Anda di halaman 1dari 29
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 66 TAHUN 2006 TENTANG JADWAL RETENSI! ARSIP DEPARTEMEN PERHUBUNGAN Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! PERHUBUNGAN, bahwa dalam rangka pendayagunaan arsip dan tercapainya ketertiban dan penyusunan arsip serta penyelamatan arsip sebagai bukti pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen Perhubungan telah ditstapkanKeputusan_— Menteri Perhubungan Nomor KM. 9 Tahun 2001 tentang Jadwal Retensi Arsip Departemen Perhubungan, bahwa dengan telah dilakukannya penataan organisasi di lingkungan Departemen Perhubungan, perlu__ilakukan penataan kembali Jadwal Retensi ‘sip Depertemen Perhubungan dengan Peraturan Menteri Perhubungan; Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2964); Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3151), Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006; Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Unit organisasi dan Tugas Eselon | Kementerian: Negara Repuolik. Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengen Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2006; Memperhatikan Menetapkan 5. Peraturan Kienteri Ferhubungan Nomor KM. 64 Tatun 2005 tentang Petunjuk Teknis Perlindungan, Pengamanan dan Feuyelamatan Dokumen/ Arsip Vital Negara Terhadap Musibah/ Bencane Di Lirgkungan Departemen Perhubungan: 6. Peraturan Menteri Pethuoungan Nomor KM. 65 Tahun 2005 Tentang Petunjuk Teknis Pendataan, Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Periode Kabinet Gotong Royong dan Kabinet Persatuan Nasional Di Lingkungan Departemen Perhubungan; ‘7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 37 Tahun 2008; 8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 64 Tahun 2006 tentang Sistem Administrasi. Perkantoran Departemen Perhubungan; 1. Keputusan Bersama Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 02 Tahun 2000 dan Nomor : 22 Tahun 2000 tentang Jadwal Retensi Arsip Kepegawaian, Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara; 2. Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor. 01. A Tahun 2003 tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan; MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI = ?ERHUBUNGAN —_TENTANG JADWAL RETENS! ARSIP DEPARTEMEN PERHUBUNGAN. Pasal 1 (1) Untuk pelaksanaan penyusutan arsip, ditetapkan Jaawal Retensi Arsip Departemen Perhubungan sebagaimane tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. (2) Jadwal Retensi Arsip Departemen Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan daftar yang memuat jangka waktu penyimpanan arsip dan dipakei sebagai pedoman penyusutan arsip oleh setiap unit organisasi di lingkungan Departemen Perhubungan. (3) Penyusutan arsip Departemen Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) merupakan suatu kegiatan Pengurangan arsip yang meliputi pemindahan arsip inaktif dant unit pengolah ke unit kearsipan. Pemusnahan arsip yans tidak bernilai guna dan penyerahan arsip yang bemilaiguna sekunder ke Arsip Nasional Republik Indonesia anmaaimen 9 Pasal2 Pelaksanaan penyusutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakan secare rutin dan dibuat Berita Acara Penyusutan. Pasal 3 Pemusnahan arsip yang retensinya di atas 10 (sepuluh) tahun pelaksanaannya berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979. Pasal 4 Dengan berlakunva Peraturan ini, maka Kepuiusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 3 Tahun 2001 tentang Jadwal ‘Retensi Arsip, dinyatakan tidak berlaku, Pasal 5 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkandi : JAKARTA Pada tanggal : 29 Désember 2006 MENTERI PERHUBUNGAN ttd M. HATTA RAJASA ‘SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth : Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; Kepala Badan Kepegawaian Negara; Kepala Arsip Nasional Republik Indunesia; Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Pare Direktur Jenderal dan Para Kepala Badan di lingkungan Departemen Perhubungan; Para Staf ahli Menteri Perhubungan; Para Kepala Biro dan Para Kepala Pusat di lingkungan ‘Sekretariat Jenderal Dephub; 7. Ketua Mahkamah Pelayaran; . Para Adpel Utama dan Para Adbandara . Para Atase Perhubungan. aeons Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan Nomor :KM.66 Tahun 2006 Tanggal 29 Desember 2006 JADWAL RETENSI ARSIP DEPARTEMEN PERHUBUNGAN |. PENDAHULUAN A. Umum Salah satu kegiatan terpenting dalam menunjang penyelenggaraan ‘Administrasi Pemerintahan dan Pembangunan adalah pengurusan arsip, karena arsip merupakan endapan kegiatan administrasi dan sebagai salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan perkantoran sehari-hari. Bertolak dari makna dan tujuan arsip sebagaimana yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan, ditegaskan bahwa arsip mempunyai nilai dan arti yang sangat penting, karena merupakan bahan bukti resmi mengeral penyelenggarean administrasi dari suatu pertanggungjawaban kerja di bidang Pemerintahan maupun Pembangunan. Pengelolaan Kearsipan pada dasamya meliputi rangkalan kegiatan berkaitan dengan proses penanganan arsip mulai dari penciptaan, penerimaan, penggunaan, penyimpanan dan pencarian/penemuan kembali serta penyusutan arsip. Sisten: Kearsipan dengan cakupan kegiatan sebagaimana tersebut di atas mekanisme pengelolaannya diproses melalui 3 tahap tatanan/kegiatan, yang saling berkaitan, meliputi : a. Tahap penciptaan dan penggunaan, dalam tahap pemanfaatan/penggunaan arsip sangat tinggi. frekuensi b. Tahap penyimpanan, meski frekuensi penggunaan arsip sudah menurun dalam tahap ini dimulai langkah penyelamatan arsip menata, merawat/memelinara dan mengamankan arsip yang masih memiliki nilai guna. ¢. Penyusuten, merupakan tahap akhir proses pengolahan arsip, yang perlu mendapat perhatian disini selain penyelamatan adalah dagaimana meningvatkan daya guna arsip untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban kegiatan kerja. