontgen
a. Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamila
b. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a) Pengkajian
1.

Riwayat Obstetri

Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat
menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri meliputi halhal di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
2.

Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
3.

Riwayat Penyakit dan Operasi

Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa
berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan
trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
4.

Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :


a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk
masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi
toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
5.

Riwayat keluarga

Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis


(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti tuberkulosis
dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
6.

Riwayat kesehatan pasangan

Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan masalah


genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol
akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan.
Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko
mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe
Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi.
b) Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a.

Tekanan darah

Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi
tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan
lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang
didapatkan.
b.

Nadi

Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan
cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat
menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c.

Pernapasan

Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi
karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral,
ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d.

Suhu

Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6C. Peningkatan suhu menandakan terjadi
infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa
berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan
rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari
atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema.
Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari
hipertensi pada kehamilan.
3. Sistem Muskuloskeletal
a.

Postur

Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b.

Tinggi dan berat badan

Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan
tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir
rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada
kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
c.

Pengukuran pelviks

Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang
berguna untuk persalinan per vaginam.
d.

Abdomen

Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus
bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi
ibu berbaring.
4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan
gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya
dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta
linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna
merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi
berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan
hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur
karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan
prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus

Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising
usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan
konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia
tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
2.

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu

makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan


metabolik/nutrisi.
3.

Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara

berlebihan
4.

Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh

hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
5.

Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan

pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik


6.

Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan

absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.


7.

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik,

psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.


8.

Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene

buruk dan keterbatasan pengetahuan.

C. Rencana Intervensi
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
Tujuan

: dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien tidak

mengalami keletihan/keletihan berkurang


KH :
1. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol individu
2. Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi

3. Melaporkan adanya peningkatan energi


INTERVENSI
Anjurkan tidur siang 1 2 jam dan tidur

RASIONAL
Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik yang

malam 8 jam.

berkenan dengan pertumbuhan jaringan

ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan Membantu menyusun prioritas yang realistic
komitmen terhadap pekerjaan, keluarga,

dan waktu untuk menguji komitmen. Klien

komunitas dan diri sendiri.

perlu membuat penilaian seperti perubahan


shift kerja untuk mengatasi mual pagi hari

Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe dalam

atau istirahat yang banyak dsb.


Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan

tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat Fe sesuai

lebih besar karena penurunan jumlah

indikasi.

pembawa oksigen.

2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
Tujuan

: Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan, kebutuhan

nutrisi klien terpenuhi.


KH :
1. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
2. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
3. Mengikuti diet yang dianjurkan
4. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan berat badan yang
sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)
INTERVENSI
Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan
nutrisi dulu atau sekarang dengan

RASIONAL
Kesejateraan janin-ibu tergantung pada
nutrisi ibu selama kehamilan

menggunakan batasan 24 jam.


Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia

Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan

(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun).


Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji

lansia cenderung obesitas/diabetes gestasional.


Memakan bahan bukan makanan pada

pilihan bahan bukan makanan dan tingkat

kehamilan karena kebutuhan psikologis,

motivasi untuk memakannya


Timbang BB klien; pastikan BB

fenomena budaya, respon terhadap lapar dan


atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal

pregravid. Informasikan tentang

atau dibawah BB normal masa kehamilan,

penambahan prenatal yang optimum

meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan


intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR

3.Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara berlebihan.


Tujuan

: dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan, pasien tidak

mengalami mual muntah


KH :
1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi mual/muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari

3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi


INTERVENSI
Tentukan frekwensi/beratnya
mual/muntah

RASIONAL
Memberikan data yang berkenaan dengan
semua kondisi fisik, peningkatan HCG,
perubahan metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat

Anjurkan klien mempertahan kan

mual/muntah
Membantu menetukan hiperemesis

input/output, tes urine dan penurunan BB

grafidarum. Pada awalnya muntah dapat

setiap hari.

mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan ketidak


seimbangan elektrolit. Muntah dapat
menyebabkan asidosis dan memerlukan

Anjurkan peningkatan masukan minuman


berkarbonat, makan 6 x sehari dengan tinggi
karbohidrat dan jumlahnya sedikit.
Kaji suhu dan perubahan kulit, membran

intervensi lanjut.
Membantu mengatasi mual/muntah dan
menurunkan keasaman lambung.
Indikator dalam membantu mengevaluasi

mukosa, tensi, BJ urine dan output/input.


kebutuhan hidrasi
4. Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal,
yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot

Tujuan

: dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien

merasa lebih nyaman


KH :
1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan

2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan


INTERVENSI
Anjurkan klien memperhatikan higyene

RASIONAL
Meningkatkan higyene dengan

individu perorangan dan menghindari

mengabsorpasi secret vagina yang berlebihan.

penggunaan bedak talk.


Tinjau ulang perubahan fisiologis

Bedak talk dapat menyebabkab kanker servikal


Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh

berkemih. Anjurkan menghindari minuman

perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi

mengandung kafein

dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki sifat

Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar

diuretic yang memperberat ginjal


Mendorong klien menyusun prioritas

terhadap keluarga/pekerjaan
Tambahan suplemen kalsium setiap hari

termasuk waktu untuk istirahat


Membantu memperbaiki keseimbangan

bila asupan produk susu dikurangi.

kalsium/fosfor dan menurunkan kram.

BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu
ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada payudara, dll.

Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam tuba falopii,
kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan
fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami perubahan
pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan, sistem perkemihan,
sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integumen,
metabolisme sistem pernafasan dan sistem persyarafan.
Masalah keperawatan yang mungkin timbul pada kehamilan trimester pertama antara lain :
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ketidaknyamanan, kekurangan volume cairan, keletihan.

Anda mungkin juga menyukai