Konsep Askep Servikal
Konsep Askep Servikal
NIM:
Tanggal:
A.PENGKAJIAN:
IDENTITAS KLIEN
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Status
Pekerjaan
Tgl masuk
No reg
Alamat
IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB
Nama
Pendidikan
Alamat
1.
Keluhan utama :
2.
3.
Riwayat kesehatan:
a.
b.
Riwayat kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga sebagai data
subyektif. Data-data ini sangat berarti karena dapat mempengaruhi prognosa klien.
c.
4.
Primery survey
1.
Airway
adanya desakan otot diafragma dan interkosta akibat cedera spinal sehingga
2.
3.
dada
Circulation
Hipotensi (biasanya sistole kurang dari 90 mmHg), Bradikardi, Kulit teraba
hangat dan kering, Poikilotermi (Ketidakmampuan mengatur suhu tubuh, yang
4.
5.
Sekudery survey
a. Kepala :
Perhatikan kesimetrisan bentuk kepala, ada benjolan abnormal atau tidak, dan
bagaimana kulit kepalanya.
b. Mata :
Amati konjungtiva anemis atau tidak, adakah luka, perdarahan, benjolan abnormal.
c. Hidung :
Amati adanya secret atau penyumbatan pada lubang hidung, ada cuping hidung, amati
frekuensi pernafasan. Adakah nyeri tekan.
d. Telinga :
Amati bentuk telinga, simetris atau tidak, ada sumbatan atau tidak, ada perdarahan atau
tidak.
e. Leher :
Lakukan inspeksi dan palpasi pada leher, adakah luka, benjolan abnormal, distensi
pembuluh darah leher (Terjadinya perubahan bentuk tulang servikal akibat cedera)
f. Dada :
Inspeksi dada simetris atau tidak, ada luka atau tidak. Gerakan pernafasan berkurang
g. Paru :
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
h. Jantung :
Ispeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
: Tekan secara perlahan dan perhatikan apakah ada nyeri tekan atau
tidak. Anjurkan klien melakukan vocal premitus.
i.
Abdomen :
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
j. Genetalia :
Amati adanya benjolan abnormal atau tidak, luka, dak kebersihan daerah pubis.
: Amati adakah luka, kesimetrisan, kekuatan otot, dan adakah nyeri tekan.
Bawah
: Amati adakah luka, kesimetrisan, kekuatan otot, dan adakah nyeri tekan.
6.
Tertiery survey
Penunjang :
1.
2.
MRI
Digunakan sama seperti CT-Scan dengan atau tanpa kontras radioaktif.
3.
Cerebral Angiography
Menunjukan anomali sirkulasi cerebral, seperti : perubahan jaringan otak sekunder
menjadi edema, perdarahan dan trauma.
4.
EEG (Elektroencepalograf)
Dapat melihat perkembangan gelombang yang patologis
5.
X-Ray
Mendeteksi
perubahan
struktur
tulang
(fraktur),
perubahan
struktur
BAER
Mengoreksi batas fungsi corteks dan otak kecil
7.
PET
Mendeteksi perubahan aktivitas metabolisme otak
8.
dilakukan
jika diduga
dan untuk
9.
ABGs
Mendeteksi keberadaan ventilasi atau masalah pernapasan (oksigenisasi) jika terjadi
peningkatan tekanan intrakranial
10.
Kadar Elektrolit
Untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan
intrkranial
11.
Screen Toxicologi
Untuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan kesadaran.
Laboraturium :
a.
GDA
Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengaruhi gangguan mekanik
pernafasan. dan kemampuan mengkompensasi PaCO2 kadang-kadang meningkat
PaO2 mungkin normal atau menurun, saturasi O2 biasanya menurun.
Data therapy :
Pemberian antibiotic agar tidak terjadi infeksi
B. ANALISA DATA
NO
1.
DATA FOKUS
ETIOLOGI
PROBLEM
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d akumulasi cairan
2. Pola napas tidak efektif b.d kerusakan pusat pernapasan di medula oblongata
3. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d hiposksia
4. Perubahan persepsi sensori b.d defisit neorologis.
5. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d peningkatan TIK.
6. Kerusakan mobilitas fisik b.d imobilitas.
7. Resti injury b.d kejang.
8. Resti infeksi b.d kontinuitas yang rusak
9. Resti gangguan intregritas fisik b.d imobilitas
10. Resti kekurangan volume cairan b.d mual-muntah.
D. RENCANA KEPERAWATAN
NO
HARI
DX. TANGGAL
1.
TUJUAN
INTERVENSI
2.
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3X24 jam,
diharapkan
klien
mempunyai
pola
pernapasan
yang
efektif
dengan
kriteria hasil:
1. Pola
napas
nomal
(irama
teratur, RR =
16-24 x/menit).
2. Tidak
ada
pernapasan
cuping hidung.
3. Pergerakan dada
simetris.
4. Nilai
GDA
normal.
5. PH darah =
7,35-7,45.
6. PaO2 = 80-100
TTD
mmHg.
7. PaCO2 = 35-45
mmHg.
8. HCO3- = 22-26
m.Eq/L
3.
6. Pantau
analisa
gas
darah,
tekanan oksimetri.
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3X24 jam,
diharapkan
klien
mempunyai perfusi
jaringan
adekuat
dengan
kriteria
hasil:
1. Tingkat
kesadaran
normal
(composmetis).
2. TTV Normal.
120
3. (TD:
/80
mmHg,
suhu:
36,5-37,50C,
Nadi:
80-100
x/menit,
RR:
16-24 x/m)
4.
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3X24 jam,
diharapkan
klien
mengalami
perubahan persepsi
sensori
dengan
kriteria hasil:
1. Tingkat
kesadaran
normal.
E4
M6V5.
2. Fungsi alat-alat
indera baik.
3. Klien kooperatif
kembali
dan
dapat
berorientasi
pada
waktu
tempat.
5
orang,
dan
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 3X24 jam,
nyeri
berkurang
atau
terkendali
dengan
kriteria
hasil:
1. Pelaporan nyeri
terkontrol.
2. Pasien tenang,
tidak gelisah.
3. Pasien
dapat
cukup istirahat.
E. IMPLEMENTASI