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan arsip yang merupakan ketentuan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 4971, mengisyaratkan kewajiban setiap Lembaga Negara dan atau Badan Pemerintahan untuk memiliki Jadwal Retensi Arsip (JRA) sebagai dasar pedoman dalam melakukan penyusutan arsip. Oleh karena itu dokumen JRA ini selain merupakan kewajiban resmi setiap instansi, juga merupakan kebutuhan dan kelengkapan dalam mengupayakan terwujudnya tertib administrasi. Dalam menyusun JRA Dephub ini, fangkah awal difoxuskan pada inventarisasi dan pengelompokan keseluruhan arsip fasilitatif di lingkungan Dephub dari unit-unit kerja yang menangani tugas administratit dan penunjang lainnya. Perumusan dan penyajian materi dalam Jadwal Retensi Arsip Departemen Perhubungan berpedoman pada ketentuan yang digariskan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANR!) yang isinya mencakup jenis arsip, jangka waktu penyimpanan (Retensi) dan keterangan mengenai posisi akhimya Sejalan dengan ketentuan penyusunan JRA sebagaimana dimaksud Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 penilaian terhadap arsip kepegawaian terlebih dahulu perlu didengar pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), penilzian terhadap arsip keuangan dengan Ketua Badan Pemeriksa Keuangen (BPK) dan arsip umum secara keseluruhan waiib dikonsultasikan dan mendapatkan persetyjuan dari Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia sebelum ditetapkan Menteri Perhubungan RI . Dasar Hukum ‘Adapun peraturan_ perundang-undangan sebagai Dasar Hukum Penyusunan Jadwal Retensi Arsip ini adalah sebagai berikut : 4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip. 3. Instiuksi Menteri Perhubungan Nomor IM.3/UM,002/Phb-87 tentang Ponataan Arsip. 4, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 4 Tahun 1988 tentang Penyimpanan arsip. 5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomur KM. 64 Tahun 2006 tentang Sietem Administrasi Perkantoran Departemen Perhubungan. 6. Surat Edaran Kepala Arsip Nesional Nomor SE/01/1981_ tentang Penanganan areip Inaktif cebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah tentang Penyusutan arsip. 7. Surat Edaran Kepala Arsip Nasional Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk menentukan Nilai Guna Arsip. C. Pengertian Istilah Istilah yang terdapat dalam Jadwal Retensi Arsip ini memerlukan penjelasan singkat, yaitu sebagai berikut : 4. Retensi berasal dari kata “Retention” yang berarti menyimpan. Retensi arsip artinya jangka waktu penyimpanan sesuatu arsip karena masih mempunyai nilai guna. 2, Jadwal Retensi Arsip adalah merupakan daftar yang memuat jangka waktu (umur) sesuatu arsip perlu disimpan di Kantor atau Instansi. 3. Berkas adalah naskah/sekumpulan naskah/dokumen yang saling berhubungan dan ditata dalam bentuk, rubric dan dosier. 4. Arsip Permanen adalah arsip yang tidak dapat dimusnahkan walaupun nila’ informasinya sudah habis di dalam penyelenggaraan administrasi, fenun masih mengandung nilai sejarah, ilmiah atau sebagai Pertanggungjawaban Nasional dan lain-lain, echingga penyimpanannya diserahkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI sebagai arsip statis atau tetap disimpan di Unit Kearsipan Dephub apabila masih bernilai operasional. 5. Arsip Aktif adalah arsip yang masih dipergunakan sehari-hari sebagai berkas keria dalam penyelenggaraan administrasi. 6. Arsip Inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya sebag: berkas kerja telah menvrun, akan tetapi sewaktu-waktu masih diperiukan, *7. Musnah adalah penghancuran secara fisik arsip yang sudah tidak bemilai guna lagi, dengan cara apapun dan sedemikian rupa sehingga tidak dapat dikenali lagi baik bentuk maupun isi/informasi yang termuat dalam arsip tersebut. 8. Dinilai Kembali adalah arsip yang memerlukan penilaian ulang, setelah saat batas masa jangka simpannya beraktir. 9. Arsip Vital adalah arsip yang keberadaan mutlak diperlukan untuk menjamin hek dan kewajiban dinas. ©. Maksud dan Tyjuan Maksud dan tyjuan Daftar Jadwal Retensi Arsip ini adalah untuk memberikan pedoman kepada pejabat kearsipan dalam pelaksanaan kegiatan penyusutan arsip d' linykungan Departemen Ferhubungan, baik di Kantor Prisat maupun di Unit Pelaksana Teknis. Jadwal Retensi Arsip tersebut, ada beberapa sasaran yang ingin dicapai, antara lain 1 Menjamin kemaniapan jangka waktu penyimpanan arsip. 2. Mempermudeh pemisahan antara arsip yang telah habis jangka waktu penyimpanannya dengan arsip yang masih perlu disimpan untuk kepentingan administrasi Kantor. 