Anda di halaman 1dari 6

http://kuliahbidan.wordpress.

com/2009/04/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-bayi-balita/
(BISA DI MASUKAN FAKTOR YG MEMPENGARUHI TUM-BANG BALITA)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI, BALITA
Referensi :
1.

Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.

192 : 6 18.
2.

Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.

3.

Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.

4.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 63.

5.

Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ).

EGC. Jakarta. 2000 : 37 45.


6.

Dhamayanti. Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan Emotional

Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandung. 2005.

I. Pendahuluan
Setiap orangtua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh kembang optimal, yaitu agar
anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi
genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak
( asah, asih, dan asuh ) terpenuhi. Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi yang mencakup
imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi, kesehatan, penghargaan, pengasuhan, rasa aman /
perlindungan, partisipasi, stimulasi dan pendidikan ( asah, asih dan asuh ). Kebutuhan dasar
tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.(5) Untuk
itulah dalam perkuliahan ini akan dibahas mengenai pemantauan tumbuh kembang neonatus
terutama pada pertumbuhan fisik pada neonatus baik BB dan TB dengan menggunakan
Denver Development Stress Test (DDST).

II.

Uraian materi

A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Menurut Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih
menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu,
termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak, yaitu :
1.

Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri
khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan
pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan
berhentinya pertumbuhan tulang.

2.

Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan
merupakan lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial yang memepengaruhi individu setiap hari,
mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
a.

Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor

pranatal)
b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor
postnatal)
Ad.a. Faktor Lingkungan Pranatal
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari
konsepsi sampai lahir, antara lain :
1.

Gizi ibu pada waktu hamil

Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih
sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan
pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus
dan sebagainya.
2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan,
talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.

3. Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti
kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.

4. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin,
tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas mirip insulin.
Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka dapat menyebabkan
terjadinya gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental,
cacat bawaan dan lain-lain.
5. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin,
kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang
laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
6. Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang sering
menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan lain-lain.
7. Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin,
antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus,
atau lahir mati.
9. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan
BBLR.
Ad.b. Faktor Lingkungan Postnatal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang
sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang tergantung pada
kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.

Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat
digolongkan menjadi :
a.

Lingkungan biologis

Lingkungan biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, dan
hormon.
b.

Faktor fisik

Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu cuaca, musim, keadaan geografis suatu
daerah, sanitasi, keadaan rumah baik dari struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan
hunian, serta radiasi.
c.

Faktor psikososial

Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar
dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar,
ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi yang
kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam proses sosialisasi
dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh
terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak orangtua dapat
mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
d. Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor

keluarga

yang

berpengaruh

terhadap

tumbuh

kembang

anak

yaitu

pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena
orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder,
pendidikan ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama tentang cara
pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula, jumlah
saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis kelamin
dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita yang mengalami
malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi meningkat, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang

banyak menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahannya, serta kehidupan politik


dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.

C. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak


Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai
ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1.

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai

maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.


2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang
berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.

Anda mungkin juga menyukai