No.12-Agar Wanita Tak Jadi Korban
No.12-Agar Wanita Tak Jadi Korban
sampai di situ, ternyata kaum wanita juga menuduh para cowok karena tak mampu menahan nafsu.
Tak ada yang mau kalah dan disalahkan. Jadi gimana dong?
Namun, disadari atau tidak, wanita telah menjerumuskan dirinya ke dalam kubangan yang
penuh lumpur, ditambah dengan kondisi lingkungan masyarakat saat ini yang tak ramah bagi seorang
wanita. Gimana nggak ramah, setiap hari kondisi masyarakat sepertinya memberikan justifikasi alias
pembenaran terhadap apa yang dilakukan kaum Hawa saat ini. Kondisi masyarakat bahkan menuntut
kaum wanita untuk berbuat seperti itu. Tentu sangat berbahaya menciptakan kondisi yang tak sehat
buat kaum wanita. Walhasil, emansipasi ternyata memberikan racun ganas yang mematikan. Kasihan,
ya?
Sosok Wanita Ideal dalam Islam
"Rasulullah SAW membuat empat buah garis seraya berkata:"Tahukan kalian apakah ini?'
Mereka berkata: 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.' Nabi SAW. lalu bersabda: "Sesungguhnya
wanita ahli surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad SAW,
Maryam binti 'Imron, dan Asiyah binti Mazahi.' (Mustadrak Al-Shahihain 2:497).
Kamu tahu Khadijah? Dialah istri nabi yang pertama dan wanita pertama yang beriman atas
kenabian Muhammad SAW. Dia pula yang pertama mendapat gelar ummul mukminiin.
Lahir dari kalangan keluarga yang mulia, jujur dan pemimpin. Dibesarkan di kalangan keluarga
mulia, terdidik dengan akhlak yang terpuji, bersifat teguh dan cerdik, sehingga kaumnya memanggil
thohiroh karena sangat perhatian terhadap akhlak dan kesopanan yang mulia.
Wanita cerdas dan bisniswati yang sukses dalam menjalankan roda-roda usahanya dan sanggup
membiayai hampir seluruh dakwah Rasulullah SAW. Beliaulah teladan "Khadijah-Khadijah kontemporer
abad iniyang tengah menggapai angan-angan kosong emansipasi yang telah membuatnya
meninggalkan segalanya.
Beliaulah satu-satunya usahawati yang terkemuka di jamannya. 'Kerajaan' bisnisnya meliputi
jazirah Arab. Namun tetap rendah hati dan berakhlak mulia, tetap menjaga kesuciannya dan tetap
menjadi ibu bagi anak-anaknyaplus menghormati Rasulullah sebagai suami tercintanya meski usia
suaminya lebih muda 15 tahun darinya. Namun Khadijah tetap patuh dan taat. Tidak seperti wanitawanita kantemporer yang egonya tinggi dan cenderung lepas kendali bila sudah berada di papan atas.
Bahkan tak segan untuk menjalin ikatan lahir bathin dengan mitra bisnisnya yang laki-laki. Atau malah
kedudukannya dipakai untuk mendikte dengan melakukan pelecehan seksual terhadap anak buahnya.
Seperti apa yang digambarkan dalam film Disclosure-nya Demi Moore yang meneror bawahannya
yang diperankan Michael Douglas. ltu di film, tapi tak mustahil hal itu terjadi dalam dunia nyata.
Gimana, Non, mungkin kan?
Tahu tentang sosok Asma binti Yazid? Beliau adalah seorang orator, singa podium dari kalangan
wanita. Dia bukanlah Megawati atawa Ratna Sarumpaet, bukan pula Karlina Leksono atau Wardah
Hafidz.
Prestasi dan prestisenya sulit dilukiskan dengan kata-kata. Bener, nggak bohong. Pun
pengabdiannya pada Islam telah membuat dirinya disegani. Selain sebagai singa podium, ia juga
adalah pejuang yang tabah, wanita terhormat, tergolong ahli pikir dan ahli agama. Bahkan beliau ini
dipercaya untuk menjadi delegasi wanita dalam menyampaikan segala uneg-uneg atau permasalahan
yang berhubungan dengan para wanita kepada Rasulullah SAW. dalam majelis syuro.
Suatu ketikasaat sidang Asma melontarkan pertanyaan yang membebani kaum wanita. "Ya
Rasulullah. Aku rnewakili kaum wanita untuk menanyakan kepadamu tentang beberapa hal. Bukankah
engkau diutus oleh Allah untuk rahmat bagi manusialaki-laki dan wanita? Namun dalam beberapa
masalah ternyata kami merasa dibedakan dengan laki-laki. Kami sama-sama beriman dan bertakwa,
narnun kami juga merasa iri dengan perbuatan kaurn laki-laki yang seolah menempatkan mereka
pada posisi yang baik untuk mendapatkan pahala yang besar. Mereka boleh berjihad, semantara kami
hanya mengurus anak-anak dan menjahit pakaian mereka. Mereka diberi kesempatan untuk
mendapatkan pahala sholat jumat, sementara kaum wanita tak boleh. Bagaimana ini ya Rasulullah?"