3. Menghemat waktu dan tempat serta mempermudah penemuan kembali arsip yeng diperlukan. 4, Mempermudah dan mempertancar penyusutan dan penyerahan arsip yang sudah statis ke Arsip Nasional Republik Indonesia Pusat atau Arsip Nasicnal Republik Indonesia Wilayah. Sedangkan tujuan Daftar Jadwal Retensi Arsip ini adaleh untuk menciptakan arsip yang terii> dengan prinsip ‘Arsip Yang Ramping Tetapi Berbobot’, artinya hanya arsip-arsip yang masih bernilai guna saja yang perlu disimpan. PENILAIAN ARSIP Telah diketahui bahwa tidak semua arsip harus disimpan untuk selama- lamanya, Banyak arsip-arsip yang hanya disimpan dalam jangka waktu tertentu saja, karena sudah tidak berilal guna lagi. Namun ada pula arsip yang bernilai guna peru disimpan dalam jangka waktu relative lama, bahkan ada yang Karena nilai gunanya perlu disimpan untuk selama-lamanya. Untuk menentukan jangka waktu penyimpanan arsip perlu ada penilaian terhadap arsip tersebut. Lalam menilai arsip terlebin dahulu diketahui rilal guna (nilai kegunaannya) arsip, baik kegunaannya yang bersifat Primer maupun Sekunder. Guna Arsio Dalam menilai arsip, al yang penting dan perlu diingat ialah harus memperhatikan informasi yang terkandung di dalamnya agar dapat membedakan antara yang penting dan yang biasa atau kurang penting. Seiain itu mengingat arsip sebagai endapan xogiatan administrasi yang merupakan satu kesatuan yang terpadu, maka penilaiannya tidak dapat dilakukan secara terpisah atau tersendiri, melainkan harus dinilai dari segala segi berdasarkan konteks permasa!ahan adininistrasi ataupun ‘suatu organisasi/instansi. Dengan demikian nilai guna arsip itu ditentukan oleh kegunaannya dalam kegiatan administrasi_ dari cuatu organisasi/instansi selaku pencipta arsip. Nilai guna arsip adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan pencipta dan pengguna arsip dalam hal ini Depariemen Perhubungan. Ditinjau Kembali dari segi kepentingan pencipta dan pengguna arsip, nilal guna arsip dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu nilai guna primer dan nilai guna sekunder. 4. Nilai Guna Primer Nilai guna primer adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi Departemen Perhubungan selaku instansi_pencipta Penentuan nilai guna primer tidak hanya didasarkan pada kegunaannya dalam menunjang pelaksanaan kegiatan yang sedang berlangsung, tetapi juga kegunaannya bagi Departemen Perhubungan selaku instansi pencipta arsip tersebut diwaktu yang akan datang. Nilal guna primer, meliputi: Nile Guna Administrasi (tanggungjawab kedinasan); > Nilai Guna Hukum (tanggungjawab kewenangan); > Nilai Guna Keuangan (tanggungjawab keuangan); = Nilai Guna IImiah dan Teknologi (tanggungjawab intelektual), a. Nilai Guna Administrasi Nilai guna administrasi adalah arsip yang isinya merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga pencipta arsip (dalam hal ini Departemen Perhubungan Republik Indonesia) sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan. - _Arsip-areip yang bernilai guna administrasi tinggi, perlu disimpan lebih lama daripada arsip-arsip yang sifatnya hanya untuk menunjang kegiatan rutin sehar.-hari b. Nilai Guna Hukum Nilai guna hukum adalah arsip-arsip yang berisikan bukti-bukti yang mempunyai kekuatan nukum atas hak dan kewajiban Departemen Perhubungan. Arsip-arsip yang mempunyai nilai guna hukum, antara lain adalah arsip-arsip yang _—berisikan _keputusan/ketentuan/ketetapan, perjaniian, bahan-bahan bukti peradilan dan sebagainya. eee a Jongka waktu penyimpanan arsip-arsip yang bemnilai guna hukum tergantung paca masalahiurusan yang diberikan. Kegunaannya akan berakhir apabila urusannya telah selesai, telah kadaluarsa atau oleh karera suatu ketentuan dalam peraturan perundang- undangan, c. Nilai Guna Keuangan Nilai guna keuangan adalah arsip-arsip yang mengandung atau berisikan segala hal ikhwal yang menyarngkut transaksi atau pertanggungjawaban Keuangan, misalnya bukti-bukti pelayanan jasa, nota-nota tagihan, kwitansi, rencana anagaran belanja, pertanggungjawaban keuangan, pembukuan, laporan keuangan, laporan Audit keuangan dan lain sebagainya. Hendaknya jangan dikacaukan antara arsip yang berisikan tentang hal ikhwal mengenai transaksi keuangan. Arsip yang memuat kebljakan di bidang keuangan peda umumnya —mempunyai jangka ~—waktu penyimpanan/retensi yang lebih lama. d, Nilai Guna IImiah dan Teknologi Nile: guna ilmiah dan teknologi adalah arsip yang isinya mengandung bahan, data dan informasi yang dapat dipergunakan ‘sebagai obyek penelitian dan pengembangan iimu pengetahuan dan teknologi. Apabila data dan informasi tersebut tidak diman‘aatkay secara langsung atau hasil penelitian tersebut tidak diterbitkan, maka arsip ini mempunyai jangka waktu penyimpananiretensi yang panjang atau lama. . Nilai Guna Sekunder Nilai guna sekunder adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan organisasi lain atau kepentingan umum di luar organisasi pencipta arsip (daiam hal ini di luar Departemen Perhubungan) dan kegunaannya sebagai bahan bukti dan bahan pertanggungjawaban Nasional. Dengan demikian nilai_ guna sekunder diberlakukan apabila arsip-arsip tersebut tidak lagi ada kegunaannya bagi kepentingan orgeniscsi Departemen Perhubungan selaku pencipta arsip. Arsip-arsip yang telah diklasifikasikan bernilai_guna sekunder diserahkan ke Arsip Nasional Ri untuk disimpan, sehingga pihak lain di iuar Departemen Perhubungan selaku pencipta arsip dapat memanfaatkan dan menggunakannya. Yang menentukan bahwa suatu arsip menjadi berilai guna sekunder adalah Arsip Nasional R! dengan memperhaiikan saran dan keterangan-keterangan dari pencipta arsip tentang penciptarya dan kegunaan dari arsip-arsip tersebut. Nilai guna sekunder, meliputi: - Nilai Guna Evidential (bukti keberadaan/sejarah); - _Nilai Guna Informasional. a. Nilai Guna Evidentia! Nilai guna evidential adalah arsip-arsip yang memberikan penjelasan tentang aspek-aspek penting organisasi, perubahan beserta berkembangnya organisasi, asal usul, struktur organiasai, peranan administrative dan peranan operasional. b. Nilai Guna Informasional Nilai guna informasional adalah arsip-arsip yang merupakan hasil- hasil peleksanaan fungsi Departemen Perhubungan dan intormasi yang terkandung di dalamnya dapat berkaitan dengan tokoh nasional (orang), badan, tempat, benda, peristiwa atau gejala yang bersifat/berskala Nasional. B. Penentuan Nilai Guna Arsip Penentuan nilai guna arsip adalah suatu proses penilaian arsip untuk menentukan jangka waktu penyimpanan arsip (Jadwal Retensi Arsip) yang didasarkan atas pengi:alian terhadap isi, informasi arsip dan hubungannys dengan arsip-arsip lainnya, serta fungsinya dengan instansi bersangkutan. Mengingat adanya arsip yang memiliki nilai guna ganda, maka perlu diingat, bahwa dalam menentukan nilai guna arsip tidak dapat dinital secara terlepas dan/atau dipisahkan dari konteks permasalahan administrasi dari Departemen Perhubungan. RETENSI ARSIP Dasar Penentuan Retensi Nilai guna arsip merupakan dasar untuk menentukan jangka waktu penyimpanan (Jadwal Retensi Arsip). Selain itu, kebljaksanaan Pimpinan Departemen Perhubungan dijadikan sebagai dasar penentuan Jadwal Retensi ‘sepanjang belum ada pengaturan dari instansi yang lebih tingat. Penentuan Jadwal Retensi Arsip ini berdasarkan pada : 4. Peraturan perundangan dan ketentuan-ketentuan yang herlaku khususnya yang berkenaan dengan masalah kearsipan. 2. Produk hukum bidang lain yang mengikat dalam cara memperlakukan arsip, seperti Hukurn Pidana dan KUHD. 3. Kebijaksanaan Pimpinan yang berwenang dan bertanggung jawad atas arsip-ersip Dephub. JADWAL RETENSI ARSIP Dalam Jadwai Retensi Arsip, semua permasalahan cikelompokkan sesuai dengan jenis arsip sehingga mencerminkan pengelompokan menurut fungsi unit kerja, dalam struktur organisasi. Dengan demikian arsip setiap fungsi dapat disusun berdasarkan seri arsip untuk kemudian ditentukan jangka simpannya. Adapun perincian ‘ebih lanjut mengenai jenis arsip yang digolongkan dalam masing-masing kelompok, adalah seperti tercantum dalam Daftar Retensi Arsip berikut. JADWAL RETENS! ARSIP DEPARTEMEN PERHUBUNGAN ARSIP FASILITATIF JANGKA WAKTU SIMPAN. ae NO. JENIS AKTIF INAKTIF KCT 4 2 3 4 [5 A. KEBUJAKAN 4. | Produk Hiukum intern Dephub \ a Peraturanbersifat Pengaturan| 1 Tahun setelah | 8 Tahun | Permanen | (KM) diperbaharui b. Peraturan bersifat Penetapan (KP) | 1 ‘Tahun setelah | 9 Tahun Ginitai kembali dlperbaharl : «, Surat Edaran (SE) ‘Tahun setelah dieabut | 4 Tahun : 4. Instruks! Menten! IM) ‘Tahun seelah deabut__| 4 Tahun 2, | Arahan Pimpinan (Directives) a. AmanalPengarahan 4 Tahun setelah | 9 Tahun diiaksanakan b. PemyataanPenjelasan Pimpinan |1 Tahun setelan | 2 Tahun | Musnan dliaksanakan «. BriingiCeramah 1 Tahun setelgh | 2Tabun | Musnah diiaksonakan 3. | Analisis dan Tolaahan 1 Tahun setelh Sk Terbit | 2Tahun | Musnah 4. Bantuan Hukum, dl 4 Produk Hukum/Dokumentasi | 1 Tahun setelah tidak | 2 Tahun Musnah Hukum Extern_ beriaku_ 5, | Perjanjian/Kontrak-kontrak ‘1Tahun setelah realises! | Tahun : Departomen setelan hak a. Peranjan Dalam Negeri den b. Perjanjian Luar Neger kewajbban © Memorandum Of” Understanding habis (wou) 4, Amandemen/Revs! f. Amandemen / Revs! dan ‘an-iain xontrakipeianjan 6. | Rlsalah Rapim, Rapat Staf, Rakor,|1 Th. setelah Tahun |4Tohun | Permanen Rakornis Anggaran 7, | Bahan Replm, Rapat Staf, Raker, | 4 Th. setelah Tahun 4Tahun | Musnah Rakor, Rakornis Anggaran 8. HasiV/Keputusan Raker, Rakor,|1 Th. setelah Tahun | 4 Tahun Permanen Rakomie Anggaran i |1 Th setelah Tahun | 2 Tahun | Musnah L | Anggaran 17, Master PlaniCotak Biru a Pembangunan fisik sarana & prasarana Perhubungan 4) Pengembangan Sarana 2) Pengembangan Prasarana 3) Pengembangan Terpadu b. Pembangunan Sistem / Perangkat Lunak = Pengembangan SDM Sektoral 2 Tahun seteiah diterbitean, 3 Tahun Permanen 18, Evaluasi dan Laporan a. Bahan Laporan b. Laporan Berkala 1 Tahun setetah diterbtkan 2 Tahun Musnah 19. Laporan Tahunan —_Departemen (LAPTAH) 2 Tahun setelah terbit 2 Tahun Permanen 20, C. KEPEGAWAIAN DAN ORGANISAS! Formasi Pegawal 1. Tahun setelah Tahun anggaran, 2 Tahun ‘Musnan 24 Penerimaan Pegawai = Pengumuman = Seleksi Administrasi = Pemanggilan Peserta Test + Pelaksanaan ujan tertulis, Keputusan hasil ujan ‘Wawancarallitsus Penetapan Tahap Akhir 2 Tahun setelah Tahun anggaran 2 Tahun 2Tahun Pengangkatan Pegawal : a, Usulan Pengangkatan CPNS/PNS = Berkas lamaran diterima + Surat —_keterangan hast ppenelitian/screening = Berkas usulan CPNS/PNS b. SK Kolektit ©. SK Perseorangan 1 Tahun setelah Sk terbit 2 Tahun setelah Tahun ‘anggaran 