Mendengar 'protes' demikian Rasulullah SAW. kaget, meski protesnya tentu saja tak disertai
gelar poster dan demo mogok makan. Ternyata, Non, yang diproteskan para muslimah itu bukan
keinginan mendapatkan kalung 24 karat seberat 2 kilogram, atau persamaan hak untuk mendapatkan
jabatan eksekutif dari jenjang karir papan atas. Yang mereka tanyakan justru persamaan dalam
memperoleh pahala dan menjalankan syariat. Hebat, bener!
Kemudian yang mulai Rasulullah SAW. dengan bangga bertanya kepada peserta sidang yang
lain: "Pernahkan kalian mendengar pertanyaan yang lebih baik selain soal-soal agama seperti wanita
ini?. Ya Rasulullah, kami tidak menyangka dan berpikir wanita itu akan bertanya sedemikian jauh,"
jawab hadirin kompak dan spontan.
"Wahai Asma' kau pahami dan sampaikan nanti pada kaummu. Kebaktianmu pada suami dan
usaha mencari kerelaannya telah meliputi dan menyamai semua yang dilakukan suami kalian (kaurn
pria)," jawab Rasulullah singkat, namun padat dan bermakna tinggi.
Jawaban tersebut karuan saja menggembirakan hati Asma dan segera ia berlari pulang dan
menyampaikan berita itu kepada para wanita. Dan mereka pun menerima dengan senang hati. Tidak
banyak bantahan dan tuntutan seperti halnya ibu-ibu PKK, atau srikandi-srikandi kontemporer yang
ingin berperan ganda, sampai-sampai melalaikan yang wajib dan mengejar yang mubah bahkan
makruh dan haram sekalipun. Bisa berabe, Non!
Dua tokoh inilah, yang setidaknya bisa dijadikan sosok ideal wanita muslimah. Kamu juga bisa
Non, asal mau mengubah diri. Bener, semua orang juga bisa. Masak untuk maksiat aja bisa, kenapa
untuk keridhoan Allah nggak mampu? Ayo, kamu bisa!
menyebutkan bahwa "Kita harus iri kepada bangsa-bangsa Arab yang telah mendudukkan wanita
pada tempatnya yang aman. Dimana hal itu jauh berbeda dengan keadaan di negeri ini (Inggris) yang
membiarkan para gadisnya bekerja bersama laki-laki di kilang-kilang minyakyang tidak saja
menyatahi kodrattetapi bisa menghancurkan kehormatannya."
Nah, dalam urusan wanita ini, lebih jauh Rasulullah telah mengajarkan kepada kita melalui
sabdanya:"Sebaik-baik kalian adalah yang selalu berbuat baik terhadap istri-istri kalian." (HR.
Turmidzi).
Kemudian sabdanya yang lain adalah: "Takutlah kepada Allah dan hormatilah kaum, wanita."
(HR. Muslim).
Kata orang, sejarah yang buruk itu memang getir, tetapi banyak orang juga tak bisa belajar dari
kegetiran sejarah. Apa maksudnya? Sebagai contoh, kaum wanita sekarang kini tengah dilanda
kegetiran hidup, di semua sektor ternyata membuat dirinya tak aman. Semuanya menyisakan masalah
bagi wanita dan menempatkannya sebagai korban. Nah, agar tak terus jadi korban lingkungan yang
tak ramah ini, maka sudah saatnya para wanita sadar akan 'sejarahnya' sekarang ini yang amburadul
bin kusut. Tidak hanya sadar, tapi juga harus berusaha untuk lepas dari kegetiran hidup itu. Kalau mau
bijaksana, tentu harus bercermin kepada Islam.
Kenapa Islam? Karena hanya Islam lah yang telah menempatkan para wanita pada posisi yang
seharusnya dan sewajarnya. Islam akan melindungi kehormatan wanita, dan akan memberikan rasa
aman, termasuk buat para gadis macam kamu. Hanya saja hal ini kembali kepada kaum wanita
apakah mereka ingin menjadi baik atau tetap menjadi korban. Yang jelas Islam telah memberikan
segalanya bagi wanita. Dan itu hanya bisa dicapai ketika Islam direalisasikan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Islam sebagai sebuah ideologi alias Islam diterapkan sebagai aqidah
dan syariat. Tidak seperti sekarang, Islam cuma etalase. Atau cuma simbol belaka, tidak dijadikan
sebagai pengatur kehidupan.
Jadi pilih mana, tetap jadi korban atau ikut Islam? Ya, pilih Islam, lupakan yang lain! n