2 Tahun 3 Tahun ‘Musnah ‘Musnah Masuk Berkas perseorangan 23. Pombinaan Karir Pecawal : Betajar Pegawal + Surat Perintah/Surat Tugas! SK/ Surat Izin = Laporan Kegiatan + STIPL Peninjauan Masa Kerja DP3 Penetapan Angka Kredit Disiplin Pegawal = Daftar Hadi = Rekap Hadir + Cataian Pelanggaran 1 Tahun setelah Sk Terbit 1 Tahun setelah Sk Terbit 1 Tahun setelah SK Terbit | 1 Tahun Anggaran beralan 1 Fahun Anggaren berjaian 2 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 2Tahun 2 Tahun Musnah ‘Musnah ‘Musnah Musnah Musnah u 17, Mastor Plan/Cotak Bia a. Pembangunan fisik sarana & prasarana Perhubungan 4) Pengembangan Sarana 2) Pengembangan Prasarana 3) Pengembangan Terpadu b. Pembangunan Sistem / Perangkat ‘Lunak =_Pengembangan SDM Sektoral 2 Tahun setelah diterbitkan 3 Tahun Permanen 18, Evaluasi dan Laporan a. Bahan Laporan bb. Laporan Berkala 4 Tahun setelah diterbitkan 2 Tahun ‘Musnah 19. Laporan Tahunan —Departemen (LAPTAH) 2 Tahun setelah terbit 2 Tahun Permanen ©. KEPEGAWAIAN DAN ORGANISAS! Formasi Pegawai 1 Tahun setelah Tahun anggaran 2 Tahun ‘Musnah 2 Penerimaan Pogawal : Pengumuman Seleksi Administrasi Pemanggllan Peserta Test Peiakean-an wan tertulis Keputusan hasil uian Wawencara/Litsus Penetapan Tahap Akhir 2 Tahun setelah Tahun ‘anggaran 2 Tahun 2 Tahun 22, Pongangkatan Pegawal : ‘a, Usulan Pengangkatan CPNS/PNS - Berkas lamaran diterima + Surat keterangan ——hasil penelitian/screening ~_Berkas usulan CPNS/PNS b. SK Kolektif ©, SK Perseorangan 4 Tahun setelah Sk terbit 2 Tahun setelaix Tahun anggaran 2 Tahun 3 Tahun ‘Musnah ‘Musnah Masuk Berkas perseorangan 23, Pombinaan Karir Pegawal : a. DiklatiKursus/Magang/Tugas BelajarUjian Dinas/lzin Belajar Pegawai = Surat PerintahvSurat Tugas! SK/ Surat Izin = Laporan Kegiatan + STTPL Peninjauan Masa Kerja DPS Penetapan Angka Kredlt .. Disiplir Pegawai : * Vaftar Hadir + Rekep Hadi = Gatatan Petanggaran wane 4 Tahun setelah Sk Terbit 4 Tahun setelah Sk Terbit 4 Tehun setelah SK Terbit 11 Tahun Anggaran berjalan | 1 Tahun Anggaran berjelan 2Tehun 2 Tahun 3 Tahun 2 Tahun 2 Tahun Musnah ‘Musnah Musnair Musnah Musnah TT 31__| Pemberian Tanda Jasa/Penghargaan | 1 Tahun setelah SK Terbit_| 2 Tahun. Permanen 32. | Data Kepegawalan 1 Tahun setelah | 2 Tahun Musnah diperbahar 33, | Dokumentasi Kepegawaian ‘Tahun setelah pensiun | Sampai_ hak | Musnah_kecuali dan Gol, Ruang IVid Kewalibannya | dan IV/e habis: 34, | Berkas Perorangan Pegswal Negori | 1 Tahun setelah berhenti | 2 Tahun ‘Musnah, kecuali Sipll antara lain : pensiun Setelan hak | tokohnasional a. Lamaran dan atau peiabat |b. Nota Persetujuan Kepala BKN kewajbannya | Eselon |, |! atau SK, Pengangkatan CPNS habis Eselon lain yang 6. Hasil Pengujian Kesehatan ditentukan_ oleh fe. SK. Pengangkatan PNS Instansi secara f. SK. Kenaikan PAngkat Individual atau g- Surat Peryataan Melaksanakan Pegawai Negeri TugasiMenduduki Jabatan/Surat setingkat Gol Pemyataan Pelantikan hh. SK. Pengangkatan Dalam atau Pemberhentian dari Jabatan ‘Struktural/Fungsional SK. Perpindaham Wilayah Kerja ‘SK. Perpindahan antar Instansi ‘SK. Peninjauan Masa Kerja SK Cuti Di Luar Tanggungan Negara (CLTN) Berita Acar. Pemeriksaan SK. Hukuman Jabatan/Hukumen Disiplin PNS ©. SK. Perbantuan Kepala Daerah Otonomvinstanst lain p. SK. Penarikan Kembali dari Perbantuan q._ SK. Pemberian Uang Tunagu SK. Pemberhentian Sba PNS s. t PB ‘SK. Pemberhentian Sementera sk Pengangkatan/Pemberhentian ‘Sebagai Pejabat Negara u. SK, Pembebasan dani Jabatan Urganik karena Diangkat sebagai Pejabat Negara v. 8K. Pemyataan Hileng w. SK. Kembalinya PNS yang Dinyatakan Hilang x. SK, Penggantian Nama y. SK. Pensiun | ta. Berita Acara _ Pengampllan ‘Sumpal/Janji PNS dan Jabatan bb. Surat Ijin Menladi angguta Parrov ORMAS/ILSM cc. Surat Pencabutan lin Menjadi Anggota Papo} \_ SK. Meninggal Dunia/tilang ee. Surat Keterangan Mutasi Keluarga ff, Surat Keterangan Peningkatan Pendidikan & Rueng IVd dan Ie serta orang perseorangan yg teribat dalam kasusl peristiva berskala rasional a 36, |Berkas —Perseorangan Pejabat Negara : a. Presiden dan Wakil Presiden 1 Tahun setelah berhenti | 2 Tahun Permaner dar jabatan ‘seteiah hak dan kewajibannya rabis b. Ketua, Wakil Ketua dan Anggota|1 Tahun setetah berhenti | 2 Tahun Permanen MPRIDPR dan —_Ketua/Wakil | dari jabatan setelah hak Ketua/Anggota dan KomnisyPanja/Pansus MPRIDPR. kewalibannya habis c. Ketua, Wakil Ketua_dan Anggota| 1 Tahun setciah berhent! | 2 Tahun Permanen Dewan Perwaklian Rakyat Daerah | dari jabatan setelah hak dan KetuaWakil Ketua/Anggota dan Komisi/Panja/Pansus Dewan kewajibannya Perwakilan Rakyat Daerah habis 4. Ketua, Wakil Ketua dan Anggota | 1 Tahun setelah berhent! | 2 Tahun Permanen Badan Pemeriksa Keuangan dari jabatan setelah hak dan kewajibannya habis fe. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda | 1 Tahun setelah berhent! | 2 Tahun Permanen pada Mchkamah Agung, dan Ketua, | dari jabatan setelah hak Wakil Ketua Badan’ Peradilan dan fainnya. kewalibannya habis {Hakim Agung pada Mahkaman | 4 Tahun setelah pensiun | 2 Tahun Permanci Agung setelah hak dan Kewaiibannya habis 49, Hakim pada Badan-badan Peradiian | 4 Tahun setelah pension | 2 Tahun Permanen setelah hak dan kewaiibannya rabis h. Ketua, Waxil Ketua dan Anggota | 1 Tahun setelah berhenti | 2 Tanun Permanen ‘Dewan Pertimbangan Aaung dari jabatan ‘setelah hak dan kewajibannya habis iL Montes, pangiima ABRITTNI, Jaksa | 1 Tahun setelan bernenti | 2 Tahun Permanen ‘Agung, Gubernur Bank Indonesia tan ‘setelah hak dan kewajbannya habis |. Kepata Perwakilan Republik | 1 Tahun setelahberhenti | 2 Tahir Permanen Indonesia di luar negeri yang | dari jabatan setelah hak berkedudukan sebagei Duta Besar an Luar Biasa dan Berkuasa Perun kewalibannya habis k. Gubemur dan Wakil Gubernur ‘Tab setelah berhenti | 2 Tahun Permanen dari jabatan setelah hak dan kewaiibannya habis |. Bupati, Weill BupatiWalixota dan | 1 Tahun setelah berhenti | 2 Tahun Wakil Walikoia dar jabatan. setelah hak “ F [oan T kewajvannya habis sm Konsul Jenderal, Rektor Pergurvan | 1 Tahun setelah berhenti | 2Tahun | Permanen TTingg! Negeri, Ketue-ketua | dari jabaton setsiah hak | TimiKomisiDewan dengan tugas dan Negara beretala_nasional yang ewajibannya Gtotapkan dengan Keputusan habis Presiden Rl sepert rietua Umum Komite Olah Raga Nasional Indones - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia = Ketua Komisi Pemithan Unum 1 Ketua Kwartir Nasional Pramuka ~ Ketua Palang Merah Indonesia n Pepbat “Netara, ainnya. yang | 1 Tahun setelah berhenti | Tahun || Permanen Glengkapi‘Keputusan —_Presifen | darjabatan setelah hak ‘tetopkan sebagai pejabat Negara dan kewajioan- nya habis 0. KEUANGAN 36, | Rencana Penyusunan Anggran Pendapaten den Bolanja Negara (RAPBN) 2 Penyusunan RAPBN Heer xablekan umum, strateg' | Selamamasihberaku | 8Tahun | Permanen dan piortas APBN 2) Peneons, Anggaran Kerja | 1 Tahun 2Tehun — | Musnah Instansi Pemerintan 4) Rancangan Anggaran_ Satuan | 1 Tahun 2Tehun | Musnah Kerja Instansi Pemerintah b. Penyampaian RAPBN kepada DPR: 1) Nota Keuangan Pemerintah dan 4 Tahun setelah Tahun | 3 Tahun Permanen fRancangan Undang-undang | anggeran beraknir APBN 2) BeeNnasan RAPBN olen | Tahun selon Tahun | Tahun | Musnah Komisi DPR anggarar. berakhir 3), Nota dewaban DPR {''Fanun. setelan Tahun | 3Tahun | Permanen anggaran beraktir «. Undang-undang Anggaran TEhunsetelah Tahun — | 3Tahun | Permanen Pendapatan dan Belanje anggaran berakhir (APBN) DAN REPETA 37._| Penyusunan Anggaran a. Anggaran Anaeasemjuk penyusunan dan | 1 Tahun setelah Tahun ) @Tehun | Permanen pembahasan anggaran anggaran berakhir 2 BahenPenpueuranRKA-kL [1 ohn selolgh Tahun )4Tahun | Musnah anggaran berakhir 2), Daftar Usulan RKA-KL TFanun. selelan Tahun | 4Tehun | Musnah anggaran beraktir 4) Hast Sanasan_penyusunan | 1™'Tahun -aetelan Tahun | Tahun | Permanen RIOLKL don data dukungnya | snygaran berakhir 5) Petunjuk pembehesan konsep | 1 Tahun setelan Tahun | 4Tahun | Musnah DIPARKAKL | nnggaran berake 15 0) Konsep Daftar sian Pelaksanaan Anygaran (DIPA dan RKAKLY 7) Ketentuan/peraturan yang ‘menyangkut pertanggungjawaban anggaran 8) DIPA dan POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) termasuk revisinya , Anggaran Pembangunan 1) Petunjuk penyusunan dan pembahasan ‘anggaran pembangunan 2) Bahan penyusunan Daftar Usulan Proyek (DUP) 3) Daftar Usulan Proyek (DUP) / Daftar Renvana___ Proyek Pembangunan (ORPP) dan ‘Lembur Kerja (LK) 4) Hasll bahasan penyusunan Rancangan Anggaran Belanja Pembangunan dan dato pendukungnya dan ‘memorandum penilaian DUP 5} Petunjuk pembahasan Koneep Daftar Isian Proyek (DIP) dan Lembar Kerja (LK) 6) Hasil ulangan_rancangan ulangan ringkas sektor, sub ‘sektor, dan program (Satuan 2), Perincian menurut proyek (dokumen Satan 3), dan memori penjelasan anggaran pembangunan (Satuan 3A), dan memorandum —_hasil bahasan/penilaian konsep DIP 7) Konsep Daftar Islan Proyek (QIP) dan LK 8) Ketentuan/peraturan yang + menyangkut pertanggungiawaben anggaran pembangunan 9) DIP dan PO (Petunjuk Operasional), termasuk revisinya 41) Permintaan pelayanan Jasa/service report dan Berita ‘Acara penyelesaian pekerjaan 12) Penagihan/invoice, Faktur Pik. Buk Penerimaan Kas/Bank beserta bukti pdkngnya, al: Copy Faktur Pik, NBT [1 Tehun_seeah Tenn Logqaan eta 4 Tahun setelah ketentuan/ peraturan diperbarui 1 Tahun setelah ketentuan’ peraturan diperbarul 1 Tahun setelzh ketentuan’ peraturan diperbarui 4 Tahun setelah Tahun ‘anggaran berakhir 1 Tahun setelah Tahun ‘anggaran berakhir 4. Tahun. setelah Tahun anggaran berakhir 4. Tahun, setelan Tahun anggaran berakhir 4 Tahun. setelah Tahun ‘anggaran berakhir 4 Tehun setelah ketentuan! peraturan diperbarui Tahun setelah ketentuan Iperaturan diperbarut 4. Tahun setelch FAN ddiundangkan 4 Tahun sctelah pekerjaan diserahterimakan 4 Tahun setelah pekerjaan diserahterimakan 41 Tahun setelan PAN 4 Tahun 4 Tahun 9 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 4Tahin 4 Tahun Tahun 5 Tahun setelah hck & kewajiban habis 5 Tahun | s Tahun ‘Musnah ‘Musnah Dinilai kembali Permancn ‘Musnah Musnah Permanen Musnah Permanen ‘Musnah ‘Musnah Dinilai kembati Dintat Kembali Musnah 16 13) Bukti_pengeluaren kas/bank | 1 Tahun setelah PAN 2 Tahun Diniai kemball untuk belanja barang 38, | Polaksanaan APBN/APBD a. Pendapatan ') BUKU Penerimaan Pajak dan | 4 Tahun setelah PAN / 9 Tahun Dinitai kembali Penerimaan Negara Bukan | Peraturan Daerah (PERDA) Pajak (PNBP) diundangkan /terbit 2) Bukdi Retribusi 1 Tahun setelah 9 Tahun Dinilai Kembali PANIPERDA dlundangkanterbit 3) Hasil Perusahaan BUMN/BUMD | 1 Tahun setelah 9 Tahun Dinitai Kenia dan pengelolaankekayaan | PAN/PERDA Negara diundangkantterbit 44) Lain-tain Pendapatan Asli Daerah | 1 Tehun setelah 9 Tahun Dinilai Kembali (PAD) PANIPERDA slundangkanvterbit | 6) Penerimaan dana perimbangan | 1 Tahun setelah 9 Tahun Cintai kembal . | PANIPERDA, (Cadangan, di) diundangkanvterbit 6) Laintain pendapatan (Dana | 1 Tahun setelah 9 Tahun Diniai kembal Kontingens!, Dana Bantuan, | PAN/PERDA Gana Darurat, diundangkanterbit 7) Bukti Rekening Koran Pemerintaty 1 Tahun setelah Tahun Dinilai Kembali PANIPEROA LHA (Laporan Hasil Ault) persoalan 1 NHA (Naskah Hasil Audit) seiesal 1 Tindaktanjut/ Tanggapan Pemeriksaan NHA dari Objek Pemeriksa f. Dokumen Penyelesaian Keuangan |.5 Tahun setelah kasus Dinilai kembali Negara mendapatkan _keputusan | 2 Tahun > "Tuntutan Perbendaheraan | hukum yang tetap setelah hak 2 Tuntutan Ganti Rugi dan kewajban 4. P6(DA0S, 31), P7 dan P8(OA05,!1 Tahun setelah PAN | habis Musnah 132) beriut ampirannya (SBP) | diundangken 8 Tabun dan SPM E, PERLENGKAPAN 43. | Pengadaan barang dan jasa a. Pengadaan berang tak bergerak | 1 Tahun setelah terbit bukt vial 4) Tanah kepemilikan tetap 2) Bangunan/gedung dan prasarana Perhubungan 3) Perumahan peqawai b. Fengaaaan barang bergerak 4 Tahun setelah terbit buktl | 2 Tahun Musnan iy Amada/sarana transportas! | kepemilikan tetep setelah | 2) Pasiltas alatalat basar, truk, barang lokometif dinapus: 3) Kendaraan dings, roda dua, dan roda empat 20 4) Peraiatanpasitas rem, percetakan, computer ‘c, Pengadaan barang habis pakai 1 Tahun setelah Tahun | 4 Tahun | Musnah 1) ATK anggaran 2) Pakaian dinas 3) Alat-alat istik 4. Administrasi pengadaan barang | 1 Tahun setelah Tahun | 4Tahun | Musnah 4) Permintaan penawaran harga | anggaran 2) Penawaran harga dari rekanan 3) Perbandingan beserta berita penawaran 4) Usul— penetapan/penunjukan rekanan 5) Surat Kerintah Kerja 6) Lelang/ tender pengadaan barang 44 | Penatausahaan Barang IKMN ‘2 Pinjaman barang 1 Tahun setelah barang|2Tahun — | Musnah 4) Bon pinjaman barang kembal 2) Bukti pengeluaran permintaan barang b. Buku gudang 4 Tanun —setalan | 2Tahun | Musnah diperbaharui . Mutasi barang 1 Tahun setelah | 3 Tahun Musnah 4) Buku inventaris diperbahare! 2) Laporan Tahunan barang-barang inventaris, 3) Laporan mutasl barang 4) Kartu inventaris barang ¢. Berita Acara Serah Terima Barang |.2 Tahun setelah Tahun | 3Tahun | Musnah ‘anggaran fe. Pengalihan status rumah tengga | 1 Tahun setelahterbit SK | # Tahun Musnah ssetelah hak dan kewajiban selesai {. Laporan-laporan IKMN (semesteran_ | 2 Tahun setelah terbit 3 Tahun — | Musnah dan Tehunan) 9. Buk kekayaan dinas aset (sertifkat, | Selama darang —_belum Vital IMB, BPKB) dihapus 48. | Penghapusan Barang 4 Tahun —setelah | 4 Tahun | Permanen 2, Penghapusan barang tidak bergerak | pelaksanean b, Penghapusan barang bergerak F.HUKUM. 46 | Pertimbangan Hukum + Tahun setelah produk | 9 Tahun ‘hukum terbit 47 | Bantuan Hukum 4 Tahun stolah memperolen | @ Tahun kekuatan hukum tetap 2 48_| Porizinan 4 Tahun setelah dicabut__| 9 Tahun 49, | Perumusan Produk Hukum (draft, | 1 Tahun setelah produk | 4 Tahun | Musnah rancangan) hukum terbit 50. | Kunjungan Kerja Komisi DPR-RI | 1 Tahun setelsh anggaran | 4Tahun | Musnah berjalan 51 | Kepesertaan Asosiasi Perhubungan |1 Tahun —setelah | 4Tanun | Musnah diperbahanui G. KERJASAMA LUAR NEGERI 52_| Bilateral Agreement / MOU ‘Selama Agreement bertaku_| - Permanen 53_| MOU dengan mitra wicara Berlsku selma MOU : Permanen, 84 | RegionavMultilaterall Selama Agreement / MOU | - Pemranen ‘AgreementiMOU bertaku. 55 | Joint Ministerial Statement Selama Joint Statement | - Permanen bertaku 66 | Draft Agreement, Draft MOU dan|1 (satu) tahun setelah | 2 tahun musnah Draft Joint Ministerial Statement| ditandatengani H.UMUM 57. | Tata Naskah / Bondel Takah 2 Tahun _setelah | 8 Tahun, permasalahan selessi 58_| Jacwal Kegiatan Montori 41 Tahun setelah TA STehun | Musnah 59_| Petantikan Pojabat 4 Tahun setelah TA Tahun __| Musnah 60 | Daftar Alamat Pojabat 1 Tahun setelanh | § Tahun | Musnah diperbaharul 61 | Laporan Pengelolaan Museum | 2 Tahun setelah TA Tahun | Musnah ‘Transportasi. dan Tempat Peristiratfatan 62_| surat undangan 4 Tehun anggaran Musnah 63_| Pengumuman / Pemberitahuan 4 Tahun anggaran Musnah 64 | Tata tortib parkerdan arus alu tintes | 1 Tahun —_—_setelah Musnah kendaraan’ di pelatzran halaman | d'perbaharui Dephub 65 | Berkas Askes 1 Tehun —setelah Musneh diperbaharul 66 | Pengelotaan Arsip i a. Buku Agenda / Dosier, Formuir|1 Tahun —setelah | 4 Tahun | Musnah Telex diperbaharui 22 Buku Takah 7 —“Tahansetetan] 4 Teun —[ usnah diperbaharui c. Pemindahan arsip ke unit kearsipan | 1 Tahun setelah TA 4Tabun | Musnah d. Daftar Pertelaan Arsip 1 Tahun —_setelahs diperbaharui 4 Tahun | Permanen 67 | Pengelotaan Fasilitas Dinas a. Pengaturan tata ruang kerja/ ruang | 1 Tahun anggaran rapat b. Keamanan dan__keselamatan | 1 Tahun setelah TA 4 Tahun | Musnah pegawai/gedung/arsip , Perewatan kendaraan 1 Tahun seteloh TA 2Tahun | Musnah 4d. Piket 4 Tahun anggaran . Pengelolaan asset/kekayaan 2 Tahun setelah TA 2Tahun | Musnah {. Permintaan —kartu——_bensin/ | 1 Tahun anggaran konsumsibarang 9. Permintaan, —pengiriman dan | 1 Tahun setelah TA 2Tahun | Musnah penerimaan buku fh Persetuluan penggunaan fasiitas | 1 Tahun setelah TA 2Tahun | Musnah dinas i. Dafar inventaris ruangan 4 Tahun setelah 2Tahun | Musnah diperbaharui L.KEHUMASAN 68 | Laporanitelaahan dan ovaluasi atas | 1 Tahun seteiah TA 2Tehun | Musnah borita Mass Media 69 | Berita Mass Media 2 Tahun setelah ditindak | 2Tahun | Musnah lanjut 70. | Tanggapan/Keiuhan 4 Tahun setelah ditindak | 2Tahun | Musnah a. Masyarakat lanjut dan ditaporkan b. Penyedi c._Pers: 71 | Rekaman video dan kaset kegiatan |2 Tahun setelah tidak | 8 Tahun Pimpinan Dephub ddipergunakan 72. | Dokumen foto dan slider 2 Tahun setelah tidak | @ Tahun dipergunakan 73__| Jumpa Persikonterens! Pimpinan__| 2 Tahun setelah TA 2Tahun | Musnah 74_| Konsep Sambutan/Pidato Pimpinan_| 1 Tahun setelah TA 2Tahun | Musnah 75_| Publikasi Kehumasan 2 Tahun setelah terbit 2Tahun | Musnah 76 4 Tahun setelah TA 2Tahun — | Musnah dan Calon Peserta Diklat Toknis 77 | Penetepan Widyalswara dan Tenaga | 1 Tahun setelah Skterbit | 2Tahen | Musnah Pengajar/ instruktur/ Dosen. 78 | Penylapan Polaksanaan Dikiat 4 Tahun setelah TA 2 Tahun —| Musnah ‘Sarana dan prasarana Bahan Ajaran <. Daftar Hadir Peserta Widyaiswara dan Pengajaran, 2 79. | Kurikulum dan Silabus 4 Tahun —setelali | 2 Tahun | Permanen diperbaharu 80. | Penylapan polaksanaan Dikiat 1 Tahun setelah TA 2Tahun —_| Permanen 2, Jadwal Ujian dan Pengamat Ujian ( ’, Penyelenggara Ujian c. Penilaian Peserta ot_| Transkrip Nitat Tahun setelah TA 2Tahun | Permanen 82_| Materi Pelajaran 4 Tahun setelah TA 2 Taian K. LITBANG 3 | Statisti/Laporan Tahunan 1 Tahun —setelah | 2 Tahun | Musnah diperbaharui 84 | Visualisasi 1 Tahun —setelah | 2 Tahun | Musnah diperbaharul 65 | Seminar, Loka Karya dan Temu | 1 Tahun setelah TA 2Tanun | Musnah Karya 86_| Standarisas! 2 Tahun QTahun | Dinilai kembati 67_| Hesit Penolitiansstudifajian 2 Tahun gTahun__| Dinilai kembali 26_| Pameran timiah 4 Tahun setelah TA 2 Tahun __| Musnah 29. | Demo dan Presentas! 4 Tahun —setelah | 2 Tahun} Musnah diperbaharui L.DATA DAN INFORMAS! : 90 | Sistem tnformas! management |1 Tahun _—setelah | 2 Tahun | Permnanen Perhubungan diperbaharui 91 | Berkas Data Base Kantor Pusat 1 Tahun —setelah | 2 Tahun | Musnah diperbaharul 92. | Data Sarana dan Prasarana 4 Tahun setelah | 9 Tahun * diperbaharui 93. | Data Pelaksanaan Jaringan 1 Tahun _setelah | 9 Tahun diperbaharui 1M. BERKAS AUDIT KOMPERHENSIF 94 | avait pada Objok Aut (Auten) 4 Tahun setelah TA berakhir | 2 Tahun | Musnah BN 2. DIPA b. Informasi Umum (Permanen Data) mengenai Auditan «. Surat pengaduan dati InstansiMasyarakat 4. Surat persetujuan pemenang lelang dari Menko Ekuin dan Wasbang . Surat ‘peaunjukan langsunglpersetujuan _perenang felang dari Menko Ekuin dan Wasbang 1 Kotrak yang diterima dart Auditan 9. Sk ‘penunjukan KPA, Bendsharawan, staf Proyek dan Pantia Leiang hh. Laporan Pelaksanaan Pelelangan i. RKKA dan berkas laporan Kegiatan lainnya |. Rekening —_Koran/Giro. dan Proyek/Satuan Kerja k Berta Acara Serah —Terima Bendaharawan dari Departemen |. Berita Acara Audit Kas yang diterima dati Departemen mLaporan Barang Milik Negara (BMN) 95 | Perhitungan Anggaren Negara,| 1 Tahun setelah PAN] €Tahun | Musneh Perhitungan ‘Anggaran | diundangkel. Departemen/Lembaga Negara 96. | Bahan Audit dan Auditan BUMN 4 Tahun setelah Tahun buku | 2 Tahun | Musnah berakhir ! 97. | Kebljakan Akuntasi BUMN 4 Tahun setelah | 2 Tahun Permanen diperbaharui 98 | Audit Dokumen 1 Tahun setelah terbit | 4Tahun | Musnah laporan 99 | Auait (Ps) ‘2 Tahun setelah tindak lanjut | 8 Tahun a. Program Kerja Audit (PKP) b. Surat Perintah Tugas cc. Laporan Hasil Audit (LHP) d. Kertas Kerja Audit e._Naskah Hasil Audit (NHP) 400 | ‘anggapan atas hasil Audit Itjen | 2 Tahun setelah tindak lanjut | 8 Tahun oleh Pimpinan’ Instansi/ Direks! | berakhir yang diperiksa 401 | surat pengaduan masyarakat dan | 1 Tahun setelah tindak lanjut | 9 Tahun hasil telaahannya berakhir 402. | Hasil Pra Pembahasan Tindak Lanjt | 2 Tahun setetah tindak lanjut | @ Tahun (Pra PTL) dan Hasil Pembahasan Tindak Lanjut (PTL), Hasil Audit ‘a. Tanggapan Auditan ates Hasil Pengawasan oleh itjen tas Pelaksanaan Tindak Lanjut Temuan b.LaporanPelaksanaan —Tindak LLanjut? Laporan Monitoring Tindak {Lanjut Audit . Tindak Lanjut_H diterima oleh ttjen 4. Surat-suratl Laporan Pelaksanaan TTindak Lanjut oleh Auditan/ Menteri |__yang___membawahi, _mengenai ‘Audit. yang bberakhir 25 T—Temuanteruan yang mengandung tunsur Undek pidana Korupsi, unsur perkara perdata dan penyimpangan ‘managerial N. AUDIT INTERN DAN KHUSUS 403 | Hast Audiy’ «== pongawasan|2 Tahun setelah terbit | 3 Tahun | Musnah pemantauan tas _pelal laporan kegiatan aan proyek-proyek pada Itjon yang tidak beraxibat tuntutan ‘a. Program Audit Tim (P2T) b. Surat Tugas: ©. Lembaran Temuan Ausit (LTP) d._ Kertas Kerja Audit (KKP) fe. Laporan Hasil Audit (LHP) {Program Kerja Auditor 404 | Hesit pomeriksaaan / pengawasan| 1 Tahun __setelah | 9 Tahun dengan tuntutan memperoleh __kepurtusan hhukum yang tetap 405 iiasil telashan Hasil Pemeriksaan | 1 Tahun setelan terbit | @ Tahun ‘Semester dan Informas! masyarakat | laporan 406 | Hasil Audit Khusus atas tomuan | 1 Tahun setelah mendapat ) €

Anda mungkin juga menyukai